Bab 5: Teror di Tempat Kerja

Pagi itu, Lila merasa sedikit lebih tenang. Setelah latihan meditasi dan diskusi dengan Maya, dia bertekad untuk menghadapi tantangan yang ada. Tapi, entah kenapa, aura di kantor terasa berbeda. Sejak masuk, dia udah ngerasa kayak ada yang aneh.

“Yo, Lil! Kenapa? Mukamu kayak baru lihat hantu,” Rina sapa sambil nyeruput kopi.

“Gue ngerasa nggak enak, Rin. Kayak ada yang ngikutin,” jawab Lila sambil menatap ke sekeliling.

“Jangan paranoid, Lil. Mungkin cuma efek kurang tidur,” Rina bercanda. Tapi di matanya, Lila bisa melihat keprihatinan.

Lila mengangguk, berusaha menepis perasaan aneh itu. Mereka berdua bergegas ke ruang rapat untuk briefing dengan Pak Anton. “Semoga hari ini nggak ada yang gila-gila,” Lila berpikir, berharap.

Sesampainya di ruang rapat, Pak Anton sudah menunggu dengan wajah serius. “Selamat pagi, tim. Hari ini kita punya liputan tentang gedung tua di ujung kota. Katanya, banyak yang bilang itu angker,” katanya.

Lila langsung merinding. “Gedung tua lagi?” pikirnya. “Gue udah pernah ke sana, dan...”

“Lo mau ngeliput? Atau mau stay di sini?” tanya Rina, melihat wajah Lila yang pucat.

“Gue bisa, Rin. Gue bisa,” Lila menjawab, berusaha meyakinkan diri.

“Baiklah, kalau gitu. Kalian berdua, siap-siap. Kita berangkat jam sepuluh,” perintah Pak Anton.

...****************...

Setelah beberapa jam menyiapkan peralatan, Lila dan Rina berangkat ke lokasi. Suasana di luar sepertinya cerah, tapi di dalam hati Lila, awan gelap mulai mengumpul. Setiap langkah menuju gedung tua itu bikin jantungnya berdebar.

Saat sampai di gedung, Lila merasa aura di sekitarnya makin berat. “Rin, beneran deh, ini bikin gue nervous,” Lila berbisik.

“Tenang, Lil. Kita cuma liputan. Nggak ada yang aneh,” Rina berusaha menenangkan.

Mereka masuk ke dalam gedung yang penuh debu dan kesunyian. Dindingnya berlumut, dan aroma lembap menyeruak. Lila berusaha fokus dengan kamera, tapi perasaannya semakin tidak nyaman.

“Lo udah siap, kan?” tanya Rina.

“Iya, gue siap,” Lila menjawab sambil menekan tombol rekam. Tapi saat dia melihat ke sekeliling, bayangan gelap tiba-tiba melintas di ujung koridor.

“Eh, lo liat itu?” Lila menunjuk dengan gugup.

Rina menatap ke arah yang ditunjuk. “Liatan apa, Lil? Nggak ada apa-apa,” Rina menjawab, terlihat bingung.

“Serius, ada yang lewat!” teriak Lila, jantungnya berdetak cepat.

Mereka terus merekam, tapi Lila tidak bisa menahan rasa takut. “Rin, kita harus keluar dari sini!” desaknya.

“Tapi kita belum dapat material yang cukup,” Rina protes. “Kalau kita pergi sekarang, kita nggak bisa ngerjain liputan ini dengan baik.”

Lila menghela napas. Dia tahu Rina benar, tapi hatinya berteriak untuk segera pergi. Tiba-tiba, suara berderak terdengar dari lantai atas. Suara itu sangat jelas, seperti ada seseorang yang berjalan.

“Lo denger itu?” tanya Lila, mendekat ke Rina.

“Kayaknya dari lantai atas. Kita harus cek,” Rina memutuskan.

“Rin, jangan! Itu pasti bukan manusia,” Lila berusaha memperingatkan.

Tapi Rina sudah melangkah ke tangga. “Gue rasa kita harus tahu,” ujarnya dengan berani.

...****************...

