Episode 5 Melamar

Alisha yang sekarang sedang berada di ruangan Eyang yang memeriksa Eyang dengan menyuntikkan sesuatu ke dalam infus Eyang yang mungkin saja vitamin.

"Eyang banyak pikiran?" tanya Alisha yang melihat kondisi itu sedikit menurun.

"Saya bertengkar lagi dengan cucu saya," jawab Eyang menghela nafas.

"Perdebatan masalah pilihan?" tebak Alisha. Eyang menganggukkan kepala.

"Eyang harus menjaga kesehatan dan jangan terus memikirkan hal yang berat," ucap Alisha menyarankan.

Eyang hanya mengangguk. Bagaimana dia bisa menjaga kesehatan. Jika orang yang dia harapkan tidak bisa di harapkan.

"Ini sudah malam dan hampir jam 11.00 malam. Kamu masih tetap bekerja?" tanya Eyang.

"Benar Eyang," sahut Alisha.

"Apakah kamu ada shift malam?" tanya Eyang.

"Tidak Eyang," jawab Alisha dengan santai.

"Lalu kenapa kamu masih berada di rumah sakit?" tangan Eyang heran.

"Kebetulan saya menggantikan rekan saya yang lain. Jadi saya masih bertugas," jawab Alisha dengan singkat.

"Mengambil Dokter spesialis adalah pekerjaan yang sangat sulit dan juga pasti dipenuhi dengan beban. Apakah kamu juga mengalami kesulitan yang sama?" tanya Eyang.

"Dalam suatu pekerjaan pasti ada sulit dan tidak dan insya Allah kesulitan itu akan mudah dihadapi, jika kita ikhlas menjalankannya," jawab Alisha dengan santai.

Eyang tersenyum yang terlihat semakin suka dengan jawaban yang diberikan Alisha. Bagaimana tidak dia semakin mengagumi Dokter tersebut.

"Alisha keluarga kamu juga adalah seorang Dokter?" tanya Eyang.

"Tidak Eyang. Hanya saya saja sebagai seorang dokter dan kebetulan papa dan juga kakak saya bekerja di Perusahaan," jawab Alisha.

"Iya saya tahu itu," sahut Ambar yang membuat Alisha menoleh.

"Eyang tahu?" tanya Alisha.

"Maksud saya. Kebanyakan Dokter itu pasti orang tuanya pengusahaan," sahut Ambar yang tiba-tiba meralat jawabannya.

"Begitu," sahut Alisha yang tidak berpikir apapun.

"Jadi kamu punya kakak?" tanya Eyang yang memang tiba-tiba saja begitu ingin tahu lebih lagi tentang Alisha.

"Benar sekali Eyang!" jawab Alisha.

"Apa mereka sudah menikah?" tanya Eyang.

"Belum Eyang, kakak kedua saya belum menikah yang ikut membantu papa mengurus Perusahaan, karena jika bukan beliau maka siapa lagi," jawab Alisha.

"Begitukah," sahut Eyang tersenyum. Di balik senyum itu seperti ada sesuatu yang ingin dia lakukan dan entahlah apa itu. Tetapi Alisha hanya menggapai santai saja. Walau ini pasien pertamanya yang mempertanyakan tentang keluarganya.

**

Alisha yang menuruni anak tangga seperti biasa pagi-pagi yang mengikuti sarapan bersama dengan keluarganya.

"Pagi, Ma, Pa, Kak Mike," sapa Alisha.

"Pagi Alisha, ayo kamu cepat sarapan, nanti kamu telat!" ucap Riana.

Alisha mengangguk yang langsung menuju ke samping kakaknya dan juga langsung mengambil setangkap roti yang langsung memberi selai Nutella seperti biasa.

"Alisha Papa ingin membicarakan hal penting dengan kamu," ucap Agam tiba-tiba.

"Apa itu Pah?" tanya Alisha heran

"Apa kamu sudah siap untuk menikah?" tanya Agam tiba-tiba yang membuat Alisha kaget sampai tidak jadi makan dan begitu juga dengan Mike yang langsung melihat ke arah sang Papa. Pertanyaan itu tampak sangat serius.

