Paviliun dagang

Setelah mencari beberapa waktu akhirnya Qin long menemukan bangunan paviliun dagang dan tampa basa basi lagi dia masuk dan langsung di sambut oleh seorang pelayan wanita.

"selamat datang di paviliun dagang tuan muda, apa ada yang bisa saya bantu" tanya pelayan itu ramah karna melihat pakaian Qin long yang merupakan jubah murid utama sekte pedang.

"aku membutuhkan beberapa pil spritual, pil tingkat tiga dan juga pil tingkat empat, semua yang aku butuhkan telah aku tulis di kertas ini tolong di sediakan" ucap Qin long yang mengeluarkan sebuah kertas yang di mana semua yang dia butuhkan ada di sana, sedangkan sang pelayan mengambil kertas itu dan tangan nya gemetar.

"ma maaf tu tuan muda apa ini sungguhan" ucap pelayan itu karna melihat jumlah yang di butuhkan oleh Qin long bisa menghabiskan ribuan koin emas.

"Ya semua yang ada di dalam kertas itu " balas Qin long sambil mengangguk hal itu dengan cepat di iyakan oleh pelayan itu dan Qin long di suruh menunggu sebentar karna pelayan itu akan mengambilkan barang yang di inginkan oleh Qin long.

saat menunggu teratai surgawi yang ada di dalam tubuh Qin long bergetar, dan sama persis seperti saat dia menemukan tombak naga.

"ada apa, apa kau menemukan barang bagus" ucap Qin long dalam hatinya dan teratai surgawi di dalam dantian nya bergetar dan tak lama muncul sebuah aura aneh dan Qin long dengan cepat mengikuti aura itu.

"semoga barang ini benar-benar bagus" gumam Qin long, dia terus mengikuti aura itu hingga ke lantai tiga di mana tempat itu di isi oleh artefak, dan Qin long masih mengikuti aura aneh itu hingga akhirnya dia sampai di depan sebuah tungku usang yang nampak sudah tua.

"Lagi-lagi benda usang, tapi aku yakin teratai surgawi tidak mungkin bereaksi jika itu adalah barang kelas rendah" gumam Qin long mengambil tungku usang itu, saat dia memegang tungku itu tangan Qin long seperti terbakar oleh sesuatu.

"jejak api, apa ini yang kau maksud" gum Qin long yang dapat melihat di bawah tungku itu ada api berwarna merah menyala namun sangat kecil dan mungkin hanya dia yang dapat melihat nya.

Teratai surga bergetar seakan mengiyakan perkataan Qin long, dan karna Qin long juga membutuhkan sebuah api maka dia tentu mengambil tungku itu, dan membawanya ke lantai bawah dan menunggu pelayan itu datang.

Sekitar setengah jam Qin long menunggu pelayan tadi kembali tapi kali ini bersama dengan seorang wanita cantik.

"salam tuan muda perkenalkan aku adalah Feng su menejer paviliun dagang ini, apa benar tuan muda yang memesan semua ini" ucap wanita itu memperkenalkan diri.

"benar aku yang memesan nya dan nama ku Qin long, apa ada masalah dengan pesanan ku" tanya Qin long yang juga memperkenalkan diri.

"oh tentu tidak tuan muda, ini pesanan tuan muda dan semuanya berjumlah 100.000 koin emas" ucap Feng su memberikan sebuah cincin dan Qin long menganggukkan tangan nya, lalu dia juga memberikan sebuah cincin dan berkata.

"Oh iya aku juga ingin membeli tungku ini, jadi berapa yang harus aku bayar" tanya Qin long yang memperlihatkan tungku usang.

"tungku ini ya, pihak kami sebenarnya tidak tau ini tungku tingkatan nya di mana dan karna bentuknya yang usang tidak ada yang ingin membelinya, jika tuan muda Qin menginginkan nya anda boleh mengambil nya sebagai tanda perkenalan" ucap Feng su yang melihat sekilas tungku usang itu.

"baik lah jika begitu, terimakasih menejer Su kalau begitu aku pamit" ucap Qin long yang berterimakasih dia memasukkan tungku itu ke dalam cincin yang berisi pil dan setelah berpamitan dia keluar dari paviliun dagang itu kembali menuju sekte nya.

"hmm menarik ada seorang pemuda ranah murid dan menjadi murid utama sepertinya pemuda itu bukan sembarangan dan kenapa sekte pedang membuat nya menjadi murid utama" gumam Feng su dalam hatinya yang melirik ke arah perginya Qin long, dia sangat penasaran dengan identitas Qin long karna bisa menjadi murid utama di sekte pedang di ranah murid.

Feng su sendiri berasal dari klan Feng di ibukota dan paviliun dagang merupakan milik klan Feng yang telah tersebar di seluruh benua timu jadi tidak hanya ada di kekaisaran Han namun Kekaisaran lain juga.

Sedangkan Qin long dia kini melesat ke arah sekte pedang dia berlari dengan perasaan senang karna dia sudah mendapatkan apa yang dia ingin kan.

"saat nya latihan tertutup, dan menaikkan kultivasi ku hingga ranah master puncak dan jika bisa lebih, dan dengan pil penempa tubuh tingkat dua aku yakin tubuh besi ku bisa mencapai puncak, jadi sekali dayung dua pulau terlampaui" gumam Qin long dengan senang, namun dia kembali mengingat tentang jejak api yang dia temukan di tungku usang yang dia beli.

"aku penasaran api apa yang ada di tungku itu, semoga itu salah satu api bumi agar aku bisa belajar membuat pi" gumam Qin long dalam hati.

inti api terbagi menjadi lima

api alkimia, api ini merupakan api yang terlahir bersama dengan spirit jiwa ber elemen api seperti elang api, singa api, ular piton api dan lainya.

api spritual, api ini biasanya di miliki oleh para alkemis tingkat lima ke atas yang dimana di tingkatan itu para alkemis harus memiliki api spritual untuk bisa memperdalam ilmu mereka dalam bidang alkemis, api spritual juga mudah di dapatkan karna dia di jual di paviliun alkemis dan bahkan di sekte pedang juga di jual api spritual karna api ini mudah di kembangkan.

api bumi, api ini sudah sangat sulit di temukan karna api ini terlahir biasanya dari panas bumi seperti gunung berapi atau tempat panas lainya.

api langit api ini lebih sulit di temukan karna api ini terlahir bersama dengan aura panas dari langit dan aura panas dari bumi dan barulah terbentuk api langit dan api langit hanya berjumlah sepuluh tingkatan.

api suci, api ini sudah di anggap legenda oleh semua orang karna tidak pernah terlihat, karna api langit saja masih bisa di lihat karna biasnya akan terlahir di waktu tertentu dan bagi siapa yang beruntung tentu memiliki api langit namun api suci sulit dan tidak pernah terlihat.

api surgawi, jenis api ini hanya ada sembilan dan jenis api ini di yakini oleh semua orang api yang terlahir dari surga, api surgawi juga pernah di miliki oleh seseorang namun orang itu menghilang bersama dengan api surgawi itu.