Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata

“Suara apa itu?”. Tanya Rama yang langsung beranjak dari tempat duduknya dan melihat lava yang berterbangan kemana-mana dari sebuah gunung yang meletus.

“Ada gunung yang meletus!”. Teriak Rama

“Apa, gunung meletus biasanya menandakan akan ada bencana besar yang datang”. Jawab paman Benawa

“Lavanya begitu banyak dan mungkin rumah ini juga akan terkena dampak dari letusan gunung itu paman, Ki Buana, siapkan Elangmu, kita pergi ke padepokan Daivan Sejati sekarang”. Kata Rama dengan raut wajah yang cukup panik

“Baiklah tuan muda”.

Terbanglah mereka berlima menggunakan Elang besar menuju padepokan Daivan Sejati, sesampainya dipadepokan, terlihat banyak sekali murid padepokan yang sedang bertarung dengan siluman-siluman yang sangat banyak sekali yang berdatangan dari gunung yang meletus itu.

Purwati langsung mengaktifkan sebuah perisai untuk menjaga padepokan Daivan sejati agar tidak lagi diserang oleh para siluman.

“Guruuuu, Guruuuu, dimana kau Guruuuuu”. Teriak Rama mencari ki Ageng Aksatriya yang ternyata sedang bertarung melawan para siluman itu.

“Rama?, kapan kau datang!?”. Tanya ki Ageng sambil mengarahkan serangannya ke siluman-siluman yang berada didepannya.

Melihat teman-teman seperguruannya banyak yang tewas didepan mata rama, membuat Rama menjadi sangat marah

“HOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!”. Teriak Rama yang mengeluarkan aura yang benar-benar sangat mengerikan dari tubuhnya dan langsung membakar habis semua Siluman yang berada di padepokan itu.

“Beginikah kekuatan tuan muda saat marah?, sungguh benar-benar mengerikan”. Guman ki Buana Abadi

Rama keluar dari padepokan dan membantai semua siluman yang ada didepannya dengan sangat ganas, sampai tidak tersisa satupun siluman yang masih terlihat bernyawa disana.

Sementara banyak Lava yang berterbangan diatas kerajaan Bumi Nata dan membakar rumah-rumah warga yang ada disana.

Rama mengeluarkan kekuatannya kembali untuk memindahkan lava-lava yang masih berterbangan diatasnya

“Hyaaaaat, Hyaaaat, Hyaaaaat”. Teriak rama sambil mengatur seluru auranya untuk memindahkan lava-lava itu, sayangnya, lava yang jatuh seakan tidak ada habisnya membuat tenaga rama menjadi lemas danhanya bisa terduduk ditanah.

“Bagaimana mungkin ini terjadi?, apa yang purwati katakana benar-benar menjadi kenyataan”. Kata Rama lirih sambil terduduk lemas memandangi banyak sekali rumah dan lahan pertanian yang hangus terbakar lava.

Ki Ageng Aksatriya terilhat kaget saat melihat paman Benawa yang bersama dengan Rama,

“Ternyata kamu masih hidup Benawa”. Kata ki Ageng Aksatriya kepada paman benawa

“Iya, aku mengungsi dibawah gunung itu selama ini Ageng”. Jawab paman Benawa

“Apa kau sudah tahu siapa Rama itu?”. Tanya ki Aksatriya

“Apakah dia anakku?”. Tanya paman Benawa kembali

“Benar, dia adalah anakmu yang kau titipkan dulu, saat kau akan meninggalkan desa ini”. Jawab Ki Ageng Aksatriya

“Apa!?, Bagaimana mungkin ini terjadi, anakku yang titik kekuatannya sudah tidak mungkin dapat terbuka bisa mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat seperti itu?”. Tanya paman Benawa yang ternyata adalah ayah dari Rama dan Rama memang benar-benar kakak kandung dari Purwati.

“Dimana anakku, dimana dia? Apakah dia baik-baik saja? Aku ayah yang sangat tak berguna, tak mampu melindungi akan kandung sendiri”. Lanjut paman Benawa sambil mencari keberadaan Rama.

Purwati juga terlihat kaget setelah mengetahui bahwa Rama adalah kakak kandungnya, begitu juga ki Buana Sejati yang tidak mengira jika Purwati, paman Benawa dan Rama adalah satu keluarga.

