BAB 20

SEMPURNA

Pagi harinya, Araa bangun lebih dulu daripada Aston. Araa menggeliat namun, matanya enggan untuk terbuka. merasa ada yang aneh, kok pinggangnya terasa berat seakan ada benda besar yang menindihnya.

perlahan Araa menyentuhnya, ini bukan bantal gulingnya. Araa membuka matanya hingga bola matanya membulat sempurna.

"Akhhhhhhh!" Araa menjerit pelan, walau dalam posisi seperti ini. dia harus hati-hati agar tidak membangunkan sang empu pemilik lengan besar dan berotot itu.

"Astaga, dia melarangku menyentuhnya. tapi malah dia yang memelukku, mana begini lagi posisinya" oceh Araa melihat lengan kekar milik Aston.

dia memegang lengan Aston perlahan untuk melepaskan lengan itu dari pinggangnya. tetapi, tidak semudah itu. sebab lengan Aston sangatlah berat, bahkan tenaganya saat ini tidak cukup untuk memindahkannya.

"Duhhh, berapa sih berat badan nih orang. cuman lengan doang sudah kayak beras tiga puluh kilo aja" Araa kesulitan memindahkan lengan Aston dari pinggangnya.

Aston mengangkat sebelas Alisnya mendengar ocehan-ocehan Araa, dia sebenarnya sudah bangun saat mendengar pekikan Araa tadi. namun, karena dia ketahuan memeluk Araa. Aston memilih berpura-pura tidur saja dulu.

Aston menekan kuat lengannya saat Araa mencoba memindahkannya dari pinggang wanita itu.

"Heii tangan, awas kamu dari pinggangku. kalau tidak kucopot kamu yah, sudah sembarangan memelukku" Ancam Araa kesal, dia berusaha. tapi seakan lengan itu semakin kuat tenaganya saat dia ingin memindahkannya.

"coba saja kalau kamu berani, atau tanganmu yang kupotong karena menyentuhku dengan bebas dari tadi" Aston bersuara, namun matanya masih tertutup rapat. lucu sekali Araa, pikirnya.

"Astaga, Tuan. saya tidak bermaksud seperti itu" Araa kaget, seketika dia langsung duduk dari tidurnya dan memindahkan lengan Aston dengan sekuat tenaga.

"mau mati kamu Araaa!!!" pekik Aston saat lengannya dipindahkan secara kasar oleh Araa.

"M-ma-af Tuan, Maaf, saya tidak sengaja" Araa gemetar takut saat pemilik lengan itu menatapnya dengan sorot mata tajam.

"lancang sekali kamu, lengannya saya bisa patah tau ngak" Aston melebih-lebihkan, padahal lengannya tidak kenapa-napa.

Araa meraih lengan Aston dengan perasaan khawatir, takutnya. kalau itu sampai cedera, bisa mati dia. karena tadi, Araa menyadari dia memindahkan lengan Aston dengan kasar. pria ini pasti akan buat perhitungan dengannya kalau sampai itu terjadi.

"hubbbbbbb, sudah saya ingatkan. jangan sentuh saya Araa Zesnard Phoenix!!!!!" Aston merasakan gejala yang sama, saat Araa menyentuhnya kemarin.

"Tapi Tuan, Anda sendiri memelukku. dan tidak terjadi sesuatu kan" Araa merasa heran sendiri dengan tingkah laku Aston.

'eitss, namaku. namaku kenapa akhirannya jadi' Araa mendengar panggilan namanya yang diucap Aston barusan.

"Mulai sekarang jangan sentuh saya sembarangan, tangan kamu itu sudah seperti Kabel listrik saja" Tegas Aston merasakan gejolak aneh pada dirinya, sentuhan itu terasa seperti sengatan listrik untuk yang kedua kalinya. bukan hanya itu saja, jantungnya pun seakan mau lepas dari tempatnya.

"Kabel listrik?, maksud Tuan!, saya tidak mengerti" Araa bingung dengan ucapan Aston.

