Purwati dan Rama pulang kampung

“Kakak, aku mendadak rindu dengan ayahku, apakah ayahku baik-baik saja ya didesa?”. Tiba-tiba Purwati mendekati Rama

“Tenang saja, sepertinya sebentar lagi kita akan pulang ke kampung halaman kita, adik cantikku”. Jawab Rama

“Baik kak, sepertinya akan ada sesuatu yang terjadi dikerajaan Bumi Nata, kak”. Lanjut Purwati yang mengungkapkan kekhawatirannya

“Sudah, jangan berfikir yang tidak-tidak”. Jawab Rama

“Baiklah kak”.

Tiga hari kemudian datanglah Grindi ke penginapan Rama dan kawan-kawannya sambil membawa beberapa senjata yang sudah dibuat olehnya.

“Tuan muda, ini senjata yang dipesan semuanya sudah jadi”. Kata Grindi

“Terima kasih paman, ini ada sedikit hadiah dari kami untukmu”. Kata Rama sambil memberikan dua buah giok langka dan sekantung air spiritual yang diambil dari kantong gaibnya.

“Untuk apa tuan muda memesan banyak senjatan seperti ini tuan?”. Tanya Grindi kepada Rama yang bingung kenapa membuat senjata cukup banyak

“Ini untuk mereka itu”. Kata Rama sambil menunjuk kepada ki Buana Abadi dan Sukmawati.

“Baiklah, terima kasih banyak atas hadiah dari tuan muda ini, ini adalah anugrah dari surga untukku, bertemu denganmu tuan muda”. Lanjut Grindi sambil berpamintan

“Ki, besok kita pulang ke kerajaan Bumi Nata terlebih dahulu”. Kata Rama yang mendadak minta pulang kampung

“Baik, tuan muda”. Jawab Ki Buana Abadi

“Benarkah kak, besok kita pulang ke kampung?”. Tanya Purwati dengan wajah bahagianya

“Nanti malam kita pergi ke padepokan ki Tunggak untuk berpamitan”. Kata Rama

“Kenapa sih, harus kembali lagi kepadepokan itu?, kamu tidak mau meninggalkan Intan kah?”. Tanya Sukmawati judes

“Hahahaha, Sukmaa, sukma, cemburumu terlalu berlebihan”. Jawab Rama sambil cengengesan

“Bagaimana aku tidak cemburu, melihat kamu dengannya yang hampir saja melakukan sesuatu saat itu”. Jawab Sukmawati

“Melakukan apa tuan putri?”. Tanya ki Buana Abadi yang mulai penasaran

“Tidak, tidak jadi, baiklah, nanti malam kita berpamitan kepada ki Tunggak!”. Kata Sukmawati sambil pergi dari ruangan penginapan itu menuju sebuah bukit.

“Haruskah aku melepas semua bajuku juga didepan Rama, biar Rama tunduk dihadapanku?”. Tanya Sukmawati dihatinya sambil memandang keindahan alam dari sebuah batu yang ada diatas bukit.

“Ah, mungkin aku saja yang terlalu berlebihan menyukainya, tapi bagaimana lagi, dia adalah pria yang paling aku idamkan selama ini”. Kata dia dalam hati

Malam haripun datang, keempat orang datang ke padepokan ki Tunggak untuk berpamitan

“Mohon maaf ki, kami besok harus kembali ke kerajaan Bumi Nata terlebih dahulu, adikku sudah rindu dengan ayahnya”. Rama berpamitan kepada ki Tunggak

“Kenapa sangat cepat sekali, apakah tidak betah dikerajaan ini?”. Tanya ki Tunggak

“Bukan begitu ki, memang sudah waktunya kami pulang juga, sudah hampir satu tahun kami meninggalkan kerajaan Bumi Nata”. Jawab Rama.

“Baiklah kalau begitu”.

“Kak Rama, bolehkah saya ikut bersamamu?”. Tiba-tiba ada pertanyaan yang keluar dari mulut Intan yang terdengar dan membuat Rama bingung kembali.

