Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.

Alisha yang buru-buru keluar dari rumah sakit yang menuju parkiran mobil.

"Aku harus membicarakan semua ini dengan mama dan papa. Aku benar-benar tidak tahu jika cucu dari Eyang Ambar adalah pak Adrian Direktur rumah sakit ini. Aku tidak mungkin menikah dengan beliau," Alisha terus aja bergerutu sambil berjalan dengan buru-buru.

Bruk.

Karena berjalan terlalu mendesak sampai membuat Alisha menabrak bidang dada seseorang dan hampir saja membuat tubuh kecil Alisha hampir saja tersungkur ke belakang dan untung kedua tangan kekar pria itu langsung memegang bahu Alisha yang membuat Alisha tidak jadi jatuh.

Alisha yang dek-dekan dengan keadaannya yang membuat jantungnya hampir copot dan lebih ingin copot lagi saat melihat pria tersebut yang tak lain adalah Adrian. Mata sipit Alisha melotot yang seperti melihat hantu saja.

"Ya Allah dia laki-laki yang akan menjadi suamiku," batinnya yang semakin panik.

"Maaf, Pak!" Alisha yang langsung menepis kedua tangan yang menahan tubuhnya itu dan Alisha menundukkan kepala.

"Apa memang seperti ini kerjaan kamu yang tidak pernah hati-hati. Kamu itu sebenarnya seorang Dokter apa anak kecil yang berjalan tidak menggunakan mata," ucap Adrian yang memperlihatkan wajah tegas dan nada suara yang sangat berat.

Adrian jelas mengingat wanita yang beberapa hari lalu juga bertabrakan dengannya yang membawa barang-barang alat medis.

Alisha yang semakin gugup dan justru sangat takut dengan pria yang dijodohkan dengan dia. Dia semakin tidak percaya diri akan menjadi istri dari pria tersebut yang sangat menyeramkan itu.

"Kamu tidak punya mulut untuk menjawab?" tanya Adrian dengan alis terangkat.

"Maaf, Pak, sa-saya benar-benar tidak sengaja," gumam Alisha yang sejak tadi hanya melihat ke bawah saja yang tidak berani menatap Adrian.

"Yang kamu ajak bicara ada di depan kamu bukan di bawah kamu!" tegas Adrian dan perlahan kepala Alisha terangkat dan barulah dia dengan jelas melihat wajah yang begitu dingin dan sangat tegas itu.

"Maafkan saya pak," hanya kata maaf itu saja yang bisa diucapkan Alisha.

"Hahhhh! lain kali hati-hati dan jangan ceroboh seperti ini. Kamu bisa membahayakan orang lain!" tegas Adrian merapikan jasnya dan langsung pergi dari hadapan Alisha.

Huhhhhh, barulah Alisha bisa bernafas panjang setelah kepergian Adrian.

"Ya Allah memang aku tidak mungkin menikah dengan beliau. Lihatlah pertemuan kami saja sudah seperti ini dan sepertinya dia memang tidak mengetahui jika aku adalah wanita yang akan dinikahkan dengan dia. Belum melihatku saja dia sudah menolak perjodohan itu dan apalagi melihatku, dia tidak akan punya alasan untuk melanjutkan perjodohan itu dan sebaiknya aku membicarakan semua ini dengan mama dan papa sebelum keluarga mereka datang," gerutu Alisha yang terlihat semakin panik.

Alisha kalau sudah panik memang akan menjelma sebagai orang yang ceroboh dan terbukti dia sampai menabrak Adrian. Alisha yang begitu gugup yang langsung pergi. Alisha yang tidak membuang-buang waktu lagi langsung memasuki mobil untuk melanjutkan rencananya.

****

Akhirnya Alisha sampai juga di rumah orang tuanya dan Alisha sampai begitu kesorean karena memang jalanan sangat macet dan lebih bodoh lagi Alisha mencari jalan pintas yang ternyata bukan memberikan solusi. Tetapi juga mendapatkan masalah yang lebih parah sehingga membuat dia sampai ke rumah sudah magrib.

Saat menuruni mobil Alisha melihat ada dua mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Mobil siapa ini dan jangan bilang..." gumam Alisha panik dengan menduga-duga.

"Alisha!" tiba-tiba Riana yang kebetulan keluar rumah dan melihat Alisha.

"Mah!" Alisha yang langsung menghampiri Riana.

"Kamu ini kenapa lama sekali pulangnya. Mama sudah mengatakan untuk pulang sebelum maghrib dan kamu malah datang sekarang," ucap Riana.

