Part 5

Zhafira melanjutkan langkahnya,tak ingin berlama-lama melihat kemesraan dua sejoli yang membuat hatinya semakin terluka.

Dia segera menghampiri dewi,membantunya membereskan semua pekerjaan yang masih banyak.

"Sayang, lebih baik kamu istirahat saja! Biar ibu yang membereskan semua ini." Dewi hendak mencegah zhafira, yang akan membantunya.

"Tidak bu, aku akan membantu ibu sampai selesai!"

"Tapi nak, bagaimana dengan...!"

"Aku sudah meminta izin, bu. Jadi ibu tidak perlu khawatir, ya?"

Dewi menghentikan perkataannya saat,zhafira menyelanya dengan cepat.

Zhafira tahu kekhawatiran ibunya, namun dia berhasil meyakinkan ibunya. mereka berdua pun segera membereskan semua, pekerjaannya.

Walaupun belum bisa menerima pernikahannya dengan eric, zhafira tidak bersikap seenaknya.sebelum pergi membantu ibunya, dia sudah terlebih dahulu meminta izin pada eric,walau tanpa jawaban.

Mereka membereskan semuanya sampai tengah malam,dewi dan zhafira pun terlihat sangat kelelahan.

Setelah melihat semuanya selesai, mereka pun pergi ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat.

Saat melewati kamar Kinan,zhafira tidak sengaja mendengar sebuah suara aneh.dia tahu jika itu suara kinan dan dirlan.

Zhafira segera pergi dari sana,setelah menyadari sesuatu tentang suara itu. dirinya tak kuasa membayangkan, apa yang sedang di lakukan kinan dan dirlan di malam pertamanya ini.

BRAAAKK....

Zhafira menutup pintu dengan kasar,menyandarkan tubuhnya di pintu dan memejam mata.

Hatinya sungguh sakit,jika harus melihat semua yang menyakitkan hati di depan mata.sampai kapan dia,harus menahan rasa sakit ini.

Eric yang mendengar suara pintu yang di tutup keras,membuka matanya.dia melihat zhafira yang sedang menangis.

Hati eric pun bertanya-tanya, sebenarnya ada apa dengan wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Eric hanya menatap tajam zhafira,dia tahu jika zhafira sedang tidak baik-baik saja.namun dia memilih acuh, karena tidak ingin terlibat jauh dengan kehidupan zhafira.

Dengan langkah gontai, zhafira menghampiri ranjang.hatinya bertambah sakit,saat melihat laki-laki asing yang kini menjadi suaminya hadir di dalam hidupnya.

Jauh di lubuk hati zhafira, dia merasa ragu jika dapat berdamai dengan keadaan yang sedang dia hadapi.

Setelah lelah karena menangis,tak terasa zhafira pun kini tertidur tanpa memakai selimut.

Eric yang belum tidur pun, menatap punggung zhafira.memastikan jika wanita di sampingnya itu sudah tertidur.

Dia pun menarik selimut,menutupi tubuh zhafira dan kembali memejamkan mata.

***

Pagi hari ini zhafira beraktivitas seperti biasa, tidak ada cuti baginya setelah menikah.sebab pihak kafe mengetahui,jika pernikahan zhafira gagal.

Zhafira kini sedang berkutat di dapur bersama dewi.mereka seperti biasa menyiapkan makanan untuk semua orang.

Zhafira menyiapkan makanan,untuk di bawa ke kamarnya.dia tidak ingin,melihat suaminya menjadi bahan olokan semua orang.

Saat akan berjalan ke kamar, langkahnya terhenti saat retno berdiri di depannya,dan menyilang kedua tangan di dada.

"Siap yang menyuruh mu, membawa makanan ke kamar?" tanya retno ketus, menatap sinis ke arah zhafira,yang sedang membawa nampan berisi makanan.

Zhafira menghela nafas. "Tidak ada yang menyuruh ku.Ini semua, atas keinginan ku sendiri. Aku akan makan saja, di kamar bersama suami ku." ujarnya menjelaskan.

"Tidak! Untuk sekarang,kalian harus makan bersama kami semua." Retno menatap zhafira dengan penuh siasat licik.

Zhafira terdiam,dia pun kembali menyimpan nampan yang di bawanya.dia memilih mengalah, karena tidak ingin membuat kegaduhan di pagi hari.

Saat hendak pergi ke lantai atas, zhafira kembali berpapasan dengan dirlan dan kinan yang terlihat mesra.

"Sayang, gendong!" ucap kinan manja.

Dia mengalungkan tangannya di leher dirlan.sebelum mengiyakan, dirlan terlebih dahulu melihat ke arah zhafira yang memalingkan wajahnya.

Dia tersenyum miring, melihat mantan kekasihnya itu tidak bergerak dari tempatnya.

"Kamu sangat manja sekali, sayang." ujarnya lembut.

Kinan pun menyadari keberadaan zhafira disana, dia tersenyum licik melihat kearahnya.

"Habisnya, kamu tadi malam ganas sekali.... " lirih kinan dengan nada yang semakin manja.

Dirlan terkekeh. "Maaf, sayang! Karena kamu sangat terlalu menggoda!"

Zhafira yang sudah jengah melihat sikap mereka berdua,dia langsung pergi dari sana.hatinya, kesal melihat kinan dan dirlan yang sengaja mengumbar kemesraan di depan matanya.