“Rama anakku, kau dimanaaaa!”. Teriak paman Benawa yang membuat Rama bangkit dari duduknya

“Siapa yang memanggilku sebagai anaknya? Apakah itu ayahku? Dimana dia?”. Rama seketika mencari sumber suara itu diiringi suara-suara teriakan warga yang rumahnya terbakar, bahkan banyak juga warga yang ikut hangus terbakar terkena lava

“Rama, rama, ternyata benar, kamu adalah anakku”. Kata paman Benawa kepada Rama.

“A, a, ayahku?”. Tanya Rama dengan kepala yang mungkin hampir pecah karena terlalu banyak yang difikirkan saat ini.

“Masuklah dulu ke padepokan”. Kata paman Benawa kepada Rama

Setelah mereka berdua berada di dalam padepokan yang sudah diberi perisai oleh Purwati.

“Kakaaaak, kak rama ternyata benar-benar kakakku!”. Kata Purwati sambil memeluk Rama yang sedang lemas karena kehabisan tenaga dan lemas karena sudah tidak mampu lagi untuk berfikir.

“Benar rama, dialah ayah kandungmu, dia yang telah menitipkanmu kepadaku saat kau masih balita dulu”. Ki Ageng Aksatriya menerangkan

Dikerajaan Bumi Nata, terlihat para pasukan juga sedang sibuk membuat perisai untuk mengamankan istana kerajaan, terlihat banyak sekali orang berbondong-bondong memasuki istana kerajaan yang sudah diberi perisai itu.

Tiba-tiba terlihat pusaran angin yang sangat besar sekali dilangit dan menyedot semua lava yang berterbangan dilangit.

Ternyata itu adalah ulah dari macan putih tubuh singa yang memang makanan kesukaannya adalah lava yang keluar dari pegunungan.

Setelah semua lava dimakan oleh macan putih tubuh singa itu, kemudian turunlah macan itu dengan ditunggangi oleh mbah Ananta Ajya yang langsung mendatangi padepokan Daivan Sejati.

“Cucu-cucuku, apakah kalian baik-baik saja?”. Tanya mbah Ananta yang terlihat sangat biasa-biasa saja melihat bencana besar yang telah melanda

“Mbah Anantaaaa”. Teriak Rama dan langsun memeluk simbahnya yang sudah lama tidak bertemu itu

“Bocah, bagaimana pengalamanmu selama ini?”. Tanya mbah Ananta dengan gaya yang selalu cengegesan

Terlihat Ki Ageng Aksatriya dan paman Benawa langsung sungkem kepada mbah Ananta.

“Rama, Benarkah ini leluhur kita? Mbah Ananta Ajya yang legendaris itu?”. Tanya ki Ageng Aksatriya

“Waduuuuuh, kenapa semua cucuku tidak ada yang mengenaliku, ooooh, apakah sebaiknya aku mati saja?”. Kata mbah Ananta.

“Jangan mati lah mbah, kan Purwati belum diajarin ilmu pedang olehmu”. Kata Rama

“Mana gadis kecil yang cantik, cucuku yang paling cantik dimana?”. Tanya mbah Ananta mencari Purwati

“Mbah, kita bertemu lagi disini”. Kata Purwati yang langsung memeluk mbah Ananta juga

“Jadi kalian sudah bertemu dengan mbah Ananta Ajya?”. Tanya Ki Ageng Aksatriya yang sedikit kebingungan

“Kita bertemu untuk yang kedua kalinya ini ya mbah”. Tanya Purwati

“Apakah pil yang aku kasihkan ke kamu sudah kamu kasihkan ke ayahmu, gadis kecil?”. Tanya mbah Ananta

“Belum, mbah, tadinya mau akukasihkan tadi sebelum gunung itu meletus, tapi tiba-tiba kak Rama langsung membawa kami kesini, jadi belum sempat aku kasihkan”. Jawab Purwati

“Sepertinya sedang ada reuni keluarga nih, aku menyingkir dulu dari sini ah”. Gumam ki Buana Abadi sambil berlalu menggandeng Sukmawati keluar ruangan.

“Hey kamu, Benawa!, sini kamu!”. Bentak mbah Ananta yang membuat paman benawa terlihat ketakutan dan langsung menghampiri mbah Ananta

“Duduk bersila menghadap kesana!”. Bentak mbah Ananta, dan menurutlah paman Benawa, kemudian mbah Ananta langsung memukulkan jari telunjuk dan dari tengahnya ke punggung paman Benawa dengan cahaya kuning emas diujung jarinya yang membuat seluruh tubuh paman Benawa menjadi bersinar terang menjulang kelangit.

