Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri

“Kan aku sudah bilang tadi kakek, kalau aku minta diajarkan berarti aku sudah siap dengan segala yang terjadi setelahnya”. Jawab Purwati sambil menghentikan gerakan beladirinya

“Baiklah, ini pedang Naga Menari yang sangat legendaries memang sepertinya cocok denganmu gadis kecil”. Kata ki Tunggak sambil memberikan pedang legendaries itu kepada Purwati.

“Terima kasih banyak kek, kakek benar-benar baik hati deh, dada kakek kenapa? Sepertinya ada sesuatu didada Kakek sebelah kiri?”. Tanya Purwati yang kembali mengagetkan ki Tunggak

“Tulangku remuk saat melawan salah satu anggota kelompok Macan Ngamuk yang datang untuk mencari seseorang dan mengacak-acak desa ini”. Jawab Ki Tunggak sambil memegang dadanya

“Kakak, kakak kan baik hati, biasanya memberikan hadiah kepada orang sudah memberi sesuatu padaku kak”. Kata Purwati kepada rama dengan muka sedikit memohon.

“Hahahaha, Adik kecilku yang cantik ini bisa saja!”. Kata Rama sambil mengelus kepala Purwati

“Kek, dimana penginapan terdekat disini kek?”. Tanya Rama

“Kakaaaak, malah nanya penginapan, sudah lapar ya?”. Tanya Purwati dengan nada manja

“Di depan itu ada sebuah penginapan yang cukup ramai, kamu bisa menginap disana anak muda”. Jawab Ki Tunggak

“Baik kek, bolehkan kakek mengantarkan kami kesana?”. Tanya Rama kembali

“Baiklah, mari kita kesana”.

Sesampainya di penginapan, ki Tunggak juga dibawa masuk oleh Rama kekamarnya dan memulai pengobatan ki Tunggak dengan kekuatan spiritual Rama yang benar-benar sekarang sudah over power.

“Hek!, Hek!, Hek!”. Suara terdengar dari mulut rama yang duduk bersila dibelakang ki Tunggak

“Hoeks!”. Suara terdengar dari mulut ki Tunggak sambil mengeluarkan cairan merah dari tubuhnya.

“Sudah kek, tulangmu sudah dibenarkan lagi, dan aku tambahkan sedikit tenaga spiritual untuk titik kekuatanmu yang kedua, karena kelemahanmu ada disana”. Kata Rama

“Bagaimana kamu bisa tahu anak muda?”. Tanya ki Tunggak kebingungan

“Ah, tidak sengaja saja tadi aku melihat ada sesuatu di titik kekuatan keduamu kek”. Jawab Rama sambil garuk-garuk kepalanya.

“Siapa sebenarnya orang-orang ini?, tingkat kekuatannya masih sangat rendah, tapi kekuatan spiritualnya aku saja tidak mampu menandingi mereka?”. Gumam ki Tunggak.

“Sudah kek, yuk makan bersama kita!”. Rama menawarkan

“Baiklah!”.

Keluarlah mereka berlima dari kamar mereka masing-masing

“Anak muda, aku membawakan air dari nirwana yang sungguh langka didunia ini, mari kita minum air itu bersama”. Kata ki Tunggak sambil menyodorkan sekantung air

“Dari mana kamu dapatkan air ini kek?”. Tanya Rama

“Aku mendapatkannya dari seorang pendekar yang menjualnya kepadaku dengan seribu koin emas”. Jawab ki Tunggak

“Apakah kakek sudah pernah meminumnya?”. Tanya Rama

“Aku belum pernah mencobanya, karena kata pendekar itu air ini bisa diminum nanti ketika sudah seratus hari, dan hari ini adalah hari keseratus, oleh karena itu untuk terima kasihku, aku biarkan kalian juga ikut meminumnya” Jawab Ki Tunggak

“Waduh kek, mohon maaf, ini bukanlah air dari nirwana, ini air yang sudah diberi racun yang sangat mematikan setelah seratus hari bercampur dengan air”. Jawab Rama yang membuat semuanya kaget

Tiba-tiba mata Purwati berubah warna menjadi hijau cerah.

