Bab 14: Pembalasan Ola Dimulai

Mikel duduk di kursi bar yang sama setiap malam, tenggelam dalam pikirannya. Gelas whisky di tangannya terasa dingin, namun tidak cukup untuk menyejukkan api yang membara di hatinya. Setiap kali ia menenggak minuman itu, ingatannya tentang Ola kembali di ingatnya, wanita yang ia sia siakan, wanita yang sekarang lenyap tanpa jejak. Frustasi terus menghantuinya, semakin dalam tiap malam.

Sedangkan jika di rumah, keadaan semakin buruk. Nikita tak pernah berhenti mengomel, mengeluh, dan memancing pertengkaran. Hingga suatu malam, ketika Mikel pulang dengan keadaan mabuk seperti biasanya, Nikita sudah menunggunya di ruang tamu, wajahnya memerah karena marah.

“Kamu mau sampai kapan seperti ini, Mikel?!” teriak Nikita, nadanya tajam menusuk, seolah bosan melihatnya.

“Kamu pikir aku akan terus bertahan denganmu yang seperti ini? Mabuk setiap malam, menghilang dari tanggung jawabmu sebagai suami dan papa?” tanya Nikita yang memegang keras baju Mikel, tercium bau yang sangat menyengat di disana.

Mikel hanya mendesah pelan, menatap kosong ke arah Nikita. “Aku lelah, Nikita. Lelah dengan semuanya.” lirih Mikel yang sudah tidak berdaya. Nikita semakin mendekat, matanya berkilat penuh kemarahan.

“Lelah? Kamu yang membuat keputusan ini, Mikel! Kamu yang memilih aku, kamu yang memilih meninggalkan Ola, kamu yang memutuskan untuk hidup seperti ini! Dan sekarang kamu bilang lelah?” cecar Nikita.

Mikel mengalihkan pandangannya, perasaannya campur aduk antara penyesalan dan kemarahan yang tak terungkap. “Aku tidak tahu apa yang aku inginkan lagi… Bukankah awalnya kamu yang menahanku agar tidak bisa bertemu dengan Ola? Kamu yang selalu minta ditemani?” ucap Mikel dengan tubuh yang gontai.

Bruk!

Di buangnya tubuh Mikel oleh Nikita, sontak saja karena mabuk dam sudah tidak berdaya jatuh di sofa ruang tamunya.

Nikita tertawa kecil, tawa sinis yang membuat hati Mikel terasa semakin berat.

“Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan? Kamu bahkan tidak bisa memilih antara aku atau Ola. Sampai kapan kamu akan hidup dalam kebimbangan ini? Kamu selalu berlari, Mikel. Selalu lari dari kenyataan. Aku hamil! Memang seharisnya kamu lebih perhatian dan banyak menghabiskan waktu denganku. Kenapa malah menyalahkan aku!” tidak terima Nikita jika selalu dijadikan alasan menahannya.

Mikel terdiam, tubuhnya terasa kaku. Setiap kata yang diucapkan Nikita terasa seperti pisau yang menusuk lebih dalam. Dia tahu bahwa apa yang dikatakan Nikita benar, tapi rasa bersalah yang ia rasakan terhadap Ola selalu menghantui setiap langkahnya.

“Aku tidak bisa melupakannya,” bisik Mikel, suaranya hampir tak terdengar.

“Aku mencoba, tapi aku tidak bisa.” lanjut Mikel.

Nikita terbelalak, matanya berkaca kaca.

“Lalu kenapa kamu menikahiku, Mikel? Kenapa kamu memilih aku kalau kamu masih terikat dengan Ola? Apa aku hanya pelarian?” tanya Nikita.

Padahal dalam hati Nikita juga tahu jika dia dijadikan istri kedua, tapi tidak sudi kalah dengan tantangan Ola.

Mikel menunduk, air mata mulai menggenang di sudut matanya. "Aku tidak tahu, Nikita. Aku tidak tahu kenapa aku melakukan semua ini." ucap Mikel.

Nikita menatapnya dengan tatapan kecewa yang mendalam, air mata kini mengalir di pipinya.

“Kamu tahu apa yang paling menyakitkan, Mikel? Kamu tak hanya menghancurkan hidup Yolanda, kau juga menghancurkan hidupku. Dan Michelle, putri kita. Kamu bahkan tidak peduli padanya lagi.”ucap Nikita.

