Episode 8 Baru Mengetahui.

"Kamu tahu saja, kalau kita belum sarapan dan ini sangat cocok untuk kita, kamu rajin-rajin dong seperti ini tiap hari ke rumah sakit membawakan sarapan untuk kita. Kamu itu harus hormat pada senior kamu," ucap Lulu dengan tersenyum yang merasa paling senior.

"Tetapi, itu bekal untuk makan siang saya," sahut Alisha yang tidak ingin ada menggangu makanan yang disiapkan ibunya untuk dia.

"Kamu itu pelit banget sih jadi junior hah! Kamu nggak mau berbagi kepada senior kamu hah! Hanya makanan seperti ini saja dan kamu sudah begitu pelit," sahut Lulu.

"Bukan seperti itu Dokter. Tapi Mama menyiapkan bekal ini untuk saya makan siang..."

"Alah sudahlah. Rumah sakit ini juga punya kantin dan kamu itu sangat pelit sekali yang tidak mau mengeluarkan uang untuk jajan di kantin. Eh kamu itu Dokter, bukan anak sekolah yang disiapkan bekal seperti ini. Memang kamu anak Mama apa? Aneh!" kesal Kanya yang memotong kalimat Alisha yang tidak ingin mendengarkan keluhan dari Alisha dan Alisha hanya diam saja yang mungkin tidak bisa berbuat apa-apa.

"Jadi bagaimana ini boleh dimakan apa tidak?" tanya Lulu memastikan dengan wajahnya yang terlihat jelas sangat memaksa.

"Baiklah, Dokter Lulu dan Dokter Kanya bisa memakannya dan saya nanti akan makan siang di kantin," jawab Alisha yang mau tidak mau harus mengalah.

Dia sama sekali tidak ingin ribut hanya karena makanan. Mungkin Alisha bukan pelit, tetapi mendapatkan amanah untuk memakan buah-buahan dan juga makan siang yang disiapkan Riana dan pasti Riana menyiapkan dengan penuh effort dan tiba-tiba saja dimakan oleh orang lain dan tanpa ada persetujuan dari Alisha dan bahkan Alisha sebelum mencicipi sama sekali.

"Begitu kek dari tadi, jadi kita tidak perlu banyak bicara," sahut Lulu yang saling melihat dengan Kanya dan mereka berdua tersenyum miring yang penuh arti.

Lalu dua orang itu yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan aku pergi dari hadapan Alisha begitu saja yang memang sangat usil mengganggu orang lain saja.

Hahhhhhh.

Alisha membuang nafas berat kedepan yang melihat kepergian 2 Dokter senior itu yang selalu ingin melakukan dengan sesuka hati mereka.

"Sudahlah Alisha biarkan saja buah dan makan siang yang di siapkan mama untuk mereka dan mungkin saja memang mereka belum sarapan. Karena pasien banyak. Jadi tidak sempat untuk sarapan. Kamu memang harus saling memahami sesama Dokter ," batin Alisha yang penuh kesabaran mengahadapi para senior di rumah sakit itu yang pasti memiliki tingkah yang banyak yang terkadang di luar nalar.

**

Alisha yang sedang makan siang di kantin rumah sakit bersama dengan Suster Yeni dengan mereka berdua yang duduk saling berhadapan.

"Dokter Alisha, Saya melihat Dokter belakangan ini sering kali ada shift malam. Apa memang jadwal Dokter seperti itu?" tanya Suster yang tiba-tiba saja kepo.

"Beberapa jadwal saya dan beberapa saya menggantikan jadwal Dokter yang lain," jawab Alisha sembari makan.

"Kenapa harus menggantikan jadwal mereka?" tanya Yeni.

"Tidak apa-apa, mungkin mereka punya kesibukan dan tidak ada salahnya digantikan," jawab Alisha.

