Ini kisah tentang Mario Hanggana.
Sudah 2 tahun terakhir ini Bunda selalu mendesaknya untuk menikah.
Sebenarnya bukan Rio gak mau nikah tapi memang hubungannya dengan pacar terakhirnya harus kandas ketika Rio memilih mengurus ibunya yang terkena stroke.
Alhamdulilah sekarang ibunya sudah sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasa.
"Nak, kapan kamu mau menikah?" Tanya ibunya ketika Rio berkunjung kesana.
"Kamu sebenernya nunggu apalagi?" Lanjut Ibunya ketika melihat Rio hanya diam saja.
"Lebih baik Adik dulu yang menikah Bun." Jawab Rio sambil menunjuk ke Widi adiknya.
"Gak mas. Aku masih pengen puas main dulu. Mas aja dulu." jawab Widi.
"Tuh kan nak. Adikmu masih muda, biar dia nikmatin dulu masa mudanya." Tambah ibunya.
"Iya bun. Nanti coba Rio pikirkan."
"Sebenernya kamu udah punya calon apa belum?" Ibunya masih berusaha untuk mengorek informasi dari Rio.
"Ada kandidat calon bu. Hehehe." Jawab Rio santai.
"Kayak CaPres aja pake kandidat Calon." Ledek Widi.
"Siapa nak? Anaknya baik ?" Tanya ibunya serius.
"Belum tau Bun. Baru juga ketemu sekali. Tapi dia tinggal di Malang." jawab Rio.
"Ya gak papa Nak. Kan gak jauh juga. Coba kamu seriusin dia." Saran bunda.
"Ya nanti Rio coba Bun."
"Asiik. Bakal nambah kakak cewek nih." goda Widi. "Cantik gak mas?"
"Ya pastilah. Kan cewek, kalo cowok ya ganteng kayak mas mu ini." Canda Rio.
"Pede banget." balas Widi.
"Mending pede daripada minder." Rio berkata sambil menjitak kepala Widi.
"iih kan sakit." protes Widi.
Mereka memang hanya tinggal bertiga di rumah sederhana itu. Meski Rio hanya pulang di akhir pekan. Kelima adik Rio yang lain sudah menikah dan tinggal di rumah masing-masing bahkan beberapa tinggal di kota yang berbeda.
Rio adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Ayahnya yang seorang petani sudah meninggal 15 tahun yang lalu saat usianya baru 20 tahun. Rio hanyalah tamatan SMA, bahkan semasa SMA dia harus membantu ayahnya bekerja di Ladang milik Bude nya. Setelah lulus SMA dia bekerja di pabrik di Surabaya.
Adik nya yang pertama, Damar Wahyudi, sudah menikah dan tinggal di Jember bersama istri dan 1 anaknya. Adiknya yang kedua, Irfan Arisandy, tinggal di kota Bogor dengan istri dan 2 anaknya. Adik yang ketiga, Haris Purnomo, tinggal di kota yang sama bersama istri dan 2 anaknya. Adik yang keempat, Dania Puspita, tinggal di Yogya bersama suami dan 2 anaknya, dan Adik yang kelima, Ranti Rahayu, tinggal di kota yang sama bersama suami dan anaknya.
Malam itu Rio tidak bisa tidur karena teringat akan sosok perempuan yang ditemuinya di pantai sebulan lalu. Dia sangat menyesal karena dulu lupa tidak bertukar nomer WA. Mau nanya ke Adi, teman sekantornya yang juga teman SMA Sissy, tapi mereka juga jarang bertemu. Adi sebagai Manager HRD lebih banyak di kantor sedangkan Rio sebagai Manager Operasional menghabiskan lebih banyak waktunya bekerja di pabrik. Selalu ada Rapat rutin para manager dengan Owner sebulan sekali. Tapi sayangkan tidak setiap bulan Rio menghadiri pertemuan itu karena akhir-akhir ini dia lebih sering keluar kota.
Senin besok adalah jadwal pertemuan bulanan itu.
"Berarti besok aku bisa minta kontak Sissy ke Adi. Semoga aja besok bisa ketemu sama Adi." Rio tersenyum dalam hati.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Keesokan harinya Rio langsung berangkat menuju kantor. Bersiap untuk Rapat Bulanan dengan Owner. Selain menyiapkan laporan kunjungan lapangan, Rio juga berharap bisa ketemu sama Adi.
Rapat hari itu dihadiri lengkap oleh para manager. Dia sudah bertukar pandangan dengan Adi yang duduk di sebrangnya.
ttrrt.. ttrrt..
+62 8133618***
Di, nanti kita ngobrol dulu ya. Ada yang mau aku tanyain.
Adi-HRD
Siap bos. Ngobrol di ruanganku aja.