Nama Michelle membuat hati Mikel tersentak. Putrinya, yang dulu begitu ia sayangi, kini hampir tidak pernah ia temui. Rasa bersalah itu semakin membebani, menghancurkan setiap keinginan untuk bertahan di rumah ini.

Malam ini pun tiada keputusan kepastian dan masih demgan masalah yang sama.

***

Sepulang dari kantornya. Niat hati ingin bermain dengan anaknya. Ternyata sudah di dibuat gelisah oleh tingkah Nikita yang cemberut terus. Mikel berlari keluar dari rumah tanpa arah yang jelas. Pikirannya kacau, perasaannya penuh sesak. Setiap langkah terasa berat, seolah ada ribuan beban yang menahan kakinya untuk melangkah lebih jauh. Di balik semua rasa frustrasi itu, satu hal yang paling menyakitkan adalah kenyataan bahwa ia telah kehilangan Ola wanita yang ia sakiti, wanita yang sekarang lenyap dari hidupnya.

Malam ini, di tengah heningnya bar, Mikel mengangkat teleponnya, mencoba menghubungi Axel. Sudah berbulan bulan ia berusaha bertemu dengan Axel, berharap bisa mendapatkan informasi tentang keberadaan Ola. Namun setiap kali, Axel sulit ditemui, seolah menghindarinya dengan sengaja.

Akhirnya tersambung dan di angkat oleh Axel.

“Ada yang bisa kubantu?” suara Axel terdengar dingin di seberang telepon, tanpa emosi.

“Axel, aku... aku butuh bicara denganmu. Tolong, katakan di mana Yolanda. Aku hanya ingin tahu apakah dia baik baik saja,” Mikel memohon, suaranya bergetar.

Axel terdiam sejenak, lalu menjawab dengan nada tajam.

“Kamu kehilangan hak untuk tahu tentang dia, Mikel. Kamu yang menghancurkannya, dan sekarang kamu ingin tahu? Apa yang sebenarnya kau inginkan?” tanya Axel.

Mikel terdiam, rasa bersalah menghantamnya lebih kuat lagi. “Aku hanya ingin memperbaiki semuanya…” pintanya.

“Kamu tidak bisa memperbaiki apa yang sudah kamu hancurkan,” jawab Axel singkat sebelum memutus telepon.

Akh!!

Membanting telpnya disana Mikel. Untung saja tidak hancur. Kata kata itu menggema di kepala Mikel, membuatnya semakin terpuruk dalam rasa bersalah yang mendalam.

***

Malam yang kesekian kalinya yang menjadi saksi, saat Mikel pulang dengan keadaan mabuk seperti biasa, Nikita menunggunya di depan pintu. Wajahnya terlihat lelah, tapi kali ini tatapannya penuh amarah yang sulit dikendalikan.

“Kamu tahu, Mikel?” katanya dengan nada dingin.

"Aku sudah muak dengan semua ini. Dengan kamu yang terus-terusan menghancurkan hidupku dan Michelle. Kamu bahkan tidak pernah pulang dengan sadar. Apa kamu masih peduli pada kami?” tekan nada Nikita.

Mikel hanya menggelengkan kepala, matanya memerah karena minuman dan rasa bersalah yang menumpuk.

“Aku tidak bisa... aku tidak tahu harus bagaimana.” lirihnya.

Nikita mendekat, suaranya kini bergetar penuh emosi.

“Kamu yang harus tahu, Mikel. Aku sudah cukup berusaha, tapi kamu... kamu hanya terus menghancurkan semuanya. Jika kamu mencintai Ola, kenapa kamu baru mencarinya sekarang? Kenapa kamu harus menikahiku hanya demi anak yang rumah tangga kalian yamg tidak sempurna? Apa salahku jika aku ingin kamu sentuhnya yang tidak terbagi!" keluh kesah dan keganjalan dalam hatinya malam ini di lapkan.

Mikel terdiam, tidak ada kata yang bisa ia ucapkan. Kenyataannya, dia pun tidak tahu mengapa ia masih bertahan. Ol adalah masa lalunya yang indah dan penuh penyesalan, tapi Nikita adalah realitas yang pahit dan menghancurkan.