"Maaf, Mah, tadi di jalan macet," jawab Alisha

"Oh iya Mah, apa di dalam ada tamu?" tanya Alisha dengan rasa penasaran.

"Bukankah Mama tadi sudah mengabari kamu jika keluarga calon suami kamu akan datang berkunjung," jawab Riana.

"Berarti Eyang Ambar ada di dalam?" tanya Alisha memastikan. Riana menganggukkan kepala,

"Lalu apa cucunya juga ikut?" tanya Alisha yang terus saja memastikan.

"Kamu ini bagaimana Alisha. Kamu akan menikah dengan cucu dari bu Ambar, jadi jelas cucunya ada di dalam dan sekarang kamu jangan banyak berpikir jangan banyak bertanya, kamu buruan masuk dari pintu belakang dan kamu siap-siap. Kamu harus menemui calon suami kamu," ucap Riana tegas

"Ya Allah, bagaimana ini. Alisha benar-benar terlambat dan mereka sudah datang," batin Alisha dengan memijat kepala yang terasa berat dan sangat kebingungan.

"Hey, kenapa kamu masih berdiri di sini. Ayo cepat, kamu sekarang masuk, jangan melamun dan jangan membiarkan orang lain menunggu kamu!" tegas Riana.

Alisha hanya bisa menganggukkan kepala dan memang tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Riana hanya geleng-geleng kepala dan kembali masuk ke dalam rumah.

***

Alisha yang berada di dalam kamar yang sudah mandi dan juga sudah bersiap-siap. Penampilan Alisha malam ini sangat cantik dan juga begitu manis, dengan menggunakan stelan rok berwarna biru langit dan juga senada dengan pashmina yang ia kenakan.

Tetapi lihatlah bagaimana wajah Alisha yang penuh dengan kepanikan dan rasa cemas, sejak tadi tidak henti-hentinya Alisha mondar-mandir seperti setrikaan yang mungkin tidak akan percaya jika calon suaminya sudah menunggu dia dan pasti Alisha tidak bisa membayangkan apa yang terjadi setelah itu.

Ceklek.

Suara pintu kamar yang dibuka membuat Alisha langsung melihat ke depan pintu dan ternyata itu Riana.

"Kamu kenapa belum turun, Mama dan papa dan juga semua tamu sedang menunggu kamu. Kamu malah di sini?" tanya Riana yang harus bergerak lagi untuk memanggil putrinya yang sangat lama sekali turun.

"Mah Alisha sangat gugup," jawab Alisha dengan jujur atas apa yang dia rasakan.

"Hal itu sangat wajar Alisha. Ini adalah pertemuan pertama kamu dengan cucu dari bu Ambar. Kamu harus tenang dan insya Allah semua akan baik-baik saja. Mama dan papa dan juga kakak kamu ada di samping kamu. Jadi tidak ada yang perlu kamu khawatirkan," ucap Riana yang mencoba berbicara dengan tenang agar Alisha bisa tenang.

"Sudah Alisha, kamu jangan melamun terus di sini. Ayo cepat semua orang sudah menunggu kamu," ajak Riana.

"Iya, Ma!" sahut Alisha dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Bismilah!" ucapnya yang tidak lupa melakukan sesuatu yang diawali dengan bismillah. Setelah merasa cukup yakin yang akhirnya keluar dari kamar yang bagaimanapun Alisha memang tidak punya kesempatan lagi untuk membatalkan pertemuan itu.

Eyang Ambar, Agni, Erlangga dan Feny yang sudah berada di ruang tamu yang ditemani Agam dan juga Mike. Kepala Agni berkeliling melihat rumah tersebut. Agni yang kelihatan begitu jenuh dengan situasi itu.

Sementara Adrian jangan tanya bagaimana wajah itu yang terlihat begitu sangat kesal yang harus terpaksa mengikuti Perjodohan tersebut. Adrian yang memang tidak mungkin membiarkan orang lain yang mengambil hak waris atas rumah sakit itu.