Mereka naik ke lantai atas, dan semakin dekat dengan sumber suara. Lila berusaha menenangkan diri, tapi setiap langkah terasa berat. Ketika sampai di atas, suasana makin mencekam. Lampu-lampu berkedip dan suhu ruangan tiba-tiba menurun.

“Ini makin gila, Rin. Gue beneran nggak suka,” Lila berbisik.

Rina berusaha membuka pintu ke sebuah ruangan yang tampak lebih besar. “Ayo, kita cek,” katanya, tapi Lila menarik tangannya.

“Rin, ini nggak bener! Kita harus pergi!” Lila hampir menangis.

“Tenang, Lil! Kita cuma cek. Lagian, kita petugas liputan, kan?” Rina membuka pintu, dan Lila terpaksa mengikuti.

Saat mereka masuk, ruangan itu gelap dan berdebu, hanya diterangi oleh cahaya yang masuk dari jendela yang pecah. Lila melihat ke sekeliling dan merasakan sesuatu yang sangat aneh. “Ini tempatnya bikin merinding,” dia berbisik.

Tiba-tiba, bayangan hitam muncul di sudut ruangan. Lila terlonjak mundur. “Rin, lihat!” teriaknya.

“Eh? Di mana?” Rina menoleh, tapi bayangan itu sudah menghilang.

“Gue nggak tahu, tapi ada sesuatu di sini!” Lila panik.

“Coba rekam, Lil! Ini mungkin bisa jadi berita,” Rina mengabaikan kekhawatiran Lila.

Lila mengarahkan kameranya, tapi tangannya bergetar. Dia melihat ke arah bayangan yang menghilang. “Rin, kita harus pergi sekarang!” desaknya.

Tapi saat mereka mau keluar, pintu tiba-tiba tertutup sendiri. “Kok bisa gitu?” Rina terkejut.

“Ini bukan main-main, Rin! Kita terjebak!” Lila berteriak, mencoba membuka pintu, tapi pintu itu seolah terkunci dengan kekuatan yang tidak terlihat.

“Coba lo tenang. Kita cari jalan lain,” Rina berusaha tetap tenang, tapi wajahnya mulai pucat.

Mereka mulai mencari jalan keluar lain, dan saat itu, Lila merasakan dingin yang menyengat. Suara bisikan samar terdengar di telinganya, “Tinggalkan... tinggalkan...”

“Lo denger itu?” tanya Lila dengan suara bergetar.

Rina mengangguk, ketakutan. “Iya, tapi kita harus keluar dari sini.”

Mereka mencoba mencari jalan ke ruangan lain. Semakin dalam mereka pergi, semakin gelap suasana di sekitar. Lampu-lampu berkedip, seolah mengisyaratkan sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Ini gila, Rin. Gue nggak mau ada di sini!” Lila merasa semakin tertekan.

“Gue juga, tapi kita harus fokus. Kita pasti bisa keluar,” Rina mencoba menenangkan.

Akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang lebih besar, dan Lila melihat lukisan-lukisan tua di dinding. Semua wajah dalam lukisan itu tampak menakutkan, seolah mengikuti mereka.

“Gila, ini serem banget,” Lila berbisik.

Tiba-tiba, suara gaduh terdengar dari belakang. Lila menoleh dan melihat bayangan hitam muncul lagi. Kali ini, semakin dekat dan jelas. Lila merasakan hawa dingin yang menusuk.

“Lari, Rin!” teriaknya.

Mereka berlari secepat mungkin, kembali menuju pintu yang tadi mereka lewati. Tapi saat mencapai pintu, bayangan itu menghadang mereka, menjulang tinggi dan menakutkan.

“Gue nggak mau mati di sini!” Lila berteriak, sementara Rina berusaha membuka pintu.

Dengan segenap tenaga, Rina berhasil membuka pintu. Mereka berlari keluar, tidak pernah menoleh ke belakang. Suara bisikan itu semakin kencang, seolah mengejar mereka.

Begitu sampai di luar gedung, Lila terengah-engah, merasa lega meskipun ketakutan masih menyelimuti. “Kita berhasil, Rin! Kita berhasil!” teriak Lila.

Tapi Rina tampak bingung. “Tapi… apa yang kita lihat? Itu beneran atau cuma imajinasi?”