“Benar kek, air ini dipenuhi racun yang benar-benar mematikan, aku juga khawatir jika meminumnya kita akan mati sebelum sempat mengobatinya, racun ini sangat cepat menjalar keseluruh anggota vital tubuh kek”. Kata  Purwati sambil menghilangkan cahaya dari matanya.

“Ah sialan, aku sudah tertipu!”. Kata ki Tunggak.

“Air ini kita simpan saja, untuk kita buktikan nanti kepada hewan, sekarang kita minum air dariku saja ini kek”. Kata Rama sambil mengeluarkan sekantung air spiritual Dewa yang stok di penyimpanan gaibnya masih banyak.

“Rama, apakah ini air spiritual dewa?”. Tanya Sukmawati kaget

“Benar, ayuk minum, lalu kita bersama-sama bermeditasi meningkatkan kekuatan kita masing-masing”. Rama menawarkan

Setelah perut kenyang, dan air spiritual yang dikantung kecil itu habis, kemudian mereka berlima mulai bermeditasi dikamar masing-masing dan mengeluarkan cahaya yang berwarna berbeda-beda, Sukmawati mengeluarkan cahaya berwana Pink, Purwati berwarna hijau cerah, Ki Tunggak Putih mengkilap, Ki Buana Abadi cahaya keemasan sedangkan Rama banyak sekali cahaya yang keluar dari tubuhnya.

Keesokan harinya.

“Hari ini terlihat sangat cerah sekai ya”. Tanya Rama kepada keempat orang yang sudah berada disampingnya itu sambil berdiri

“Sepertinya haripun ikut berbahagia dengan kesembuhanku”. Jawab ki Tunggak

“Kek, disini tempat pembuatan senjata yang terbaik dimana ya?”. Tanya Rama

“Hanya ada satu tempat pembuatan senjata terbaik di kerajaan ini, yaitu ditempatnya empu Grindi, dia juga salah satu muridku yang sangat berbakat dalam teknin pembuatan pedang menggunakan batu dan besi”. Jawab Ki Tunggak.

“Kita menonton kompetisi pedang dulu di alun-alun kota, biasanya Grindi juga datang kesana, karena yang selalu memberikan hadiah senjata untuk pada juara adalah dia sendiri”. Lanjut ki Tunggak.

“Baiklah, ayoooooooooooooook”. Jawab Rama yang sangat bersemangat sekali.

Sesampainya di alun-alun kota, terlihat dua orang sedang bertarung menggunakan teknik pedang masing-masing namun terlihat salah satu dari mereka sudah sangat kuwalahan menghadapi lawannya.

Dan akhirnya dikalahkan.

“Orang yang memenangkan pertarungan itu, sudah enam tahun dia selalu menang dan menjadi juara di kompetisi ini, tapi sayangnya kabarnya hadiah yang diberikan oleh Grindi selalu dia jual untuk membeli obat spiritual karena dia mempunyai tubuh fisik yang kuat, tapi tidak bisa meningkatkan kekuatan spiritualnya kecuali dengan bantuan obat spiritual”. Ki Tunggak menerangkan

“Wah, kasihan sekali”. Jawab Rama pendek.

“Ki Buana, maukah kamu bertarung melawannya untukku?”. Tanya Rama

“Baik tuan muda”. Jawab Ki Buana Abadi yang memang sudah lama ingin bertarung

“Ingat, jangan sampai terluka parah, dia sudah tidak bisa mengeluarkan kekuatan spiritual, dan kamu juga katanya ingin menjadi pendekar pedang, nanti kamu ikut belajar sama ki Tunggak dipadepokannya sekalian”. Kata Rama

“Baaaaaik tuan mudaaaa”. Kata ki Buana sambil lompat ke atas alun-alun.

“Anak muda, perkenalkan, aku seorang pengelana bebas ingin mendapat pelajaran darimu, anak muda”. Kata ki Buana Abadi menyapa

“Baiklah, terima ini!”. Tiba-tiba pemuda itu langsung menyerang ki Buana Abadi yang belum siap sama sekali dengan gerakan yang sangat cepat den sangat acak namun terarah.