“Aku ingin kamu pergi, Mikel,” ucap Nikita akhirnya, air matanya tak lagi terbendung.

“Pergi dan temukan dirimu sendiri. Karena aku sudah tidak bisa bersamamu lagi kalau kau terus seperti ini.” usir Nikita.

Mikel menatapnya, merasakan seluruh dunianya runtuh di hadapannya. Dia tidak pernah menyangka bahwa semua akan berakhir seperti ini, dengan kehancuran di setiap sudut hidupnya.

Akhirnya Mikel keluar dari sana yang kembali pada bar yang gelap itu, Mikel menghabiskan malamnya dalam keheningan. Rasa bersalah terhadap Ola terus menghantuinya, rasa kehilangan Michelle, dan kemarahan Nikita membanjiri pikirannya, membuatnya semakin terpuruk. Setiap tegukan minuman tidak pernah cukup untuk membendung luka yang semakin dalam di hatinya.

Ketika akhirnya ia menundukkan kepala di meja bar, hanya satu pikiran yang berputar putar di kepalanya.

Aku telah menghancurkan segalanya.

...****************...

Tinggalkan jejak kalian disini ya.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

karna kau gak ada pendirian

2025-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal Sakit Hati
2 Bab 2: Konflik Mertua dan Kegilaan Mikel
3 Bab 3: Pertemuan dengan Nikita yang Menyakitkan
4 Bab 4: Hancurnya Yolanda dalam Kesendirian
5 Bab 5: Kebahagiaan Mikel dan Nikita, Namun Menyakiti Ola
6 Bab 6: Semakin Terpuruknya Ola
7 Bab 7: Axel yang Lebih Dulu Mengetahui
8 Bab 8: Kebahagiaan Mikel dan Nikita yang Menghancurkan
9 Bab 9: Semangat Baru Bersama Axel
10 Bab 10: Menyusun Hidup Baru Setelah Melahirkan
11 Bab 11: Pertengkaran yang Mulai Meretakkan Hubungan
12 Bab 12: Penguat Hidup Ola Selain Axel, Lei Cullen Fox
13 Bab 13: Pencarian Mikel Namun Kemarahan Nikita
14 Bab 14: Pembalasan Ola Dimulai
15 Bab 15: Kepergian Nikita
16 Bab 16: Damai dan Rencana yang Tersusun
17 Bab 17: Penyelidikan Lebih Dalam dan Kebenaran yang Tersingkap
18 Bab 18: Tertangkapnya Nikita
19 Bab 19: Kebocoran Rahasia
20 Bab 20: Kebenaran Michelle
21 Bab 21: Penyesalan Mikel yang Terlambat
22 Bab 22: Surat Cerai
23 Bab 23: Ola Jamu (Janda Muda)
24 Bab 24: Rencana masa depan Ola
25 Bab 25: Pembukaan Galeri Yoleee
26 Bab 26: Naik ke Puncak Prestasi Ola
27 Bab 27: Axel Memulai Mendekati Ola, Menunjukkan Sisi Romantisnya
28 Bab 28: Kehancuran Mikel dan Penemuan Nikita
29 Bab 29: Kesepakatan Nikita dan Mikel
30 Bab 30: Pasrah Syakila
31 Bab 31: Keegoisan Nikita
32 Bab 32: Pencarian Michelle
33 Bab 33: Pembalasan Kedua Ola
34 Bab 34: Michelle Anak Asuh Ola dan Axel
35 Bab 35: Sesal Syakila
36 Bab 36: Senyum Cantik Michelle
37 Bab 37: Pernikahan
38 Bab 38: Pesta Pernikahan
39 Bab 39: Pembalasan Ola Ketiga
40 Bab 40: Semakin Terpuruk Nikita dan Syakila
41 Bab 41: Kehancuran Keluarga Smit
42 Bab 42: Nikita, Terjerumus Prostitusi