"sudah sana mandi duluan, saya mau lanjut tidur" suruh Aston.

Araa masih diam di tempatnya, belum mendapat jawabannya. Aston malah mengusirnya dari tempat tidur. padahal banyak sekali keanehan dikepalanya ini, dia ingin mendengar sesuatu dari mulut Aston suaminya.

"kenapa bengong, kamu mau mandi bareng saya" ucapan Aston seketika membuat Araa sontak menjauh dari tempat tidur, dan berlari masuk kedalam kamar mandi.

'Dasar Om-om Tampan berotak mesum' Umpat Araa dalam hatinya.

beberapa menit berlalu.....

Araa sudah selesai dengan kegiatan mandinya. dia keluar menggunakan Bathrobe yang terpasang ditubuhnya, dengan handuk membungkus rambutnya yang sedang basah. Araa melepasnya dan mengeringkan rambutnya dengan handuk itu.

"kamu mau menggodaku dengan penampilan begitu" Aston memicingkan matanya kearah Araa, posisinya saat ini masih duduk di tepi tempat tidur.

"siapa yang menggoda Tuan, lagian Bathrobe saya ini cukup tertutup Tuan" Araa membalas tuduhan Aston padanya.

sepertinya Araa memang tak menggoda Aston, bilang saja sendiri terpesona dengan kecantikan istri sendiri.

"Itu, kamu memainkan rambutmu seperti ini didepan saya" Aston menirukan gaya Araa mengeringkan rambutnya.

"Apalagi itu, kalau bukan menggoda" Ucap Aston kemudian.

'Astaga, geer sekali yang mulia ini' Araa menarik napas dalam, panjang nantinya kalau meladeni yang Mulia.

"Yasudah, saya minta maaf" Araa menyerah. sebagai orang waras, dia harus perbanyak sabar menghadapi orang seperti Aston ini.

tak ingin mendapat Amarah, ancaman dan sebagainya. Araa memilih masuk ke walk in closet. untuk memakai baju kuliahnya, dia harus ke kampus karena pagi ini, ada pertemuan di jam delapan nanti. sehingga dia harus kesana lebih awal.

setelahnya dia keluar dari ruangan itu menuju meja rias yang ada dikamar Aston, pria itu memang sudah menyiapkan segala keperluan dan kebutuhannya dengan baik.

Araa menatap pantulan wajahnya dicermin, dia tersenyum singkat mengingat segala sifat random Aston yang kadang dirinya pun tak mengerti.

'Setidaknya disini lebih baik daripada dirumah Ayah, Tuan Aston juga tidak terlalu buruk memperlakukan ku. hanya saja terkadang pria itu selalu aneh kemauannya' gumamnya.

"Kabar Ayah dan Bi Ema gimana yah" ucap Araa didepan cermin.

"Saya peringatkan padamu jangan sesekali menemui keluargamu, atau saya tidak segan melakukan sesuatu pada mereka" Ancam Aston saat keluar dari kamar mandi dan mendengar ucapan Araa.

"Jangan Tuan, saya janji tidak akan menemui mereka" balas Araa memohon pada Aston.

"Bagus" Ucap Aston kemudian menuju walk in closet untuk memakai pakaiannya juga.

Araa merasa lega, Aston sepertinya tidak akan menyakiti keluarganya. walau dia tahu perlakuan mereka seburuk apa padanya, tetap saja. keluarga adalah keluarga, hubungan darah antara dirinya dan sang Ayah tak bisa diputuskan oleh apapun.