"Maaf jika sudah membuat kalian menunggu. Karena tadi Alisha baru saja pulang dari rumah sakit mungkin masih bersiap-siap," sahut Agam yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, Mas, santai saja," sahut Erlangga.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next thor semangat

2024-09-19

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor

2024-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Insiden.
2 Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3 Episode 3 Perjodohan.
4 Episode 4 Ancaman.
5 Episode 5 Melamar
6 Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7 Episode 7 Menerima Perjodohan.
8 Episode 8 Baru Mengetahui.
9 Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10 Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11 Episode 11 Perintah Membatalkan.
12 Episode 12 Membatalkan.
13 Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14 Episode 14 Lamaran
15 Episode 15 Sah
16 Episode 16 Kekasih suamiku
17 Episode 17 Pindah Rumah.
18 Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19 Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20 Episode 20 Labrakan
21 Episode 21 Penjelasan.
22 Episode 22 Berani Menjawab.
23 Episode 23 Memebela
24 Episode 24 Teror.
25 Episode 25 Tatapan Terdalam.
26 Episode 26 Membuat Kesal.
27 Episode 27 Mungkin Cemburu.
28 Episode 28 Alisha Tegas.
29 Episode 29 Tantangan
30 Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31 Episode 31 Malam Air mata.
32 Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33 Episode 33 Kemarahan Alisha.
34 Episode 34 Lelah.
35 Episode 35 Diam
36 Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37 Episode 37 Penegas Alisha.
38 Episode 38 Perlawanan.
39 Episode 39 Adrian dan Alisha.
40 Episode 40 Tiba-tiba.
41 Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42 Episode 42 Ternyata Dia.
43 Episode 43 Panas
44 Episode 44 Harus Melawan.
45 Episode 45 Senior Gila.
46 Episode 46 Kondisi Parah.
47 Episode 47 Dia Yang Salah.
48 Episode 48 Apakah Menyesal.
49 Episode 49 Sengaja Menguji.
50 Episode 50 Penegasan.
51 Episode 51 Yang Paling Manis
52 Episode 52 Perhatian Manis.
53 Episode 53 Permintaan Aneh.
54 Episode 54 Menantang Cerai.
55 Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56 Episode 56 Surat Cerai
57 Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58 Episode 58 Rasa Khawatir.
59 Episode 59 Sedikit Manis.
60 Episode 60 Mendadak Aneh.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penelpon Misterius.
63 Episode 63 Protes
64 Episode 64 Mengetahui.
65 Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66 Episode 66 Saling Canggung.
67 Episode 67 Keberangkatan.
68 Episode 68
69 Episode 69 Siapa Itu.
70 Episode 70 Apa Lagi Ini
71 Episode 71 Untung Ada Dia
72 Episode 72 Suami Pelindung
73 Episode 73 Pasangan Manis.
74 Episode 74 Penegasan
75 Episode 75 Keributan Manis.
76 Episode 76 Sedikit Moment.
77 Episode 77 Ternyata Benar
78 Episode 78 Perhatian
79 Episode 79 Jadi Ngambek
80 Episode 80 Lucu.
81 Episode 81 Permintaan Suami.
82 Episode 82 Kejahatan
83 Episode 83 Kritis.
84 Episode 84 Murka.
85 Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86 Episode 86 Penegasan
87 Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88 Episode 88 Membawa Pergi.
89 Episode 89 Berpisah Sementara
90 Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91 Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92 Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93 Episode 93 Ternyata Dia
94 Episode 94 Khawatir.
95 Episode 95 Menahan Diri.
96 Episode 95 Kesepakatan.
97 Episode 97 Suami Pelayan.
98 Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99 Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100 Episode 100 Hampir Saja
101 Episode 101 Suami Jahil
102 Episode 102 Kejutan
103 Episode 103 Hal Manis.
104 Episode 104 Semoga Sadar.
105 Episode 105 Merasa Curiga
106 Episode 106 Keras Kepala
107 Episode 107 Ternyata Dia
108 Episode 108 Menegangkan
109 Episode 109 Tusukan.
110 Episode 110 Kritis.
111 Episode 11 Kecaman Agni
112 Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113 Episode 113 Sangat Kehilangan
114 Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115 Episode 115 Hal Romantis
116 Episode 116 Kecewa.
117 Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118 Episode 118 Menenangkan.
119 Episode 119 Gengsi
120 Episode 120 Menggoda Sang Istri
121 Episode 121 Istri Semakin Galak.
122 Episode 122 Hal Romantis.
123 Episode 123 Semakin Romantis.
124 Episode 124 Hal mengejutkan.
125 Episode 125 Willona dan Alisha.
126 Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127 Episode 127 Tanggapan Istr
