#4 Gathering Akbar

Sissy sedang bersiap untuk berangkat kerja saat Mama menghampirinya.

"De, Kamu sibuk gak hari ini ?" tanya Mama sambil duduk di ranjang Sissy.

"Iya nih ma. Lagi persiapan acara gathering bank ****. Mungkin beberapa hari ini agak sibuk. Kenapa emangnya Mam? " Ujar Sissy sambil merapikan pakaiannya.

"Gak terlalu penting sih De.. Cuma Mama pengen dianter ke tempat Adek Reva."

"Boleh Mam, nanti kalo acara gathering sudah selesai aku anter kesana" jawab Sissy.

"Sissy pamit berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum." pamit Sissy sambil mencium punggung tangan Mamanya.

"Waalaikumsalam." jawab Mama.

Sissy tiba di hotel dengan membawa rundown acara Gathering bank ****. Acaranya akan berlangsung 3 hari lagi.

Hari itu Tata datang bersama 2 orang rekannya untuk test food.

"Selamat Pagi Bu.." Sapa Tata ramah

"Selamat pagi Pak Tata" Sissy pun mencoba bersikap profesional "Silahkan pak. Kita coba makanannya."

Mereka pun menikmati makanannya dan berdiskusi untuk memilih menu yang paling cocok untuk acara Gathering.

"Si, bisa kita ngobrol. Ini diluar pekerjaan, ada yang perlu aku ceritakan ke kamu." Kata Tata.

"Hhmm, sepertinya dia mau bahas soal yang dulu. Sebenernya males sih tapi semuanya harus diakhiri." Sissy bergumam dalam hati.

"Oke. Nanti Sore aja. Selesai aku kerja. Kita keemu di kafe Biru." jawab Sissy dijawab dengan anggukan oleh Tata.

Akhirnya Sissy pun melanjutkan pekerjaannya setelah rombongan Tata pulang.

Sore itu Sissy menghampiri Tata yang sudah tiba lebih dulu di kafe Biru.

Mereka pun sepakat untuk menikmati makanan yang sudah dipesan terlebih dahulu.

"Si, aku mau minta maaf soal yang dulu." ucap Tata to the point.

"Aku gak pernah bermaksud mempermainkan kamu." lanjut Tata. "Mungkin aku terbawa suasana karena sedang ada masalah dengan istriku jadi ketika melihatmu aku sangat tertarik."

"Uhuk uhuk " Sissy yang sedang meneguk ice lemon tea nya pun tersedak.

"Hei, pelan-pelan dong." kata Tata sambil memegang tangan Sissy.

"Eh iya. Gak papa kok. " Sissy langsung menarik tangannya dan mengambil tisu untuk mengelap mulutnya.

"Pak.. Mohon maaf ya sebelumnya. Saya memang sempat menbenci kamu. Karena saya sangat berharap dengan hubungan kita dulu. Tapi yang oastinya saya tidak pernah mau nendekayi suami orang." ucap Sissy tegas.

"Aku minta maaf sekali lagi. Mungkin aku sudah sangat melukai kamu sampai kamu pun pergi dan keluar dari Sekolah." Lanjut Tata.

"Aku sungguh ingin serius sama kamu dan ingin menceraikan istriku." hela napas Tata terdengar keras. "Tapi kamu terlanjur marah dan pergi dari sekolah itu." Suara Tata terdengar bergetar.

"Saya sudah memaafkan Bapak kok. Untung saya masih bisa menyelamatkan hati saya sebelum luka nya dalam." Sissy berusaha tegar

"Iya Si, saya juga sudah bercerai dengan iatri saya. Tapi saya tidak mau memaksakan kamy harus suka sama saya lagi." Kata Tata lagi.

"Anggap saja dulu tak pernah ada apa-apa diantara kita." Sahut Sissy.

"Makasih ya Si, kamu sudah mau memaafkan aku. Semoga kamu bisa menemukan lelaki yang baik buat kamu." ucap Tata tulus sambil menatap dalam mata Sissy.

"Aamiin. Semoga saja." jawab Sissy singkat.

