Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya

“Ayah, apakah kak Rama akan baik-baik saja ya?”. Tanya Purwati kepada ayahnya yang sedang dalam perjalanan pulang.

“Tenang saja, kekuatan kakakmu tidak akan mudah dikalahkan, khawatirkan saja dirimu sendiri”. Jawab paman Benawa

Terlihat dari kereta terbang rumah-rumah warga yang terbakar membuat raja Danuarsa sangat marah dan langsung melompat dari kereta terbang yang dinaikinya.

“Kalian, para siluman Laknat!!!”. Teriak raja Danuarsa sembari mengeluarkan aura lima belas dewa perang yang langsung diarahkan ke lima belas lokasi untuk menghabisi para siluman itu.

“Hyaaat, Hyaat, Hyaat, Hyaaat”. Suara terdengar dari ki Buana Abdi, Purwati, Ki Ageng Aksatriya dan paman Benawa yang juga ikut turun kebawah untuk ikut serta menghabisi para siluman itu.

“Sudah puluhan tahun aku tidak bertarung, kini saatnya aku harus tampil kembali bertarung melawan para siluman itu”.  Kata paman Benawa yang terlihat sangat bersemangat sambil mengeluarkan Auranya yang membentuk sebuah cambuk besar yang dipenuhi api yang berkobar menyelimuti cambuk itu, paman Benawa langsung mengarahkan cambuknya ke beberapa siluman yang ada disana.

“Lihatlah ayah, seberapa kuatkah gadis kecilmu ini”. Kata Purwati yang mulai membuat pedang-pedang kecil berwarna hijau yang terlihat sangat tajam dan runcing dari seluruh aura yang ada diseluruh kerajaan Bumi Nata, termasuk aura lima belas dewa perang yang dikeluarkan oleh raja Danuarsa kini juga diselimuti cahaya hijau dengan tubuh dipenuhi duri-duri dari pedang.

“Siluman kecil, kalian berani membuat masalah dengan keluarga mbah Ananta?, terimalah kekuatanku ini!”. Teriak purwati

Seketika itu pedang-pedang yang menyelimuti seluruh aura itu langsung melesat menuju para siluman yang sedang mengamuk dan membuat seluruh siluman itu mati seketika dan mengeluarkan inti kekuatan siluman.

Beberapa lama kemudian.

“Selesai sudah ayah, sekarang semua siluman sudah aku habisi”. Kata Purwati sambil tersenyum seakan tidak ada beban dihidupnya

“Benar-benar luar biasa kekuatan anak-anakku, bagaimana mungkin aku seorang ayah sangat tidak berguna, tidak dapat mengajarkan apapun kepada anak-anakku”. Gumam paman Benawa yang merasa bersalah.

“Apakah sudah selesai, ini semua?”. Tanya seorang warga kepada warga lainnya.

“Sepertinya semua siluman sudah dihabisi oleh seseorang, aku tadi melihat sosok dewa perang berwarna emas diselimuti cahaya hijau yang mengeluarkan banyak pedang dari tubuhnya, sepertinya itu bukan kekuatan raja Danuarsa”. Jawab warga yang lain

“”Benar, apakah seseorang sudah berhasil menggabungkan kekuatannya dengan kekuatan raja Danuarsa ya?”. Tanya seseorang kembali

“Ah, tak tahu lah aku, yang penting kita masih hidup”. Jawab yang lainnya.

Tiba-tiba terlihat cincin spiritual yang dipakai oleh Purwati bercahaya terang, menandakan juka para penatua yang ada dikerajaan Dadung Mbulet sedang membutuhkan bantuan.

“Ayah, paman, raja, purwati izin pamit dahulu, para penatua di kerajaan Dadung Mbulet sedang membutuhkan bantuanku saat ini”. Kata Purwati sambil berpamitan.

“Bagaimana kamu bisa sampai kesana dengan cepat?, pakailah kereta terbang itu dan gunakan kecepatan maksimal, agar langsung sampi kesana”. Kata Raja.

“Tidak perlu raja”. Kata Purwati yang langsung mengeluarkan formasi pedang Naga Menari yang dapat dijadikan formasi teleportasi juga.

Terlihat purwati sudah tidak ada lagi dikerajaan Bumi Nata

“Aku yakin ada seseorang yang mengendalikan para siluman itu, karena serangan ini benar-benar tidak ada yang pernah memperkirakan akan terjadi”. Kata Raja kepada paman Benawa dan Ki Buana Abadi juga ki Ageng Aksatriya.

