Bab 19: Kebocoran Rahasia

Beberapa bulan berlalu.

Di ruangan yang temaram, Marsel berdiri dengan tegang di depan seorang agen pencari, wajahnya memerah oleh amarah. Ia membentak keras, suaranya menggema di ruangan yang sepi.

“Sudah berbulan bulan kau bekerja untukku, tapi tak ada hasil! Kamu bahkan tak bisa menemukan keberadaan Nikita dan Michelle! Apa yang aku bayar selama ini, hah?” ucap Marsel melemparkan dokumen-dokumen yang ada di tangannya ke meja dengan kasar. Agen di hadapannya hanya bisa menunduk, mencoba menjelaskan tanpa menyulut emosi tuan besar yang kini berada di ambang kemarahan.

“Maaf, Tuan Marsel! Kami sudah mencoba semua metode. Kami menyisir setiap kontak dan tempat yang mungkin, tapi sepertinya mereka menghilang tanpa jejak. Terlebih dengan Tuan Axel yang mengendalikan banyak hal di belakang layar, kami kesulitan menembus pertahanan mereka,” jawab agen itu hati hati.

Brak!

Marsel menggeram.

“Aku tidak peduli dengan Axel! Tugasmu adalah menemukan Nikita dan Michelle, apapun caranya! Waktu semakin menipis dan aku tidak punya kesabaran untuk kegagalan ini.” marah Marsel.

Namun, di balik pintu yang sedikit terbuka, tanpa sengaja, Syakila berdiri terpaku, mendengarkan setiap kalimat penuh kebohongan yang keluar dari mulut suaminya. Mata Syakila melebar ketika ia mendengar Marsel menyebut nama Michelle.

“Michelle... anaknya Marsel?” Syakila bergumam pelan, tubuhnya mulai gemetar. Ia tak bisa mempercayai telinganya sendiri.

Detik demi detik terasa seperti palu yang menghantam kepala Syakila. Kebenaran yang selama ini tersembunyi, rahasia yang tak pernah ia duga. Michelle, yang ia anggap sebagai cucunya, ternyata adalah anak kandung suaminya sendiri. Pikirannya melayang, tubuhnya mulai lemas, dan perlahan lahan, kegelapan mengambil alih kesadarannya.

Dengan suara benda jatuh yang keras, tubuh Syakila terhempas ke lantai. Marsel yang mendengar suara itu segera berlari keluar, wajahnya pucat ketika ia melihat istrinya terbaring tak sadarkan diri di lantai.

“SYAKILA!!!!” teriak Marsel panik. Dia langsung memanggil bantuan untuk membawa istrinya ke rumah sakit.

***

Di rumah sakit, suasana menjadi tegang ketika Mikel datang dengan tergesa gesa setelah mendengar kabar bahwa mamanya pingsan dan tidak kunjung sadar. Wajahnya penuh kekhawatiran saat ia memasuki ruangan, melihat Syakila terbaring di atas ranjang dengan wajah yang pucat. Matanya perlahan terbuka, dan ia menatap Mikel dengan penuh kesedihan.

Setelah menanyakan kondisi Mamanya oleh pihak Dokter yang menanganinya, ternyata serangan jantung.

“Mama, ada apa? Kenapa Mama bisa pingsan?” tanya Mikel lembut, mendekati mamanya.

Syakila menatap putranya dengan mata yang penuh air mata. Tangannya menggenggam lengan Mikel erat, seolah ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting, tapi mulutnya terasa berat untuk mengungkapkan kebenaran yang ia ketahui.

Mikel!!! Maafkan Mama, mama egois!! Mama sangat beraalah padamu. Batin Syakila.

“Mikel... Mama tidak ingin bertemu dengan Papa untuk sementara waktu,” ucap Syakila pelan, suaranya serak. “Mama... Mama perlu waktu sendiri.” lanjutnya.

Tidak mampu untuk mengatakan yang sebanarnya saat ini.

“Kenapa, Ma? Apa yang terjadi antara Mama dan Papa? Apa Papa yang membuat Mama seperti ini?” tanya Mikel yang terkejut. Tidak biasanya orang tuanya diam begitu.