"Pah ada apa tiba-tiba mempertanyakan masalah kesiapan Alisha untuk menikah atau tidak," sahut Mike yang sepertinya lebih sensitif kepada adiknya.

"Alisha ada keluarga yang sangat baik yang melamar kamu," ucap Agam yang langsung menyampaikan hal penting.

"Perwakilan keluarga itu menemui papa dan menyampaikan niat baik beliau untuk melamar kamu dan beliau mengatakan sudah mengenal kamu. Dia ingin kamu berdampingan dengan cucunya," jelas Agam dengan singkat dan tanpa basa-basi.

Alisha terdiam yang mungkin begitu terkejut yang tiba-tiba saja ada yang ingin melamar dia dan padahal rencana pernikahan belum ada di benaknya. Tatapi Alisha tidak pernah menutup diri atau menargetkan kapan harus menikah.

"Papa mengenal baik keluarga mereka dan alhamdulillah beliau juga Papa kenal dengan baik dan kamu juga pasti mengenal beliau," ucap Agam yang membuat Alisha menyerngitkan dahi kebingungan.

"Bagaimana Alisha?" tanya Agam yang ingin meminta kepastian putrinya itu.

"Memang siapa Pah?" tanya Alisha.

"Kamu bertemu dulu dengan beliau dan berbicaralah dengan beliau. Kebetulan beliau juga memiliki sangkut paut dengan rumah sakit tempat kamu bekerja. Jadi akan memudahkan kalian untuk berkomunikasi," jawab Agam yang membuat penasaran saja.

Alisha mengkerutkan dahi yang semakin bingung dan juga sangat penasaran dengan siapa orang yang dikatakan Agam. Penuh teka-teki dan Agam bukan langsung saja memberi tahu.

"Bagaimana Alisha?" tanya Agam.

"Seperti apa yang dikatakan Papa. Alisha akan bertemu dulu dengan orang tersebut dan semoga Allah mempermudah segalanya," sahut Alisha yang selalu menanggapi segala sesuatu dengan positif dan dengan tenang.

"Jangan pernah memaksakan sesuatu Alisha. Jika kamu memang belum siap untuk menuju ke pernikahan, maka jangan melakukan hal itu! Karena apa yang di paksakan atau melakukan karena tidak enak, maka hasilnya tidak baik," sahut Mike yang memberikan nasehat kepada adiknya.

Alisha menganggukkan kepala yang memang dia pasti tahu apa yang terbaik untuk dia dan keluarganya juga pasti tahu apa yang menurut keluarganya baik. Tetapi tetap semua keputusan ada pada Alisha.

"Semoga semua berjalan dengan baik," sahut Riana.

**

Alisha yang baru saja sampai rumah sakit dan tiba-tiba sudah berhadapan dengan Dokter Katty. Alisha menundukkan kepala di hadapan Dokter tersebut.

"Apa lagi yang kamu lakukan hah!" Dokter Katty yang sepertinya sangat marah yang membuat Alisha dan tidak tahu apalagi kesalahan yang dia lakukan.

"Maksud Dokter Apa?" tanya Alisha bingung.

"Saya menyuruh kamu hanya 2 hari mengurus pasien kamar 127 dan kamu sudah membuat ulah," uca Dokter itu yang semakin marah.

"Tapi--- Saya tidak melakukan apapun," sahut Alisha yang memang merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

"Argggghhh sudahlah, sekarang kamu temui pasien itu dan pertanggungjawaban semua yang telah kamu lakukan dan jangan dilibatkan saya. Saya tidak mau mendapatkan masalah karena kamu. Dia ingin berbicara serius kepada kamu dan kamu harus tahu pasien itu bukan pasien sembarangan dan jangan sampai gara-gara kamu saya jadi kena!" tegas Dokter Katty yang membuat Alisha jadi bingung sendiri.

"Kenapa kamu masih tetap diam di sini. Kamu tidak mau melakukan apa yang saya katakan?" tanya Dokter Katty dengan nada menekan.

"Ba-baik Dokter!" sahut Alisha.

"Apalagi yang aku lakukan!" batin Alisha dengan kebingungan yang tidak tahu apa kesalahannya. Tidak ingin mendapatkan masalah lebih banyak Alisha langsung menuju kamar 127.

