Part 6

Zhafira mengangguk pelan sebagai jawaban, dia pun segera memakan sarapannya.

Setelah selesai zhafira pun membantu dewi,

membereskan semua piring kotor bekas makan semua orang.

Dewi menghampiri zhafira yang akan mencuci piring. "Sayang nanti kamu terlambat! Biar ibu yang membereskan semua ini."

"Tapi bu...!"

"Sudah,ayo segera berangkat. Nanti kamu bisa terlambat. " Dewi mendorong lembut tubuh zhafira agar segera pergi berangkat kerja.

Zhafira pun tersenyum tipis,selalu saja begini.bila di pagi hari,dewi selalu melarang zhafira untuk membantunya dengan alasan, takut jika zhafira nanti terlambat kerja.

Zhafira yang sudah tahu sikap ibunya itu, hanya pasrah saja.dia pun segera, pergi ke kamarnya untuk mengambil tas dan handphonenya.

Dia melihat eric yang sedang berdiri di dekat jendela,memandang ke arah luar.eric terlihat melamun, entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

Zhafira berjalan menuju lemari, di mana tasnya berada.sesekali dia melirik ke arah eric, yang tampak acuh atas kehadirannya.

"Maaf! Aku harus pergi bekerja dulu!" Dengan memberanikan diri, zhafira menghampiri eric.

"Lalu apa yang harus saya lakukan?"

Zhafira tersenyum tipis. "Kamu beristirahat saja, pulihkan dulu luka-luka mu. Setelah kamu sehat, apapun yang ingin kamu lakukan, aku tidak akan melarangnya."

Eric menaikkan sebelah alisnya. "Benarkah?" tanyanya dingin.

Zhafira mengangguk pelan dan tersenyum.walaupun terasa berat menerima ini semua, dia sadar bagaimana pun juga kini eric adalah suaminya.

"Kalau begitu aku pamit dulu!" Zhafira meraih tangan eric dan menciumnya.

Seketika eric, menarik kasar tangannya membuat zhafira tersentak.

Eric menatap tajam zhafira. "Jangan sentuh saya!" desisnya dingin penuh penekanan.

Zhafira terdiam, merasa bingung dengan sikap eric yang selalu berubah-ubah,seperti kepribadian yang berbeda.

Eric pun pergi dari sana menuju ranjang.dia merebahkan tubuhnya kembali,tanpa melihat ke arah zhafira.

Zhafira menghela nafas dan pergi dari sana.semenjijikan itukah dirinya, sampai eric tidak mau dia sentuh,benak zhafira membatin.

***

Cafe flora

Zhafira yang baru saja sampai di tempat kerjanya di sambut heboh oleh temannya.sebab saat kabar pernikahannya di batalkan,dia tidak nampak di pesta itu.

"Fira...!" sapa meli antusias,memeluk zhafira.

Zhafira meringis saat mendengar lengkingan meli yang membuat telinganya sakit.

"Kamu baik-baik saja, kan say?"

"Aku baik, mel!"

Meli memicingkan mata. "Kenapa,kamu enggak ngasih tahu kita, kalau pernikahan kamu di batalkan?" ucapnya penuh tekanan.

Zhafira terdiam,pertanyaan meli mengingatkan rasa sakitnya kembali,saat kejadian dimana dia harus kehilangan orang yang di cintainya.

"Ih, mel... !Mulut mu,di jaga bisa kan!" tegur teman zhafira yang bernama ayu.dia menyenggol tangan meli,seakan memberi peringatan.

"Ya habis, aku penasaran sama pernikahannya fira, yu!" ujar meli ketus.

"Sudah... sudah! Nanti akan aku ceritakan, ok! Sekarang kita harus bersiap. Sebentar lagi kafe akan segera buka!" sela zhafira menengahi, kedua sahabatnya yang sedan berselisih.

Mereka pergi ke ruang ganti,yang berada di belakang kafe.

Zhafira nampak terlihat cantik,memakai kemeja pendek berwarna krem dan celana jeans hitam,tak lupa server apron yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

Zhafira memulai pekerjaannya, suasana kafe yang ramai membuat dia harus bekerja ekstra keras.tak terasa kini sudah pukul sepuluh malam,waktu untuk semua karyawan pulang.

Begitu pun dengan zhafira dan temannya, namun sebelum mereka pulang, meli meminta zhafira untuk menceritakan apa yang sudah terjadi kepadanya.

Sebenarnya zhafira enggan menceritakan hal itu pada semua orang, tapi dia juga tidak bisa menyembunyikannya dari kedua temannya itu.

Zhafira pun menceritakan semuanya,kepada kedua temannya.tapi untuk pernikahannya dengan eric terpaksa dia sembunyikan dulu, karena dia ingin meminta pendapat eric terlebih dahulu.