“Sudah, titik kekuatanmu kini sudah normal kembali, bahkan ketiga titik kekuatanmu sudah terbuka semua, tinggal kamu makan pil yang aku kasihkan kepada Purwati, kekuatan spiritualmu akan pulih kembali setelah memakan pil itu”. Kata mbah Ananta

“Terima kasih banyak mbah”. Jawab paman Benawa.

“Itu dua orang tadi, laki-laki dan perempun tadi pada kemana?, Purwati, panggilkan mereka suruh masuk”. Kata mbah Ananta menyuruh Purwati memanggil ki Buana Abadi dan Sukmawati.

Beberapa lama kemudian.

“Rama, apakah wanita ini calon istrimu?”. Tanya mbah Ananta dengan nada mengejek

“Bu, Bukan mbah, dia adik angkatku”. Jawab Rama

“Aaaah, sayang sekali, gadis secantik ini hanya dijadikan adik angkat saja”. Mbah Ananta meledek

“Mbah sebenarnya ada beberapa hal yang harus aku katakana padamu”. Kata Rama

“Katakanlah!”. Jawab mbah Ananta

“Aku sudah dijanji untuk menikah dengan putri dari kerajaan Singo Ngaung, dan lagi, wanita ini bernama Sukmawati, ditubuhnya ada aura iblis yang sangat mengerikan mbah”. Kata Rama

“Ooo, jadi begitu rupanya, baiklah, gadis cantik, mendekatlah sini, dan kamu ninja tua!, panggil danuarsa kemari sekarang!”. Kata mbah Ananta

“Ba, baik mbah”. Ki Buana Abadi langsung terbang dengan Elangnya menuju istana kerajaan Bumi Nata untuk memanggil Raja Danuarsa.

“Kamu ingin menghilangkan aura iblis ditubuhmu tidak, gadis cantik?”. Tanya mbah Ananta kepada Sukmawati

“Memangnya bisa mbah, aura iblis ditubuhku dikeluarkan semua?”. Tanya Sukmawati

“Tapi mendingan tidak usah dikeluarkan saja, kamu kuasai saja aura itu, itu akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat yang akan membantumu dimasa depan”. Kata mbah Ananta.

“Baiklah mbah”.

“Ini ayah, pilnya silahkan dimakan”. Purwati memberikan pil yang dikasih oleh mbah Ananta saat dipegunungan malam itu.

Ayah dari Rama atau paman Benawa langsung menelan pil itu dan keluarlah sebuah aura kuning emas, pink, merah, hijau, biru dan hitam dari tubuh paman Benawa.

Dan muncullah kekuatan spiritual yang begitu dahsyat dari tubuh paman Benawa.

“Lalu kapan rencananya kamu akan menikah, Rama?”. Tanya mbah Ananta kepada Rama.

“Seharusnya masih satu tahun lagi mbah”. Jawab Rama

“Kelamaan, besok kalian datangi kerajaan Singo Ngaung, dan menikah saja langsung dengan anak raja itu”. Kata mbah Ananta

“Kok kalian sih mbah?  Si mbah tidak ikutkah?”. Tanya Rama

“Nanti biar danuarsa saja yang mengantarmu kesana”. Jawab mbah Ananta

“Baik mbah”.

“Salam mbah!”. Terdengar suara raja Danuarsa yang sudah datang menemui keluarga yang sedang reunian itu

“Bagaimana perkembanganmu danuarsa?”. Tanya mbah Ananta

“Semakin meningkat mbah”.

“Baiklah, besok kau antarkan si bocah ini ke kerajaan Singo Ngaung buat menikah”. Kata mbah Ananta

“Baik mbah”.

“Urusan rumah rusak dan lainnya kamu urus nanti saja, setelah kamu menikahkan bocah ini dengan putri raja”. Lanjut mbah Ananta

“Nggih mbah”.

“Aaaah, selesai sudah tugasku hari ini, Can macan kamu sudah kenyang juga kan? Yuk pulang, aku mau tidur lagi”. Kata mbah Ananta sambil pergi menunggangi macan putih bertubuh singa itu.