Syakila hanya menggelengkan kepala, air matanya jatuh membasahi pipinya.

“Jangan tanyakan dulu, Mikel. Mama belum siap membicarakannya. Tapi... untuk saat ini, Mama mohon... jangan biarkan Papa mendekat.” pintanya.

Mikel merasa bingung dan semakin khawatir. Ibunya tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.

“Iya, Ma. Aku akan menjaga agar Papa tidak mengganggu Mama. Tapi, jika ada masalah di antara kalian, Mama harus katakan padaku. Aku bisa membantu.”jawab Mikel.

“Nanti, Mikel. Nanti Mama akan bicara. Sekarang... Mama hanya butuh waktu.” ucap Syakila menunduk, menggenggam tangan Mikel lebih erat.

***

Sementara itu, Marsel yang berdiri di luar ruangan tak henti hentinya memohon pada Mikel agar bisa bertemu dengan istrinya. Wajahnya penuh kekhawatiran, tapi ada rasa bersalah yang mendalam di balik tatapan tajamnya.

“Mikel, biarkan aku bicara dengan mamamu! Ini penting!”pinta Marsel, mencoba masuk ke ruangan, tapi Mikel dengan tegas menghalanginya.

“Papa, Mama tidak ingin bertemu dengan Papa sekarang! Mama bilang, dia butuh waktu untuk sendiri,” jawab Mikel tegas.

“Kamu tidak mengerti, Mikel. Ini urusan yang sangat penting!” ucap Marsel dengan nada mendesak, tapi Mikel tetap tidak bergeming.

“Apa yang terjadi, Pa? Kenapa Mama seperti ini? Apa Papa yang membuatnya sampai pingsan?” tanya Mikel dengan nada penuh curiga.

“Tidak, Mikel. Ini... sesuatu yang rumit. Kau tidak akan memahaminya.” ucap Marsel berusaha mengendalikan emosinya.

“Papa, selama ini aku sudah banyak menahan diri. Aku tidak ingin tahu urusan pribadi kalian, tapi jika Mama sampai minta dijauhkan dari Papa, pasti ada yang salah.” ucap Mikel memandang ayahnya dengan tatapan tajam.

Marsel terdiam, tak mampu menjawab. Pikirannya berputar, mencari alasan yang tepat, tapi ia tahu bahwa waktunya sudah hampir habis. Rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari Syakila, dari Mikel, hampir terbongkar.

“Papa, jika ada masalah di antara kalian, selesaikan dengan baik-baik. Aku tidak akan ikut campur. Tapi tolong jangan buat Mama semakin tertekan.” lanjut Mikel mendesah panjang, mencoba menenangkan diri.

“Baiklah, Mikel. Aku akan menunggu. Tapi ingat, ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan cepat.” ucap Marsel menunduk, tidak mampu menatap langsung mata anaknya.

Mikel hanya mengangguk, lalu masuk kembali ke dalam kamar rumah sakit untuk menemani ibunya. Sementara itu, Marsel keluar dari rumah sakit dengan hati yang semakin kalut, menyadari bahwa waktunya untuk menyembunyikan rahasia semakin menipis.

***

Malamnya, di kamar rumah sakit, Syakila masih terbaring lemah. Mikel duduk di sampingnya, menggenggam tangannya dengan lembut.

“Mama, aku tahu pasti ada sesuatu yang Mama sembunyikan dari Papa,” kata Mikel perlahan. “Apa pun itu, aku harap Mama bisa menyelesaikannya tanpa terlalu menyakiti diri sendiri.” pinta Mikel.

“Terima kasih, Mikel. Kamu selalu menjadi anak yang baik. Suatu hari nanti, kamu akan tahu semuanya. Tapi tidak sekarang.” ucap Syakila menghela napas panjang, menatap putranya dengan penuh kasih sayang.

Mikel mengangguk, meskipun hatinya penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab. Sementara itu, di luar sana, Marsel berjalan keluar rumah sakit dengan langkah berat, menyadari bahwa kehancuran keluarganya sudah di ambang pintu.