Mendengar cerita zhafira,membuat kedua temannya tidak percaya dan terkejut.mereka tidak menyangka dengan sikap dirlan dan kinan.karena setahu mereka, dirlan sangat mencintai zhafira.

"Gila tuh orang! Bisa-bisanya,si dirlan percaya sama tuh medusa! Kena pelet kali tuh si dirlan!" gerutu meli, kesal.

"Iya bener, aku kira dirlan tipe cowok setia dan kebal rayuan! Eh ternyata, dia sama aja kaya buaya got!"

Zhafira dan meli mengernyit bingung, mendengar perkataan ayu yang beda.

"Buaya darat, yu! Bukan buaya got!" seru meli membenarkan.

"Sama aja!" Ayu mendelik,mendengar ucapan meli.

Zhafira tersenyum tipis, melihat kedua temannya ini kembali berdebat.

"Sudah... sudah! Aku harus segera pulang! Terima kasih, karena sudah mau mendengarkan cerita, ku." Zhafira segera melerai,perdebatan kedua temannya.

Meli dan ayu pun menatap zhafira,yang berada di tengah-tengah mereka.ayu pun melihat jam tangan, dia pun terkejut karena waktu sudah mau jam sebelas malam.

"Perasaan baru aja kita ngobrol, eh udah mau jam sebelas aja!"ucap ayu heran.

" Ya, udah! Ayo kita pulang!"seru meli.

Mereka pun akhirnya mengakhiri perbincangan mereka dan segera pulang.

Seperti biasa, zhafira menumpang pada ayu yang jarak rumahnya tidak begitu jauh dengannya.meski di pertigaan zhafira harus turun, karena memang rumahnya lebih jauh dari pada ayu.

Sampai di pertigaan, zhafira turun dari motor ayu.mereka pun terpaksa berpisah di sana,hal seperti ini sudah biasa bagi zhafira.

Bukannya tidak mampu membeli sepeda motor,hanya saja dia tidak ingin kejadian lalu terulang lagi.

Dimana saat dia membeli motor, namun sayang heru dengan semena-mena meminta zhafira untuk memberikan motornya untuk kinan dengan alasan, jika kinan lebih membutuhkan dari pada zhafira.

Maka sejak saat itu, zhafira lebih memilih memakai alat transportasi umum saja, walaupun sekali-kali,dia ikut nebeng pada ayu.

Zhafira berjalan di kegelapan, penerangan menuju rumah heru sangatlah minim. sehingga dia harus, menggunakan baterai smartphonenya untuk membantu penerangan jalannya.

Saat di pertengahan jalan yang sepi,dia mendengar suara langkah kaki dari arah belakang,yang sangat terburu-buru.

Zhafira yang takut pun,segera bersembunyi di celah rumah yang berhimpitan.tubuh zhafira bergetar ketakutan,dapat dia lihat berapa orang berpakaian serba hitam,dan berbadan tinggi berjalan tepat di sampingnya.

Zhafira memejamkan mata berharap,orang-orang itu segera pergi dari sana.

"Informasi yang kita dapat,king hilang di daerah sini.Kemungkinan ada orang yang menolongnya atau menyembunyikannya." ujar seseorang, dengan nada berat dan dingin.

"Sebaiknya,kita laporkan dulu hal ini kepada, tuan Louis." ujar yang lainnya.

Tak lama pun mereka pergi dari sana.zhafira menghela nafas lega,karena orang-orang asing tadi sudah pergi dari sana.

"Siapa mereka? Sepertinya mereka bukan orang sini.Pakaiannya saja seperti seorang penjahat." gumam zhafira.

Merasa suasana semakin menakutkan, dia pun segera mempercepat langkahnya agar cepat sampai kerumah.

Sesampainya di rumah, zhafira segera masuk ke dalam rumah yang tampak sepi.mungkin semua orang sudah tertidur pikirnya.

Dia pun berjalan menuju kamarnya,namun saat hendak membuka pintu, zhafira terkejut saat melihat eric sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Ka-kamu! Apa yang sedang kamu lakukan?" Zhafira menatap takut, eric yang menatapnya tajam.

Terpopuler

Comments

Herlina M. Siman

Herlina M. Siman

buat eric jatuh cinta dg istrinya

2025-03-28

0

🍁Angela❣️

🍁Angela❣️

king... yang di maksut past si eric

2025-03-22

0

Rita susilawati

Rita susilawati

yg aku heran knpa 2 beranak itu GX keluar dri rumah itu mau bner dijadikan pembantu
Masya Alloh Alloh Akbar
sungguh GX ada hati kakeknya Ting bating

2025-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!