“Gila, belum ada aba-aba sudah main serang saja!”. Gumam ki Buana Abadi sambil mengimbangi dan memahami gerakan-gerakan dari anak muda yang sedang bertarungnya itu.

“Hyaaat”. Teriak pemuda itu dengan aura membunuh yang sangat mendominasi, tapi lagi dan lagi serangannya dapat ditangkis dan dihindari oleh ki Buana Abadi.

Dan “Buk!!”, sebuah pukulan mendarat ditubuh pemuda itu yang membuat pemuda itu tersungkur kebelakang.

“Aku Mengaku kalah kali ini”. Pemuda itu langsung menyerah

“Baiklah, apakah adalagi yang mau bertarung denganku?”. Tantang ki Buana Abadi.

Berkali-kali menantang, namun tetap saja tidak ada orang yang naik ke alun-alun kota dan dinobatkanlah ki Buana Abadi sebagai pemenang kompetisi kali ini.

“Orang tua, hadiah apa yang kamu minta dariku?”. Tanya Grindi yang langsung menghampiri ki Buana Abadi

“Aku ingin sebuah pedang panjang yang terbuat dari material khusus”. Jawab ki Buana Abadi

“Baiklah, tunggu tiga hari lagi akan aku bawakan pedang yang kau butuhkan itu”.

“Terima kasih banyak tuan”. Jawab ki Buana sambil turun menemui Rama dan kawan-kawannya.

Grindi melihat gurunya bersama mereka langsung menghampiri.

“Guru, siapakah mereka ini?”. Tanya Grindi kepada ki Tunggak

“Ooo, mereka teman-temanku, kamu bisa belajar ilmu beladiri dengan mereka”. Kata ki Tunggak

“Kakak, Aku pingin permen ituuuu”. Tiba-tiba purwati minta dibelikan permen berbentuk bebek berwarna merah yang memang rasanya enak sekali.

“Baiklah adikku, ayuk kita beli permen itu”. Jawab Rama

“Guru, bukankah mereka hanya ditingkat kedua saja, kenapa guru mau berteman dengan mereka?”. Tanya Grindi

“Dasar goblok, kalau gurumu sampai berteman dengan seseorang, berarti orang itu adalah orang yang sangat luar biasa!”. Kata ki Tunggak sambil mengeplak kepala bagian belakang Grindi.

“I, iya guru, maaf”. Jawab Grindi

“Anak muda itu sudah mengobati lukaku, dan gadis kecil itu sudah menguasai ilmu pedang Naga Menari, bahkan pedang Naga Menari juga diminta olehnya”. Lanjut ki Tunggak

“Apa?, gadis sekecil itu? Sudah bisa menguasa ilmu pedang Naga Menari?, Bagaimana mungkin guru?”. Tanya Grindi kembali

“Makanya, kamu jangan sampai meremehkan siapapun yang ranah kekuatannya dibawahmu, barangkali mereka sedang menyembunyikan kekuatan aslinya”. Kata ki Tunggak

“Baik, guru”.

