kehancuran rumah tangga dan kesedihan

Rumah Ferdy berdiri di sudut jalan kecil, dikelilingi oleh kebun-kebun liar yang tak terawat. Dinding kayunya sudah mulai lapuk, atapnya bocor di beberapa tempat, dan suasana di dalam rumah tak kalah muram. Malam itu, hujan turun deras, mengguyur kota dengan suara gemuruh yang keras.

Di dalam rumah, Ferdy dan Yuni, istrinya, terlibat dalam pertengkaran hebat. Syahida, anak perempuan mereka yang masih kecil, bersembunyi di kamar, menutupi telinganya dengan bantal.

**Yuni** "Aku tidak bisa hidup seperti ini lagi, Ferdy! Lihatlah rumah kita! Lihat dirimu! Kau hanya pengemudi ojek online, dan kita tidak punya apa-apa! Aku tidak mau terus-menerus hidup miskin!"

Yuni berteriak, matanya penuh amarah dan rasa frustrasi.

**Ferdy:** (suara bergetar) "Aku tahu kita tidak punya banyak, Yuni. Tapi aku berusaha! Setiap hari aku bekerja keras, aku mencoba memenuhi kebutuhan kita. Apa kau pikir mudah bagiku?"

**Yuni:** (menyindir) "Berusaha? Usahamu tidak cukup! Kau sudah gagal sebagai suami dan ayah. Aku tidak akan menghabiskan sisa hidupku dalam kemiskinan ini. Aku ingin keluar dari sini!"

Ferdy terdiam. Kata-kata Yuni menusuk hatinya. Ia mencintai Yuni, tapi di satu sisi, ia tahu sudah lama istrinya tak lagi merasakan hal yang sama. Dan malam ini, ia menyadari semuanya akan berakhir.

**Yuni:** (suara rendah, dingin) "Aku sudah punya seseorang. Dia bisa memberiku kehidupan yang lebih baik. Aku ingin cerai, Ferdy. Aku akan membawa Syahida bersamaku."

Ferdy terkejut, jantungnya berdetak kencang. Ia merasa seperti dihantam palu. Ia tak bisa berkata apa-apa. Air mata menggenang di matanya, tapi ia berusaha menahan.

**Ferdy:** (penuh kesedihan) "Kau ingin pergi? Baik. Tapi jangan bawa Syahida. Dia satu-satunya yang masih membuatku bisa bertahan."

Yuni hanya menatapnya dingin, tanpa emosi. Ia sudah membuat keputusan, dan tidak ada yang bisa mengubahnya.

**Yuni:** "Besok pagi, aku akan pergi. Aku akan urus surat-surat cerainya. Ini sudah cukup, Ferdy."

Yuni berbalik, masuk ke kamar mereka, meninggalkan Ferdy yang berdiri kaku di ruang tamu. Ia menatap lantai, tangannya terkepal, tapi tak ada yang bisa ia lakukan. Dalam hatinya, ia tahu semua sudah berakhir.

---

keesokan pagi, Yuni benar-benar pergi. Ia membawa Syahida bersamanya, meninggalkan Ferdy sendirian di rumah yang sekarang terasa lebih sepi dari sebelumnya. Ferdy menatap pintu yang tertutup rapat setelah Yuni pergi. Ia merasa hampa, tapi ia harus melanjutkan hidup.

Seperti biasa, Ferdy mengambil helmnya dan keluar untuk bekerja. Ia pergi ke basecamp ojek online, tempat ia dan teman-temannya berkumpul sebelum mengambil penumpang. Basecamp itu hanya sebuah warung kecil di sudut jalan, tempat pengemudi ojek online berkumpul, minum kopi, dan mengobrol sebelum memulai hari.

Tiba dibasecamp ojek online disana terdapat ryan, anto, sukirman, warto, dan yoga mereka adalah sahabat yang saling mengerti.**Bab 3: Menuju Gunung, Meninggalkan Kesedihan**

Malam itu, Ferdy merasa lega setelah mengobrol dan berpamitan dengan teman-temannya di basecamp ojek. Mereka memberinya semangat dan dukungan yang hangat. Ia tahu hidupnya sedang berada di titik terendah, namun pendakian gunung selalu menjadi pelarian yang ampuh untuknya. Di gunung, ia bisa merasakan kedamaian dan kebebasan yang jarang ia temukan di kota dengan segala hiruk-pikuk dan masalah hidup.