***

Mikel sudah mulai kembali normal, walau belum sepenuhnya menghilangkan kebiasaan barunya, minuman beralkohol. Berangsur mulai akan kembali bekerja. Karena mamanya semalam sudah bicara dengannya.

"Mikel, kembalilah ke kantor! Sudah cukup kamu meninggalkannya!" pinta Syakila.

"Tapi, Ma," potong Mikel.

"Mama mohon," pinta Syakila.

"Baiklah, Ma. Tapi aku harus bersiap dulu." jawab Mikel.

...****************...

Hi! Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya.

Bagaimana respon kalian sejauh ini dengan karya mommy.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

hahah mampus kalian keluarga toxic

2025-02-05

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

keluarga bubrah

2025-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal Sakit Hati
2 Bab 2: Konflik Mertua dan Kegilaan Mikel
3 Bab 3: Pertemuan dengan Nikita yang Menyakitkan
4 Bab 4: Hancurnya Yolanda dalam Kesendirian
5 Bab 5: Kebahagiaan Mikel dan Nikita, Namun Menyakiti Ola
6 Bab 6: Semakin Terpuruknya Ola
7 Bab 7: Axel yang Lebih Dulu Mengetahui
8 Bab 8: Kebahagiaan Mikel dan Nikita yang Menghancurkan
9 Bab 9: Semangat Baru Bersama Axel
10 Bab 10: Menyusun Hidup Baru Setelah Melahirkan
11 Bab 11: Pertengkaran yang Mulai Meretakkan Hubungan
12 Bab 12: Penguat Hidup Ola Selain Axel, Lei Cullen Fox
13 Bab 13: Pencarian Mikel Namun Kemarahan Nikita
14 Bab 14: Pembalasan Ola Dimulai
15 Bab 15: Kepergian Nikita
16 Bab 16: Damai dan Rencana yang Tersusun
17 Bab 17: Penyelidikan Lebih Dalam dan Kebenaran yang Tersingkap
18 Bab 18: Tertangkapnya Nikita
19 Bab 19: Kebocoran Rahasia
20 Bab 20: Kebenaran Michelle
21 Bab 21: Penyesalan Mikel yang Terlambat
22 Bab 22: Surat Cerai
23 Bab 23: Ola Jamu (Janda Muda)
24 Bab 24: Rencana masa depan Ola
25 Bab 25: Pembukaan Galeri Yoleee
26 Bab 26: Naik ke Puncak Prestasi Ola
27 Bab 27: Axel Memulai Mendekati Ola, Menunjukkan Sisi Romantisnya
28 Bab 28: Kehancuran Mikel dan Penemuan Nikita
29 Bab 29: Kesepakatan Nikita dan Mikel
30 Bab 30: Pasrah Syakila
31 Bab 31: Keegoisan Nikita
32 Bab 32: Pencarian Michelle
33 Bab 33: Pembalasan Kedua Ola
34 Bab 34: Michelle Anak Asuh Ola dan Axel
35 Bab 35: Sesal Syakila
36 Bab 36: Senyum Cantik Michelle
37 Bab 37: Pernikahan
38 Bab 38: Pesta Pernikahan
39 Bab 39: Pembalasan Ola Ketiga
40 Bab 40: Semakin Terpuruk Nikita dan Syakila
41 Bab 41: Kehancuran Keluarga Smit
42 Bab 42: Nikita, Terjerumus Prostitusi
43 Bab 43 – Galeri Yoleee di Puncak Kejayaan
44 Bab 44 – Ola Berhadapan dengan Mikel
45 Bab 45 – Permintaan Axel
46 Bab 46 – Kemarahan Axel
47 Bab 47 – Nikita Menyesal
48 Bab 48 – Kedekatan Ola dan Michelle
49 Bab 49 – Siksaan Syakila
