Bab 10

Samudra menggandeng tangan Aira dengan tersenyum senyum.

"Kalo kamu suka beneran sama aku, aku tidak tanggung jawab ya," Ujar Aira malas.

"Tidak akan, saya seperti ini terpaksa," Jawab Samudra.

"Aku kepo deh kenapa kamu melakukan semua ini, kalo kamu mau di jodohkan ya terima aja, toh mungkin kedua orangtua mu mau yang terbaik buat kamu," Kata Aira.

Samudra menghela nafas panjang, malas dengan pertanyaan Aira, lalu Samudra berkata,"Yang mereka pilih itu wanita murahan, keluarga saya tidak tahu kelakuan wanita itu di belakang mereka,"Jawab Samudra.

"Kenapa ga kamu bilang aja tentang wanita itu sama keluarga mu," Ucap Aira enteng.

Samudra melotot kan mata nya, menatap tajam ke arah Aira.

"Biasa aja dong natap nya, jangan bikin merinding," Ucap Aira.

"Dasar semua wanita memang cerewet," Kata Samudra.

"Dasar cowo nyebelin," Balas Aira malas.

"Tapi tampan kan," Jawab Samudra.

"Pengen muntah denger nya," Ucap Aira.

"Ka__Kamu...." Ucap Samudra menunjuk muka Aira.

"Apaa." Jawab Aira melotot.

Samudra menahan emosi nya menghadapi Aira, tapi sebisa mungkin ia tahan emosi nya. "Besok kamu akan ikut saya ke mansion, kamu harus tampil menarik," Ujar Samudra.

"Iyaa," Jawab Aira malas.

"Pake baju yang tadi kita beli itu, jangan malu-maluin," Ucap Samudra.

"Yaudah aku ga bakal dateng deh," Jawab Aira malas.

"Ingat perjanjian," Ucap Samudra tersenyum.

"Antarkan aku pulang, gara-gara perjanjian konyol ini semua kerjaan aku jadi tertunda," Ajak Aira malas.

"Dengan senang hati, ayo sayang," Jawab Samudra menyodorkan tangan nya.

...

Hari sudah berganti malam.

Aira melihat ponsel nya berbunyi, ia melihat pesan dari sang adik.

(Ka, tadi ibu nanyain kaka, kata ibu kaka pergi kemana?) Ucap Farel mengirim pesan.

(Kamu kasih tau ga kaka berada dimana?) Tanya Aira membalas pesan.

(Engga ka, takut nya ibu ngasih tau ke ka Angga, seminggu kebelakang ada ka Angga sama istri nya kesini, nyari kaka) Farel mengirim pesan.

(Dek, kaka mohon jangan ngasih tau ke siapa-siapa kaka ada disini, kaka minta tolong sama kamu ya) Aira membalas pesan.

(Iya ka, Farel janji akan jaga rahasia, kaka disana baik-baik ya, nanti kalo Farel udah kerja, farel nyusul kaka kesana) Balaa Farel.

Aira tersenyum melihat pesan dari sang adik nya, meskipun tidak satu ayah, tapi hanya Farel yang peduli dengan aku.

"Ternyata kalian mencari ku, ku pikir kalian akan senang-senang setelah kepergian ku, atau mereka hanya memastikan kalo aku sudah benar-benar pergi," Ucap Aira dalam hati.

Aku sudah mengikhlas kan diri mu untuk wanita lain.

Perasaan ku sudah mati untuk mu, tidak ada perasaan marah lagi ketika aku mengingat perlakuan buruk mu, berbahagialah.

Sampai jumpa pada kesempatan yang mungkin tidak akan pernah ada.

Aira tersenyum getir kala ia mengingat penghianatan yang ia terima dulu, ia bangga dengan diri nya yang masih bertahan hidup hingga detik ini.

"Masih belum terlalu malam, mending aku jalan-jalan sebentar mencari angin dulu," Ucap Aira dalam hati, ia memakai jaket yang tebal dan juga tidak lupa kaos kaki nya.

Aira menelusuri jalanan yang belum terlalu faham arah nya, ia melihat lihat orang berlalu lalang, Aira tersenyum bahagia, akhirnya ia bisa hidup sendiri dengan penuh ketenangan.