Dengan penghasilan dari mengojek hari itu, sebesar 500 ribu rupiah, Ferdy merasa cukup untuk biaya perjalanannya. Pulang ke rumah yang reot, Ferdy menatap kosong ke arah kamar yang dulu ditempati Syahida. Suasana sunyi seakan semakin mempertegas kekosongan hidupnya sejak ditinggal Yuni. Ia menarik napas panjang dan berusaha mengalihkan pikirannya dengan mempersiapkan alat-alat pendakian.

Ia memasukkan barang-barang yang sudah menjadi rutinitas: sepatu gunung, jaket tebal, tenda, alat masak, dan bekal makanan yang cukup untuk beberapa hari. Ferdy bukan pendaki pemula. Dari usia remaja, ia sudah terbiasa mendaki. Gunung bagi Ferdy adalah rumah kedua, tempat ia bisa menemukan ketenangan, kedekatan dengan alam, dan terkadang, pelarian dari kehidupan yang begitu keras di kota.

---

Keesokan Hari, Pagi yang Dingin

Saat fajar menyingsing, Ferdy sudah bersiap. Dengan tas gunung besar yang tergantung di punggungnya, ia berjalan keluar rumah dan menuju halte bus. Jalanan masih sepi, embun pagi menggelayuti daun-daun di tepi jalan. Ferdy melangkah mantap menuju halte, tempat bus yang akan membawanya ke kaki gunung menunggu.

Setibanya di halte, ia bertemu beberapa pendaki muda yang juga hendak mendaki gunung yang sama. Ferdy mengenali beberapa wajah mereka. Sejak lama, nama Ferdy sudah cukup dikenal di kalangan pendaki, baik yang senior maupun junior. Ia sering kali diminta menjadi porter, pemandu yang membantu membawa barang-barang berat bagi pendaki pemula.

Di halte, seorang pendaki muda bernama **Gilang** menyapanya.

**Gilang:** "Eh, Mas Ferdy, mau naik ke gunung juga nih?"

Ferdy tersenyum tipis dan mengangguk.

**Ferdy:** "Iya, Gilang. Sudah lama nggak mendaki. Mau cari udara segar sedikit."

**Gilang:** "Wah, kebetulan banget, Mas. Aku sama temen-temen juga mau naik. Kita berangkat bareng aja kalau Mas Ferdy nggak keberatan."

**Ferdy:** "Boleh aja, nggak masalah."

Meski ia berencana mendaki sendirian, Ferdy tak menolak ajakan Gilang dan teman-temannya. Mereka adalah pendaki muda yang penuh semangat, tapi masih butuh banyak bimbingan. Ferdy merasa sedikit tanggung jawab untuk menjaga mereka selama pendakian nanti.

Setelah beberapa menit menunggu, bus datang dan membawa mereka ke kaki gunung. Sepanjang perjalanan, Ferdy tak banyak bicara. Ia lebih banyak duduk diam, menikmati pemandangan alam yang semakin hijau dan asri saat bus perlahan meninggalkan hiruk-pikuk kota. Rasa damai mulai menyusup ke dalam hatinya, meski sesekali bayangan Syahida, anak perempuannya yang ia cintai, melintas di benaknya.

---

**Di Kaki Gunung**

Bus berhenti di basecamp pertama, tempat para pendaki biasa memulai perjalanan mereka. Ferdy turun dan menyapa beberapa pendaki senior yang mengenalnya. Salah satunya adalah **Pak Manto**, seorang penjaga basecamp yang sudah bekerja di sana selama puluhan tahun.

**Pak Manto:** "Wah, Ferdy! Lama nggak keliatan, nak. Mau naik lagi ya?"

**Ferdy:** "Iya, Pak. Udah lama nggak naik, kangen udara gunung."

**Pak Manto:** "Bagus, bagus. Gunung memang tempat terbaik buat nenangin pikiran. Kau tahu sendiri, gunung ini udah banyak ngeliat orang datang bawa beban berat, tapi selalu pulang dengan pikiran yang lebih ringan."

Ferdy tersenyum tipis. Kata-kata Pak Manto seolah menggambarkan apa yang ia rasakan. Gunung memang selalu menjadi tempat pelariannya setiap beban hidup terasa terlalu berat untuk dipikul.

Setelah mengurus administrasi dan registrasi pendakian, Ferdy dan rombongan Gilang mulai bersiap mendaki. Matahari mulai naik perlahan, dan udara di kaki gunung masih terasa sejuk. Ferdy memimpin perjalanan, seperti biasa ia berjalan di depan, memastikan jalur pendakian yang aman.

---

Jalur pendakian yang mereka lewati hari itu cukup curam. Beberapa dari teman-teman Gilang mulai kelelahan, sementara Ferdy melangkah mantap tanpa ragu. Pengalamannya sebagai porter membuatnya terbiasa menghadapi medan yang berat. Sesekali ia menoleh ke belakang, memastikan semua orang baik-baik saja.

**Gilang:** (terengah-engah) "Mas Ferdy… kuat banget ya. Kita udah ngos-ngosan dari tadi, Mas masih santai aja."

Ferdy tertawa kecil, berhenti sejenak untuk menunggu mereka.

**Ferdy:** "Ya, biasa aja. Kalau udah sering naik, lama-lama badan terbiasa sama medan. Tapi ingat, jangan terlalu memaksakan diri. Kita naik pelan-pelan aja, yang penting sampai puncak dengan selamat."

Teman-teman Gilang mengangguk. Mereka terlihat terkesan dengan ketangguhan Ferdy, dan sejak saat itu, mereka lebih banyak diam, mengikuti jejak langkahnya dengan penuh hormat.

Sore harinya, mereka mencapai pos peristirahatan pertama. Ferdy memasang tendanya dengan cekatan, sementara Gilang dan teman-temannya masih berjuang mendirikan tenda mereka sendiri. Setelah semua tenda berdiri, mereka duduk mengelilingi api unggun kecil yang mereka nyalakan untuk memasak.

**Ferdy:** "Besok kita lanjut lebih awal. Kalau mau lihat matahari terbit di puncak, kita harus bangun sebelum subuh."

**Gilang:** "Siap, Mas Ferdy. Wah, nggak sabar nunggu lihat sunrise di puncak. Kata orang-orang, pemandangan di puncak sini luar biasa."

**Ferdy:** "Benar. Pemandangannya memang indah. Tapi yang lebih penting dari itu, perjalanan ke puncak yang biasanya bikin orang merasa lebih tenang."

Suara gemerisik dedaunan dan angin malam yang dingin menemani mereka sepanjang malam. Ferdy terbaring dalam tendanya, tapi pikirannya masih melayang ke tempat lain. Kenangan tentang Syahida dan Yuni terus muncul di benaknya. Malam itu, Ferdy memutuskan bahwa pendakian kali ini bukan hanya tentang menenangkan diri, tapi juga tentang menemukan jawaban. Jawaban tentang apa yang harus ia lakukan setelah ini.

---

Terpopuler

Comments

Syasmile

Syasmile

kenapa bab 3 dsini?

2024-11-25

0

Jaimun Ki

Jaimun Ki

ngojek sehari 500 ribu(15jt sebulan kurang lebih)kurang apa tu prpan.masih nigalin

2024-10-19

0

『Ebe亗Haan』

『Ebe亗Haan』

kak saran jika nama Tokoh jangan di Bolt/ dipertebal nanti jika dimasukkan di naskah Mangatoon bakal ada tanda **... ** jadi kalo mau hilang jangan di Pertebal nama tokohnya

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 peperangan
2 kehancuran rumah tangga dan kesedihan
3 Diambang kematian
4 Dibawah alam sadar
5 Keputusan yang besar
6 Cahaya dari kegelapan
7 Ayah pulang...
8 Malam bersama
9 kembali pulang kembali merasakan sakit
10 mulutmu tajam
11 mempelajari syatem dan mulai misi harian pertama
12 Kenyataan yang sedikit terungkap
13 Jangan pernah menyentuhku
14 awal dari perubahan
15 Misi untuk perubahan
16 Mobil pertama dan rumah pertama
17 bercanda bersama ART
18 Mulai menambang
19 Pagi yang membingungkan
20 Kerjasama dengan perusahaan pertama
21 Memancing tapi dihancurkan
22 Kehancuran the lion
23 kedatangan minotaurus
24 Pembentukan UNIVERSE ARMY
25 kecelakaan seorang wanita
26 lagi gabut nulis... saran dan kritik disini saja ya...
27 Perusahaan pertama
28 Awal dari Sebuah Perasaan
29 Menikmati malam makan
30 Malam penuh kejutan
31 Bersantai sejenak
32 Orang suruhan
33 Orang-orang mencurigakan
34 konfrontasi perusahaan
35 menangkap Basah
36 Amarah dan kepalsuan
37 Pertempuran dimulai
38 Basmi sampai akar nya
39 Aku kembali
40 Aku kembali 1(Lanjutan)
41 Mengajak kerja bersama
42 Jalan- Jalan
43 Harapan baru
44 Masalah kecil
45 Nostalgia dan menyelesaikan masalah
46 Eksekusi semua
47 Penyesalan yang terlambat Dan siapkan semua.
48 Persiapan dan evakuasi
49 Terdeteksi dan Evakuasi
50 Universe army vs scorpion army
51 Ferdy vs andi dan 12 elit shinobi vs 12 elit mutant
52 kala vs ferdy dan 12 shinobi elit.
53 Kegemparan di lembah hitam
54 Menjenguk Ibu.
55 Piknik di Taman Bersama
56 Undangan Pertemuan
57 Markas kami adalah rumah kami
58 Siapa mereka
59 Pertemuan rahasia
60 Terbongkar dan menyusup
61 Keadilan untuk sang Guru
62 KING SNAKE
63 Tertangkap dan Tertuduh
64 Interogasi yang gagal
65 3 Jenderal Tentara nasional
66 Berlatih Tertutup
67 INVESTIGASI, BEKERJA DAN TIDUR
68 SABOTASE AWAL
69 SERANGAN KECIL
70 PENGHADANGAN DAN PERTEMPURAN AKHIR
71 Perang besar
72 12 ELIT SHINOBI VS 12 ELIT BLACK DRAGON
73 FERDY VS DRAGO
74 KEMENANGAN
75 DUNIA BAWAH TERGUNCANG
76 PESTA KEMENANGAN
77 BERPESTA BERSAMA KELUARGA
78 MENCARI KETENANGAN
79 12 ELIT SHINOBI
80 BERLATIH BERTARUNG
81 BERTANDING
82 BERTARUNG DENGAN 3 JENDERAL
83 MAKSUD TUJUAN KAMI
84 MULAI PERGERAK
85 PERSIAPAN PENYERANGAN KOTA A
86 PENYERANGAN DIMULAI
87 PENAKLUKAN KOTA A
88 EFORIA DAN MALAPETAKA
89 KEBANGKITAN KEGELAPAN DAN CAHAYA
90 PERTARUNGAN IBLIS DAN MALAIKAT
91 AKHIR PERTARUNGAN
92 DISEGEL KEMBALI
93 DATANG DARI KEGELAPAN
94 PERTARUNGAN HIDUP DAN MATI
95 KEBANGKITAN KEKUATAN ILAHI
96 PERTARUNGAN TERAKHIR
97 TERBARING LEMAH
98 KESEDIHAN YANG MENDALAM
99 DIMENSI LAIN
100 KEMBALI NYA SANG PEMIMPIN
101 CAHAYA DITENGAH KEGELAPAN
102 PERSIAPAN DAN PERJALANAN
103 PERJALANAN KE UTARA
104 SERANGAN BENTENG
105 PERTEMPURAN AKHIR
106 KEHIDUPAN DI UJUNG KEGELAPAN
107 MENYELIDIKI KEGELAPAN BARU
108 KEMENANGAN DAN HARAPAN BARU
109 AWAL DARI KISAH, AWAL DARI PETUALANG
110 KEGELAPAN DIANTARA KITA
111 PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
112 PERTEMPURAN AKHIR
113 KEMBALI KE MARKAS
114 ALIANSI GLOBAL
115 PERSIAPAN ALLIANSI GLOBAL
116 MEREKA TELAH DATANG
117 ZOLTHAR DAN PASUKANNYA
118 TERPOJOK DAN SERANGAN BALIK
119 SERANGAN GELOMBANG MUSUH
120 KEKALAHAN ALLIANSI
121 IKLAN DULU NTlovers.....
122 AWAL PERANG
123 PERANG GLOBAL
Episodes