128 Episode 128 Suami Istri
129 Episode 129 Perhatian Suami.
130 Episode 130 Kejutan Manis.
131 Episode 131 Salah Tingkah
132 Episode 132 Hati Tersentuh.
133 Episode 133 Baju Dinas.
134 Episode 134 Minta Maaf
135 Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136 Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137 Episode 137 Kejutan
138 Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139 Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140 Episode 140 Tidak Bis.
141 Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142 Episode 142 Usaha Lagi.
143 Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144 Episode 144 Kekecewaan.
145 Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146 Episode 146 Malam Bahagia
147 Episode 147 Masa-masa Indah
148 Episode 148 Keberhasilan Istri.
149 Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150 Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151 Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152 Episode 153 Akhirnya Tahu.
153 Episode 153 Kode-kode.
154 Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155 Episode 155 Meminta Saran
156 Episode 156 Saran orang tua.
157 Episode 150 Bagaimana Caranya.
158 Episode 151 Romantisme
159 Episode 159 Ragu.
160 Episode 160 Akhirnya terwujud.
161 Episode 161 kehilangan
162 Episode 162 Terpukul Parah.
163 Episode 163 Hanya Suami.
164 Episode 164 Berita mengejutkan.
165 Episode 165 meminta berpisah.
166 Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167 Episode 168 Terpaksa
168 Episode 168 Dia Pergi.
169 Episode 169 Berlalu.
170 Episode 170 Pernikahan.
171 Episode 171 Malu-malu.
172 Episode 173 Menjalankan Tugas
173 Episode 173 Pertemuan.
174 Episode 174 Cukup Canggung.
175 Episode 175 Akward
176 Episode 176 Suami Istri
177 Episode 177 Saling Perhatian
178 Episode 178 Masih Aja Canggung.
179 Episode 179 Insiden.
180 Episode 180 Akhirnya.
181 Episode 181 Merawatnya.
182 Episode 182 Tetap Setia.
183 Episode 183 Haru.
184 Episode 184 Menikah Kembali.
185 Episode 185 Malam Indah.
186 Episode 186 Darurat.
187 Episode 187 Pemintaan Aneh.
188 Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189 Episode 189 Kabar Bahagia
190 Episode 190 Insiden
191 Episode 191 Kriris
192 Episode 192 Pesan.
193 Episode 193 Akhirnya
194 Episode 194 Keputusan Berdua
195 Episode 195 Romantis.
196 Episode 196 Keluarga Baru
197 Episode 197 Panik
198 Episode 198
199 Episode 199 Tammat
200 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Episode 1 Insiden.
2
Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3
Episode 3 Perjodohan.
4
Episode 4 Ancaman.
5
Episode 5 Melamar
6
Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7
Episode 7 Menerima Perjodohan.
8
Episode 8 Baru Mengetahui.
9
Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10
Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11
Episode 11 Perintah Membatalkan.
12
Episode 12 Membatalkan.
13
Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14
Episode 14 Lamaran
15
Episode 15 Sah
16
Episode 16 Kekasih suamiku
17
Episode 17 Pindah Rumah.
18
Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19
Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20
Episode 20 Labrakan
21
Episode 21 Penjelasan.
22
Episode 22 Berani Menjawab.
23
Episode 23 Memebela
24
Episode 24 Teror.
25
Episode 25 Tatapan Terdalam.
26
Episode 26 Membuat Kesal.
27
Episode 27 Mungkin Cemburu.
28
Episode 28 Alisha Tegas.
29
Episode 29 Tantangan
30
Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31
Episode 31 Malam Air mata.
32
Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33
Episode 33 Kemarahan Alisha.
34
Episode 34 Lelah.
35
Episode 35 Diam
36
Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37
Episode 37 Penegas Alisha.
38
Episode 38 Perlawanan.
39
Episode 39 Adrian dan Alisha.
40
Episode 40 Tiba-tiba.
41
Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42
Episode 42 Ternyata Dia.
43
Episode 43 Panas
44
Episode 44 Harus Melawan.
45
Episode 45 Senior Gila.
46
Episode 46 Kondisi Parah.
47
Episode 47 Dia Yang Salah.
48
Episode 48 Apakah Menyesal.
49
Episode 49 Sengaja Menguji.
50
Episode 50 Penegasan.
51
Episode 51 Yang Paling Manis
52
Episode 52 Perhatian Manis.
53
Episode 53 Permintaan Aneh.
54
Episode 54 Menantang Cerai.
55
Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56
Episode 56 Surat Cerai
57
Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58
Episode 58 Rasa Khawatir.
59
Episode 59 Sedikit Manis.
60
Episode 60 Mendadak Aneh.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penelpon Misterius.
63
Episode 63 Protes