Lila menggigit bibirnya. “Gue juga nggak tahu. Tapi kita harus kasih tau Pak Anton, kita harus hati-hati mulai sekarang.”

Dengan langkah berat, mereka kembali ke kantor. Lila tahu, pengalaman itu akan membekas di ingatannya selamanya. Dia bertekad untuk mencari jawaban tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa dia terikat dengan dunia yang menakutkan itu.

Semakin mendalam, semakin dia merasa bahwa semuanya baru saja dimulai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

not

not

ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!

2024-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Panggilan yang Tak Terduga
2 Bab 2: Suara-Suara yang Tak Terlihat
3 Bab 3: Antara Nyata dan Gaib
4 Bab 4: Langkah Menuju Kebenaran
5 Bab 5: Teror di Tempat Kerja
6 Bab 6: Jejak yang Tertinggal
7 Bab 7: Jejak yang Tertinggal (Bagian 2)
8 Bab 8: Jejak Arwah
9 Bab 9: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 1)
10 Bab 10: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 2)
11 Bab 11: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 3)
12 Bab 12: Teror Tanpa Henti
13 Bab 13: Hantu Sok Imut di Kamar Kosan
14 Bab 14: Hantu Bucin
15 Bab 15: Drama Kosan Makin Gila
16 Bab 16: Petualangan Gaib di Gedung Lama
17 Bab 17: Mewing Skibidi di Gedung Tua
18 Bab 18: Pintu Terakhir
19 Bab 19: Balik ke Kos, Tapi Nggak Tenang
20 Bab 20: Selalu Mengawasi
21 Bab 21: Kejar-Kejaran di Batas Nyata
22 Bab 22: Menyusuri Jejak Bayangan
23 Bab 23: Rina di Ujung Teror
24 Bab 24: Tabrakan di Tengah Teror
25 Bab 25: Teror di Kantor
26 Bab 26: Jejak yang Terlupakan
27 Bab 27: Perjanjian Terakhir
28 Bab 28: Bayangan yang Kembali
29 Bab 29: Teror yang Tak Pernah Usai
30 Bab 30: Akhir dari Teror
31 Bab 31: Teror Kembali
32 Bab 32: Ritual Terakhir
33 Bab 33: Ketukan di Tengah Malam
34 Bab 34: Keputusan Gila
35 Bab 35: Teror yang Tak Terbendung
36 Bab 36: Cindy yang Nggak Takut Apa-apa
37 Bab 37: Ketakutan yang Nyata
38 Bab 38: Teror di Kantor Pak Anton
39 Bab 39: Perjalanan ke Desa Misterius
40 Bab 40: Kembali ke Awal
41 Bab 41: Kebenaran yang Terungkap
42 Bab 42: Petunjuk dari Nenek Sumi
43 Bab 43: Kembali ke Kota
44 Bab 44: Pertemuan dengan Nenek Sumi
45 Bab 45: Ritual Terakhir
46 Bab 46: Pertemuan Lama
47 Bab 47: Kepergian Dewi
48 Bab 48: Jejak Kegelapan
49 Bab 49: Teror dari Kegelapan
50 Bab 50: Bayangan Kematian
51 Bab 51: Jejak Teror yang Tertinggal
52 Bab 52: Pertanda dari Kegelapan
53 Bab 53: Pintu Terakhir
54 Bab 54: Jalan Buntu
55 Bab 55: Kembali ke Kosan
56 Bab 56: Malam Terakhir
57 Bab 57: Sosok di Layar
58 Bab 58: Raja Siluman Ular
59 Bab 59: Kekuatan Api dan Es
60 Bab 60: Waktu Terbatas
61 Bab 61: Misi Terakhir
62 Bab 62: Panggilan Penyelamat
63 Bab 63: Pertarungan yang Mendekat
64 Bab 64: Tarian Pemanggil Arwah
65 Bab 65: Ketenangan yang Singkat
66 Bab 66: Bayangan Mengintai
67 Bab 67: Janji di Balik Kegelapan