Araa selalu berpegang dengan prinsipnya, biarlah Tuhan yang membalas semua perbuatan mereka yang berbuat jahat padanya, kita tidak perlu mengotori tangan sendiri dengan dosa.

tapi dia tidak memungkiri kalau mulutnya adalah senjatanya untuk membela diri dari orang-orang keji seperti Meri dan Catlin.

kembali, Araa memoles dirinya dengan sedikit bedak serta liptint rasa strawberry kesukaannya, agar bibirnya tidak terlihat pucat. terkesan alami dan natural, namun menambah kecantikannya berkali lipat menyesuaikan usianya saat ini.

setelah selesai, Araa meraih tasnya dan duduk disofa menunggu Aston. bagaimanapun, dia harus menaati aturan yang tertera di dalam kontrak pernikahan mereka.

Aston, keluar dari ruang ganti dengan setelan jas berwarna navy yang sudah disiapkan Araa. sambil memperbaiki ikat dasinya, Aston menuju sofa dimana Araa duduk dengan rapi disana. dia lantas duduk disofa depan Araa.

Araa memerhatikan Aston yang terlihat kesulitan mengikat dasinya sendiri. dengan kesadaran penuh ingin membantu pria itu, Araa berpindah duduk di samping Aston.

"Biar saya bantu Tuan" Ucap Araa meraih Dasi dari tangan Aston dan memperbaikinya.

"siapa yang memintamu" Aston bertanya, namun dia sama sekali tidak menolak bantuan Araa.

"inisiatif sendiri Tuan, saya melihat Anda begitu kesulitan" Balas Araa saat membetulkan dasi Aston.

posisi wajah keduanya begitu dekat, Aston bahkan menahan napasnya sendiri. sambil, memerhatikan Araa dari dekat.

wajahnya begitu mulus dan putih, hidung mancung, Alisnya juga terukir rapih, bibirnya tipis berwarna merah muda. karena Araa tersenyum, menambah lesung dikedua sudut bibirnya. tak lupa, kedua gigi gingsulnya yang begitu imut dan menggemaskan.

'sempurna' Batin Aston.

"semua orang juga berkata seperti itu Tuan, kalau saya ini sangat cantik dan menggemaskan" ucap Araa saat sudah selesai membetulkan dasi Aston. dan menyadari kalau pria itu sedang menatap serius wajahnya.

"Saya Tidak termasuk!!" Aston kaget, dengan perkataan Araa. dia salah tingkah dan langsung duduk ke posisinya semula.

'apa dia bisa mendengar kata hatiku' batin Aston.

"Terserah Tuan. lain kali, lihatlah di cermin, biar Tuan tidak kesulitan memakai dasi sendiri" Araa memberi saran.

"Untuk apa?, mulai sekarang kamu yang memakaikan dasi saya" balas Aston.

"Baik" Araa tidak ingin protes lagi, karena hasilnya tetap sama. harus mengikuti semua keinginan pria disampingnya ini.

"sana pindah dudukmu, Jack dan lainnya akan segera masuk. nanti, mereka malah berpikiran macam-macam. kalau kamu nyari kesempatan untuk berdekatan dengan saya" Usir Aston.

'Dih, selangit bener, pedenya ni orang' Batin Araa tak habis pikir. Aston selalu menuduhnya mencuri kesempatan.

Tanpa berdebat, Araa berpindah ke tempat duduknya semula. dan menunggu kedatangan sarapan mereka. jujur saja, dia juga sangat lapar sekarang. dan ingin segera mengisi perutnya.

'jenis sarapan kali ini apa lagi, kumohon, setidaknya nasi goreng' Mohon Araa didalam hatinya.

bersambung.........

tinggalkan like, dan komen yah, jangan lupa vote hihi. 😆

Terpopuler

Comments

cha_cha96

cha_cha96

lebih baik sarapan nasi Padang ara

2025-02-21

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

nasi goreng jd favorit nih 🤭🤭

2025-02-04

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

1 vote nih buat author ☺️🙏

2025-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB1
2 BAB2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 Pengumuman.
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 Bab 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115 ENDING....
116 Bonus chapter.
Episodes

Updated 116 Episodes

1
BAB1
2
BAB2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
Pengumuman.
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
Bab 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115 ENDING....
116
Bonus chapter.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!