"Tapi bukankah itu tidak per. Mereka jadwalnya digantikan dan yang mendapatkan gaji mereka dan sementara Dokter Alisha hanya menggantikan saja, lelahnya ada pada Dokter hasilnya ada pada mereka," sahut Yeni yang kurang setuju.

"Itu tidak masalah hitung-hitung juga menjadi pengalaman untuk saya jadi lebih banyak mendapatkan pengetahuan," sahut Alisha yang memang sangat positif dan tidak memperbesarkan masalah yang menurut dia tidak penting untuk dipikirkan.

"Dokter! pasti sulit sekali ya menjadi Dokter Resident di rumah sakit ini?" tanya Yeni dengan wajah sendu yang terlihat kasihan pada Alisha.

"Bukankah semua pekerjaan itu memiliki tingkat kesulitan masing-masing," sahut Alisha.

"Tapi saya lihat, Dokter juga terlihat tidak mendapatkan perlakuan tidak baik dari para senior. Apa Dokter akan bertahan?" tanya Yeni dengan rasa penuh kekhawatiran.

"Insyallah semua akan baik-baik saja. Kamu jangan terlalu memikirkan saya, saya sangat menikmati pekerjaan yang saya ambil dan saya sama sekali tidak mempermasalahkan apa-apa. Seperti yang pernah saya katakan selagi semua masih wajar, maka tidak akan apa-apa," ucap Alisha dengan tersenyum.

Suster Yeni hanya menghela nafas mendengar kata-kata positif yang diberikan Alisha.

"Dokter terlalu baik," gumam Yeni dengan menyeruput es jeruk yang dia minum. Alisha hanya tersenyum saja dan kembali melanjutkan makanan.

"Oh iya Dokter. Saya juga melihat jika bukan hanya sekali saja Dokter menangani pasien di kamar VIP 127. Tetapi Saya melihat sudah berkali-kali," sahut Suster Yeni.

"Saya heran melihat kamu, sebenarnya kamu itu Suster atau mata-mata. Kamu tahu terlalu banyak tahu kegiatan saja," ucap Alisha dengan geleng-geleng kepala.

"Bukan begitu Dokter, saya heran saja. Kenapa Dokter Katy tidak mau menjalankan tugas yang sewajarnya dan padahal pasien itu pasien yang special," sahut Suster Yeni.

"Oh iya. Special seperti apa?" sahut Dokter Alisha dengan alis terangkat.

"Jadi Dokter tidak tahu siapa bu Ambar?" tanya Yeni. Alisha menggelengkan kepala sembari mengaduk orang jus dengan sedotan dan langsung menyeruputnya.

"Dokter, Bu Ambar itu pemilik rumah sakit ini dan cucunya Direktur rumah sakit, pak Adrian," jawab Yeni.

Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.

Alisha yang begitu terkejut langsung batuk-batuk mendengar pernyataan dari Suster Yeni yang memang Alisha tidak tahu apa-apa mengenai pasien itu.

"Dokter tidak apa-apa?" tanya Suster panik.

Alisha geleng-geleng dan mencoba minum untuk meredakan tenggorokan yang sangat gatal.

"Kamu bilang apa. Siapa cucunya?" tanya Alisha memastikan.

"Pak Adria, Direktur rumah sakit," jawab Yeni sekali lagi.

"Adrian. Astaga, jadi dia yang akan di jodohkan denganku," batin Alisha.

Alisha baru menyadari jika nama yang disebutkan Ambar sama dengan nama atasannya di rumah sakit itu dan Alisha juga baru mengingat Erlangga yang juga memiliki posisi tinggi di rumah sakit itu dan memang dia baru tahu dengan Direktur rumah sakit.

Alisha malah mendadak panik dan bukannya senang karena akan menikah dengan Direktur rumah sakit. Tetapi justru dia gelisah bahkan sampai keringat dingin.

"Dokter baik-baik saja?" tanya Suster Yeni yang melihat perubahan Alisha.

Alisha hanya mengangguk dengan kepanikan.