Alisha yang sudah sampai di depan kamar itu dengan menarik nafas dan membuang perlahan kedepan.

"Assalamualaikum!" sapa Alisha yang membuka pintu kamar itu dan kali ini dia tidak ditemani oleh Suster. Alisha yang terlihat sangat buru-buru bahkan belum sempat ke ruangan istirahat untuk meletakkan tasnya dan juga tidak membawa alat medis apapun.

"Walaikum salam," sahut Eyang yang terlihat tampak biasa saja dan tidak terjadi sesuatu yang seperti dikatakan Dokter Katty.

Wanita paruh baya yang masih dalam perawatan itu bersandar di kepala ranjang malah tersenyum kepada Alisha. Alisha yang langsung masuk yang berdiri di samping Eyang.

"Apa Eyang mengalami sesuatu dan apa saya melakukan sesuatu kesalahan?" tanya Alisha dengan wajah yang tampak panik.

"Saya tidak kenapa-kenapa Alisha," sahut Eyang dengan tersenyum.

"Tapi tadi senior saya mengatakan Anda memanggil saya untuk membicarakan hal serius," sahut Alisha.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nafsiah

Nafsiah

Semangat kk 💪💪🥰🥰

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Insiden.
2 Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3 Episode 3 Perjodohan.
4 Episode 4 Ancaman.
5 Episode 5 Melamar
6 Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7 Episode 7 Menerima Perjodohan.
8 Episode 8 Baru Mengetahui.
9 Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10 Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11 Episode 11 Perintah Membatalkan.
12 Episode 12 Membatalkan.
13 Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14 Episode 14 Lamaran
15 Episode 15 Sah
16 Episode 16 Kekasih suamiku
17 Episode 17 Pindah Rumah.
18 Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19 Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20 Episode 20 Labrakan
21 Episode 21 Penjelasan.
22 Episode 22 Berani Menjawab.
23 Episode 23 Memebela
24 Episode 24 Teror.
25 Episode 25 Tatapan Terdalam.
26 Episode 26 Membuat Kesal.
27 Episode 27 Mungkin Cemburu.
28 Episode 28 Alisha Tegas.
29 Episode 29 Tantangan
30 Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31 Episode 31 Malam Air mata.
32 Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33 Episode 33 Kemarahan Alisha.
34 Episode 34 Lelah.
35 Episode 35 Diam
36 Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37 Episode 37 Penegas Alisha.
38 Episode 38 Perlawanan.
39 Episode 39 Adrian dan Alisha.
40 Episode 40 Tiba-tiba.
41 Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42 Episode 42 Ternyata Dia.
43 Episode 43 Panas
44 Episode 44 Harus Melawan.
45 Episode 45 Senior Gila.
46 Episode 46 Kondisi Parah.
47 Episode 47 Dia Yang Salah.
48 Episode 48 Apakah Menyesal.
49 Episode 49 Sengaja Menguji.
50 Episode 50 Penegasan.
51 Episode 51 Yang Paling Manis
52 Episode 52 Perhatian Manis.
53 Episode 53 Permintaan Aneh.
54 Episode 54 Menantang Cerai.
55 Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56 Episode 56 Surat Cerai
57 Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58 Episode 58 Rasa Khawatir.
59 Episode 59 Sedikit Manis.
60 Episode 60 Mendadak Aneh.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penelpon Misterius.
63 Episode 63 Protes
64 Episode 64 Mengetahui.
65 Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66 Episode 66 Saling Canggung.
67 Episode 67 Keberangkatan.
68 Episode 68
69 Episode 69 Siapa Itu.
70 Episode 70 Apa Lagi Ini
71 Episode 71 Untung Ada Dia
72 Episode 72 Suami Pelindung
73 Episode 73 Pasangan Manis.