68 Bab 68: Kepergian Sang Siluman Ular
69 Bab 69: “1.000 Aura Boss Kuuhhh”
70 Bab 70: Pertarungan Terakhir
71 Bab 71: Titik Balik
72 Bab 72 : Kebangkitan Yang Tak Terduga
73 Bab 73: Tawa di Tengah Teror
74 Bab 74: Takdir di Balik Teror
75 Bab 75: Kerinduan Akan Sang Penolong
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1: Panggilan yang Tak Terduga
2
Bab 2: Suara-Suara yang Tak Terlihat
3
Bab 3: Antara Nyata dan Gaib
4
Bab 4: Langkah Menuju Kebenaran
5
Bab 5: Teror di Tempat Kerja
6
Bab 6: Jejak yang Tertinggal
7
Bab 7: Jejak yang Tertinggal (Bagian 2)
8
Bab 8: Jejak Arwah
9
Bab 9: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 1)
10
Bab 10: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 2)
11
Bab 11: Bayangan di Balik Kegelapan (Bagian 3)
12
Bab 12: Teror Tanpa Henti
13
Bab 13: Hantu Sok Imut di Kamar Kosan
14
Bab 14: Hantu Bucin
15
Bab 15: Drama Kosan Makin Gila
16
Bab 16: Petualangan Gaib di Gedung Lama
17
Bab 17: Mewing Skibidi di Gedung Tua
18
Bab 18: Pintu Terakhir
19
Bab 19: Balik ke Kos, Tapi Nggak Tenang
20
Bab 20: Selalu Mengawasi
21
Bab 21: Kejar-Kejaran di Batas Nyata
22
Bab 22: Menyusuri Jejak Bayangan
23
Bab 23: Rina di Ujung Teror
24
Bab 24: Tabrakan di Tengah Teror
25
Bab 25: Teror di Kantor
26
Bab 26: Jejak yang Terlupakan
27
Bab 27: Perjanjian Terakhir
28
Bab 28: Bayangan yang Kembali
29
Bab 29: Teror yang Tak Pernah Usai
30
Bab 30: Akhir dari Teror
31
Bab 31: Teror Kembali
32
Bab 32: Ritual Terakhir
33
Bab 33: Ketukan di Tengah Malam
34
Bab 34: Keputusan Gila
35
Bab 35: Teror yang Tak Terbendung
36
Bab 36: Cindy yang Nggak Takut Apa-apa
37
Bab 37: Ketakutan yang Nyata
38
Bab 38: Teror di Kantor Pak Anton
39
Bab 39: Perjalanan ke Desa Misterius
40
Bab 40: Kembali ke Awal
41
Bab 41: Kebenaran yang Terungkap
42
Bab 42: Petunjuk dari Nenek Sumi
43
Bab 43: Kembali ke Kota
44
Bab 44: Pertemuan dengan Nenek Sumi
45
Bab 45: Ritual Terakhir
46
Bab 46: Pertemuan Lama
47
Bab 47: Kepergian Dewi
48
Bab 48: Jejak Kegelapan
49
Bab 49: Teror dari Kegelapan
50
Bab 50: Bayangan Kematian
51
Bab 51: Jejak Teror yang Tertinggal
52
Bab 52: Pertanda dari Kegelapan
53
Bab 53: Pintu Terakhir
54
Bab 54: Jalan Buntu
55
Bab 55: Kembali ke Kosan
56
Bab 56: Malam Terakhir
57
Bab 57: Sosok di Layar
58
Bab 58: Raja Siluman Ular
59
Bab 59: Kekuatan Api dan Es
60
Bab 60: Waktu Terbatas
61
Bab 61: Misi Terakhir
62
Bab 62: Panggilan Penyelamat
63
Bab 63: Pertarungan yang Mendekat
64
Bab 64: Tarian Pemanggil Arwah
65
Bab 65: Ketenangan yang Singkat
66
Bab 66: Bayangan Mengintai
67
Bab 67: Janji di Balik Kegelapan
68
Bab 68: Kepergian Sang Siluman Ular
69
Bab 69: “1.000 Aura Boss Kuuhhh”
70
Bab 70: Pertarungan Terakhir
71
Bab 71: Titik Balik
72
Bab 72 : Kebangkitan Yang Tak Terduga
73
Bab 73: Tawa di Tengah Teror
74
Bab 74: Takdir di Balik Teror
75
Bab 75: Kerinduan Akan Sang Penolong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!