Updated 123 Episodes

1
peperangan
2
kehancuran rumah tangga dan kesedihan
3
Diambang kematian
4
Dibawah alam sadar
5
Keputusan yang besar
6
Cahaya dari kegelapan
7
Ayah pulang...
8
Malam bersama
9
kembali pulang kembali merasakan sakit
10
mulutmu tajam
11
mempelajari syatem dan mulai misi harian pertama
12
Kenyataan yang sedikit terungkap
13
Jangan pernah menyentuhku
14
awal dari perubahan
15
Misi untuk perubahan
16
Mobil pertama dan rumah pertama
17
bercanda bersama ART
18
Mulai menambang
19
Pagi yang membingungkan
20
Kerjasama dengan perusahaan pertama
21
Memancing tapi dihancurkan
22
Kehancuran the lion
23
kedatangan minotaurus
24
Pembentukan UNIVERSE ARMY
25
kecelakaan seorang wanita
26
lagi gabut nulis... saran dan kritik disini saja ya...
27
Perusahaan pertama
28
Awal dari Sebuah Perasaan
29
Menikmati malam makan
30
Malam penuh kejutan
31
Bersantai sejenak
32
Orang suruhan
33
Orang-orang mencurigakan
34
konfrontasi perusahaan
35
menangkap Basah
36
Amarah dan kepalsuan
37
Pertempuran dimulai
38
Basmi sampai akar nya
39
Aku kembali
40
Aku kembali 1(Lanjutan)
41
Mengajak kerja bersama
42
Jalan- Jalan
43
Harapan baru
44
Masalah kecil
45
Nostalgia dan menyelesaikan masalah
46
Eksekusi semua
47
Penyesalan yang terlambat Dan siapkan semua.
48
Persiapan dan evakuasi
49
Terdeteksi dan Evakuasi
50
Universe army vs scorpion army
51
Ferdy vs andi dan 12 elit shinobi vs 12 elit mutant
52
kala vs ferdy dan 12 shinobi elit.
53
Kegemparan di lembah hitam
54
Menjenguk Ibu.
55
Piknik di Taman Bersama
56
Undangan Pertemuan
57
Markas kami adalah rumah kami
58
Siapa mereka
59
Pertemuan rahasia
60
Terbongkar dan menyusup
61
Keadilan untuk sang Guru
62
KING SNAKE
63
Tertangkap dan Tertuduh
64
Interogasi yang gagal
65
3 Jenderal Tentara nasional
66
Berlatih Tertutup
67
INVESTIGASI, BEKERJA DAN TIDUR
68
SABOTASE AWAL
69
SERANGAN KECIL
70
PENGHADANGAN DAN PERTEMPURAN AKHIR
71
Perang besar
72
12 ELIT SHINOBI VS 12 ELIT BLACK DRAGON
73
FERDY VS DRAGO
74
KEMENANGAN
75
DUNIA BAWAH TERGUNCANG
76
PESTA KEMENANGAN
77
BERPESTA BERSAMA KELUARGA
78
MENCARI KETENANGAN
79
12 ELIT SHINOBI
80
BERLATIH BERTARUNG
81
BERTANDING
82
BERTARUNG DENGAN 3 JENDERAL
83
MAKSUD TUJUAN KAMI
84
MULAI PERGERAK
85
PERSIAPAN PENYERANGAN KOTA A
86
PENYERANGAN DIMULAI
87
PENAKLUKAN KOTA A
88
EFORIA DAN MALAPETAKA
89
KEBANGKITAN KEGELAPAN DAN CAHAYA
90
PERTARUNGAN IBLIS DAN MALAIKAT
91
AKHIR PERTARUNGAN
92
DISEGEL KEMBALI
93
DATANG DARI KEGELAPAN
94
PERTARUNGAN HIDUP DAN MATI
95
KEBANGKITAN KEKUATAN ILAHI
96
PERTARUNGAN TERAKHIR
97
TERBARING LEMAH
98
KESEDIHAN YANG MENDALAM
99
DIMENSI LAIN
100
KEMBALI NYA SANG PEMIMPIN
101
CAHAYA DITENGAH KEGELAPAN
102
PERSIAPAN DAN PERJALANAN
103
PERJALANAN KE UTARA
104
SERANGAN BENTENG
105
PERTEMPURAN AKHIR
106
KEHIDUPAN DI UJUNG KEGELAPAN
107
MENYELIDIKI KEGELAPAN BARU
108
KEMENANGAN DAN HARAPAN BARU
109
AWAL DARI KISAH, AWAL DARI PETUALANG
110
KEGELAPAN DIANTARA KITA
111
PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
112
PERTEMPURAN AKHIR
113
KEMBALI KE MARKAS
114
ALIANSI GLOBAL
115
PERSIAPAN ALLIANSI GLOBAL
116
MEREKA TELAH DATANG
117
ZOLTHAR DAN PASUKANNYA
118
TERPOJOK DAN SERANGAN BALIK
119
SERANGAN GELOMBANG MUSUH
120
KEKALAHAN ALLIANSI
121
IKLAN DULU NTlovers.....
122
AWAL PERANG
123
PERANG GLOBAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!