74 Episode 74 Penegasan
75 Episode 75 Keributan Manis.
76 Episode 76 Sedikit Moment.
77 Episode 77 Ternyata Benar
78 Episode 78 Perhatian
79 Episode 79 Jadi Ngambek
80 Episode 80 Lucu.
81 Episode 81 Permintaan Suami.
82 Episode 82 Kejahatan
83 Episode 83 Kritis.
84 Episode 84 Murka.
85 Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86 Episode 86 Penegasan
87 Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88 Episode 88 Membawa Pergi.
89 Episode 89 Berpisah Sementara
90 Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91 Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92 Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93 Episode 93 Ternyata Dia
94 Episode 94 Khawatir.
95 Episode 95 Menahan Diri.
96 Episode 95 Kesepakatan.
97 Episode 97 Suami Pelayan.
98 Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99 Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100 Episode 100 Hampir Saja
101 Episode 101 Suami Jahil
102 Episode 102 Kejutan
103 Episode 103 Hal Manis.
104 Episode 104 Semoga Sadar.
105 Episode 105 Merasa Curiga
106 Episode 106 Keras Kepala
107 Episode 107 Ternyata Dia
108 Episode 108 Menegangkan
109 Episode 109 Tusukan.
110 Episode 110 Kritis.
111 Episode 11 Kecaman Agni
112 Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113 Episode 113 Sangat Kehilangan
114 Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115 Episode 115 Hal Romantis
116 Episode 116 Kecewa.
117 Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118 Episode 118 Menenangkan.
119 Episode 119 Gengsi
120 Episode 120 Menggoda Sang Istri
121 Episode 121 Istri Semakin Galak.
122 Episode 122 Hal Romantis.
123 Episode 123 Semakin Romantis.
124 Episode 124 Hal mengejutkan.
125 Episode 125 Willona dan Alisha.
126 Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127 Episode 127 Tanggapan Istr
128 Episode 128 Suami Istri
129 Episode 129 Perhatian Suami.
130 Episode 130 Kejutan Manis.
131 Episode 131 Salah Tingkah
132 Episode 132 Hati Tersentuh.
133 Episode 133 Baju Dinas.
134 Episode 134 Minta Maaf
135 Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136 Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137 Episode 137 Kejutan
138 Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139 Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140 Episode 140 Tidak Bis.
141 Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142 Episode 142 Usaha Lagi.
143 Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144 Episode 144 Kekecewaan.
145 Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146 Episode 146 Malam Bahagia
147 Episode 147 Masa-masa Indah
148 Episode 148 Keberhasilan Istri.
149 Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150 Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151 Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152 Episode 153 Akhirnya Tahu.
153 Episode 153 Kode-kode.
154 Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155 Episode 155 Meminta Saran
156 Episode 156 Saran orang tua.
157 Episode 150 Bagaimana Caranya.
158 Episode 151 Romantisme
159 Episode 159 Ragu.
160 Episode 160 Akhirnya terwujud.
161 Episode 161 kehilangan
162 Episode 162 Terpukul Parah.
163 Episode 163 Hanya Suami.
164 Episode 164 Berita mengejutkan.
165 Episode 165 meminta berpisah.
166 Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167 Episode 168 Terpaksa
168 Episode 168 Dia Pergi.
169 Episode 169 Berlalu.
170 Episode 170 Pernikahan.
171 Episode 171 Malu-malu.