Episodes
1 Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2 Kelompok Geni Pelangi
3 Kelompok Macan Ngamuk
4 Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5 Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6 Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7 Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8 Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9 Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10 Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11 Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12 Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13 Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14 Rama bertemu gadis cantik Lagi
15 Purwati dan Rama pulang kampung
16 Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17 Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18 Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19 Kelompok Langit Ireng
20 Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21 Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22 Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23 Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24 Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25 Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26 Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27 Purwati pergi, paman Benawa datang
28 Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29 Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30 Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31 Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32 Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33 Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34 Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35 Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36 Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37 Semua Bingung
38 Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39 Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40 Final Kompetisi yang mendebarkan
41 Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42 Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43 Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44 Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45 Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46 Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47 Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48 Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49 Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50 Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51 Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52 Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53 Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54 Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55 Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56 Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57 Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58 Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59 Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60 Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61 Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62 Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63 Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64 Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65 Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66 Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67 Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68 Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69 Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70 Pertarungan Kekuatan penuh
71 Perang Besar Dimulai
72 Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73 Pengobatan penyakit raja Tunggak
74 Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75 Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76 Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77 Hari kedua Peprangan
78 Kerajaan Bumi Nata diserang
79 Mbah Ananta Keluar
80 Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81 Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82 Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83 Kekuatan raja iblis dari sang raja
84 Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85 Keadaan setelah peperangan
86 Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87 Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88 Kompetisi Memasak
89 Penentuan Juara
90 Sejarah lucu terciptanya garam
91 Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92 Babak Lima Besar
93 Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94 Pertarungan Penentu
95 Lima Murid Rama dikalahkan
96 Lima Lawan Lima
97 Kehancuran Alam Ilusi
98 Wiraraja Jatuh Cinta
99 Pedekate Wiraraja
100 Pemahat Patung
101 Latihan Selesai
102 Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103 Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104 Portal Hitam
105 Berlatih dengan Patung
106 Badai Salju dan Badai Pasir
107 Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108 Raja Tirta Wangsa Menghilang
109 Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110 Pertarungan Sengit
111 Bala Bantuan Dari Rama
112 Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113 Tiga Orang Tewas
114 Intan Dan Sarotama Tewas
115 Efek Pertarungan
116 Paman Benawa Tewas
117 Pertarungan Pamungkas
118 Pelangi Melahirkan
119 Dua Kekuatan Besar
120 Gulungan Segel
121 Kekuatan Penuh
122 Siapa Buana Abadi
123 Kelahiran seorang bayi laki laki
124 Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2
Kelompok Geni Pelangi
3
Kelompok Macan Ngamuk
4
Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5
Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6
Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7
Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8
Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9
Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10
Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11
Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12
Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13
Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14
Rama bertemu gadis cantik Lagi
15
Purwati dan Rama pulang kampung
16
Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17
Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18
Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19
Kelompok Langit Ireng
20
Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21
Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22
Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23
Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24
Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25
Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26
Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27
Purwati pergi, paman Benawa datang
28
Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29
Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30
Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31
Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32
Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33
Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34
Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35
Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36
Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37
Semua Bingung
38
Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39
Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40
Final Kompetisi yang mendebarkan
41
Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42
Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43
Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44
Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45
Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46
Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47
Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48
Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49
Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50
Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51
Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52
Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53
Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54
Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55
Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56
Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57
Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58
Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59
Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60
Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61
Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62
Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63
Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64
Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65
Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66
Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67
Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68
Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69
Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70
Pertarungan Kekuatan penuh
71
Perang Besar Dimulai
72
Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73
Pengobatan penyakit raja Tunggak
74
Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75
Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76
Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77
Hari kedua Peprangan
78
Kerajaan Bumi Nata diserang
79
Mbah Ananta Keluar
80
Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81
Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82
Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83
Kekuatan raja iblis dari sang raja
84
Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85
Keadaan setelah peperangan
86
Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87
Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88
Kompetisi Memasak
89
Penentuan Juara
90
Sejarah lucu terciptanya garam
91
Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92
Babak Lima Besar
93
Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94
Pertarungan Penentu
95
Lima Murid Rama dikalahkan
96
Lima Lawan Lima
97
Kehancuran Alam Ilusi
98
Wiraraja Jatuh Cinta
99
Pedekate Wiraraja
100
Pemahat Patung
101
Latihan Selesai
102
Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103
Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104
Portal Hitam
105
Berlatih dengan Patung
106
Badai Salju dan Badai Pasir
107
Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108
Raja Tirta Wangsa Menghilang
109
Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110
Pertarungan Sengit
111
Bala Bantuan Dari Rama
112
Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113
Tiga Orang Tewas
114
Intan Dan Sarotama Tewas
115
Efek Pertarungan
116
Paman Benawa Tewas
117
Pertarungan Pamungkas
118
Pelangi Melahirkan
119
Dua Kekuatan Besar
120
Gulungan Segel
121
Kekuatan Penuh
122
Siapa Buana Abadi
123
Kelahiran seorang bayi laki laki
124
Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!