43 Bab 43 – Galeri Yoleee di Puncak Kejayaan
44 Bab 44 – Ola Berhadapan dengan Mikel
45 Bab 45 – Permintaan Axel
46 Bab 46 – Kemarahan Axel
47 Bab 47 – Nikita Menyesal
48 Bab 48 – Kedekatan Ola dan Michelle
49 Bab 49 – Siksaan Syakila
50 Bab 50: Syakila Stres
51 Bab 51: Lagi-lagi Ola
52 Bab 52: Di Ambang Pilihan
53 Bab 53: Perdebatan
54 Bab 54: Awal Baru di Kebun Teh
55 Bab 55: Di Ambang Kehancuran
56 Bab 56: Hari Terakhir Smit Corp
57 Bab 57: Kabar Bahagia yang Menggetarkan
58 Bab 58: Kebahagiaan Ola
59 Bab 59: Pencarian Nikita
60 Bab 60: Ancaman Boris
61 Bab 61: Rahasia Nikita dan Boris
62 Bab 62: Rahasia Besar
63 Bab 63: Kuatnya Ola Sama Seperti Mendiang Ibunya
64 Bab 64: Keberanian Ola
65 Bab 65: Antara Ancaman dan Solusi untuk Ola
66 Bab 66: Konferensi Pers yang Menggemparkan
67 Bab 67: Kematian Nikita
68 Bab 68: Mimpi Michelle
69 Bab 69: Kembalinya Mikel
70 Bab 70: Penyelamat Mikel, Sofia
71 Bab 71: Pertemuan Lei dan Mikel
72 Bab 72: Di Balik Mikel dan Sofia
73 Bab 73: Menerima Timbal Balik Mikel
74 Bab 74: Permintaan Mikel
75 Bab 75: Sofia Pintar, Ola Cerdik
76 Bab 76: Rencana Sofia, Menaklukkan Axel
77 Bab 77: Malunya Sofia
78 Bab 78: Amukan Sofia
79 Bab 79: Terkuaknya Keahlian Lei dan Michelle
80 Bab 80: Aksi Lei dan Michelle
81 Bab 81: Aksi Pelarian Mikel.
82 Bab 82: Kehancuran Keluarga Kyle
83 Bab 83: Bebasnya Mikel
84 Bab 84: Penjelasan Ola
85 Bab 85: Peran Axel
86 Bab 86: Putusan Mikel
87 Bab 87: Koma Mikel
88 Bab 88: Penolakan Michelle
89 Bab 89: Michelle Butuh Axel
90 Bab 90: Berita Buruk
91 Bab 91: Kematian Mikel
92 Bab 92: Sofia Sembuh
93 Bab 93: Rencana Axel Kembalinya Sofia
94 Bab 94: Kebaikan Lei
95 Bab 95: Sofia Mengalah
96 Bab 96: Yoleee Menjadi Milea
97 Bab 97: Kemajuan Milea Corp
98 Bab 98: Kejutan Hadiah dari Anak-Anak
99 Bab 99: Liburan Axel dan Ola
100 Bab 100: Akhir yang Bahagia Ola
101 Promo karya terbaru
102 promo Karya terbaru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 : Awal Sakit Hati
2
Bab 2: Konflik Mertua dan Kegilaan Mikel
3
Bab 3: Pertemuan dengan Nikita yang Menyakitkan
4
Bab 4: Hancurnya Yolanda dalam Kesendirian
5
Bab 5: Kebahagiaan Mikel dan Nikita, Namun Menyakiti Ola
6
Bab 6: Semakin Terpuruknya Ola
7
Bab 7: Axel yang Lebih Dulu Mengetahui
8
Bab 8: Kebahagiaan Mikel dan Nikita yang Menghancurkan
9
Bab 9: Semangat Baru Bersama Axel
10
Bab 10: Menyusun Hidup Baru Setelah Melahirkan
11
Bab 11: Pertengkaran yang Mulai Meretakkan Hubungan
12
Bab 12: Penguat Hidup Ola Selain Axel, Lei Cullen Fox
13
Bab 13: Pencarian Mikel Namun Kemarahan Nikita
14
Bab 14: Pembalasan Ola Dimulai
15
Bab 15: Kepergian Nikita
16
Bab 16: Damai dan Rencana yang Tersusun
17
Bab 17: Penyelidikan Lebih Dalam dan Kebenaran yang Tersingkap
18
Bab 18: Tertangkapnya Nikita
19
Bab 19: Kebocoran Rahasia
20