“Waduh, jangan sampai dia ikut ke Kerajaan Bumi Nata, bakalan ada perang dunia nanti!”. Gumam Rama

“Begini nonaku yang cantik, ayahmu membutuhkan kamu disini untuk menemani masa tuanya, kalau kamu pergi bersama kami, dan tiba-tiba ayahmu memanggilmu, malah nanti repot semua”. Jawab Rama menolak permintaan Intan.

“Ayah, aku ingin ikut kak Rama”. Kata Intan kepada ayahnya dengan wajah manjanya

“hm,,,,,, takutnya nanti kamu malah menjadi beban untuk mereka, intan, mereka adalah orang-orang hebat yang mampu menggunakan spiritual mereka dengan baik, kamu berlatihlah dulu disini bersama ayah, nanti kalau semuanya sudah siap, kita cari keberadaan mereka, bagaimana?”. Ki Tunggak memberikan jalan keluar

“Baiklah ayah”. Jawab Intan

“Aaaaah, lega perasaanku, satu wanita ini saja sudah bikin aku repot sekali, kalau ditambah satu lagi sepertinya kepalaku akan meledak seketika”. Gumam Rama dalam hatinya

“Baiklah ki, Kami Izin pamit dahulu”. Kata Rama sambil berlalu dari hadapan Intan yang lagi-lagi mengikuti mereka dari belakang.

Keesokan harinya, rama dan kawan-kawannya terlihat diangkasa sedang berbincang diatas burung Elang yang mereka tunggangi

“Kakak, berapa hari lagi kita sampai di kerajaan Bumi Nata?”. Tanya Purwati yang sepertinya sudah tidak tahan lagi ingin melihat kampung halamannya kembali.

“Kalau terbangnya lebih cepat lagi, empat hari kita sudah bisa sampai dikerajaan Bumi Nata”. Jawab Rama

“Tidak juga tuan muda, ini saya memakai jalur yang lebih cepat, memotong jalan, besokpun kita sudah bisa sampai ke kerajaan Bumi Nata”. Jawab Ki Buana Abadi

“Begitukah?, baguslah kalau begitu”. Kata Rama

Saat malam hari datang, mereka berempat beristirahat disebuah goa yang berada disebuah perbukitan.

“Rama, maukah kamu menemaniku malam ini?”. Tanya Sukmawati kepada rama yang sedang duduk di atas batu memandangi rembulan.

“Menemani apa?”. Tanya Rama

“Menemani aku tidur”. Jawab Sukmawati

“hm,,,, kamu kan sudah besar, masa tidur harus ditemani?”. Kata Rama

“Baiklah, sepertinya kamu memang tidak menyukaiku”. Kata Sukmawati sambil berlalu menjauhi Rama

“Bukan begitu sukma, aku sungguh tidak bisa melupakan Puteri Pelangi”. Gumam Rama dalam hatinya

Saat Rama pulang ke goa, terdengar suara tangisan seorang perempuan dari dalam goa.

“Siapa yang menangis? Apakah aku sudah menyakiti hati Sukmawati?”. Hati rama bertanya-tanya

Ternyata memang benar, Sukmawati sedang menangis sendirian dipojokan sebuah ruangan yang ada digoa itu.

“Kenapa kamu menangis sukma?”. Tanya Rama sambil mendekati Sukmawati yang sedang menangis.

“Kenapa kamu pedulikan aku?, bukankah kamu tidak peduli sama sekali denganku?”. Tanya Sukmawati

“Ternyata memang repot berhadapan dengan perempuan”. Gumam Rama dalam hatinya

“Maafkan aku sukma, aku benar-benar tidak bisa melupakan puteri Pelangi”. Kata Rama

“Jika aku tahu akan begini kejadiannya, mendingan aku dikerajaan saja bersama ayahku dan mempelajari ilmu beladiri dipadepokan”. Kata Sukmawati sembari tersedu-sedu.

Rama menghampiri Sukmawati dan memeluknya

“Kamu memang cantik dan kekuatanmu sungguh luar biasa, tapi jika kamu memang mengharapkan aku selalu ada untukmu, aku akan menjadi kakakmu yang akan selalu menjagamu dimanapun kamu membutuhkannya”. Jawab Rama.

