Draft

    setelah pulang kerja arif memutuskan untuk menemui Bianca

    arif menuju ke rumah Bianca menggunakan mobil nya, arif sangat senang karena sekarang tidak perlu berangkat dan pulang bersama Naura karena Naura memakai mobil lain, jadi arif merasa bebas ke mana saja

    tiga puluh menit dari kantor arif pun sampai di rumah Bianca, arif mengetuk rumah Bianca dan tidak lama kemudian Bianca pun membukakan pintu

    "loh mas arif kok ada di sini? " ucap Bianca sedikit terkejut

    "kenapa kamu kaget sayang, mas hanya ingin bicara penting sekali mengenai pernikahan kita" ucap arif

    "oh iya mas, kita bicara di luar saja " ucap Bianca tapi tiba tiba dari dalam rumah terdengar suara laki laki

    "siapa ca.... siapa yang datang" ucap laki laki itu keluar menemui Bianca

    *duh ini orang kenapa pakai keluar segala sih... *kesal Bianca dalam hati nya

    "dia siapa bi... kenapa ada di rumah mu " tanya arif sedikit dingin

    "oh i-itu mas arif, dia beni saudara sepupu ku " ucap Bianca gugup

    "oh i-ini mas arif yang sering di bicara kan oleh caca ya, saya beni sodara nya caca" ucap beni sedikit gugup

  ( beni itu adalah selingkuhan Bianca yang saat di bandung telp dengan Bianca )

    "oh saudara kamu... " ucap arif sedikit lega

    "yaudah ca aku nggak mau mengganggu kamu sama mas arif, tadi katanya kalian ingin mengobrol penting, aku pergi dulu ya " ucap beni sambil berlalu

    Bianca pun sedikit lega karena arif sama sekali tidak curiga kepada nya

    Bianca menyuruh arif masuk dan duduk di ruang tamu nya, arif pun mulai bicara

   "jadi sayang aku sudah memutuskan untuk pernikahan kita, aku mau kita menikah minggu depan, tapi... " ucap arif sedikit ragu Bianca akan setuju

    "tapi apa mas..? " tanya Bianca sangat penasaran

    "aku mau kita menikah siri dulu sayang, nanti kalau urusan ku sudah selesai semua baru kita menikah resmi dan mengadakan pesta" ucap arif yang akhirnya memberanikan diri untuk bicara

    "loh kenapa emangnya mas? kenapa harus menikah siri" ucap Bianca terkejut

     "tidak apa sayang aku hanya ada sedikit urusan dengan Naura aku janji secepatnya akan menikahi mu secara resmi" ucap arif mencoba meyakinkan Bianca

    Bianca pun seolah tak peduli karena saat ini yang dia fikirkan yang terpenting arif bos di sebuah perusahaan besar, dan Bianca akan berusaha mengambil alih semua harta milik arif untuk hidup bersama beni

    "oh iya tidak apa apa tapi aku mau kamu berjanji akan menikahi ku secara resmi secepatnya" ucap Bianca

    "iya sayang aku janji " sahut arif sambil membelai rambut Bianca

......................

    di tempat lain Naura pulang bekerja langsung pulang ke rumah nya, seperti biasa saat Naura pulang ke rumah di sambut dengan teriakan Marni

    "lama sekali kamu pulang nya, masak sana ibu sama dinda sudah lapar" ucap Marni yang langsung menghadang Naura

    "kalau lapar ya masak, lagian di kulkas lengkap kok bahan masakan " ucap Naura cuek dan langsung masuk ke kamar nya dan seperti biasa Marni langsung marah marah tidak jelas

    Naura memutuskan untuk mandi, karena dia butuh mendinginkan kepala nya, setelah mandi Naura melihat chat yang masuk ke handphone nya dari pengacara nya

    pengacara nya mengabari tentang waktu persidangan cerai nya , setelah melihat isi pesan tersebut Naura memutuskan untuk beristirahat sebentar

     belum lama Naura beristirahat terdengar suara adzan maghrib, Naura pun bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan ibadah nya

    setelah solat Naura memutuskan untuk tidur kembali tetapi sesaat dia ingat, dia harus mengunci pintu kamar nya karena dia tak ingin di sentuh lagi oleh sang suami karena sekarang dia dan arif sedang proses cerai

    setelah mengunci pintu kamar Naura berbaring miring menghadap ke jendela Naura melihat bintang bintang di langit*kenapa nasib pernikahan ku seperti ini... aku sebenarnya hanya ingin nikah sekali seumur hidup, tapi apa lah daya memiliki suami berhati iblis*ucap Naura dalam hati nya

    tak terasa air mata mulai mengalir, terus begitu setiap malam mulai datang, Naura hanya bisa menangis sendirian

     sedangkan arif jam sembilan malam baru pulang ke rumah nya, karena dia kalau bertemu dengan Bianca pasti melakukan hal yang tidak seharus nya di lakukan

    arif berjalan ke arah kamar nya dan saat dia membuka pintu ternyata pintu kamar nya di kunci dari dalam

    *sial Naura ini, setiap hari selalu saja mengunci kamar, lagi lagi aku harus tidur di kamar tamu, dasar istri durhaka*ucap arif kesal dan memutuskan untuk ke kamar tamu

    dia buru buru mandi karena di rumah Bianca tadi arif ketiduran dan belum sempat mandi, dia merasa badan nya sudah sangat lengket

    *lihat saja kamu Naura setelah aku berhasil mendapatkan rumah ini juga aku akan mengusir mu, kalau aku tidak mendapatkan rumah ini aku takut Bianca mencurigai aku kalau aku bukan pemilik perusahaan besar, ya aku harus secepatnya memaksa Naura untuk kasih rumah ini atas nama ku juga!!! *ucap arif sambil mulai membasahi tubuh nya

    selesai mandi arif mendapat pesan dari Bianca

  'mas nanti aku minta mahar nya tujuh ratus lima puluh juta dan satu mobil satu rumah ya, jangan sampai kurang'

   arif yang membaca itu agak kesal sedikit karena menurut arif itu terlalu besar

    'baiklah sayang akan aku usaha kan untuk mu'ucap arif yang sebenarnya sedikit tidak yakin karena menurut dia yang di minta Bianca bukan lah hal kecil

     hari pun sudah pagi Naura bangun dari tidur nya, tapi saat Naura melihat HP nya ada notifikasi pesan dari agung, walaupun arif sudah tidak di bandung tapi agung tetap di minta Naura untuk mengawasi dan mencari bukti tentang arif

    *oh jadi mereka hari rabu ini akan menikah ya.... aku akan memberi mu hadiah yang tidak akan pernah kamu lupakan mas... *ucap Naura sambil tersenyum sinis

    'terus awasi mereka gung dan terus cari bukti perselingkuhan mereka agar aku bisa kasih hadiah untuk mereka di hari pernikahan mereka nanti 'balas Naura kepada agung

Naura pun memutuskan untuk mandi karna dia tidak ingin telat bekerja

Naura sedikit memoles wajah nya hari ini karena dia sudah lama sekali tidak memakai make-up karena wajah nya sudah cantik alami

saat Naura keluar kamar tidak sengaja bertemu dengan arif, arif yang melihat Naura sangat cantik hari ini tak mampu untuk berkedip

"sayang tidak biasa nya kamu merias wajah mu, kamu cantik sekali nau, aku bahkan tidak pernah melihat kamu memakai make-up" ucap arif tak tau malu ingin memeluk Naura

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***