“Ah raja, saya sedang sebel!, saya belum mengeluarkan kekuatan saya sama sekali tadi, sudah selesai semua dibantai sama panjenengan dan Purwati”. Ki Buana Abadi menyela.

“Eh iya, bukankah kamu mantan ketua kelompok Geni pelangi?”. Tanya raja danuarsa dengan sedikit intimidasi

“Iya raja, kenapa?”. Tanya ki Buana Abadi.

“Kira-kira apakah ini ulah dari kelompokmu itu bukan?”. Tanya raja kembali

“Bu, bukan raja, aku adalah ketuanya, dan kelompok Geni Pelangi sudah resmi aku bubarkan, ini memang sepertinya ulah dari kelompok kecil lain yag mengikuti kelompok Akaash Semesta, raja”. Jawab ki Buana Abadi sambil menerangkan

“hm…. Memangnya ada berapa kelompok kecil yang sudah bergabung dengan kelompok Akaash Semesta?”. Tanya raja

“Ribuan raja, kelompok-kelompok ini rata-rata terdiri dari orang-orang kuat yang memang tidak setuju dengan pemerintah dan ingin memberontak”. Jawab ki Buana Abadi

“Ada juga yang dikarenakan ada dendam pribadi dengan seseorang yang berada disebuah kerajaan, mendajikan mereka membuat kerusuhan disebuah kerajaan untuk membalas dendam”. Lanjut ki Buana

“hm…… ini baru dua kelompok yang dikalahkan, masih banyak lagi kelompok-kelompok kecil yang belum terlihat, tapi sekarang, satu persatu dari kelompok-kelompok itu sudan mulai keluar, jadi akan lebih mudah menghabisi seluruh kelompok itu”.

“Ada tiga kelompok inti yang selalu melindungi kelompok Akaash Semesta raja, kelompok itu anggotanya hanya Sembilan orang saja, setiap kelompok hanya memiliki tiga anggota, tapi keberadaannya sungguh sangat merepotkan, karena kekuatan kesembilan orang itu benar-benar sudah diluar nalar, raja”. Lanjut ki Buana

“Waduh, masih ada kelompok inti?, adakah kelompok lain selain kelompok kecil dan kelompok inti?”. Tanya Raja

“Masih ada raja, ada kelompok tingkat menengah yang rata-rata anggotanya sudah ditingkat dewa puncak raja”. Jawab ki Buana

“Walaaaah, yang menengah saja sudah berada di tingkat dewa puncak, lalu apa tingkatan yang di kelompok inti itu?”. Tanya Raja kembali

“Mungkin saja di tingkatan zirah raja dewa, aku tidak tahu pastinya, yang jelas mereka bisa berpindah kemanapun mereka mau, bahkan bisa membuat alam ilusi sendiri dengan kecepatan mereka”. Jawab ki Buana

“Weleh, weleh, sepertinya akan sedikit merepotkan nanti”. Kata raja.

Sementara dikerajaan Dadung Mbulet terlihat beberapa penatua sudah terluka dan mengeluarkan banyak darah, beberapa terkena racun yang mematikan, beberapa ada yang masih bertahan seperti penatua dari padepokan Mawar Getih dan padepokan Kelana Raksa yang masih berusaha menahan serangan-serangan dari para siluman itu.

Terlihat sebuah kilatan cahaya berwarna hijau cerah yang membuat semua penatua menjadi lega, karena mereka yakin, tetua mereka telah tiba.

Benar saja, Purwati dengan senyumnya yang manis sudah tiba di kerajaan Dadung Mbulet.

“Siluman-siluman kecil ini benar-benar mengganggu”. Kata Purwati sambil tersenyum dan mengeluarkan aura yang berbentuk cahaya yang menerangi seluruk kerajaan Dadung Mbulet hingga terlihat di kerajaan Wesi Lunak yang saat itu ki Tunggak, Grindi dan Intan sedang bertarung melawan siluman-siluman juga.

“Ayah cahaya apa itu, itu sepertinya di kerajaan Dadung Mbulet”. Tanya intan kepada ki Tunggak yang sedang memperagakan pedang Naga Menari dan menyerang para siluman

“Itu cahaya dari seorang yang mempunyai kekuatan spesial, dan benar itu di kerajaan Dadung Mbulet”. Jawab ki Tunggak

“Anda saja kerajaan ini mempunyai satu orang saja yang mempunyai kekuatan spesial seperti itu, kerajaan ini akan sangat aman pastinya”. Gumam Intan.

