Salsa mundur beberapa langkah saat mengetahui jika pria yang ada di hadapannya mulai berjalan ke arahnya. Salsa berusaha untuk menghindar.
" Sudah 3 tahun kita tidak bertemu dan kamu masih tidak berubah. Hari ini kamu datang sendiri ke perusahaan ku setelah 3 tahun hilang tanpa kabar. " ucap pria tersebut.
Saat ini Salsa sudah mentok di tembok dan tak bisa berkutik lagi.
Salsa merasa ketakutan sekarang karena pria yang ada dihadapannya terus saja mendekat.
" Jangan mendekat Edrick." ucap Salsa
Edrick Jantos adalah mantan kekasih Salsa sewaktu masih duduk di bangku SMA. Salsa berpisah dengan Edrick karena sebuah alasan yang mengharuskan Salsa untuk tidak mengatakannya kepada Edrick.
" Salsa, aku tidak menyangka kamu begitu menghindari ku. Tapi takdir berkata lain, sekarang kamu bahkan bekerja di perusahaan ku. Sungguh kebetulan yang tidak aku sangka sangka." ucap Edrick.
" Aku tidak tahu jika ini adalah perusahaan milikmu. Jika aku tahu aku tidak mungkin bekerja di sini." jawab Salsa.
Mendengar jawaban Salsa membuat hati Edrick kembali terguncang. Seakan Salsa sangat membenci dirinya sampai berkata seperti itu.
Edrick kemudian mendekat ke arah Salsa dan saat ini ia sudah berada tepat di hadapan Salsa. Melihat ekspresi Salsa yang ketakutan, Edrick menyunggingkan senyum tipis.
Edrick kemudian mengangkat kedua tangan Salsa ke atas dan menekan tubuh gadis itu dengan tubuhnya yang kekar.
" Kamu tidak bisa lepas lagi dariku Salsa. Mulai hari ini aku akan mengikatmu di sisiku."
Ucapan Edrick membuat Salsa membulatkan kedua matanya. Salsa tidak mengerti dengan ucapan Edrick.
Keduanya kemudian saling tatap. Salsa berusaha lepas dari cengkraman Edrick. Namun usahanya sia sia karena kekuatan Edrick tidak sebanding dengannya.
Saat di situasi menegangkan tersebut, keduanya dikejutkan dengan suara dering telepon di meja kerja.
Edrick melepas Salsa dan berjalan ke arah meja untuk mengangkat telepon.
Sementara itu tanpa Edrick sadari Salsa telah keluar dari ruangan tersebut.
Di seberang telepon, terdengar suara seorang wanita yang meminta Edrick untuk bersiap-siap karena 10 menit lagi para karyawan baru yang terpilih akan bertemu dengannya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Edrick memutuskan sambungan telepon. Edrick kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke belakang, namun Salsa sudah tidak ada di ruangan tersebut.
" Sudah pergi." Ucap Edrick dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sementara itu salsa yang sudah berada di dalam lift hanya bisa menenangkan diri dengan menarik nafas secara perlahan dan membuangnya. Tangannya bergetar serta keringat dingin mulai keluar dari dahinya.
" Apa yang harus aku lakukan. Bagaimana bisa aku segegabah ini. Aku tidak mungkin bekerja disini lagi. Aku harus menjauh darinya." ucap Salsa di dalam lift.
Kemudian Salsa Keluar dari lift dan berjalan cepat ke arah mejanya.
Salsa masih tidak percaya jika Edrick adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Salsa merasa putus asa dan pasrah sekarang. Salsa kemudian memutuskan untuk menghidupkan komputernya.
" Salsa, kamu kenapa masih di sini. Sekarang saatnya untuk bertemu dengan CEO perusahaan. Bukankah kamu salah satunya?." ucap seorang pria yang menjadi panitia saat mereka pertama kali memasuki perusahaan tersebut setelah lolos dari tes masuk.
Pria tersebut memang belum mengetahui jika Salsa sudah tidak memiliki kartu akses yang bisa membawa mereka bertemu dengan CEO, karena Salsa tidak terlalu ribut dan yang mengetahui kecurangan itu hanya seorang wanita yang selalu membela Selfie.
