TAWURAN KEMBALI

"HAAAA ... !! SIAPA YANG MATI ?!!"

Teriak Eni dan Mahendra,disusul dengan paniknya seluruh penghuni kontrakan.

"Mana yang mati? Dimana? Siapa?Tua atau muda? Cakep apa burik?" Semua penghuni kontrakan bertanya tanya sembari berlari mendekat.

"Waduh ... ! Gawat, ini kan mas Alex,anak pemilik seluruh kontrakan di komplek ini. "Ungkap pak Tejo salah satu penghuni kontrakan juga, di sambut tangisan Alya yang semakin menjadi.

"Haaaa ... Hik hik ... "

"MATI AKU ...,kalau dia beneran mati gimana?" Batin Alya.

"Kejadiannya gimana sih Al." Tanya Eni sang mama.

"Aku tadi pukul dia pake gayung itu,terus tiba tiba jatuh nggak gerak."Ungkap Alya.

"Jangan jangan gayungnya ada penghuninya lagi pah,lalu dia jadi tumbal." Lanjut Alya makin konyol.

Semua orang yang tadinya panik jadi terkekeh mendengar ucapan Alya,sejak zaman kapan gayung plastik ada penghuninya.Alex pun di buat semakin merasakan sakit di perutnya akibat terlalu lama menahan tawa.

"Apaan sih Al ... Aneh banget,kamu kebanyakan nonton film horor." Ucap pak Tejo.

"Film horor juga nggak segitunya kali ... "Sambung Albar menggelengkan kepala.

"Pah coba periksa pah ... " Lanjut Alya yang semakin ketakutan.

"Coba papa periksa ya ..." Ucap Mahendra membuka telapak tangan si cowo.

"Papah periksa apaan sih pah,denyut nadi kan di pergelangan tangan pah bukan di telapak tangan,kaya orang mau meramal ... " Ucap Albar dengan kesal.

"Papah nggak tau caranya hehe ... " Mahendra tersenyum bodoh,disambut sorakan para tetangga.

Wuuuuuh ... Gimana sih ....!

"Napas buatan aja, siapa yang mau kasih ...? Ucap pak Tejo menanyakan ke seluruh penghuni kontrakan.

Pak Tejo aja deh yang udah di depan cowo itu ... Ucap Alya.

"Rese bener nih cewe,masa aki aki peot begitu kasih napas buatan buat cowo sekeren gue." Benak Alex dalam hatinya.

Alex cepat cepat membuka matanya perlahan,sebelum Pak Tejo benar benar akan mendaratkan bibir keriputnya.

Semua orang tampak lega melihat Alex membuka matanya,termasuk Alya yang sedari tadi menangis,kini mulai tersenyum lega.

"Sebaiknya aku tidak membuat keributan dan masalah dengan pemilik kontrakan,apalagi dia udah pingsan gara gara aku,nggak mungkin juga kan aku bilang yang sebenernya,bisa heboh dan ribet nantinya,nggak papa deh aku rela_in ciuman pertama aku. " Benak hati Alya sibuk dengan pikirannya.

"Kenapa kamu pukul Alex pake gayung Al.?"Tanya Eni mamanya membuyarkan pikiran Alya yang sedari tadi sibuk.

"Mmmm ... Cuma salah paham." Alex yang menjawab.

"hahaha ... Iya cuman salah paham." Tambah Alya yang tertawa bodoh.

"Kamu nggak papa kan.? Masih waras.? Tanya Alya di sambut tatapan jutek si cowo.

"Ya waras lah sejak kapan aku gila. Ucap Alex

"Ya ... Kali aja kesurupan hantu gayung." Ucap Alya dengan wajah polos,di sambut kekehan semua orang.

Alex pun berdiri dan mengatakan kalau dia baik baik saja,dan meminta maaf atas kehebohan ini,Alya dan Alex pun setuju untuk melupakan permasalahan ini.lalu Alex permisi dan melanjutkan langkahnya pulang.

ALYA PUN BERANGKAT SEKOLAH ...

Sampai di sekolah ternyata Alya mendapat peringkat ke 2, walaupun tidak peringkat pertama,Alya tetap tersenyum senang,bersyukur karna dia sudah berusaha semaksimal mungkin.

Mata Alya terus saja menatap ke arah gerbang sekolah , memperhatikan para orang tua wali murid yang datang mengunjungi perpisahan sekolah, berharap orang tuanya juga datang mengunjungi perpisahan sekolah,tapi sayang nya jangan kan datang mengunjungi perpisahan,tanda tandanya mereka muncul saja tidak ada.

Para guru pun bertanya pada Alya ,kenapa orang tuanya tak datang,Alya hanya bisa menjawabnya dengan tatapan mata tertuju ke bawah,tersenyum dan mengatakan bahwa orang tuanya tidak datang mengunjungi perpisahan sekolah karna mereka ada urusan penting yang tidak bisa di tinggalkan.

Akhirnya acara perpisahan pun selesai,Alya pulang dengan senyum cerah terpancar dari wajahnya yang imut dan cantik,memegang piala kejuaraan, berharap orang tuanya akan bangga padanya ketika melihat dia membawa piala.

Brak ... ! PRANG ... !! Gle_pra_kk ... !!

Dari kejauhan terdengar suara keributan yang begitu heboh, terlihat banyak orang bergerombol di luar rumah kontrakan orang tua Alya.

Alya kebingungan menatap semua orang terlihat berbisik-bisik ,dan ada juga yang panik.

"Alya ... ! Teriak seorang perempuan paruh baya melambai memanggil Alya terlihat panik.

"Mama papa kamu lagi bertengkar hebat ...! " Lanjut teriaknya lagi.

Dengan cepat dan tergesa gesa, Alya lari menuju rumah,di iringi rasa takut dan cemas di setiap langkahnya.

Apalagi kalau bukan karna Ayahnya yang menghabiskan seluruh uang dagangan untuk kegemarannya ,yaitu berjudi.

DEG !!

Seketika langkah Alya terhenti, du..g du... g du ... g,jantungnya terpacu cepat,bagaikan tabuhan genderang perang

Matanya membulat tajam tertuju pada sang ayah,dengan cepat Alya menjatuhkan tas dan pialanya, lalu lari segera mencengkram kuat tangan sang ayah dengan di iringi buliran bening kekecewaan yang mengalir di pipinya yang mulai memerah.

Alya mencengkram kuat tangan Mahendra yang memegang golok,Alya berusaha melepaskan si golok dari genggaman tangan kekar Sang ayah,namun tenaga Alya saja tidak mungkin dan mustahil bisa.

"Pah? Apakah untuk ini papa memegang golok.?"Tanya Alya sembari memposisikan si golok di lehernya sendiri,disambut tatapan panik, takut Eni dan para tetangga yang lain,juga Albar yang memperhatikan dari jauh mengepalkan tangan kuat kuat.

Mahendra yang tadinya di puncak emosi,wajahnya kini berubah terkejut dan takut, merasakan lemas di tangannya,mulai sadar seketika melihat tatapan kecewa putri kesayangannya.

Mahendra memang penjudi akut dan sering KDRT pada istrinya,tapi dia tidak pernah sekali pun kasar pada kedua anaknya,dia malah terkesan lembut pada anak anak.

"Sampai kapankah ini akan berlanjut pah?"

"Kapan papah akan berubah?"

"Tidak bisakah papah memilih kami dari pada berjudi?"

"Ataukah memang berjudi lebih penting di mata papa dari pada kebahagiaan dan masa depan keluarga kecil kita pah?" Ucap Alya panjang lebar disambut tatapan sang ayah Mahendra yang diam mematung.

Mahendra pun melepas golok di tangannya,meletakan golok itu di atas meja,Alya tersenyum sembari menahan tangisnya,lalu memungut sang piala, dan memberikannya pada sang Ayah.

"Alya juara dua pah ... "Ucapnya masih lembut pada sang ayah.

Mahendra memegang piala kejuaraan putrinya,bibirnya terdiam seribu bahasa,hanya matanya yang berkaca kaca, lalu dengan lemas meletakan piala itu juga di atas meja.

Mahendra melangkah pergi dengan kepala merunduk,entah apa yang ada di pikiran sang Ayah,Alya hanya berharap ayahnya akan sadar,dan menjadi imam yang lebih baik.

Bagi Alya ayahnya sudah tidak melanjutkan aksi goloknya itu pun sudah beruntung.