"Ya Allah jadi cucu yang dimaksud itu adalah pak Adrian. Itu tidak mungkin, bagaimana ini? Aku sudah menyetujui perjodohan itu,"

"Tidak sebaiknya aku mengabari papa terlebih dahulu dan meminta papa untuk tidak menyampaikan apa-apa dulu. Aku harus memikirkan semua ini matang-matang. Aku akan menikah dengan laki-laki yang tidak sembarangan dan aku tidak bisa mengambil keputusan begitu saja," batin Alisha dengan kepanikan yang mendadak ragu.

Alisha yang langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Agam. Belum sempat menelpon Alisha sudah menerima pesan.

"Alisha kamu pulangnya hari ini sore ya sayang. Keluarga bu Ambar akan bersilaturahmi untuk membicarakan rencana selanjutnya. Papa kamu sudah memberikan kabar baik itu pada mereka," tulis Riana dalam pesan tersebut yang membuat Alisha kaget dengan mata melotot.

"Apah!" pekik Alisha dengan nafas naik turun dan wajah yang panik.

Dia baru saja punya rencana untuk membatalkan perjodohan itu. Karena harus berpikir panjang. Mungkin Alisha tidak percaya diri yang akan menikah dengan Direktur rumah sakit dan belum lagi Alisha juga mendengar penolakan dari Adrian saat ada perdebatan di ruangan Eyang yang membahas hal itu. Alisha hanya menghindari untuk tidak mencari masalah.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Triestya Mayliena

Triestya Mayliena

bagus alysa menerima perjodohan itu,biar tuh Dokter2 julit pd pingsan deh dan gak semena2 lg sm alyssa

