BAB 13

LUCU JUGA KALAU SEDANG PANIK

setelah mengambil kunci motornya, Araa keluar dari rumah itu dan mengendarai motornya keluar dari kediaman ayahnya. Araa dan Dona melajukan motor mereka hingga sampai ke kampus.

sesampainya Araa menemani Dona sarapan ke kantin kampus, karena sahabatnya itu memang tidak pernah sarapan dirumah. bukan tanpa alasan, mereka memang niat supaya bisa sarapan bersama nantinya.

"Araa, kamu benar udah sarapan?" Dona memulai percakapan, karena Araa hanya menemani tetapi tidak sarapan.

"udah Don, maaf ya. aku tidak bisa menolak karena pamanku meminta sarapan bersama" jawab Araa tidak berbohong. karena memang Aston yang memintanya tadi, hanya saja dia sedikit mengubah fakta kalau yang memintanya adalah suaminya sendiri.

"yaudah gpp, bagus karena ada yang perhatian padamu" jawab Dona mengiyakan.

"terus bagaimana dengan pekerjaanmu?. kita sebentar sip sore Raa seperti biasa, bos selalu bertanya tentangmu padaku" tanya Dona lagi kali ini dia serius dengan bicaranya.

"E-eh, untuk itu. sepertinya aku perlu bicarakan sama pamanku Don" jawab Araa ragu-ragu, sepertinya Dona akan mencurigainya.

"kamu benar baik-baik saja kan?, apa pamanmu sudah menikah?" tanya Dona lagi menatap manik mata Araa dalam.

"sudah" jawab Araa singkat tapi jantungnya sudah berdegup kencang saat ini. Araa berusaha terlihat biasa saja.

Dona manggut-manggut paham ucapan Araa.

"baiklah, bicarakan sama pamanmu itu. takutnya kamu dipecat sama bos gimana. lebih asyik kalau kerjanya bareng kamu Araa" balasnya dengan tatapan sendu dibuat-buat.

'huft aman' batin Araa.

"iya Don" balasnya kemudian.

sesudahnya, Araa dan Dona mengikuti kelas siang ini. keduanya tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

tugas yang menumpuk membuat Araa harus seharian di dalam Perpustakaan. ditemani Dona yang juga ikut sibuk dengan beberapa lembar materinya hari ini.

hingga keduanya baru selesai di jam dua siang, Araa dan Dona memutuskan untuk pulang. karena Dona harus mengambil sip kerjanya jam tiga sore nanti, jadwal yang padat membuat keduanya kurang memilik moment time bersama untuk sekedar healing menyenangkan diri.

"Dona hati-hati yah" ucap Araa saat keduanya sudah di luar gerbang kampus, dengan motor masing-masing.

"kamu juga Araa, jangan lupa bicarakan sama pamanmu. semoga besok kita bisa bareng kerjanya" balas Dona melambaikan tangan pada Araa.

"iyaaa, I love you Dona" ucap Araa.

"love you to my twins" balas Dona mengecup dengan tangannya.

Araa dan Dona melajukan motor Masing-masing membela jalan ibu kota ke Arah kediaman tempat tinggal mereka.

Araa sampai di mansion, dia memarkirkan motornya asal. kemudian melangkah masuk kedalam, hingga kini dia sudah berada di kamarnya dan Aston. karena kecapean Araa membaringkan tubuhnya di sofa lalu tertidur disana.

sore tiba......

Araa bangun dari tidurnya lalu bergegas membersihkan diri. setelah selesai, Araa mengganti baju kemudian melangkah ke meja rias. menatap pantulan bayangnya disana lama.

Araa menyisir rambutnya yang lurus panjang tebal dan juga hitam menambah kecantikannya. cukup lama dia merapikan rambutnya.

Araa mematung di depan cermin. saat ini dia berfikir bahwa menikah dengan Aston entah suatu keberuntungan atau bahkan nasib buruk baginya. di satu sisi dia merasa dirinya hina dan rendah karena menjual harga dirinya pada ikatan pernikahan, walau tidak sepenuhnya dia memberikan dirinya pada Aston. sisi lainnya dia merasa beruntung bisa terlepas dari jeretan Meri dan Catlin.

