Rayner panik bukan main , jantungnya memacu semakin cepat . Ia bergegas mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi .
"Kumohon Agatha bertahanlah .."
Beberapa menit berlalu , mobil yang ia kendarai berhenti tepat di instalasi darurat rumah sakit . Rayner langsung berteriak meminta pertolongan .
"Dokter ... Tolong bantu istri saya ..."
Staff medis yang tengah berjaga langsung keluar dan sambil mendorong brangkar .
Kemudian Agatha segera dikeluarkan dari dalam mobil dan dibawa ke instalasi gawat darurat , agar cepat ditangani .
"Pendarahan hebat , cepat telepon dokter obgyn yang sedang jaga ..."
Tidak lama setelah staff medis mengatakan itu , Agatha langsung dibawa keruang operasi untuk mendapatkan tindakan lanjutan . Rayner mengikuti kemanapun para staff medis itu berjalan . Sesampainya didepan ruang operasi , Rayner dilarang untuk mengikuti nya .
"Maaf pak , silahkan anda tunggu diluar . Ini area steril . Istri bapak akan kami tangani ", ucap perawat
"Tolong sus , tolong katakan pada dokter yang menangani istri saya untuk melakukan tindakan yang terbaik . Tolong selamatkan istri dan juga amak saya ". Mohon Rayner
"Tentu pak , tolong doakan ". Setelah mengatakan itu perawat segera menutup pintu ruang operasi .
......................
Beberapa menit berlalu , Rayner masih setia menunggui proses operasi yang belum selesai berjalan . Ia resah bercampur marah , pikirannya benar-benar kacau .
"Ku mohon Agatha , kau dan bayi kita harus selamat ..." bibir Rayner tak henti-henti merapalkan doa untuk keselamatan kedua nya .
Meskipun Rayner seorang pendosa , tapi dirinya berharap Tuhan mendengarkan doa-doa nya . Jujur demi apapun , jika dua nyawa yang tengah berjuang didalam sana tak bisa Rayner genggam lagi . Maka ia tak akan memaafkan dirinya sendiri , bahkan Rayner pasti akan menjadi pria paling menyesal sedunia .
Tak berselang lama Asisten Jery datang dan berlari menghampiri Rayner .
"Tuan .." sapa nya
Rayner mendongak menatap kedatangan Jery , emosi nya seketika merangkak naik ketika mengingat kecerobohan Jery .
Bugghh ...
Rayner memukul rahang Asisten Jery , membuat pria itu tersungkur .
"Bangs*t kau Jer , aku sudah mengatakan untuk menjaga Agatha sampai aku datang . Kenapa malah kau tinggal pergi ?!" bentak Rayner dengan suara yang menggelegar hingga terdengar dilorong-lorong rumah sakit .
"Maaf tuan " ucap Asisten Jery lalu berdiri seraya menundukkan kepala nya , takut melihat kilatan amarah yang terpancar dari mata Rayner .
Rayner melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Jery , kemudian ia menarik kerah kemeja Jery dan mencengkeramnya erat. "Dengar ! Kau akan membayar mahal atas kejadian ini Jery . Aku tak akan mengampuni mu jika terjadi apa-apa pada mereka .."
"Saya siap menerima hukuman apapun yang tuan berikan ". Ujar Asisten Jery
"Sekarang cepat cari tau penyebab kejadian ini , dan segera laporkan pada ku " , desis Rayner lalu melepaskan cengkeram tangannya dari kemeja Asisten Jery
"Baik tuan ". Sahut Asisten Jery , kemudian ia segera berpamitan pergi pada Rayner .
Setelah Asisten Jery pergi bertepatan dengan pintu ruang operasi terbuka . Rayner bergegas menghampiri dokter yang menangani Agatha .
"Bagaimana keadaan istri saya dok ?!" desak Rayner
Dokter itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan , Rayner yang tidak sabar langsung menarik kuat jas yang dokter itu kenakan .
"Cepat katakan , bagaimana kondisi mereka !" sentak Rayner
"Putra anda telah lahir tuan dalam keadaan prematur , sedang istri anda ..."
Dokter menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya .
Rayner menatap dokter itu dengan gelisah ."Istri saya kenapa dok , cepat katakan ". Desak nya tak sabaran
"Istri anda mengalami pendarahan hebat dan menyebabkan istri anda koma . Kami tim medis sudah berupaya semaksimal mungkin , kita hanya bisa berharap ada keajaiban dari Tuhan . Kita doakan saja pak Rayner semoga istri anda bisa melewati masa kritis nya ...."