2025-02-21

1

sharvik

sharvik

jika d biarkan pra dokter senior it akn trs brbuat semena2

2025-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Insiden.
2 Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3 Episode 3 Perjodohan.
4 Episode 4 Ancaman.
5 Episode 5 Melamar
6 Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7 Episode 7 Menerima Perjodohan.
8 Episode 8 Baru Mengetahui.
9 Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10 Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11 Episode 11 Perintah Membatalkan.
12 Episode 12 Membatalkan.
13 Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14 Episode 14 Lamaran
15 Episode 15 Sah
16 Episode 16 Kekasih suamiku
17 Episode 17 Pindah Rumah.
18 Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19 Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20 Episode 20 Labrakan
21 Episode 21 Penjelasan.
22 Episode 22 Berani Menjawab.
23 Episode 23 Memebela
24 Episode 24 Teror.
25 Episode 25 Tatapan Terdalam.
26 Episode 26 Membuat Kesal.
27 Episode 27 Mungkin Cemburu.
28 Episode 28 Alisha Tegas.
29 Episode 29 Tantangan
30 Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31 Episode 31 Malam Air mata.
32 Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33 Episode 33 Kemarahan Alisha.
34 Episode 34 Lelah.
35 Episode 35 Diam
36 Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37 Episode 37 Penegas Alisha.
38 Episode 38 Perlawanan.
39 Episode 39 Adrian dan Alisha.
40 Episode 40 Tiba-tiba.
41 Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42 Episode 42 Ternyata Dia.
43 Episode 43 Panas
44 Episode 44 Harus Melawan.
45 Episode 45 Senior Gila.
46 Episode 46 Kondisi Parah.
47 Episode 47 Dia Yang Salah.
48 Episode 48 Apakah Menyesal.
49 Episode 49 Sengaja Menguji.
50 Episode 50 Penegasan.
51 Episode 51 Yang Paling Manis
52 Episode 52 Perhatian Manis.
53 Episode 53 Permintaan Aneh.
54 Episode 54 Menantang Cerai.
55 Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56 Episode 56 Surat Cerai
57 Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58 Episode 58 Rasa Khawatir.
59 Episode 59 Sedikit Manis.
60 Episode 60 Mendadak Aneh.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penelpon Misterius.
63 Episode 63 Protes
64 Episode 64 Mengetahui.
65 Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66 Episode 66 Saling Canggung.
67 Episode 67 Keberangkatan.
68 Episode 68
69 Episode 69 Siapa Itu.
70 Episode 70 Apa Lagi Ini
71 Episode 71 Untung Ada Dia
72 Episode 72 Suami Pelindung
73 Episode 73 Pasangan Manis.
74 Episode 74 Penegasan
75 Episode 75 Keributan Manis.
76 Episode 76 Sedikit Moment.
77 Episode 77 Ternyata Benar
78 Episode 78 Perhatian
79 Episode 79 Jadi Ngambek
80 Episode 80 Lucu.
81 Episode 81 Permintaan Suami.
82 Episode 82 Kejahatan
83 Episode 83 Kritis.
84 Episode 84 Murka.
85 Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86 Episode 86 Penegasan
87 Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88 Episode 88 Membawa Pergi.
89 Episode 89 Berpisah Sementara
90 Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91 Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92 Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93 Episode 93 Ternyata Dia
94 Episode 94 Khawatir.
95 Episode 95 Menahan Diri.
96 Episode 95 Kesepakatan.
97 Episode 97 Suami Pelayan.
98 Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99 Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100 Episode 100 Hampir Saja
101 Episode 101 Suami Jahil
102 Episode 102 Kejutan
103 Episode 103 Hal Manis.
104 Episode 104 Semoga Sadar.
105 Episode 105 Merasa Curiga
106 Episode 106 Keras Kepala
107 Episode 107 Ternyata Dia
108 Episode 108 Menegangkan
109 Episode 109 Tusukan.
110 Episode 110 Kritis.
111 Episode 11 Kecaman Agni
112 Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113 Episode 113 Sangat Kehilangan
114 Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115 Episode 115 Hal Romantis
116 Episode 116 Kecewa.
117 Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118 Episode 118 Menenangkan.
119 Episode 119 Gengsi
120 Episode 120 Menggoda Sang Istri
121 Episode 121 Istri Semakin Galak.
122 Episode 122 Hal Romantis.
123 Episode 123 Semakin Romantis.
124 Episode 124 Hal mengejutkan.
125 Episode 125 Willona dan Alisha.
126 Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127 Episode 127 Tanggapan Istr
128 Episode 128 Suami Istri
129 Episode 129 Perhatian Suami.
130 Episode 130 Kejutan Manis.
131 Episode 131 Salah Tingkah
132 Episode 132 Hati Tersentuh.