Episodes
1 Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2 Kelompok Geni Pelangi
3 Kelompok Macan Ngamuk
4 Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5 Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6 Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7 Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8 Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9 Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10 Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11 Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12 Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13 Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14 Rama bertemu gadis cantik Lagi
15 Purwati dan Rama pulang kampung
16 Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17 Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18 Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19 Kelompok Langit Ireng
20 Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21 Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22 Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23 Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24 Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25 Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26 Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27 Purwati pergi, paman Benawa datang
28 Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29 Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30 Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31 Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32 Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33 Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34 Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35 Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36 Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37 Semua Bingung
38 Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39 Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40 Final Kompetisi yang mendebarkan
41 Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42 Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43 Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44 Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45 Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46 Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47 Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48 Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49 Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50 Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51 Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52 Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53 Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54 Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55 Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56 Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57 Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58 Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59 Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60 Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61 Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62 Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63 Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64 Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65 Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66 Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67 Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68 Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69 Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70 Pertarungan Kekuatan penuh
71 Perang Besar Dimulai
72 Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73 Pengobatan penyakit raja Tunggak
74 Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75 Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76 Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77 Hari kedua Peprangan
78 Kerajaan Bumi Nata diserang
79 Mbah Ananta Keluar
80 Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81 Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82 Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83 Kekuatan raja iblis dari sang raja
84 Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85 Keadaan setelah peperangan
86 Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87 Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88 Kompetisi Memasak
89 Penentuan Juara
90 Sejarah lucu terciptanya garam
91 Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92 Babak Lima Besar
93 Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94 Pertarungan Penentu
95 Lima Murid Rama dikalahkan
96 Lima Lawan Lima
97 Kehancuran Alam Ilusi
98 Wiraraja Jatuh Cinta
99 Pedekate Wiraraja
100 Pemahat Patung
101 Latihan Selesai
102 Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103 Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104 Portal Hitam
105 Berlatih dengan Patung
106 Badai Salju dan Badai Pasir
107 Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108 Raja Tirta Wangsa Menghilang
109 Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110 Pertarungan Sengit
111 Bala Bantuan Dari Rama
112 Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113 Tiga Orang Tewas
114 Intan Dan Sarotama Tewas
115 Efek Pertarungan
116 Paman Benawa Tewas