Mendengar itu seketika cengkeraman tangannya pada dokter itu perlahan mengendur , air mata nya langsung meluruh dari mata tajam nya .
"Kalau begitu saya permisi pak Rayner ". Pamit Dokter tersebut
"Tunggu dokter , bolehkah saya melihat istri saya ?" ujar Rayner
"Silahkan pak ,tapi setelah istri anda dipindahkan ke ruang perawatan ". Sahut Dokter kemudian ia melangkahkan kakinya meninggalkan Rayner .
Setelah dokter itu pergi , tubuh tegap Rayner seketika langsung limbung terduduk dikursi tunggu depan ruang operasi . Rayner menundukkan kepala nya , tangan besarnya mengusap kasar wajah tampannya yang basah karena lelehan air mata nya .
Bolehkan Rayner menangis ? Tuhan sudah mendengar doa-doa nya . Putra telah lahir meskipun ibu nya harus mengalami koma . Ada secercah harapan Rayner pada Agatha , ia berharap wanita itu kuat dan mampu melewati masa kritis nya .
Didepan ruang operasi itu menjadi saksi rapuhnya seorang Rayner . Pria yang biasanya dikenal tegas dan dingin itu kini terlihat lemah dan rapuh .
Mata tajam yang biasa mengintimidasi lawan kini terpancar kesenduan yang mendalam .
"Tuhan , bolehkan aku meminta satu hal pada-Mu . Tolong cepat sembuhkan dan sadarkan ibu dari anak ku Tuhan , kuatkan dia melewati semua nya . Ku mohon Tuhan ...."
...----------------...
Digedung tinggi tak terawat itu , dua wanita beda generasi tengah duduk bersisihan dengan rokok yang terselip dijari masing-masing .
"Apa kau sudah menjalankan tugas mu dengan baik ?" tanya wanita paruh baya itu pada wanita muda disamping nya tanpa menolehkan kepala nya .
"Sudah , kau hanya tinggal menunggu kabar baik nya ". Jawab wanita muda itu seraya menguarkan asap rokok nya kesembarang arah .
"Bagus , ini imbalan untuk tugas mu ". Wanita paruh baya itu menaruh amplop coklat berisi uang .
Dan wanita muda itu segera meraih amplop itu dan membuka nya ."Hanya separuh ?"
"Ya , sisa nya aku akan membayar nya setelah mendapatkan kabar baik itu ". Ucap nya
"Baik lah , aku akan menagih janji mu itu ".
"Hmm.. Kuharap tugas mu benar-benar memuaskan dan tak mengecewakan ku Fara ". Ucap nya
"Kau bisa mempercayakan itu pada ku nyonya Nesa ".
Ya , dua wanita beda generasi itu adalah Fara - sahabat Agatha dan juga Nesa - ibu dari mantan istri Rayner .
Kedua nya saling mengenal dan bekerjasama untuk mencapai tujuan masing-masing . Nesa yang menginginkan Rayner hancur karena pria itu sudah membuat pernikahan putri nya dan David hancur , sedangkan Fara yang membenci Agatha hanya karena Rakhes mencintai wanita itu .
Fara memang menaruh rasa pada Rakhes tapi pria itu sulit didekati dan selalu memprioritaskan Agatha . Fara tak suka hal itu , begitu memuakkannya .
Sungguh perpaduan dua wanita iblis yang berambisi kuat untuk menghancurkan hidup orang lain .
Nesa tersenyum miring mendengar ucapan Fara , setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung tua itu meninggalkan Fara yang masih duduk dibalkon seraya menghisap benda nikotin itu .
.
.
.
Haii . Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terima kasih 🌹♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ken L
aduhhh kenapa Agatha uda masuk ke rumah Rayner dipindahkan ke apartment?
baiknya di rumah saja banyak orang yg menjaga Agatha..
fara ga tahu penyakit akut adalah Iri hati
2025-01-26
0
Eka
semoga pelakunya swcepatnya ditemukan fara sama neza rupanya bosan hidup dia membangunkan singga yg swdang todur tunggu balasan dari rakhes dan rayner ya kamu
2025-01-23
0
ira
sepertinya rasa cinta Ray terhadap Agatha sdh dalam nh makanya Ray sampai nangis,semoga Agatha bisa cepat sadar dn syukurlah bayinya terselamatkan
2025-02-13
0