" Maaf pak saya sudah kehilangan kartu akses saya. Mungkin terjatuh saat dalam perjalanan." ucap Salsa berbohong.
" Kenapa kamu sangat ceroboh. baiklah kalau begitu saya permisi ya". Ucap pria tersebut.
Salsa hanya bisa tersenyum. Namun di sisi lain Salsa bersyukur karena tidak jadi bertemu dengan CEO itu.
Salsa memutuskan untuk bekerja kembali agar bisa pulang dengan cepat.
Namun beberapa saat kemudian ia di panggil oleh salah seorang staff yang mengatur pertemuan dengan CEO.
" Salsa, kamu di panggil ke ruangan utama. ikut aku." ucap seorang wanita yang tinggi dan langsing.
Mendengar hal tersebut sontak membuat Salsa semakin gelisah. Baru saja bertemu dengan Edrick kini ia kembali di panggil untuk bertemu dengan pria itu. Sementara Salsa sangat menghindari kontak dengan Edrick.
" Bagaimana ini?." gumam Salsa dalam hati.
" Saya tidak punya waktu banyak Salsa, acara akan segera dimulai. " raut wajah wanita itu seperti tidak senang ke arah Salsa.
" Saya ada pekerjaan lain yang harus di kerjakan. Lagipula saya tidak punya akses lagi untuk kesana." ucap Salsa.
Dengan ekspresi marah, wanita itu akhirnya kembali ke ruang pertemuan.
" Belagu sekali wanita itu, apa yang dia punya hingga tuan muda langsung yang memintanya untuk datang ke pertemuan ini. Aku harus mencari tahu." ucap wanita itu yang bernama Novita.
Ia adalah seorang staff kepercayaan Edrick untuk mengurus karyawan. Ia sebenarnya sangat menyukai Edrick, namun karena sikap Edrick yang cuek dan tidak gampang tergoda membuat Novita susah untuk mendapatkannya.
Novita bahkan pernah membuka semua skin nya untuk menggoda Edrick, namun itu tidak berhasil. Sementara itu yang mereka tahu Edrick tidak punya kekasih apalagi istri. Jadi banyak wanita yang di perusahaan ini mengincarnya.
Di ruangan lain, Salsa tampak kebingungan harus mengerjakan apa lagi, ia sudah selesai dan sedang menunggu waktu pulang.
Ia masih teringat dengan Edrick yang semakin membuatnya kebingungan. Jika harus resign ia sudah berjuang cukup keras untuk masuk ke perusahaan ini. Tapi jika harus bertahan ini adalah perusahaan mantannya.
Di tengah kebingungan, Salsa kembali di datangi wanita bernama Novita yang tadi siang memintanya untuk memasuki ruang pertemuan.
" Perkenalkan saya Novita." wanita itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Salsa.
Salsa menerima uluran tangan tersebut dan mulai memperkenalkan dirinya.
" Aku kemari untuk menjemputmu. Tuan muda bersikeras untuk bertemu denganmu dan kamu harus ke ruangannya 10 menir lagi. Jika tidak pergi aku yang akan di pecat. Ku mohon padamu jangan menolak ya." ucap wanita itu dengan tatapan sedih. Ia yang awalnya menatap Salsa dengan remeh kini harus memohon padanya untuk menemui Salsa.
" Kenapa kamu yang harus di pecat. Baiklah saya akan ke sana." ucap Salsa yang tidak tega melihat wanita itu.
" Terimakasih ya, maafkan aku atas yang tadi siang karena tidak ramah padamu." ucap Novita. Meskipun gengsinya sangat tinggi, ia tetap meminta maaf. ia tidak mau di pecat dari perusahaan tersebut.
" Iya tidak masalah. " ucap Salsa.
Kemudian Novita pergi dari ruangan tersebut.
Salsa yang awalnya sudah bersiap untuk pulang akhirnya mengurungkan niatnya dan pergi menemui Edrick di ruang kerjanya.
" Salsa kamu harus bisa menghadapi pria itu. Jika dia macam macam kamu harus melawan." ucap Salsa dalam hati.
Ia kemudian menyembunyikan sebuah botol yang berisi cairan cabe untuk berjaga-jaga. Salsa melangkahkan kakinya menuju lift dan menekan angka 15.
Di dalam lift salsa terus berdoa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments