Part 15

Setelah keluar dari ruangan eric, zhafira segera kembali ke kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang. dia meluapkan semua rasa kecewanya dengan menangis sejadi-jadinya.

Zhafira merasa bersalah,karena sudah memaksa seseorang untuk terlibat pada kehidupannya. meskipun itu bukan karena keinginannya,namun tetap saja,semua terjadi karena ulah kakeknya sendiri.

Kini zhafira akan melakukan hal yang sama seperti eric. dia akan menganggap pernikahan ini, semata membayar kesalahan kakeknya yang sudah memaksa eric untuk menikahinya.

***

Di ruangan eric

Louis menatap tajam eric, yang sedang berdiri menatap ke arah luar jendela.

"Eric, kakek harap kamu tidak terlalu kasar pada istri mu. Bagaimana pun juga, semua ini terjadi bukan karena keinginannya." ujar Louis,tegas.

Terdengar helaan nafas kasar dari bibir eric. " Aku tidak bersikap seperti itu, kek! Aku hanya memperingati dia, jika kehadirannya di sini tidak lain karena sebagai rasa terima kasih ku saja."

"Justru karena itu kakek meminta mu, agar memperlakukannya layaknya seorang istri. Buanglah ego mu, eric. Kakek yakin fira itu wanita baik-baik."

Eric mulai kesal dengan percakapannya dengan Louis, yang terdengar menyudutkannya.

"Apa menurut kakek sikap ku ini kasar?" tanya nya kesal.

Louis menghela nafas. "Lihatlah sosok ayah mu Eric! Meskipun dia seorang mafia kejam, tapi dia tidak pernah sedikit pun, bersikap kasar pada ibumu,yang waktu itu pun di antara mereka tidak ada cinta."

Eric terdiam,baru saja menyadari jika Louis sedang menceritakan sosok orang yang dia kagumi selama ini.

"Benarkah, kek?" Eric memicingkan mata, mencari kebohongan pada Louis.

Louis terkekeh. "Apa kamu tidak percaya kepada kakek tua ini?" guraunya.

"Ayolah kek, jangan merahasiakan semuanya dari ku. Aku ingin tahu bagaimana sosok ketua mafia kejam pada seorang wanita?" tanya eric, penasaran.

"Untuk itu,kamu sendiri akan mengalaminya. Dan kakek harap kamu sedikit membuka hati, untuk menerima fira sebagai istri, mu!" Louis beranjak dari duduknya,dan pergi dari ruangan eric.

"Dan satu hal lagi,kakek minta agar kamu memasukkan fira ke universitas yang sama dengan, mu." Sebelum benar-benar pergi, Louis mengingatkan sesuatu pada Eric.

Kini Louis pun pergi dari ruangan itu. kini tinggallah eric yang diam termenung, memikirkan semua hal yang baru saja terjadi.

Dan tidak lama kemudian eric pun meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Edward! Masukan wanita itu, ke Universitas yang sama dengan ku. Dan pastikan,dia tidak satu kelas dengan, ku!" ujar eric memberi perintah.

"Baik king, akan saya lakukan segera!"

"Bagus dan pastikan, semua orang tidak tahu jika wanita itu istri, ku!"

"Baik king!"

Eric pun menghela nafas, entah apa yang dia lakukan ini sudah benar. sungguh dia benar-benar, terjebak dengan semua ini.

***

Keesokan harinya

Zhafira pagi ini memulai tugasnya sebagai istri, namun seperti peringatan eric (Tidak boleh melibatkan perasaan).

Zhafira tersenyum tipis, jika mengingat hal itu.kini zhafira menuju ke kamar eric yang berada di samping kamarnya.

Sebelum masuk, zhafira mengetuk pintu dulu.

Tok... tok... tok...

Terdengar seruan dari dalam kamar,dan zhafira pun memberanikan diri untuk masuk.

Saat memasuki kamar eric,hal pertama yang di lihat zhafira adalah sosok laki-laki tampan dengan penampilannya yang sedikit berantakan.

Namun zhafira segera menyadarkan lamunannya,karena dia menyadari kedatangannya ke kamar itu untuk menyiapkan semua keperluan eric.

"Ma-maf apa yang harus aku lakukan sekarang." Zhafira menundukkan kepala, karena tak sanggup membalas tatapan tajam yang eric layangkan.

"Siapkan baju untuk saya! Hari ini saya ada kelas pagi, jadi saya mau, kamu siapkan baju yang tidak terlalu formal." seru eric dengan suara serak khas bangun tidur.

Zhafira mengangguk dan pergi berjalan untuk mencari lemari.

Eric yang melihat hal itu merasa heran, dengan sikap zhafira yang seakan mencari sesuatu.eric pun turun dari ranjang dan menghampirinya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya dingin.

Zhafira yang tersentak pun, segera memundurkan langkahnya. "Ma-maaf! Aku sedang mencari lemari untuk mengambil baju mu."

Eric tersenyum miring dan berjalan melewati zhafira. "Jangan samakan rumah ku dengan rumah mu! Di sini sangat lah berbeda dengan di sana!" ujar eric, sombong.

Zhafira meremas ujung bajunya, merasakan sakit pada hatinya. dia sadar diri,jika kehidupan eric lebih mewah dari pada dirinya yang tidak mempunyai apa-apa.

"Kamu cari baju saya di sini! Dan awas! Jangan pernah menyentuh apapun selain baju-baju saya!" Peringat eric, yang membuka walk in closet.

Zhafira pun mengangguk dan segera masuk ke ruangan yang terlihat besar itu.

Mata zhafira terbelalak,saat melihat isi koleksi baju eric yang terlihat banyak.bahkan kini mata zhafira,tertuju pada koleksi jubah hitam eric tergantung di sana.

Zhafira tidak ingin membuat eric marah. dia pun segera mengambil pakaian yang menurutnya bagus untuk di gunakan ke kampus.

Zhafira mengambil kaos putih dan jaket denim beserta celana jeans hitamnya.merasa puas dengan baju pilihannya, zhafira menyimpannya dia atas ranjang king.

Setelah itu zhafira, pun pergi ke bawah untuk menyiapkan sarapan.

Sebelum mulai memasak zhafira, terlebih dahulu mengikat cepol rambutnya hingga menampilkan leher jenjangnya, yang putih terekspos.

Tak lupa dia memakai apron dan mulai untuk memasak.

"Nona apa yang sedang anda lakukan?" pekik windi terkejut, saat melihat zhafira sedang berkutat di dapur.

Zhafira tersenyum. " Aku sedang memasak." jawabnya singkat.

"Nona biar saya saja, yang memasak. Nanti tuan king bisa marah." seru windi, menghampiri zhafira dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Marah? Aku yakin dia tidak akan marah. Setiap wanita, kan memang harus melakukan hal ini." ujar zhafira santai.

Windi menghela nafas, saat melihat sikap zhafira yang begitu keras kepala.

"Apa yang sedang kamu lakukan,zhafira?" seru eric,dengan suara baritonnya yang dingin.

Windi menundukkan kepala, saat tatapan tajam eric mengarah kepadanya.

"Maaf king. Saya sudah melarang nona untuk memasak, tapi nona..." Windi menghentikan ucapan, saat eric memberi isyarat agar pergi dari sana.

Windi yang mengerti pun segera pergi, meninggalkan zhafira yang masih menyelesaikan pekerjaannya.

Eric menatap tajam zhafira. "Apa yang kamu lakukan di sana? Cepat kembali ke kamar, mu!" titah Eric tegas.

"Maaf king! Aku hanya ingin menyiapkan sarapan untuk mu." sahut zhafira sedikit takut.

Eric memicingkan mata. "Siapa yang menyuruh mu, memanggil ku, king?"

"Aku hanya mengikuti semua orang di rumah ini, yang memanggil mu dengan sebutan, king. "

Eric menghela nafas. "Panggil saja aku, eric!" sahutnya dingin.

Zhafira pun tersenyum tipis,mendengar penuturan Eric.

Dia pun segera menyiapkan sarapan,untuk eric di meja makan. eric yang berada di sana segera mencengkram tangan zhafira,yang hendak kembali ke dapur.

"Awsh... sakit!" desis zhafira kesakitan.

"Apa yang kamu lakukan? " Menatap tajam, zhafira. " Apa kamu sengaja, berpenampilan seperti ini di hadapan semua orang!" ujarnya dingin.

Zhafira bingung,dengan apa yang dikatakan oleh Eric. tanpa aba-aba, Eric pun melepaskan ikat rambut zhafira.

"Saya tidak suka, jika semua orang melihat apa yang sudah menjadi milik saya."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Oalaah eric masih kuliah, dikira udh jd ketua mafia gt, trs pemimpin perusahaan

2024-12-10

0

Dewi Dama

Dewi Dama

seruuu . thorrr...sampai episode ini sy suka jln.cerita nya tdk.ber tele2

2025-02-07

0

Siska Yuli

Siska Yuli

ngomong aja kalo kmu cembukurrr eric ericc gemes deh

2024-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!