"Aku seperti wanita murahan yang rela memberikan diri secara cuma-cuma demi menyelamatkan keluarga yang sama sekali tidak menganggapku bagian dari mereka, cepat atau lambat semua akan tahu kalau aku hanyalah istri bayaran, istri kontrak, istri di atas kertas, atau apalah itu. Serendah itukah dirimu Araa. tidakkk!!!, jika bukan karena Ayah aku tidak akan melakukannya. suatu saat jangan datang padaku jika kamu sudah sadar Ayah" Araa berbicara sendiri didepan cermin.

Tok tok..

"Nona, Tuan sudah sampai di gerbang utama. Anda harus turun menyambut kedatangan tuan" ucap Bi Dini saat sudah masuk dan berdiri didepan Araa.

Araa mengikuti Bi Ema turun ke lantai bawah dengan tergesa-gesa, membiarkan rambutnya yang indah tergerai begitu saja.

di pintu utama dia menantikan kedatangan Aston bersama Bi Ema dan para pelayan, Aston turun dari mobilnya dan melangkah sampai ke hadapan Araa.

"selamat datang Tuan" ucap Araa spontan mengikuti beberapa pelayan sambil membungkuk. Araa langsung meraih Tas Aston dan membawanya mengikuti langkah suaminya. di sampingnya Jack mengikuti,

'Astaga tas ini berat sekali, apa isinya ya' batin Araa kesusahan memeluk tas Aston.

sesampainya di kamar, Aston menyandarkan tubuhnya disofa dan memijat keningnya. dia memang sangat lelah karena padatnya jadwal hari ini.

"mau jadi patung kamu" pekik Aston, dia melayangkan tatapan tajamnya pada Araa.

'aku harus apa' batin Araa.

"memangnya, tuan membutuhkan sesuatu" tanya Araa hati-hati.

"otakmu itu selalu rusak atau bagaimana" jelas Aston dengan nada mengancamnya.

'kepalamu yang rusak, memangnya kamu pikir Aku ini sekertatismu. yang ditatap begitu langsung mengerti' gerutu Araa sambil menerka-nerka apa yang diinginkan Aston.

"buka sepatuku bodok!!!!" teriak Aston. kesal sekali dengan respon Araa yang selalu memancing urat-uratnya timbul.

Araa bergegas menunduk dan melepaskan sepatu Aston. melihat itu Aston dengan nalurinya memperbaiki anak rambut Araa merapikannya ke belakang telinga mungil Araa.

mendapat perlakuan seperti itu, membuat degup jantung Araa tidak terkendali. tanpa sengaja dia menarik paksa sepatu Aston dari kakinya.

"jemari kakiku bisa copot sialan!!!" teriak Aston menyentak tangan Araa dari kakinya.

"maaf Tuan, m-maafkan saya" maaf Araa meraih kaki Aston melepaskan kaos kaki yang masih terpasang lalu mengusapnya pelan.

sebenarnya tidak sakit, Aston hanya melebih-lebihkan atau dengan sengaja ingin mengerjai dan melihat kepanikan Araa.

'lucu juga kalau sedang panik' batin Aston bergegas berdiri dari duduknya meninggalkan Araa yang masih pada posisinya sambil menatap pergerakan Aston.

Aston melepas bajunya dihadapan Araa sekali lagi, membuat wanita itu menatapnya gemetar.

'kenapa makhluk ini suka sekali melepas bajunya begitu saja. bertelanjang dada didalam kamar ini, apa dia tidak sadar ada wanita belum cukup umur sedang menatapnya. atau mungkin dia tidak menganggapku, syukurlah kalau begitu' batin Araa tidak percaya. kemudian dia melangkah ke kamar mandi untuk mengisi bathtup untuk Aston.

dia keluar dan membiarkan Aston masuk untuk membersihkan diri.

bersambung.......

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Ternya araa diperlakukan sangat baik oleh aston

2025-02-27

2

Darmawangsya Darmawangsya

Darmawangsya Darmawangsya

tdk sangat baik kak,cukup baik.karna kata katanya agak kasar

2025-03-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Ara buat Aston bucin 😅😅

2025-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB1
2 BAB2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 Pengumuman.
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 Bab 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115 ENDING....
116 Bonus chapter.
Episodes

Updated 116 Episodes

1
BAB1
2
BAB2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
Pengumuman.
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
Bab 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115 ENDING....
116
Bonus chapter.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!