Kinan tersenyum penuh kemenangan, melihat kakak sepupunya itu yang terlihat sedih.bagi Kinan, ini semua baru permulaan untuk zhafira.dia tidak akan membiarkan zhafira. bahagia di rumah itu.

Zhafira masuk kedalam kamar, dia melihat jika eric sudah bangun bahkan terlihat sudah mandi.

"Ma-maaf! sebaiknya kita sarapan dulu." Dengan penuh keraguan, zhafira mengajak eric untuk sarapan bersama-sama.

Tanpa menjawab, eric pun bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja melewati zhafira.

Sikap dingin eric, membuat zhafira menghela nafas.hatinya merasa ragu,jika dia dan eric akan dapat bertahan dengan pernikahan tanpa cinta ini.

Zhafira segera menyusul eric, yang sudah pergi duluan.

Di ruang makan,semua orang menatap tajam zhafira,yang berjalan berdampingan eric.walaupun tidak memperlihatkan kemesraannya,justru membuat semua tercengang hanya dengan melihat penampilan eric yang berubah drastis.

Apalagi dengan Kinan, dia tidak percaya jika yang berada di depannya itu adalah suami dari kakak sepupunya.

Bahkan Kinan tahu,seperti apa penampilan eric, saat pertamakali datang kesini yang membuatnya jijik saat melihatnya.

Kinan terpaku dan menelan salivanya kasar, saat melihat penampilan eric yang terlihat lebih tampan.bahkan jika boleh jujur di bandingkan dengan dirlan,ternyata lebih tampan eric,apalagi dia dapat melihat tubuh eric,yang lebih sixpack dari dirlan.

Berbeda dengan dirlan, dia memberikan tatapan tajam pada eric.dia memicingkan mata, saat tahu jika baju yang kenakan eric adalah baju yang sengaja di belikan zhafira untuknya.

Pandangan dirlan beralih, pada zhafira yang bersikap acuh.ada rasa tak rela,melihat zhafira duduk berdampingan dengan laki-laki lain.dirlan akui, jika pesona eric melebihi pesona dirinya.

Retno mendelik, saat melihat zhafira dan eric duduk di seberangnya.

"Apa yang kamu lakukan? Layani kami!" tegur retno ketus.

"Semuanya sudah tersedia di meja,bi! Bibi tinggal mengambil,apa yang bibi inginkan!"

"Sudah berani kamu, membantah perintah, ku!" seru retno, menaikkan nada bicaranya.

"Biar aku saja!" sela dewi,menatap retno. "Kamu lanjutkan saja makannya, sayang."Menatap zhafira lembut.

"DIAM...! Aku ingin sarapan dengan tenang!" Bentak heru, menengahi.

Mata heru menatap tajam zhafira,yang menundukkan kepala. "Dan kamu fira, apa yang bibi mu katakan benar. Kamu harus melayani kami seperti biasa!" ujarnya tegas.

Zhafira mengepalkan tangannya yang berada di bawah meja.dia pun kembali berdiri dan melayani semua orang,yang berada di ruang makan.

Dewi yang berada di sana pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena heru memberikan tatapan tajam padanya.seolah memperingatkan,jika dia jangan ikut campur dalam hal ini.

Retno dan Kinan tersenyum puas,melihat zhafira yang tidak bisa melawan perintah heru.berbeda dengan eric,dalam diam dia memperhatikan sikap semua orang, yang memperlakukan zhafira seperti seorang pelayan.

Dia lebih memilih untuk makan saja,meski pada sikap acuhnya,dia selalu memperhatikan sikap keluarga heru pada zhafira.

Kini zhafira mendekat ke meja dirlan,mengambilkan makanan yang di inginkan dirlan.

Dirlan tersenyum tipis, hatinya merasa senang saat zhafira berada di dekatnya.bahkan dengan lancang,dia menghirup aroma tubuh zhafira di hadapan semua orang.

"Aku suka wangi tubuh mu!" gumam dirlan, pelan.

Kinan yang berada di sampingnya,tidak mendengar ucapan dirlan pada zhafira.dan itu membuat dirlan tersenyum senang.

Zhafira segera menjauhkan dirinya,setelah mendengarkan perkataan dirlan yang terdengar tidak sopan baginya.

Dari seberang meja, eric melihat gerak gerik dirlan pada zhafira.dia pun melayangkan tatapan tajam,pada dirlan yang tersenyum miring kepadanya.

Zhafira segera pergi menjauh,dia kembali ke tempat duduknya melanjutkan sarapannya yang tertunda.

"Kamu baik-baik saja, sayang?" Dewi melihat perubahan sikap zhafira,setelah kembali dari mejanya dirlan.

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

.aq paling benci sama orang yg kemah bodoh dan ga bisa mengeluarkan / bicara disaat diperlakukan buruk dan hanya diam menangis ..hadeeeeh goblok ..lagian cerita ini ga masuk akal mmg wajar ada halu nya tapi yg logika dikit Thor..ini dari awal udah keliatan

2025-02-19

0

Ah Serin

Ah Serin

keluar saja dari rumah Dan keluarga toxic buat apa tunggu lama 2. jangan bodoh mahu jadi babu . lanjut lagi please

2025-01-11

2

Herlina M. Siman

Herlina M. Siman

cepat pindah ja ayu eric bawa istrimu dan mertuamu pindah dr situ

2025-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!