50 Bab 50: Syakila Stres
51 Bab 51: Lagi-lagi Ola
52 Bab 52: Di Ambang Pilihan
53 Bab 53: Perdebatan
54 Bab 54: Awal Baru di Kebun Teh
55 Bab 55: Di Ambang Kehancuran
56 Bab 56: Hari Terakhir Smit Corp
57 Bab 57: Kabar Bahagia yang Menggetarkan
58 Bab 58: Kebahagiaan Ola
59 Bab 59: Pencarian Nikita
60 Bab 60: Ancaman Boris
61 Bab 61: Rahasia Nikita dan Boris
62 Bab 62: Rahasia Besar
63 Bab 63: Kuatnya Ola Sama Seperti Mendiang Ibunya
64 Bab 64: Keberanian Ola
65 Bab 65: Antara Ancaman dan Solusi untuk Ola
66 Bab 66: Konferensi Pers yang Menggemparkan
67 Bab 67: Kematian Nikita
68 Bab 68: Mimpi Michelle
69 Bab 69: Kembalinya Mikel
70 Bab 70: Penyelamat Mikel, Sofia
71 Bab 71: Pertemuan Lei dan Mikel
72 Bab 72: Di Balik Mikel dan Sofia
73 Bab 73: Menerima Timbal Balik Mikel
74 Bab 74: Permintaan Mikel
75 Bab 75: Sofia Pintar, Ola Cerdik
76 Bab 76: Rencana Sofia, Menaklukkan Axel
77 Bab 77: Malunya Sofia
78 Bab 78: Amukan Sofia
79 Bab 79: Terkuaknya Keahlian Lei dan Michelle
80 Bab 80: Aksi Lei dan Michelle
81 Bab 81: Aksi Pelarian Mikel.
82 Bab 82: Kehancuran Keluarga Kyle
83 Bab 83: Bebasnya Mikel
84 Bab 84: Penjelasan Ola
85 Bab 85: Peran Axel
86 Bab 86: Putusan Mikel
87 Bab 87: Koma Mikel
88 Bab 88: Penolakan Michelle
89 Bab 89: Michelle Butuh Axel
90 Bab 90: Berita Buruk
91 Bab 91: Kematian Mikel
92 Bab 92: Sofia Sembuh
93 Bab 93: Rencana Axel Kembalinya Sofia
94 Bab 94: Kebaikan Lei
95 Bab 95: Sofia Mengalah
96 Bab 96: Yoleee Menjadi Milea
97 Bab 97: Kemajuan Milea Corp
98 Bab 98: Kejutan Hadiah dari Anak-Anak
99 Bab 99: Liburan Axel dan Ola
100 Bab 100: Akhir yang Bahagia Ola
101 Promo karya terbaru
102 promo Karya terbaru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 : Awal Sakit Hati
2
Bab 2: Konflik Mertua dan Kegilaan Mikel
3
Bab 3: Pertemuan dengan Nikita yang Menyakitkan
4
Bab 4: Hancurnya Yolanda dalam Kesendirian
5
Bab 5: Kebahagiaan Mikel dan Nikita, Namun Menyakiti Ola
6
Bab 6: Semakin Terpuruknya Ola
7
Bab 7: Axel yang Lebih Dulu Mengetahui
8
Bab 8: Kebahagiaan Mikel dan Nikita yang Menghancurkan
9
Bab 9: Semangat Baru Bersama Axel
10
Bab 10: Menyusun Hidup Baru Setelah Melahirkan
11
Bab 11: Pertengkaran yang Mulai Meretakkan Hubungan
12
Bab 12: Penguat Hidup Ola Selain Axel, Lei Cullen Fox
13
Bab 13: Pencarian Mikel Namun Kemarahan Nikita
14
Bab 14: Pembalasan Ola Dimulai
15
Bab 15: Kepergian Nikita
16
Bab 16: Damai dan Rencana yang Tersusun
17
Bab 17: Penyelidikan Lebih Dalam dan Kebenaran yang Tersingkap
18
Bab 18: Tertangkapnya Nikita
19
Bab 19: Kebocoran Rahasia
20
Bab 20: Kebenaran Michelle
21
Bab 21: Penyesalan Mikel yang Terlambat
22
Bab 22: Surat Cerai
23