172 Episode 173 Menjalankan Tugas
173 Episode 173 Pertemuan.
174 Episode 174 Cukup Canggung.
175 Episode 175 Akward
176 Episode 176 Suami Istri
177 Episode 177 Saling Perhatian
178 Episode 178 Masih Aja Canggung.
179 Episode 179 Insiden.
180 Episode 180 Akhirnya.
181 Episode 181 Merawatnya.
182 Episode 182 Tetap Setia.
183 Episode 183 Haru.
184 Episode 184 Menikah Kembali.
185 Episode 185 Malam Indah.
186 Episode 186 Darurat.
187 Episode 187 Pemintaan Aneh.
188 Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189 Episode 189 Kabar Bahagia
190 Episode 190 Insiden
191 Episode 191 Kriris
192 Episode 192 Pesan.
193 Episode 193 Akhirnya
194 Episode 194 Keputusan Berdua
195 Episode 195 Romantis.
196 Episode 196 Keluarga Baru
197 Episode 197 Panik
198 Episode 198
199 Episode 199 Tammat
200 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Episode 1 Insiden.
2
Episode 2 Hadapi Dengan Baik.
3
Episode 3 Perjodohan.
4
Episode 4 Ancaman.
5
Episode 5 Melamar
6
Episode 6 Bertemu Calon Mertua.
7
Episode 7 Menerima Perjodohan.
8
Episode 8 Baru Mengetahui.
9
Episode 9 Pertemuan Dengan calon suami.
10
Episode 10 Pertemuan Menegangkan.
11
Episode 11 Perintah Membatalkan.
12
Episode 12 Membatalkan.
13
Episode 13 Terpaksa Mengubah Keputusan.
14
Episode 14 Lamaran
15
Episode 15 Sah
16
Episode 16 Kekasih suamiku
17
Episode 17 Pindah Rumah.
18
Episode 18 Malam Pertama Kesedihan.
19
Episode 19 Kata-kata Itu Sangat Perih.
20
Episode 20 Labrakan
21
Episode 21 Penjelasan.
22
Episode 22 Berani Menjawab.
23
Episode 23 Memebela
24
Episode 24 Teror.
25
Episode 25 Tatapan Terdalam.
26
Episode 26 Membuat Kesal.
27
Episode 27 Mungkin Cemburu.
28
Episode 28 Alisha Tegas.
29
Episode 29 Tantangan
30
Episode 30 Teguran Membawa Petaka
31
Episode 31 Malam Air mata.
32
Episode 32 Di sentuh dengan cara menyakitkan.
33
Episode 33 Kemarahan Alisha.
34
Episode 34 Lelah.
35
Episode 35 Diam
36
Episode 36 Perundungan Yang Kejam
37
Episode 37 Penegas Alisha.
38
Episode 38 Perlawanan.
39
Episode 39 Adrian dan Alisha.
40
Episode 40 Tiba-tiba.
41
Episode 41 Perdebatan Di Meja Makan.
42
Episode 42 Ternyata Dia.
43
Episode 43 Panas
44
Episode 44 Harus Melawan.
45
Episode 45 Senior Gila.
46
Episode 46 Kondisi Parah.
47
Episode 47 Dia Yang Salah.
48
Episode 48 Apakah Menyesal.
49
Episode 49 Sengaja Menguji.
50
Episode 50 Penegasan.
51
Episode 51 Yang Paling Manis
52
Episode 52 Perhatian Manis.
53
Episode 53 Permintaan Aneh.
54
Episode 54 Menantang Cerai.
55
Episode 55 Mungkin Keputusan Terbaik.
56
Episode 56 Surat Cerai
57
Episode 57 Pertengkaran Sedikit Lucu.
58
Episode 58 Rasa Khawatir.
59
Episode 59 Sedikit Manis.
60
Episode 60 Mendadak Aneh.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penelpon Misterius.
63
Episode 63 Protes
64
Episode 64 Mengetahui.
65
Episode 65 Ternyata Hanya salah paham.
66
Episode 66 Saling Canggung.
67
Episode 67 Keberangkatan.
68
Episode 68
69
Episode 69 Siapa Itu.
70
Episode 70 Apa Lagi Ini
71
Episode 71 Untung Ada Dia
72
Episode 72 Suami Pelindung
73
Episode 73 Pasangan Manis.
74
Episode 74 Penegasan
75
Episode 75 Keributan Manis.
76
Episode 76 Sedikit Moment.
77
Episode 77 Ternyata Benar
78
Episode 78 Perhatian
79
Episode 79 Jadi Ngambek
80
Episode 80 Lucu.
81
Episode 81 Permintaan Suami.
82
Episode 82 Kejahatan
83
Episode 83 Kritis.
84
Episode 84 Murka.
85
Episode 85 Mukanya Ibu Mertua
86
Episode 86 Penegasan
87
Episode 87 Keputusan Orang Tua.
88
Episode 88 Membawa Pergi.
89
Episode 89 Berpisah Sementara