Bab 20: Kebenaran Michelle
21
Bab 21: Penyesalan Mikel yang Terlambat
22
Bab 22: Surat Cerai
23
Bab 23: Ola Jamu (Janda Muda)
24
Bab 24: Rencana masa depan Ola
25
Bab 25: Pembukaan Galeri Yoleee
26
Bab 26: Naik ke Puncak Prestasi Ola
27
Bab 27: Axel Memulai Mendekati Ola, Menunjukkan Sisi Romantisnya
28
Bab 28: Kehancuran Mikel dan Penemuan Nikita
29
Bab 29: Kesepakatan Nikita dan Mikel
30
Bab 30: Pasrah Syakila
31
Bab 31: Keegoisan Nikita
32
Bab 32: Pencarian Michelle
33
Bab 33: Pembalasan Kedua Ola
34
Bab 34: Michelle Anak Asuh Ola dan Axel
35
Bab 35: Sesal Syakila
36
Bab 36: Senyum Cantik Michelle
37
Bab 37: Pernikahan
38
Bab 38: Pesta Pernikahan
39
Bab 39: Pembalasan Ola Ketiga
40
Bab 40: Semakin Terpuruk Nikita dan Syakila
41
Bab 41: Kehancuran Keluarga Smit
42
Bab 42: Nikita, Terjerumus Prostitusi
43
Bab 43 – Galeri Yoleee di Puncak Kejayaan
44
Bab 44 – Ola Berhadapan dengan Mikel
45
Bab 45 – Permintaan Axel
46
Bab 46 – Kemarahan Axel
47
Bab 47 – Nikita Menyesal
48
Bab 48 – Kedekatan Ola dan Michelle
49
Bab 49 – Siksaan Syakila
50
Bab 50: Syakila Stres
51
Bab 51: Lagi-lagi Ola
52
Bab 52: Di Ambang Pilihan
53
Bab 53: Perdebatan
54
Bab 54: Awal Baru di Kebun Teh
55
Bab 55: Di Ambang Kehancuran
56
Bab 56: Hari Terakhir Smit Corp
57
Bab 57: Kabar Bahagia yang Menggetarkan
58
Bab 58: Kebahagiaan Ola
59
Bab 59: Pencarian Nikita
60
Bab 60: Ancaman Boris
61
Bab 61: Rahasia Nikita dan Boris
62
Bab 62: Rahasia Besar
63
Bab 63: Kuatnya Ola Sama Seperti Mendiang Ibunya
64
Bab 64: Keberanian Ola
65
Bab 65: Antara Ancaman dan Solusi untuk Ola
66
Bab 66: Konferensi Pers yang Menggemparkan
67
Bab 67: Kematian Nikita
68
Bab 68: Mimpi Michelle
69
Bab 69: Kembalinya Mikel
70
Bab 70: Penyelamat Mikel, Sofia
71
Bab 71: Pertemuan Lei dan Mikel
72
Bab 72: Di Balik Mikel dan Sofia
73
Bab 73: Menerima Timbal Balik Mikel
74
Bab 74: Permintaan Mikel
75
Bab 75: Sofia Pintar, Ola Cerdik
76
Bab 76: Rencana Sofia, Menaklukkan Axel
77
Bab 77: Malunya Sofia
78
Bab 78: Amukan Sofia
79
Bab 79: Terkuaknya Keahlian Lei dan Michelle
80
Bab 80: Aksi Lei dan Michelle
81
Bab 81: Aksi Pelarian Mikel.
82
Bab 82: Kehancuran Keluarga Kyle
83
Bab 83: Bebasnya Mikel
84
Bab 84: Penjelasan Ola
85
Bab 85: Peran Axel
86
Bab 86: Putusan Mikel
87
Bab 87: Koma Mikel
88
Bab 88: Penolakan Michelle
89
Bab 89: Michelle Butuh Axel
90
Bab 90: Berita Buruk
91
Bab 91: Kematian Mikel
92
Bab 92: Sofia Sembuh
93
Bab 93: Rencana Axel Kembalinya Sofia
94
Bab 94: Kebaikan Lei
95
Bab 95: Sofia Mengalah
96
Bab 96: Yoleee Menjadi Milea
97
Bab 97: Kemajuan Milea Corp
98
Bab 98: Kejutan Hadiah dari Anak-Anak
99
Bab 99: Liburan Axel dan Ola
100
Bab 100: Akhir yang Bahagia Ola
101
Promo karya terbaru
102
promo Karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!