Di kerajaan Dadung Mbulet, terlihat cahaya bulat yang menyinari seluruh kerajaan itu membentu sebuah formasi pedang Naga Menari berwarna hijau cerah dengan cahaya yang sangat menyilaukan dan menghujani para siluman dengan pedang pedang yang keluar dari cahaya itu.

“I, itu bukannya Kesempurnaan Pedang Naga Menari ayah?”. Tanya Intan kepada ki Tunggak dengan wajah yang kaget.

“Be, benar, aku pernah melihatnya, guruku mengeluarkan formasi itu, tapi tidak sebesar itu formasinya”. Jawab ki Tunggak

“Siapakah orang yang mampu, menyempurnakan pedang Naga menari dengan kekuatan yang sebesar itu?”. Gumam ki Tunggak.

Di kerajaan Dadung Mbulet terlihat para siluman yang sudah tepar seluruhnya karena dihujani pedang-pedang yang berkekuatan raja Dewa.

“Sudah selesai”. Kata Purwati sambil tersenyum manis kembali.

“Tetua memang benar-benar sangat hebat, kita semua para penatua sangat kewalahan melawan siluman siluman itu, tetua dengan sekali mengeluarkan kekuatan, bisa menghabisi seluruh siluman yang ada di kerajaan ini”. Kata penatua dari Mawar Getih.

“Sebentar, aku akan menghubungi kakakku, apakah kakakku yang ganteng baik-baik saja dikerajaan Singo Ngaung”. Kata Purwati memotong pembicaraan sambil mengeluarkan sehelai kertas yang diberikan oleh Rama saat akan pulang dari kerajaan Singo Ngaung.

“Kak, apakah kau baik-baik saja?”. Tanya Purwati

“Ya, kakakmu baik-baik saja adikku yang cantik”. Jawab Rama

“Kak, kemari doooong, ke kerajaan Dadung Mbulet, kita bareng-bareng menuju kerajaan Wesi lunak untuk membantu kak Intan dan ki Tunggak”. Kata Purwati yang membuat wajah Rama menjadi mengingat masa-masa saat di kerajaan Wesi Lunak.

“Baiklah, kakak akan kesana sekarang”. Jawab Rama.

Dikerajaan Singo Ngaung.

“Kau mau kemana suamiku?”. Tanya Pelangi

“Aku akan membantu adikku yang saat ini sedang berada di kerajaan dadung Mbulet melawan para siluman”. Jawab Rama

“Kenapa Purwati berada di kerajaan Dadung Mbulet, bukannya dia bersama rombongannya sudah pulang menuju kerajaan Bumi nata?”. Tanya Pelangi kepada Rama

“Purwati adalah tetua dibeberapa padepokan yang ada di kerajaan Dadung Mbulet, jadi dia ada kewajiban membantu para penatua ketika mereka membutuhkan bantuan”. Jawab Rama sambil garuk-garuk kepala.

“Opooooooooooo, Gadis sekecil itu sudah menjadi tetua, beberapa padepokan? Tidak Cuma satu padepokan?”. Teriak Pelangi kaget.

“Hehe, iya istriku yang seperti bidadariiiii, aku juga seorang tetua dipadepokan Kelana Raksa, makanya aku juga harus membantu mereka juga”. Jawab rama

“Ikooooooooooooooood”. Kata Pelangi dengan wajah yang sangat imut dan menggemaskan.

“Baiklah istrikuuuu”. Jawab Rama sambil menjembil kedua pipi Pelangi yang sedang berkumpul bersama raja, Wicaksana dan Sukmawati.

“Aku juga ikut, Dadung Mbulet adalah kediamanku, aku harus ikut kesana”.  Sukmawati ikut nimbrung

“Kalau istiku ikut, aku juga harus selalu berada disisinya pastinya”. Kata Wicaksana.

“Waduh, kalau kalian pergi semua, aku ditinggal sendirian dong dikerajaan sebesar ini!?”. Tanya raja dengan wajah memelas, membuat mereka semua memasang muka aneh tapi lucu.

“Pastiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii”. Serentak mereka menjawab dengan suara dan nada yang sama seakan meledek sang raja

“Walaaa, jancoook, jancok, anak dan mantu sama saja kurang ajarnya!”. Teriak raja sambil berlalu dari hadapan mereka

“Pergilah, ayahmu bisa menjaga kerajaan ini sendirian, kalian tenang saja”. Kata raja.

Merekapun langsung menggunakan formasi teleportasi yang dibuat oleh Pelangi yang ternyata juga bisa membuat formasi teleportasi dengan kecepatan yang sangat hebat alias 1000000 km perdetik.