Akhirnya acara Gathering Akbar pun berlangsung dengan sangat sukses. Pak Handi dan para tamu merasa puas dengan pelayanan dan makanan di acara itu. Sissy pun mengambil cuti 3 hari dan berencana mengajak Mama dan keponakannya liburan ke pantai.

Pagi itu suasana di rumah terlihat sibuk. Sissy sibuk menyiapkan tas pakaian dan makanan. Mereka akan menginap 2 hari di Villa.

"Rara, ayo cepetan. Mobilnya udah datang." Sissy berteriak memanggil keponakannya.

Rara pun turun dengan membawa ranselnya.

"Ate, sepatuku yang putih kemana ya? Rara cari kok gak ada." tanya Rara sambil membuka rak sepatu.

"Kan kemarin di cuci sayang. Coba liat di sumur belakang." Jawab Sissy.

"Alhamdulilah udah kering Te. Hehehe." Rara cengar cengir sambil menenteng sepatunya.

Mereka pun berangkat dengan mobil carteran ke Pantai. Sebelumnya mampir dulu menjemput Reva. Perjalanan selama 2 jam diisi dengan keriangan anak-anak yang sangat gembira akan berlibur ke pantai. Tak terasa mereka pun tiba di Villa. Setelah check ini dan diantar ke kamarnya, Rara dan Reva langsung berganti pakaian menuju ke pantai.

"Kakak, Adek, hati-hati loh ya di pantai nya, jangan main terlalu ke tengah." kata Mama pada 2 cucunya.

"Iya eyang. Tenang aja kita main di pinggir pantai aja." jawab Reva.

"Nanti Ate sama eyang nyusul kalian." Sissy menambahkan.

Sissy dan Mama duduk di pinggir pantai sambil menikmati roti lapis yang dibawanya dari rumah. Mereka memperhatikan kedua anak remaja yang sedang berlari-lari di pantai.

Tak jauh dari mereka duduk, ada beberapa lelaki yang sedang menikmati suasana pantai. Tanpa disadari Sissy memperhatikan salah satu lelaki yang sedang menikmati kelapa muda. Sepertinya dia kenal dengan lelaki itu.

" Adi.. " panggil Sissy kepada sosok lelaki itu.

Lelaki itupun menoleh dan sedikit mengernyitkan dahinya. Tetapi tak lama kemudian lelaki itupun tersenyum

"Hai Si, kaget loh bisa ketemu sama kamu disini. Apa kabar ?" Adi yang ternyata teman SMA Sissy menjulurkan tangannya.

"Alhamdulilah baik" jawab Sissy.

"Sama siapa kesini Si ?" Tanya Adi lagi.

"Sama Mama dan keponakan aku. Kalo kamu ?" Sissy balik bertanya.

"Ooh, Aku kesini sama temen kantor. Itu mereka disana." Adi pun menunjuk teman-temannya.

Mereka pun asik mengobrol sampai tak terasa keponakannya sudah duduk di dekat mereka. Sissy pun menyuruh mereka mengajak eyangnya masuk ke kamar.

"Kesana yuk. Aku kenalin sama mereka." ajak Adi sambil menarik tangan Sissy.

"Wah, ini nih yang bikin Adi tiba-tiba pergi. Bukan pacar kamu kan? Ntar aku laporin ke istrimu loh." kata salah satu teman Adi ketika mereka mendekat.

"Ngaco aja. Kenalin ini Sissy temen SMA ku."

"Sissy."

"Aldo."

"Rudi."

"Farid."

"Rio."

"Indra."

Mereka pun saling berkenalan.

Obrolan seru pun muncul begitu saja. Sissy hanya mendengarkan sambil sesekali menimpali. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa ada yang memperhatikannya. Dia pun menoleh dan mendapati sepasang mata sedang menatap tajam padanya. Ternyata Rio sedang memperhatikannya. Sissy pun membuang mukanya karena merasa malu.

Ada apa dengan Mereka. Apakah ini Cinta pada pandangan pertama ?

*B**ersambung*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***