"KARENA KAU ADALAH PUTRI BAJINGAN AINSLEY.
"Ha-hanya karna itu?."
"Ya... Aku membencimu... Aku teramat membencimu." Richard membisikkan kalimat kejam itu tanpa memikirkan perasaanku yang mendengarnya. "Kerena kau Ainsley yang sempurna, aku jadi harus hidup seperti boneka sampai sekarang."
Air mataku jatuh.
"Kalau hanya itu- snif... Kamu Pikir Aku Seperti Apa, Apa Kamu Pikir Aku Hidup Bahagia Sampai Sekarang?."
"Bajingan Ainsley sepertimu tidak akan pernah tahu apa arti ketidak kebahagiaan." Dengan kejam, tangannya yang mencengkram rahang ku di hempaskan dengan kasar.
"KELUAR."
"Snif." Mendengar perintah itu. Perlahan, aku memperbaiki postur tubuhku, menyeka air mata dari wajah lalu keluar dalam langkah yang pelan sambil sesekali terisak.
Di luar istana, aku bisa melihat sir Andras masih menungguku seorang diri. Hanya dengan melihat dia dari kejauhan sudah membuatku lega.
"Sir Andras."
Seperti yang kuharapkan. Sir Andras langsung melihat kearahku.
"Anda menangis lagi."
Aku Tersenyum.
"Agak berat hari ini, ayo kita kembali sir Andras."
"Wajah anda-."
"Aku baik-baik saja."
Sir Andras terdiam sejenak lalu mengatakan sesuatu yang tak terduga. "Haruskah saya mengendong anda."
"Hum?," tertawa, "hahaha... Tidak perlu, bisa-bisa aku di anggap ratu yang lemah oleh orang lain," kataku sambil berjalan di depannya.
"Anda tidak perlu memikirkan pendapat orang lain, soalnya anda adalah Ratu mereka kan."
"Hummm... Tapi walau begitu tetap tidak boleh."
"Mengapa?."
"Karna aku wanita yang sudah menikah, tidak baik wanita yang sudah menikah berada di pelukan orang lain," aku mengucapkan kalimat itu dengan suara ceria dan sedikit bercanda. "Sir Andras juga kalau menikah nanti pasti tidak akan suka kalau ada pria lain yang mengendong istri m-."
"Saya tidak akan menikah."
"Hum...? Ya Ampun... Jangan mengatakan kalimat menyeramkan itu!."
"Saya bersungguh-sungguh."
Langkah sir Andras berhenti, aku juga berhenti karena nya. Saat berbalik menghadapnya, aku melihat raut wajah rumit itu. Sepertinya dia memang tidak akan menikah.
"Baiklah, aku mengerti."
Mungkin karna melihat pernikahan ku yang berantakan dia jadi takut untuk menikah.
"Aku harap kamu cepat berubah pikiran, tidak semua rumah tangga berakhir berantakan."
"Saya tahu itu, tapi saya tetap tidak akan menikah."
"Uum." Aku mengerutkan keningku tapi tetap tersenyum. "Lakukan apapun yang kamu suka-."
"Yang Mulia Maybell Ainsley."
"Hum?"
Jarang sekali aku mendengar sir Andras memanggil nama lengkap ku, kalau tidak salah, terakhir kali dia menyebutkan nama lengkap ku saat itu adalah hari pernikahan ku.
"Apa itu?."
Sejenak aku melihat dia ragu.
"Sir Andras."
"Aku punya permintaan Yang Mulia."
Berkedip. "Apa itu?."
"... Bisakah hari ini kita berbicara sebagai Maybell Ainsley dan Andras Oskandor Ivor, bukan Ratu dan Kesatria Pengawal."
Aku terperangah.
Itu permintaan yang tak terduga.
Meski begitu, aku tetap menyetujui nya. "Baiklah, tapi itu harus di istana ratu, tidak baik untukmu jika berbicara informal padaku di lingkungan kerajaan."
"Saya mengerti." Setelah mengatakan itu, sir Andras menarik tangan kananku kedalam pelukannya, tubuhku di angkat dalam pelukannya ketika dia tiba-tiba berlari cepat melewati jalan pintas yang mengarah langsung ke istanaku.
"Hei-Hei!!! Sir An-."
"Andras... Kita sudah di lingkungan istana Ratu, jadi panggil aku Andras ... Maybell."
"Ap- ...," tertawa. "AHahaha... Baiklah-baiklah Andras turunkan aku."
"Masih belum."
Tangannya semakin erat memelukku, gaun putih yang ku gunakan terlihat mengerut di awah cengkraman nya saat berlari.
"...."
Diam-diam, aku melihat wajah tampannya yang tertiup oleh angin sejuk malam. Rasanya seperti semua beban beberapa saat yang lalu telah terangkat seluruhnya dengan merasakan keberadaanya.
Oh Andras temanku yang berharga, aku berharap supaya kamu cepat-cepat mendapatkan kebahagiaanmu di masa depan, dengan begitu, kamu tidak perlu terus menerus melihatku hidup dalam kepahitan ini. Tuhan, semoga temanku yang berharga ini segera mendapatkan kebahagiaanya secepatnya, sangat di sayangkan jika dia terus berada di sekitarku.
Malam itu, aku berfikir bahwa aku ingin segera melihat harapan ku untuk sir Andras terwujud secepatnya, namun, sepertinya itu tidak akan pernah terjadi.
Pada hari peringatan pernikahan kami yang ke tiga tahun, kabar mengerikan datang dari wilayah perbatasan barat Ironvale sekali lagi. Wilayah yang sebelumnya telah aman berubah menjadi medan perang sekali lagi.
Kerajaan Luir yang diam setelah kalah dalam pertarungan perbatasan, entah bagaimana tiba-tiba mendeklarasikan perang dan menyerang wilayah barat tanpa peringatan. Menyebabkan banyak sekali kematian warga sipil di hampir separuh wilayah perbatasan Barat.
Raja Richard tidak tinggal diam saja mendengar berita menyedihkan itu. Raja langsung mengumpulkan seribu prajurit elit kerajaan dan mengirimkan mereka langsung ke wilayah Barat Ironvale.
Akan tetapi, dikarenakan informasi yang minum mengenai jumlah musuh, seribu pasukan gugur dalam pertempuran satu arah. Menyebabkan wilayah bagian Barat-Barat Daya Ironvale berhasil di kuasai oleh pasukan musuh kerajaan Luir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
Anjing Tampan
Rajanya Nyebelin...
2024-09-26
1