64
Episode 64 Mengetahui.
65
Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66
Episode 66 Saling Canggung.
67
Episode 67 Keberangkatan.
68
Episode 68
69
Episode 69 Siapa Itu.
70
Episode 70 Apa Lagi Ini
71
Episode 71 Untung Ada Dia
72
Episode 72 Suami Pelindung
73
Episode 73 Pasangan Manis.
74
Episode 74 Penegasan
75
Episode 75 Keributan Manis.
76
Episode 76 Sedikit Moment.
77
Episode 77 Ternyata Benar
78
Episode 78 Perhatian
79
Episode 79 Jadi Ngambek
80
Episode 80 Lucu.
81
Episode 81 Permintaan Suami.
82
Episode 82 Kejahatan
83
Episode 83 Kritis.
84
Episode 84 Murka.
85
Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86
Episode 86 Penegasan
87
Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88
Episode 88 Membawa Pergi.
89
Episode 89 Berpisah Sementara
90
Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91
Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92
Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93
Episode 93 Ternyata Dia
94
Episode 94 Khawatir.
95
Episode 95 Menahan Diri.
96
Episode 95 Kesepakatan.
97
Episode 97 Suami Pelayan.
98
Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99
Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100
Episode 100 Hampir Saja
101
Episode 101 Suami Jahil
102
Episode 102 Kejutan
103
Episode 103 Hal Manis.
104
Episode 104 Semoga Sadar.
105
Episode 105 Merasa Curiga
106
Episode 106 Keras Kepala
107
Episode 107 Ternyata Dia
108
Episode 108 Menegangkan
109
Episode 109 Tusukan.
110
Episode 110 Kritis.
111
Episode 11 Kecaman Agni
112
Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113
Episode 113 Sangat Kehilangan
114
Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115
Episode 115 Hal Romantis
116
Episode 116 Kecewa.
117
Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118
Episode 118 Menenangkan.
119
Episode 119 Gengsi
120
Episode 120 Menggoda Sang Istri
121
Episode 121 Istri Semakin Galak.
122
Episode 122 Hal Romantis.
123
Episode 123 Semakin Romantis.
124
Episode 124 Hal mengejutkan.
125
Episode 125 Willona dan Alisha.
126
Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127
Episode 127 Tanggapan Istr
128
Episode 128 Suami Istri
129
Episode 129 Perhatian Suami.
130
Episode 130 Kejutan Manis.
131
Episode 131 Salah Tingkah
132
Episode 132 Hati Tersentuh.
133
Episode 133 Baju Dinas.
134
Episode 134 Minta Maaf
135
Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136
Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137
Episode 137 Kejutan
138
Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139
Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140
Episode 140 Tidak Bis.
141
Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142
Episode 142 Usaha Lagi.
143
Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144
Episode 144 Kekecewaan.
145
Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146
Episode 146 Malam Bahagia
147
Episode 147 Masa-masa Indah
148
Episode 148 Keberhasilan Istri.
149
Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150
Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151
Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152
Episode 153 Akhirnya Tahu.
153
Episode 153 Kode-kode.
154
Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155
Episode 155 Meminta Saran
156
Episode 156 Saran orang tua.
157
Episode 150 Bagaimana Caranya.
158
Episode 151 Romantisme
159
Episode 159 Ragu.
160
Episode 160 Akhirnya terwujud.
161
Episode 161 kehilangan
162
Episode 162 Terpukul Parah.
163
Episode 163 Hanya Suami.
164
Episode 164 Berita mengejutkan.
165
Episode 165 meminta berpisah.
166
Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167
Episode 168 Terpaksa
168
Episode 168 Dia Pergi.
169
Episode 169 Berlalu.
170
Episode 170 Pernikahan.
171
Episode 171 Malu-malu.
172
Episode 173 Menjalankan Tugas
173
Episode 173 Pertemuan.
174
Episode 174 Cukup Canggung.
175
Episode 175 Akward
176
Episode 176 Suami Istri
177
Episode 177 Saling Perhatian
178
Episode 178 Masih Aja Canggung.
179
Episode 179 Insiden.
180
Episode 180 Akhirnya.
181
Episode 181 Merawatnya.
182
Episode 182 Tetap Setia.
183
Episode 183 Haru.
184
Episode 184 Menikah Kembali.
185
Episode 185 Malam Indah.
186
Episode 186 Darurat.
187
Episode 187 Pemintaan Aneh.
188
Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189
Episode 189 Kabar Bahagia
190
Episode 190 Insiden
191
Episode 191 Kriris
192
Episode 192 Pesan.
193
Episode 193 Akhirnya
194
Episode 194 Keputusan Berdua
195
Episode 195 Romantis.
196
Episode 196 Keluarga Baru
197
Episode 197 Panik
198
Episode 198
199
Episode 199 Tammat
200
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!