Setelah 2 jam akhirnya rapat pun selesai.Rio hendak menghampiri Adi ketika Pak Ahmad, Wakil Direktur Kantor mereka mengajaknya bicara.
"Pak Mario, hasil kunjungan ke Pt. Kalio kemarin mendapat respon positif." Kata Pak Ahmad.
"Alhandulilah pak." jawab Rio.
"Terima Kasih ya atas kerja kerasnya. Saya mau minta tolong bapak buat follow up cabang Pt. Kalio yang di Malang.
"Apa pak? Malang?" tanya Rio takut salah dengar.
"Iya di Malang. Kamu bikin proposalnya dulu untuk presentasi ke klien. Mungkin kamu akan disana sekitar 1-2 minggu. Siap kan?" Lanjut Pak Ahmad.
"Siap dong pak. Segera saya siapkan proposalnya" jawab Rio dengan penuh keyakinan.
Dia pun berpamitan ke pak Ahmad dan melangkahkan kakinya ke ruangan Adi.
"Assalamualaikum bos." Sapa Rio sambil duduk di sofa di ruangan Adi.
"Waalaikumsalam. Tadi aku tungguin ternyata lagi serius ngobrol sama bos besar."
"Iya nih. Aku dapat kabar bagus nih. Minggu depan bos mau aku ke Malang. Buat presentasi ke Pt. Kalio." Cerita Rio dengan wajah sumringah.
"Wah. Asik tuh."
"Asik banget lah. Pucuk dicinta ulam pun tiba"
"Tumben banget kamu semangat mau ke Malang. Biasanya gak betah dingin." Pancing Adi pura-pura gak tau dengan maksud Rio.
"Sekarang udah gak lagi"
"Sejak kapan?"
"Hhmm.. Sejak aku ketemu perempuan yang spesial." jawab Rio sambil senyam-senyum sendiri.
"Sissy maksudnya ?" tembak Adi.
"Nah tuh kamu tau." jawab Rio singkat.
"Di, minta nomer WA Sissy dong." lanjut Rio.
"Berani bayar berapa kamu" Canda Adi.
"Ayolah demi temenmu yang sudah ngebet mau melepas masa lajang nih. Hehehe." Rio menjawab sambil memelas.
"Tapi aku gak nyambungin kalian lagi ya. Usaha sendiri aja."
"Pasti dong."
"Nih nomernya." Adi menunjukkan sebuah nomer yang langsung disalin oleh Rio.
"Sip. Thank ya bro."
"Makasih doang nih? "
"Ayo aku traktir makan dan ngopi deh."
Rio menawarkan pada Adi.
"Gak kok. Cuma becanda. Aku udah ada janji sama orang juga. Next time lah." Kata Adi sambil tersenyum.
"Oke bos. Makasih ya." Rio berkata sambil pamit meninggalkan ruangan Adi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Rio sangat bersemangat mengerjakan proposal untuk Pt. Kalio. Sambil membayangkan akan segera bertemu dengan perempuan itu. Begitu proposal disetujui oleh Pak Ahmad, Rio pun bersiap untuk pergi ke kota Malang. Selesai packing, Rio segera mengirim pesan ke Sissy.
*trrt.. trrt...
Rio
Assalamualaikum. Pa kabar? Saya Rio, kamu masih inget gak ?
Lama sekali pesan nya gak dibales. Rio gelisah mondar-mandir di dalam kamarnya.
"Lagi ngapain sih dia. kok gak bales wa ku" batin Rio dalam hati.
Setelah setengah jam, akhirnya pesannya dibalas
Sissy
Waalaikumsalam. Alhamdulilah baik. 😁
Rio
Lagi ngapain nih? sibuk ?
Sissy
Gak kok. Lagi nyantei aja. Mau nyiapin makan malam dulu.
Rio
Gak salah nih, masih ada cewek yang makan malam.
Sissy
Ya ada lah. Ini juga nyiapin makan malam buat mama sama ponakan aku.
Rio
Ooh gitu. Iya deh. Silahkan dilanjut. Met makan ya Si.
Sissy
Makasih 😁
"Hhmm ternyata dia sangat perhatian sama Ibu dan Ponakannya. Pasti kalo jadi Istri juga perhatian sama Suaminya" pikir Rio sambil senyam-senyum sendiri.
Kalian juga senyam-senyum gak bacanya ?
Tunggu ya perkembangan hubungan Sissy dan Rio.
Jangan lupa like dan vote ya. Dukung saya biar semangat nulisnya.
Makasih 🙏🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Sabila Brina
reel banget cr ketemu jodohnya thor😀😀
2021-09-03
1
Alexa
ahhhhh
2021-07-21
0
wiwik srilestari
iya thor,q sampek di marahin suami q gara2 senyum2 sendiro hehehe ke inget masa pacaran dulu hehe
2021-07-01
0