133 Episode 133 Baju Dinas.
134 Episode 134 Minta Maaf
135 Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136 Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137 Episode 137 Kejutan
138 Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139 Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140 Episode 140 Tidak Bis.
141 Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142 Episode 142 Usaha Lagi.
143 Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144 Episode 144 Kekecewaan.
145 Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146 Episode 146 Malam Bahagia
147 Episode 147 Masa-masa Indah
148 Episode 148 Keberhasilan Istri.
149 Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150 Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151 Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152 Episode 153 Akhirnya Tahu.
153 Episode 153 Kode-kode.
154 Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155 Episode 155 Meminta Saran
156 Episode 156 Saran orang tua.
157 Episode 150 Bagaimana Caranya.
158 Episode 151 Romantisme
159 Episode 159 Ragu.
160 Episode 160 Akhirnya terwujud.
161 Episode 161 kehilangan
162 Episode 162 Terpukul Parah.
163 Episode 163 Hanya Suami.
164 Episode 164 Berita mengejutkan.
165 Episode 165 meminta berpisah.
166 Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167 Episode 168 Terpaksa
168 Episode 168 Dia Pergi.
169 Episode 169 Berlalu.
170 Episode 170 Pernikahan.
171 Episode 171 Malu-malu.
172 Episode 173 Menjalankan Tugas
173 Episode 173 Pertemuan.
174 Episode 174 Cukup Canggung.
175 Episode 175 Akward
176 Episode 176 Suami Istri
177 Episode 177 Saling Perhatian
178 Episode 178 Masih Aja Canggung.
179 Episode 179 Insiden.
180 Episode 180 Akhirnya.
181 Episode 181 Merawatnya.
182 Episode 182 Tetap Setia.
183 Episode 183 Haru.
184 Episode 184 Menikah Kembali.
185 Episode 185 Malam Indah.
186 Episode 186 Darurat.
187 Episode 187 Pemintaan Aneh.
188 Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189 Episode 189 Kabar Bahagia
190 Episode 190 Insiden
191 Episode 191 Kriris
192 Episode 192 Pesan.
193 Episode 193 Akhirnya
194 Episode 194 Keputusan Berdua
195 Episode 195 Romantis.
196 Episode 196 Keluarga Baru
197 Episode 197 Panik
198 Episode 198
199 Episode 199 Tammat
200 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Episode 1 Insiden.
2
Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3
Episode 3 Perjodohan.
4
Episode 4 Ancaman.
5
Episode 5 Melamar
6
Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7
Episode 7 Menerima Perjodohan.
8
Episode 8 Baru Mengetahui.
9
Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10
Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11
Episode 11 Perintah Membatalkan.
12
Episode 12 Membatalkan.
13
Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14
Episode 14 Lamaran
15
Episode 15 Sah
16
Episode 16 Kekasih suamiku
17
Episode 17 Pindah Rumah.
18
Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19
Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20
Episode 20 Labrakan
21
Episode 21 Penjelasan.
22
Episode 22 Berani Menjawab.
23
Episode 23 Memebela
24
Episode 24 Teror.
25
Episode 25 Tatapan Terdalam.
26
Episode 26 Membuat Kesal.
27
Episode 27 Mungkin Cemburu.
28
Episode 28 Alisha Tegas.
29
Episode 29 Tantangan
30
Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31
Episode 31 Malam Air mata.
32
Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33
Episode 33 Kemarahan Alisha.
34
Episode 34 Lelah.
35
Episode 35 Diam
36
Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37
Episode 37 Penegas Alisha.
38
Episode 38 Perlawanan.
39
Episode 39 Adrian dan Alisha.
40
Episode 40 Tiba-tiba.
41
Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42
Episode 42 Ternyata Dia.
43
Episode 43 Panas
44
Episode 44 Harus Melawan.
45
Episode 45 Senior Gila.
46
Episode 46 Kondisi Parah.
47
Episode 47 Dia Yang Salah.
48
Episode 48 Apakah Menyesal.
49
Episode 49 Sengaja Menguji.
50
Episode 50 Penegasan.
51
Episode 51 Yang Paling Manis
52
Episode 52 Perhatian Manis.
53
Episode 53 Permintaan Aneh.
54
Episode 54 Menantang Cerai.
55
Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56
Episode 56 Surat Cerai
57
Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58
Episode 58 Rasa Khawatir.
59
Episode 59 Sedikit Manis.
60
Episode 60 Mendadak Aneh.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penelpon Misterius.
63
Episode 63 Protes
64
Episode 64 Mengetahui.
65
Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66