“Benarkah?, kamu berjanji padaku Rama?”. Kata Sukmawati kepada Rama

“Iya, aku berjanji”. Mereka semakin erat pelukannya.

Keesokan harinya mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kerajaan Bumi Nata.

“Ayaaaaaah”. Teriak Purwati sambil berlari menghampiri ayahnya yang sedang duduk disebuah gubuk yang berada dibelakang rumahnya dan langsung memeluknya.

“Dari mana saja kamu anak nakal?”. Tanya Ayah Purwati.

“Ayah, lihat siapa yang aku bawa?, mereka adalah saudara-saudaraku, kenalkan ini namanya kak Rama, dia yang selalu menjagaku dan mengajakku keliling kerajaan, yang ini ki Buana Abadi, dan yang mbak ini seorang putri kerajaan, dia anak dari raja kerajaan Dadung Mbulet”. Kata Purwati sambil memperkenalkan rekan-rekannya.

“Ayah, sekarang aku sudah bisa ilmu pedang Naga Menari dengan sempurna, dan dapat melihat kekuatan orang lain, juga dapat melihat penyakit yang ada pada diri seseorang”. Lanjut Purwati

“Darimana kamu belajar itu semua?”. Tanya ayahnya yang terlihat tidak mempercayainya

“Ini semua berkat kak Rama, ayah, kalau aku tidak ikut dia, mungkin aku akan tetap lemah seperti dulu”. Jawab Purwati

“Benarkah begitu?, coba kamu lihat tubuh ayahmu ini?”. Tanya ayah Purwati yang bernama Benawa

“Kak rama, kenalkan ini ayah Purwati, namanya Benawa”. Purwati memperkenalkan ayahnya kepada Rama dan teman-temannya.

Terlihat wajah Rama sepertinya agak aneh, seperti sedang menahan sebuah kekuatan yang bereaksi didalam tubuhnya.

“Kenapa tubuhku merasakan gejolak kekuatan yang luar biasa? Ada apa dengan paman ini? Siapakah dia sebenarnya?”. Tanya rama sambil menahan kekuatan yang membuat jantungnya berdebar kencang.

“Kakak kenapa?”. Tanya Purwati yang mengagetkan Rama

“Tidak apa-apa adikku”. Jawab Rama sambil memaksakan diri untuk nyengir.

Malampun datang kembali, mereka semua terlihat sedang makan bersama disebuah ruangan sambil duduk bersila ditanah.

“Nak Rama, aku hanya bisa berterima kasih padamu, sudah mau mendampingi putriku yang sangat nakal ini”. Kata paman Benawa

“Tidak juga paman, dia anak yang nurut sekali, bahkan apapun yang aku katakana dia pasti menurutinya, bukan begitu adik kecilku yang cantik?”. Tanya rama sambil menjawab perkataan paman Benawa

“Pastinyaa, aku sudah menjadi anak yang penurut ayah, sejak bertemu dengan kak Rama, dia orangnya baik sekali, sukanya memberikan hadiah kepada orang lain”. Kata Purwati.

“Ooo, begitu ya, Rama, kamu seperti seorang yang aku kenal sudah lama”. Tiba-tiba terdengan letusan gunung yang sangat keras sekali dan mengeluarkan lava kemana-mana.