Bab 23: Ola Jamu (Janda Muda)
24
Bab 24: Rencana masa depan Ola
25
Bab 25: Pembukaan Galeri Yoleee
26
Bab 26: Naik ke Puncak Prestasi Ola
27
Bab 27: Axel Memulai Mendekati Ola, Menunjukkan Sisi Romantisnya
28
Bab 28: Kehancuran Mikel dan Penemuan Nikita
29
Bab 29: Kesepakatan Nikita dan Mikel
30
Bab 30: Pasrah Syakila
31
Bab 31: Keegoisan Nikita
32
Bab 32: Pencarian Michelle
33
Bab 33: Pembalasan Kedua Ola
34
Bab 34: Michelle Anak Asuh Ola dan Axel
35
Bab 35: Sesal Syakila
36
Bab 36: Senyum Cantik Michelle
37
Bab 37: Pernikahan
38
Bab 38: Pesta Pernikahan
39
Bab 39: Pembalasan Ola Ketiga
40
Bab 40: Semakin Terpuruk Nikita dan Syakila
41
Bab 41: Kehancuran Keluarga Smit
42
Bab 42: Nikita, Terjerumus Prostitusi
43
Bab 43 – Galeri Yoleee di Puncak Kejayaan
44
Bab 44 – Ola Berhadapan dengan Mikel
45
Bab 45 – Permintaan Axel
46
Bab 46 – Kemarahan Axel
47
Bab 47 – Nikita Menyesal
48
Bab 48 – Kedekatan Ola dan Michelle
49
Bab 49 – Siksaan Syakila
50
Bab 50: Syakila Stres
51
Bab 51: Lagi-lagi Ola
52
Bab 52: Di Ambang Pilihan
53
Bab 53: Perdebatan
54
Bab 54: Awal Baru di Kebun Teh
55
Bab 55: Di Ambang Kehancuran
56
Bab 56: Hari Terakhir Smit Corp
57
Bab 57: Kabar Bahagia yang Menggetarkan
58
Bab 58: Kebahagiaan Ola
59
Bab 59: Pencarian Nikita
60
Bab 60: Ancaman Boris
61
Bab 61: Rahasia Nikita dan Boris
62
Bab 62: Rahasia Besar
63
Bab 63: Kuatnya Ola Sama Seperti Mendiang Ibunya
64
Bab 64: Keberanian Ola
65
Bab 65: Antara Ancaman dan Solusi untuk Ola
66
Bab 66: Konferensi Pers yang Menggemparkan
67
Bab 67: Kematian Nikita
68
Bab 68: Mimpi Michelle
69
Bab 69: Kembalinya Mikel
70
Bab 70: Penyelamat Mikel, Sofia
71
Bab 71: Pertemuan Lei dan Mikel
72
Bab 72: Di Balik Mikel dan Sofia
73
Bab 73: Menerima Timbal Balik Mikel
74
Bab 74: Permintaan Mikel
75
Bab 75: Sofia Pintar, Ola Cerdik
76
Bab 76: Rencana Sofia, Menaklukkan Axel
77
Bab 77: Malunya Sofia
78
Bab 78: Amukan Sofia
79
Bab 79: Terkuaknya Keahlian Lei dan Michelle
80
Bab 80: Aksi Lei dan Michelle
81
Bab 81: Aksi Pelarian Mikel.
82
Bab 82: Kehancuran Keluarga Kyle
83
Bab 83: Bebasnya Mikel
84
Bab 84: Penjelasan Ola
85
Bab 85: Peran Axel
86
Bab 86: Putusan Mikel
87
Bab 87: Koma Mikel
88
Bab 88: Penolakan Michelle
89
Bab 89: Michelle Butuh Axel
90
Bab 90: Berita Buruk
91
Bab 91: Kematian Mikel
92
Bab 92: Sofia Sembuh
93
Bab 93: Rencana Axel Kembalinya Sofia
94
Bab 94: Kebaikan Lei
95
Bab 95: Sofia Mengalah
96
Bab 96: Yoleee Menjadi Milea
97
Bab 97: Kemajuan Milea Corp
98
Bab 98: Kejutan Hadiah dari Anak-Anak
99
Bab 99: Liburan Axel dan Ola
100
Bab 100: Akhir yang Bahagia Ola
101
Promo karya terbaru
102
promo Karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!