Chapter 4 Kangen

Keenan sedang berupaya melindungi seluruh anggota keluarganya dari ancaman siapapun itu. Helena masih berupaya untuk mengambil perusahaan yang sudah diwariskan papanya untuk Beby cucu mereka.

Karena sebenarnya Helena bukanlah anak kandung dari keluarga Sanders.

jadi ia tidak memiliki ikatan darah apapun dengan keluarga Sanders. Karena Helena adalah anak dari hasil selingkuhan mama tirinya Elio.

Sejak kecil Elio tahunya, mama yang berada dirumahnya itu adalah mama kandungnya.

Karena mama kandungnya Elio pergi saat melahirkan Elio kedunia, ia menghembuskan nafas terakhirnya saat membawa Elio kedunia.

Papa Elio sangat menyayangi Elio, dan semua harta perusahaan akan diserahkan kepada Elio

Sedangkan Helena, yang notabenenya hanya anak perempuan tidak mendapat apapun.

Apalagi semenjak ia mengetahui kebenaran tentang kelahirannya Helena. Ia semakin ingin mewariskan semua hartanya untuk Elio putranya.

Namun nasib malang menimpa sang papa.

Papa Elio mengindap penyakit jantung koroner.

Penyakit itu telah menyebar keseluruh tubuhnya selama belasan tahun ini, tepat disaat dirinya memutuskan hubungan dengan putranya.

Itu menjadi penyesalan sang papa yang dibawa ia sampai mati. Setelah kepergian putra dan menantunya, Tuan Sanders dinyatakan ikut tutup usia menyusul putra kesayangannya.

"Sedang apa Kamu disini, Nona Beby"? tanya Leo yang tiba-tiba saja membuka pintu.

Dan sontak membuat Keenan menoleh kearah pintunya yang terbuka, Keenan mengernyitkan dahinya, mengapa semua wanita dari keluarga Sanders membuatnya pusing hari ini, pikirnya.

"Hmm anu .. Ini .. Hmm .. Ahh Iya Aku mau ketemu Kak Leo .. Iya ketemu Kak Leo". ucap Beby, terlihat menahan rasa gugupnya.

"Ketemu saya, ada hal apa Nona"? tanya Leo.

"Iihh Kak Leo formal banget sih bahasanya"!

"Emang harus bersikap begini ya, saat berada diruangan pria itu". gerutu Beby dalam hati.

"Hmm nanti aja Kak, lain kali aja".

"Beby permisi dulu Kak". pamit Beby sopan.

Sedangkan Keenan yang melihat kelakuan nakal gadis kecilnya itu, tersenyum smirk.

"Dasar gadis nakal"! gumamnya pelan.

Beby sendiri sudah kembali keruangannya.

Ruangan sekretaris berada didepan ruangan CEO, hanya dipisahkan oleh sebuah pintu bersekat kaca.

Keenan bisa terus memantau pergerakan sekretarisnya. Namun sebaliknya, Beby tidak bisa melihat Keenan. Beby harus pergi kearah pintu CEO terlebih dulu, baru bisa melihat semuanya dengan jelas. Seperti yang dilakukan Beby barusan tadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seminggu kemudian ...

"Hah .. Sepertinya Aku harus periksa jantungku kedokter Kean deh, kenapa akhir-akhir ini Aku selalu merasa deg-deg an dan detak jantungku makin hari makin cepat saja"! gerutu Beby.

Sudah seminggu Beby menjadi sekretarisnya Keenan, namun hubungan mereka masih saja berjalan ditempat. Tidak menunjukan tanda pergerakan apapun juga.

"Sial .. Kenapa dia selalu memberiku pekerjaan sebanyak ini, ia kira Aku ini babunya kali"!

Lagi-lagi Beby menggerutu kesal dalam ruangannya. Sudah 4 hari ini ia tidak melihat batang hidung Abangnya itu, Entah pergi kemana da.

"Kenapa disaat Aku udah benar-benar mau ngelupain dia, ehhh dia malah datang lagi"!

"Ini sungguh benar-benar tidak adil untukku"!

"Sedangkan ia hanya menganggapku tak lebih sebagai orang asing di matanya"!

"Apa benar kata Kanaya, Kamu sudah mulai melupakanku Bang". lirih Beby dalam hati.

Tiba-tiba ada yang menggebrak mejanya ..

Brakkk .. "Woy melamun aja"! teriak Kanaya.

"Dasar Lo ya kakak ipar laknat"! cemas Beby.

Hihihi Kanaya malah cekikikan tak jelas.

"Ada apa"? ketus Beby dengan wajah sebal.

"Rich Aunty, mau gak temenin mommy Aku,

periksa kehamilan". bujuk Kanaya manja.

"Emang suami Lo kemana"? ucapnya acuh.

"Lagi ikut Kak Keen ke Berlin". jawab Kanaya.

"Hah"? "Mulai kapan"? sentak Beby.

"Cieee ada yang kepo"! ledek Kanaya.

Cckkk .. Beby berdecak kesal.

"Yaudah sih bilang aja kalau lagi kangen"!

"Enggak"! "Siapa yang kangen"! "Lo kali"?

"Emang, gue kangen banget sama suami gue"!

"Gue takut dia kepincut cewek bule disana"!

ujar Kanaya mode sedih.

"Halah siapa juga yang mau sama suami Lo"?

cibir Beby kepada kakak iparnya itu.

"Woy pelakor siapa yang tahu"?

"Musibah enggak pernah ada dikalender kita"!

sentak Kanaya kesal.

Beby terdiam, yang dibilang Kanaya semuanya benar, pelakor ada dimana-masa saat ini.

Apa kabarnya dengan Abangnya Keenan ?

Cowok sukses, mapan, dewasa, dan berkuasa. Cewek mana yang gak kepincut coba, pikirnya.

"Yaaa malah melamun lagi"?

"Emang Lo lagi mikirin apa sih"? tanya Kanaya.

"Enggak papa kok". elak Beby.

"Mau ya temenin gue kerumah sakit".

"Mommy masih di Indonesia saat ini".

"Gue ngerasa kurang fit banget akhir-akhir ini".

"Mana HPL nya berapa hari lagi, gue takut nih anak kakak Lo udah mau berojol lagi". rengek Kanaya.

"Yaaa, itu anak Lo juga keles, emang Kak Kevyn aja yang buat tu Baby, Lo gak"? cibir Beby sebal.

Kanaya tertawa kecil, "Iya my Anty, My rich Anty".

"Yaudah Ayok temenin". bujuk Kanaya lagi

"Hmm, Yaudah Ayo". Akhirnya mau tidak mau Beby harus menemani kakak iparnya yang cerewet itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***