117 Pertarungan Pamungkas
118 Pelangi Melahirkan
119 Dua Kekuatan Besar
120 Gulungan Segel
121 Kekuatan Penuh
122 Siapa Buana Abadi
123 Kelahiran seorang bayi laki laki
124 Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
2
Kelompok Geni Pelangi
3
Kelompok Macan Ngamuk
4
Pertemuan Rama dan Temannya di Kerajaan
5
Purwati mulai berlatih ilmu pedang
6
Bertarung melawan Kelompok Macan Ngamuk
7
Pertemuan Rama Dengan Putri Sukmawati
8
Pertarungan Purwati melawan putri Sukmawati
9
Bertarung Melawan Satu Anggota kelompok Macan Ngamuk
10
Pengakuan Seluruh Penatua kepada Purwati
11
Rama, Purwati dan Ki Buana Abadi berpamitan dari Dadung Mbulet
12
Ki Buana Abadi mengikuti kompetisi Bela Diri
13
Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya
14
Rama bertemu gadis cantik Lagi
15
Purwati dan Rama pulang kampung
16
Musibah Besar Melanda Kerajaan Bumi Nata
17
Rencana Pernikahan Rama dengan Putri Pelangi
18
Rama Dan Sukmawati menikah dihari yang sama
19
Kelompok Langit Ireng
20
Purwati memperlihatkan kekuatannya dihadapan Ayahnya
21
Rama Dan Pelangi Bulan madu sambil Berperang
22
Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
23
Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
24
Pelangi dan Intan Bertarung Berebut Rama
25
Rama dan rombongan kembali ke kerajaab Singo Ngaung
26
Bertarung melawan satu anggota kelompok Langit Ireng sambil bercinta
27
Purwati pergi, paman Benawa datang
28
Kompetisi di Padepokan Daivan Sejati
29
Paman Benawa dibawa seorang kakek, Rama dan pelangi kembali bermesraan sambil melawan sepupunya
30
Pertempuran kombo yang Sadis Rama dan Purwati melawan kakek tua
31
Serangan Ganas Kelompok Langit Ireng
32
Paman Benawa mengeluarkan kekuatan Super powernya
33
Wicaksana bertubuh Setengah Dewa Setengah Iblis
34
Ki Ageng Aksatriya bertarung tanpa ada ampun
35
Rama Dan Pelangi Menghabisi seluruh kelompok Langit Ireng yang tersisa
36
Mbah Ananta Ajya Turun Gunung
37
Semua Bingung
38
Kompetisi di padepokan Mawar Getih resmi dibuka
39
Pemuda ganteng membawa senjata Panah
40
Final Kompetisi yang mendebarkan
41
Rama Dan Pelangi Turun Gunung
42
Lima Kelompok Kecil Mulai Berulah
43
Sarotama mulai berlatih dengan Rama
44
Intan Ingin Menikah Dengan Sarotama
45
Persiapan pernikahan Sarotama dengan Intan
46
Pernikahan Intan dengan Sarotama dibanjiri darah
47
Pertarungan antara kelompok kecil melawan keluarga mbah ananta
48
Mbah Ananta mengeluarkan kekuatan raja dewanya
49
Rama Dan Pelangi kembali tampil dengan kekuatannya
50
Rama dan pelangi berlatih kembali di gunung
51
Formasi Bintang Teratai dan formasi pedang bunga matahari menerkam
52
Purwati melatih murid-murid terkuat dari berbagai padepokan
53
Sukmawati melahirkan anaknya di hari terbunuhnya raja Arjo Cah
54
Persiapan Perayaan kelahiran Cah Sukmasana
55
Perayaan kelahiran Cah Sukmasana adalah hari kehancuran kerajaan Bumi Nata
56
Kerajaan Bumi Nata Rata Dengan Tanah, Raja Danuarsa dan ki Ageng Aksatriya terbunuh
57
Raja Baru untuk kerajaan Bumi Nata
58
Ki Buana Abadi Menjadi Raja
59
Pelangi Hamil, Kerajaan Tunggul Pungkasan musnah tak tersisa
60
Pertemuan Lukana dan kawan-kawannya dengan Paman Benawa
61
Musnahnya kerajaan Gajah Sakti dan kerajaan Wulan Api
62
Sarotama dan Intan berlatih bersama Rama dan Pelangi
63
Munculnya Raja Dewa dan Ratu Dewi
64
Pemberontakan di Kerajaan Dadung Mbulet dan Wesi Lunak
65
Pertarungan Intan Dan Sarotama melawan kelompok Menengah
66
Empat kerajaan pilar kekaisaran Kumbang Tirta dikumpulkan
67
Rama dan mbah Ananta Ajya Meliatih lima orang
68
Kekuatan Dewa Iblis Wicaksana berhasil kalahkan burung Merak
69
Raja Buana Abadi adalah dewa petir api
70
Pertarungan Kekuatan penuh
71
Perang Besar Dimulai
72
Perang Kelompok Kecil dan menengah melawan pasukan kerajaan Wesi Lunak
73
Pengobatan penyakit raja Tunggak
74
Rencana kerjasama Kerajaan Tunggul Pungkasan dengan kerajaan Kejora Abadi
75
Bantuan Rama untuk kerajaan Tirta Reja
76
Perang dua kerajaan melawan kerajaan Tirta Reja
77
Hari kedua Peprangan
78
Kerajaan Bumi Nata diserang
79
Mbah Ananta Keluar
80
Penyerangan di Kerajaan Wulan Api
81
Purwati membantai para ketua kelompok menengah
82
Pertarungan Sarotama dan Intan di Istana kerajaan
83
Kekuatan raja iblis dari sang raja
84
Serangan di kerajaan Gajah Sakti
85
Keadaan setelah peperangan
86
Penobatan Raja baru di dua kerajaan
87
Kehidupan Normal seluruh kerajaan
88
Kompetisi Memasak
89
Penentuan Juara
90
Sejarah lucu terciptanya garam
91
Kompetisi beladiri di kerajaan Singo Ngaung
92
Babak Lima Besar
93
Babak Final kompetisi Awal kehancuran dunia
94
Pertarungan Penentu
95
Lima Murid Rama dikalahkan
96
Lima Lawan Lima
97
Kehancuran Alam Ilusi
98
Wiraraja Jatuh Cinta
99
Pedekate Wiraraja
100
Pemahat Patung
101
Latihan Selesai
102
Seluruh Pendekar Terkuat Berkumpul
103
Rencana peperangan melawan kelompok Inti
104
Portal Hitam
105
Berlatih dengan Patung
106
Badai Salju dan Badai Pasir
107
Kerajaan Dadung Mbulet Hancur
108
Raja Tirta Wangsa Menghilang
109
Kekaisaran Kumbang Tirta Hancur
110
Pertarungan Sengit
111
Bala Bantuan Dari Rama
112
Memantik peperangan Antar Kekaisaran
113
Tiga Orang Tewas
114
Intan Dan Sarotama Tewas
115
Efek Pertarungan
116
Paman Benawa Tewas
117
Pertarungan Pamungkas
118
Pelangi Melahirkan
119
Dua Kekuatan Besar
120
Gulungan Segel
121
Kekuatan Penuh
122
Siapa Buana Abadi
123
Kelahiran seorang bayi laki laki
124
Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!