Episodes
1 Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2 Kelompok Geni Pelangi
3 Kelompok Macan Ngamuk
4 Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5 Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6 Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7 Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8 Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9 Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10 Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11 Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12 Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13 Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14 Rama bertemu gadis cantik Lagi
15 Purwati dan Rama pulang kampung
16 Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17 Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18 Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19 Kelompok Langit Ireng
20 Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21 Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22 Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23 Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24 Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25 Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26 Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27 Purwati pergi, paman Benawa datang
28 Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29 Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30 Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31 Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32 Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33 Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34 Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35 Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36 Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37 Semua Bingung
38 Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39 Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40 Final Kompetisi yang mendebarkan
41 Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42 Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43 Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44 Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45 Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46 Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47 Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48 Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49 Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50 Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51 Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52 Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53 Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54 Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55 Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56 Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57 Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58 Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59 Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60 Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61 Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62 Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63 Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64 Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65 Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66 Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67 Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68 Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69 Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70 Pertarungan Kekuatan penuh
71 Perang Besar Dimulai
72 Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73 Pengobatan penyakit raja Tunggak
74 Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75 Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76 Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77 Hari kedua Peprangan
78 Kerajaan Bumi Nata diserang
79 Mbah Ananta Keluar
80 Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81 Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82 Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83 Kekuatan raja iblis dari sang raja
84 Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85 Keadaan setelah peperangan
86 Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87 Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88 Kompetisi Memasak
89 Penentuan Juara
90 Sejarah lucu terciptanya garam
91 Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92 Babak Lima Besar
93 Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94 Pertarungan Penentu
95 Lima Murid Rama dikalahkan
96 Lima Lawan Lima
97 Kehancuran Alam Ilusi
98 Wiraraja Jatuh Cinta
99 Pedekate Wiraraja
100 Pemahat Patung
101 Latihan Selesai
102 Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103 Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104 Portal Hitam
105 Berlatih dengan Patung
106 Badai Salju dan Badai Pasir
107 Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108 Raja Tirta Wangsa Menghilang
109 Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110 Pertarungan Sengit
111 Bala Bantuan Dari Rama
112 Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113 Tiga Orang Tewas
114 Intan Dan Sarotama Tewas
115 Efek Pertarungan
116 Paman Benawa Tewas
117 Pertarungan Pamungkas
118 Pelangi Melahirkan
119 Dua Kekuatan Besar
120 Gulungan Segel
121 Kekuatan Penuh
122 Siapa Buana Abadi
123 Kelahiran seorang bayi laki laki
124 Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2
Kelompok Geni Pelangi
3
Kelompok Macan Ngamuk
4
Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5
Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6
Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7
Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8
Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9
Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10
Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11
Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12
Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13
Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14
Rama bertemu gadis cantik Lagi
15
Purwati dan Rama pulang kampung
16
Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17
Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18
Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19
Kelompok Langit Ireng
20
Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21
Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22
Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23
Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24
Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25
Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26
Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27
Purwati pergi, paman Benawa datang
28
Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29
Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30
Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31
Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32
Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33
Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34
Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35
Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36
Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37
Semua Bingung
38
Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39
Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40
Final Kompetisi yang mendebarkan
41
Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42
Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43
Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44
Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45
Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46
Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47
Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48
Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49
Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50
Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51
Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52
Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53
Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54
Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55
Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56
Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57
Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58
Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59
Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60
Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61
Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62
Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63
Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64
Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65
Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66
Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67
Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68
Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69
Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70
Pertarungan Kekuatan penuh
71
Perang Besar Dimulai
72
Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73
Pengobatan penyakit raja Tunggak
74
Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75
Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76
Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77
Hari kedua Peprangan
78
Kerajaan Bumi Nata diserang
79
Mbah Ananta Keluar
80
Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81
Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82
Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83
Kekuatan raja iblis dari sang raja
84
Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85
Keadaan setelah peperangan
86
Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87
Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88
Kompetisi Memasak
89
Penentuan Juara
90
Sejarah lucu terciptanya garam
91
Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92
Babak Lima Besar
93
Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94
Pertarungan Penentu
95
Lima Murid Rama dikalahkan
96
Lima Lawan Lima
97
Kehancuran Alam Ilusi
98
Wiraraja Jatuh Cinta
99
Pedekate Wiraraja
100
Pemahat Patung
101
Latihan Selesai
102
Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103
Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104
Portal Hitam
105
Berlatih dengan Patung
106
Badai Salju dan Badai Pasir
107
Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108
Raja Tirta Wangsa Menghilang
109
Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110
Pertarungan Sengit
111
Bala Bantuan Dari Rama
112
Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113
Tiga Orang Tewas
114
Intan Dan Sarotama Tewas
115
Efek Pertarungan
116
Paman Benawa Tewas
117
Pertarungan Pamungkas
118
Pelangi Melahirkan
119
Dua Kekuatan Besar
120
Gulungan Segel
121
Kekuatan Penuh
122
Siapa Buana Abadi
123
Kelahiran seorang bayi laki laki
124
Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!