Tatapan Alya beralih ke Eni sang ibu,yang duduk terkulai menangis dengan lebam di pipinya, "teganya sang ayah memukul wajah mama." batin Alya.

Alya mendekat memeluk dan mengusap punggung ibunya menenangkan seraya mendengarkan keluh kesah ya.

Tetangga yang lain pun ikut masuk dan menenangkan Eni,Tante asri teman Mama Eni pun memberikan saran dan pendapatnya.

Sembari ibunya bercerita panjang lebar,Alya membereskan kekacauan yang ada di dalam kontrakan,ruangan terlihat seperti pembuangan sampah,sayur sayur berserakan belum lagi alat dagangan,benar benar kacau.Sedangkan Albar ternyata mengikuti perginya sang ayah Mahendra.

Di antara para tetangga yang membantu,ternyata ada Alex yang tadi pagi di dalam kamar mandi bersama Alya.

"KAMU NGGAK PAPA ? TANYA ALEX DENGAN WAJAH YANG PRIHATIN.

Terpopuler

Comments

Allison Nicole

Allison Nicole

Indah banget gaya penulisan thor, jangan pernah berhenti menulis ya!

2024-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 SI GADIS KECIL
2 BERDUA DALAM KAMAR MANDI
3 TAWURAN KEMBALI
4 SALAH TINGKAH
5 CEMBURUNYA ALEX
6 PANGERAN ARAB
7 FBI
8 KEBAKARAN
9 KESEDIHAN ALYA.
10 KEBINGUNGAN ALYA.
11 ALEX JUNIOR
12 UNGKAPAN ALEX
13 TERINGAT SANG AYAH
14 HISTERISNYA ALYA
15 PEMAKAMAN
16 AJARAN SESAT
17 AL! LEPAS AL ...
18 MENAGIH JANJI
19 KO NGGAK MIRIP
20 ALEX NGAPAIN ALYA ?!
21 SAAAAAH ...!
22 HAAAAAA !!!
23 TATAPAN ELANG ALBAR
24 MISTERI MISI
25 KABUUUUR ...!
26 DEBARAN HATI
27 AAAAAAH KEVIN....
28 ALEX DALAM BAHAYA
29 TERTEMBAK
30 MILA SALAH SANGKA.
31 ALEX SIUMAN.
32 MINTA PELUK
33 KADO ALEX
34 SEGUDANG PERTANYAAN
35 WUUUUUUH ....!!
36 STOOOOP
37 AELX PAMIT
38 PERSIAPAN DAGANG
39 SAMA SAMA CINTA
40 ALEX BERANGKAT
41 PEPERANGAN KEVIN DAN AMAR
42 TERCIDUK
43 PUTRI ANGGA.
44 KECURIGAAN KEVIN.
45 PERTARUNGAN ANI DAN AMAR
46 TATAPAN MENEMBUS JIWA
47 PERSIAPAN Ani dan Amar
48 ALYA MELEDAK
49 HUKUMAN YANG KALAH
50 SEPUCUK AMPLOP BIRU
51 3 PREMAN
52 TERTUSUK
53 PANIKNYA MILA
54 TERCIDUK
55 EMOSI ALBAR
56 RIWEH ANI DAN AMAR
57 TRAUMA ALYA
58 TEKA TEKI RENCANA RANTI
59 JAHILNYA ANI
60 MASAK DI RUMAH KEVIN
61 KEVIN PIKUN
62 ASMARA ANI AMAR
63 UNGKAPAN KEVIN.
64 KEDEKATAN ALYA DAN KEVIN
65 JAHIL ALYA
66 KEJAR AMAR
67 PROVESI RANTI
68 PENCULIKAN 2
69 TEGANG
70 KODE INTRUKSI
71 PAPAH?
72 HATI ALYA MENGELUH
73 TEKAD ALBAR
74 TERINGAT IBU
75 MENGGANTUNG
76 BUAH PENANTIAN
77 MENGOYAK HATI
78 KEPINGAN PUZZLE
79 TEMPAT LEBIH PRIVAT
80 ALYA DI USIR
81 KEJUTAN AMAR
82 KEVIN NGOMEL
83 ALBAR KEPO
84 KEJUJURAN ALYA
85 MARCELL MARAH
86 MENANTU
87 PENYEKAPAN
88 CUKUP!!
89 PENGAKUAN ALYA
90 KONDISI KEVIN
91 RAHASIA AMAR
92 KELELAHAN ALYA
93 BRAYEN MARAH
94 FAKTA
95 PENYESALAN ALEX.
96 KETAHUAN.
97 JADIAN
98 ALYA BERTEMU ALEX
99 MAAF
100 PEMBAGIAN TUGAS
101 MILA DAN AMAR
102 TAWA LEPAS ALYA
103 MENGGANTUNG
104 PATAH HATI ALEX
Episodes