Episode 66 Saling Canggung.
67
Episode 67 Keberangkatan.
68
Episode 68
69
Episode 69 Siapa Itu.
70
Episode 70 Apa Lagi Ini
71
Episode 71 Untung Ada Dia
72
Episode 72 Suami Pelindung
73
Episode 73 Pasangan Manis.
74
Episode 74 Penegasan
75
Episode 75 Keributan Manis.
76
Episode 76 Sedikit Moment.
77
Episode 77 Ternyata Benar
78
Episode 78 Perhatian
79
Episode 79 Jadi Ngambek
80
Episode 80 Lucu.
81
Episode 81 Permintaan Suami.
82
Episode 82 Kejahatan
83
Episode 83 Kritis.
84
Episode 84 Murka.
85
Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86
Episode 86 Penegasan
87
Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88
Episode 88 Membawa Pergi.
89
Episode 89 Berpisah Sementara
90
Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91
Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92
Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93
Episode 93 Ternyata Dia
94
Episode 94 Khawatir.
95
Episode 95 Menahan Diri.
96
Episode 95 Kesepakatan.
97
Episode 97 Suami Pelayan.
98
Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99
Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100
Episode 100 Hampir Saja
101
Episode 101 Suami Jahil
102
Episode 102 Kejutan
103
Episode 103 Hal Manis.
104
Episode 104 Semoga Sadar.
105
Episode 105 Merasa Curiga
106
Episode 106 Keras Kepala
107
Episode 107 Ternyata Dia
108
Episode 108 Menegangkan
109
Episode 109 Tusukan.
110
Episode 110 Kritis.
111
Episode 11 Kecaman Agni
112
Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113
Episode 113 Sangat Kehilangan
114
Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115
Episode 115 Hal Romantis
116
Episode 116 Kecewa.
117
Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118
Episode 118 Menenangkan.
119
Episode 119 Gengsi
120
Episode 120 Menggoda Sang Istri
121
Episode 121 Istri Semakin Galak.
122
Episode 122 Hal Romantis.
123
Episode 123 Semakin Romantis.
124
Episode 124 Hal mengejutkan.
125
Episode 125 Willona dan Alisha.
126
Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127
Episode 127 Tanggapan Istr
128
Episode 128 Suami Istri
129
Episode 129 Perhatian Suami.
130
Episode 130 Kejutan Manis.
131
Episode 131 Salah Tingkah
132
Episode 132 Hati Tersentuh.
133
Episode 133 Baju Dinas.
134
Episode 134 Minta Maaf
135
Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136
Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137
Episode 137 Kejutan
138
Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139
Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140
Episode 140 Tidak Bis.
141
Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142
Episode 142 Usaha Lagi.
143
Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144
Episode 144 Kekecewaan.
145
Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146
Episode 146 Malam Bahagia
147
Episode 147 Masa-masa Indah
148
Episode 148 Keberhasilan Istri.
149
Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150
Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151
Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152
Episode 153 Akhirnya Tahu.
153
Episode 153 Kode-kode.
154
Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155
Episode 155 Meminta Saran
156
Episode 156 Saran orang tua.
157
Episode 150 Bagaimana Caranya.
158
Episode 151 Romantisme
159
Episode 159 Ragu.
160
Episode 160 Akhirnya terwujud.
161
Episode 161 kehilangan
162
Episode 162 Terpukul Parah.
163
Episode 163 Hanya Suami.
164
Episode 164 Berita mengejutkan.
165
Episode 165 meminta berpisah.
166
Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167
Episode 168 Terpaksa
168
Episode 168 Dia Pergi.
169
Episode 169 Berlalu.
170
Episode 170 Pernikahan.
171
Episode 171 Malu-malu.
172
Episode 173 Menjalankan Tugas
173
Episode 173 Pertemuan.
174
Episode 174 Cukup Canggung.
175
Episode 175 Akward
176
Episode 176 Suami Istri
177
Episode 177 Saling Perhatian
178
Episode 178 Masih Aja Canggung.
179
Episode 179 Insiden.
180
Episode 180 Akhirnya.
181
Episode 181 Merawatnya.
182
Episode 182 Tetap Setia.
183
Episode 183 Haru.
184
Episode 184 Menikah Kembali.
185
Episode 185 Malam Indah.
186
Episode 186 Darurat.
187
Episode 187 Pemintaan Aneh.
188
Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189
Episode 189 Kabar Bahagia
190
Episode 190 Insiden
191
Episode 191 Kriris
192
Episode 192 Pesan.
193
Episode 193 Akhirnya
194
Episode 194 Keputusan Berdua
195
Episode 195 Romantis.
196
Episode 196 Keluarga Baru
197
Episode 197 Panik
198
Episode 198
199
Episode 199 Tammat
200
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!