Episodes
1 Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2 Kelompok Geni Pelangi
3 Kelompok Macan Ngamuk
4 Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5 Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6 Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7 Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8 Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9 Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10 Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11 Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12 Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13 Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14 Rama bertemu gadis cantik Lagi
15 Purwati dan Rama pulang kampung
16 Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17 Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18 Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19 Kelompok Langit Ireng
20 Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21 Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22 Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23 Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24 Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25 Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26 Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27 Purwati pergi, paman Benawa datang
28 Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29 Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30 Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31 Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32 Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33 Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34 Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35 Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36 Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37 Semua Bingung
38 Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39 Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40 Final Kompetisi yang mendebarkan
41 Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42 Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43 Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44 Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45 Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46 Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47 Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48 Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49 Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50 Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51 Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52 Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53 Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54 Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55 Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56 Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57 Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58 Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59 Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60 Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61 Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62 Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63 Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64 Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65 Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66 Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67 Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68 Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69 Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70 Pertarungan Kekuatan penuh
71 Perang Besar Dimulai
72 Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73 Pengobatan penyakit raja Tunggak
74 Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75 Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76 Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77 Hari kedua Peprangan
78 Kerajaan Bumi Nata diserang
79 Mbah Ananta Keluar
80 Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81 Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82 Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83 Kekuatan raja iblis dari sang raja
84 Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85 Keadaan setelah peperangan
86 Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87 Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88 Kompetisi Memasak
89 Penentuan Juara
90 Sejarah lucu terciptanya garam
91 Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92 Babak Lima Besar
93 Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94 Pertarungan Penentu
95 Lima Murid Rama dikalahkan
96 Lima Lawan Lima
97 Kehancuran Alam Ilusi
98 Wiraraja Jatuh Cinta
99 Pedekate Wiraraja
100 Pemahat Patung
101 Latihan Selesai
102 Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103 Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104 Portal Hitam
105 Berlatih dengan Patung
106 Badai Salju dan Badai Pasir
107 Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108 Raja Tirta Wangsa Menghilang
109 Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110 Pertarungan Sengit
111 Bala Bantuan Dari Rama
112 Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113 Tiga Orang Tewas
114 Intan Dan Sarotama Tewas
115 Efek Pertarungan
116 Paman Benawa Tewas
117 Pertarungan Pamungkas
118 Pelangi Melahirkan
119 Dua Kekuatan Besar
120 Gulungan Segel
121 Kekuatan Penuh
122 Siapa Buana Abadi
123 Kelahiran seorang bayi laki laki
124 Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2
Kelompok Geni Pelangi
3
Kelompok Macan Ngamuk
4
Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5
Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6
Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7
Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8
Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9
Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10
Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11
Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12
Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13
Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14
Rama bertemu gadis cantik Lagi
15
Purwati dan Rama pulang kampung
16
Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17
Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18
Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19
Kelompok Langit Ireng
20
Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21
Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22
Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23
Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24
Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25
Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26
Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27
Purwati pergi, paman Benawa datang
28
Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29
Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30
Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31
Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32
Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33
Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34
Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35
Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36
Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37
Semua Bingung
38
Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39
Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40
Final Kompetisi yang mendebarkan
41
Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42
Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43
Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44
Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45
Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46
Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47
Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48
Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49
Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50
Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51
Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52
Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53
Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54
Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55
Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56
Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57
Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58
Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59
Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60
Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61
Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62
Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63
Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64
Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65
Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66
Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67
Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68
Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69
Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70
Pertarungan Kekuatan penuh
71
Perang Besar Dimulai
72
Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73
Pengobatan penyakit raja Tunggak
74
Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75
Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76
Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77
Hari kedua Peprangan
78
Kerajaan Bumi Nata diserang
79
Mbah Ananta Keluar
80
Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81
Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82
Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83
Kekuatan raja iblis dari sang raja
84
Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85
Keadaan setelah peperangan
86
Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87
Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88
Kompetisi Memasak
89
Penentuan Juara
90
Sejarah lucu terciptanya garam
91
Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92
Babak Lima Besar
93
Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94
Pertarungan Penentu
95
Lima Murid Rama dikalahkan
96
Lima Lawan Lima
97
Kehancuran Alam Ilusi
98
Wiraraja Jatuh Cinta
99
Pedekate Wiraraja
100
Pemahat Patung
101
Latihan Selesai
102
Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103
Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104
Portal Hitam
105
Berlatih dengan Patung
106
Badai Salju dan Badai Pasir
107
Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108
Raja Tirta Wangsa Menghilang
109
Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110
Pertarungan Sengit
111
Bala Bantuan Dari Rama
112
Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113
Tiga Orang Tewas
114
Intan Dan Sarotama Tewas
115
Efek Pertarungan
116
Paman Benawa Tewas
117
Pertarungan Pamungkas
118
Pelangi Melahirkan
119
Dua Kekuatan Besar
120
Gulungan Segel
121
Kekuatan Penuh
122
Siapa Buana Abadi
123
Kelahiran seorang bayi laki laki
124
Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!