Updated 104 Episodes

1
SI GADIS KECIL
2
BERDUA DALAM KAMAR MANDI
3
TAWURAN KEMBALI
4
SALAH TINGKAH
5
CEMBURUNYA ALEX
6
PANGERAN ARAB
7
FBI
8
KEBAKARAN
9
KESEDIHAN ALYA.
10
KEBINGUNGAN ALYA.
11
ALEX JUNIOR
12
UNGKAPAN ALEX
13
TERINGAT SANG AYAH
14
HISTERISNYA ALYA
15
PEMAKAMAN
16
AJARAN SESAT
17
AL! LEPAS AL ...
18
MENAGIH JANJI
19
KO NGGAK MIRIP
20
ALEX NGAPAIN ALYA ?!
21
SAAAAAH ...!
22
HAAAAAA !!!
23
TATAPAN ELANG ALBAR
24
MISTERI MISI
25
KABUUUUR ...!
26
DEBARAN HATI
27
AAAAAAH KEVIN....
28
ALEX DALAM BAHAYA
29
TERTEMBAK
30
MILA SALAH SANGKA.
31
ALEX SIUMAN.
32
MINTA PELUK
33
KADO ALEX
34
SEGUDANG PERTANYAAN
35
WUUUUUUH ....!!
36
STOOOOP
37
AELX PAMIT
38
PERSIAPAN DAGANG
39
SAMA SAMA CINTA
40
ALEX BERANGKAT
41
PEPERANGAN KEVIN DAN AMAR
42
TERCIDUK
43
PUTRI ANGGA.
44
KECURIGAAN KEVIN.
45
PERTARUNGAN ANI DAN AMAR
46
TATAPAN MENEMBUS JIWA
47
PERSIAPAN Ani dan Amar
48
ALYA MELEDAK
49
HUKUMAN YANG KALAH
50
SEPUCUK AMPLOP BIRU
51
3 PREMAN
52
TERTUSUK
53
PANIKNYA MILA
54
TERCIDUK
55
EMOSI ALBAR
56
RIWEH ANI DAN AMAR
57
TRAUMA ALYA
58
TEKA TEKI RENCANA RANTI
59
JAHILNYA ANI
60
MASAK DI RUMAH KEVIN
61
KEVIN PIKUN
62
ASMARA ANI AMAR
63
UNGKAPAN KEVIN.
64
KEDEKATAN ALYA DAN KEVIN
65
JAHIL ALYA
66
KEJAR AMAR
67
PROVESI RANTI
68
PENCULIKAN 2
69
TEGANG
70
KODE INTRUKSI
71
PAPAH?
72
HATI ALYA MENGELUH
73
TEKAD ALBAR
74
TERINGAT IBU
75
MENGGANTUNG
76
BUAH PENANTIAN
77
MENGOYAK HATI
78
KEPINGAN PUZZLE
79
TEMPAT LEBIH PRIVAT
80
ALYA DI USIR
81
KEJUTAN AMAR
82
KEVIN NGOMEL
83
ALBAR KEPO
84
KEJUJURAN ALYA
85
MARCELL MARAH
86
MENANTU
87
PENYEKAPAN
88
CUKUP!!
89
PENGAKUAN ALYA
90
KONDISI KEVIN
91
RAHASIA AMAR
92
KELELAHAN ALYA
93
BRAYEN MARAH
94
FAKTA
95
PENYESALAN ALEX.
96
KETAHUAN.
97
JADIAN
98
ALYA BERTEMU ALEX
99
MAAF
100
PEMBAGIAN TUGAS
101
MILA DAN AMAR
102
TAWA LEPAS ALYA
103
MENGGANTUNG
104
PATAH HATI ALEX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!