90
Episode 90 Hubungan Diam-diam.
91
Episode 91 Keputusan Yang Tidak Sejalan
92
Episode 92 Peneror Yang Masih Berkeliaran.
93
Episode 93 Ternyata Dia
94
Episode 94 Khawatir.
95
Episode 95 Menahan Diri.
96
Episode 95 Kesepakatan.
97
Episode 97 Suami Pelayan.
98
Episode 98 Pembahasan Suami Istri.
99
Episode 99 Adrian Pencairan Masalah.
100
Episode 100 Hampir Saja
101
Episode 101 Suami Jahil
102
Episode 102 Kejutan
103
Episode 103 Hal Manis.
104
Episode 104 Semoga Sadar.
105
Episode 105 Merasa Curiga
106
Episode 106 Keras Kepala
107
Episode 107 Ternyata Dia
108
Episode 108 Menegangkan
109
Episode 109 Tusukan.
110
Episode 110 Kritis.
111
Episode 11 Kecaman Agni
112
Episode 112 Penantian Yang Panjang.
113
Episode 113 Sangat Kehilangan
114
Episode 114 Kekhawatiran orang tua.
115
Episode 115 Hal Romantis
116
Episode 116 Kecewa.
117
Episode 117 Hal Yang Baru Di Ketahui.
118
Episode 118 Menenangkan.
119
Episode 119 Gengsi
120
Episode 120 Menggoda Sang Istri
121
Episode 121 Istri Semakin Galak.
122
Episode 122 Hal Romantis.
123
Episode 123 Semakin Romantis.
124
Episode 124 Hal mengejutkan.
125
Episode 125 Willona dan Alisha.
126
Episode 126 Akhirnya Mengetahui
127
Episode 127 Tanggapan Istr
128
Episode 128 Suami Istri
129
Episode 129 Perhatian Suami.
130
Episode 130 Kejutan Manis.
131
Episode 131 Salah Tingkah
132
Episode 132 Hati Tersentuh.
133
Episode 133 Baju Dinas.
134
Episode 134 Minta Maaf
135
Episode 135 Pertemuan Mengejutkan.
136
Episode 137 Itu Bukan Cemburu namanya.
137
Episode 137 Kejutan
138
Episode 138 Pertama Kai jadi Imam.
139
Episode 139 Malam Untuk Kita Berdua.
140
Episode 140 Tidak Bis.
141
Episode 141 Sama-sama Berusaha.
142
Episode 142 Usaha Lagi.
143
Episode 143 Seharusnya Tidak Seperti itu
144
Episode 144 Kekecewaan.
145
Episode 145 Ujian Ada Hikmah.
146
Episode 146 Malam Bahagia
147
Episode 147 Masa-masa Indah
148
Episode 148 Keberhasilan Istri.
149
Episode 149. Seperti Ada Sesuatu.
150
Episode 150 Kejutan Luar Biasa.
151
Episode 151 Istri Jadi Frustasi.
152
Episode 153 Akhirnya Tahu.
153
Episode 153 Kode-kode.
154
Episode 154 ternyata sudah jatuh cinta.
155
Episode 155 Meminta Saran
156
Episode 156 Saran orang tua.
157
Episode 150 Bagaimana Caranya.
158
Episode 151 Romantisme
159
Episode 159 Ragu.
160
Episode 160 Akhirnya terwujud.
161
Episode 161 kehilangan
162
Episode 162 Terpukul Parah.
163
Episode 163 Hanya Suami.
164
Episode 164 Berita mengejutkan.
165
Episode 165 meminta berpisah.
166
Episode 166 Amarah Yang Bercampur
167
Episode 168 Terpaksa
168
Episode 168 Dia Pergi.
169
Episode 169 Berlalu.
170
Episode 170 Pernikahan.
171
Episode 171 Malu-malu.
172
Episode 173 Menjalankan Tugas
173
Episode 173 Pertemuan.
174
Episode 174 Cukup Canggung.
175
Episode 175 Akward
176
Episode 176 Suami Istri
177
Episode 177 Saling Perhatian
178
Episode 178 Masih Aja Canggung.
179
Episode 179 Insiden.
180
Episode 180 Akhirnya.
181
Episode 181 Merawatnya.
182
Episode 182 Tetap Setia.
183
Episode 183 Haru.
184
Episode 184 Menikah Kembali.
185
Episode 185 Malam Indah.
186
Episode 186 Darurat.
187
Episode 187 Pemintaan Aneh.
188
Episode 188 Akhirnya Mengetahui.
189
Episode 189 Kabar Bahagia
190
Episode 190 Insiden
191
Episode 191 Kriris
192
Episode 192 Pesan.
193
Episode 193 Akhirnya
194
Episode 194 Keputusan Berdua
195
Episode 195 Romantis.
196
Episode 196 Keluarga Baru
197
Episode 197 Panik
198
Episode 198
199
Episode 199 Tammat
200
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!