"Tolong..." Teriak seseorang meminta tolong.

Aira mencari arah suara yang berteriak itu. Aira melihat ada satu wanita yang sedang di todong senjata tajam, Aira menutup mulut nya, sebisa mungkin ia tidak berteriak, agar ia tidak ketahuan para preman itu.

Lalu Aira mempunyai ide untuk mengelabui para preman itu. Aira menyembunyikan suara police di ponsel nya.

Dan rencana nya berhasil, ia melihat para preman itu berlari menggendarai motor nya.

Lalu Aira menghampiri wanita itu, lalu ia berkata."Kamu tidak apa-apa? Kenapa kamu jalan sendirian di tengah malam seperti ini?"Tanya Aira.

"Aku baru pulang dari rumah teman ku, mereka mengejar aku dari jalanan rame sampai kesini," Jawab wanita itu gemetar.

"Kita duduk dulu disana," Ajak Aira.

Wanita itu mengangguk menuruti Aira.

"Nih minum dulu, tarik nafas dulu," Ucap Aira memberi sebotol air mineral

Wanita itu meminum air yang diberikan Aira.

"Terima kasih ka sudah menolong aku, aku punya hutang nyawa sama kaka," Ujar wanita itu.

"Jangan bicara seperti itu, kita sesama manusia harus saling tolong menolong. Terus kamu tau dari mana tadi aku yang menakuti mereka dengan suara police," Tanya Aira.

"Ngeliat kaka tadi sekilas, aku juga tadi sedikit was-was, takut nya kaka tertangkap sama mereka, mereka pasti suruhan musuh nya mommy atau daddy aku," Jawab wanita itu.

"Lain kali jangan pulang malam sendirian, bahaya tau," Ujar Aira.

"Iya ka, sekali lagi makasih udah nolongin aku. Kenalin nama aku Fera," Ucap wanita yang Bernama Fera itu.

"Aku Aira, senang berkenalan dengan kamu," Jawab Aira.

"Ka Aira, aku pulang dulu ya, takut nya pulang kemalaman, mommy sama daddy pasti cemas," Pamit Fera.

"Kamu hati-hati dijalan ya," Jawab Aira.

"Iya ka sekali lagi makasih," Ucap Fera.

Aira menggangguk tersenyum melihat ke arah Fera.

"Huff anak zaman sekarang masih sekolah udah bawa mobil sendiri," Ucap Aira dalam hati sembari menggelengkan kepala.

Lalu Aira pun pergi dari tempat tadi.

"Waktu nya tidur cantik," Ucap Aira.

...

Pagi hari telah tiba, Aira sibuk dengan pekerjaan rumah nya.

"Bahan-bahan makanan sudah mau habis, aku belanja dulu deh," Ucap Aira melihat lihat apa saja yang sudah habis di kulkas.

Setelah membereskan rumah nya, lalu ia bersiap-siap pergi ke supermarket terdekat.

Aira melihat catatan yang ingin dibeli untuk kebutuhan sehari-hari nya.

"Hmm apa lagi ya, biar sekalian," Ucap Aira dalam hati sambil berpikir keras.

Sesudah belanja, Aira memutuskan ingin pulang, namun baru saja ia keluar dari supermarket itu, ia melihat seorang nenek-nenek yang akan tertabrak, lalu Aira menjatuhkan belanjaan nya, niat hati ingin menolong nenek itu.

"Nenek, awas," Teriak Aira sambil berlari ke arah wanita tua itu.

Lalu Aira menangkap nenek yang akan tertabrak itu, ia terjatuh mengenai jalan, tapi ia berhasil menolong nenek itu.

"Nenek tidak apa-apa?" Tanya Aira menghawatirkan wanita paruh baya itu, ia tidak peduli dengan luka nya.

"Saya tidak apa-apa, tangan sama kaki kamu terluka," Jawab wanita paruh baya itu.

"Syukurlah nek, ini luka biasa nanti juga sembuh sendiri," Jawab Aira teraenyum.

"Ibu." Teriak wanita memanggil.

"Ibu maafkan aku bu, ibu tidak apa-apa?" Tanya wanita itu cemas.

"Ibu tidak apa-apa, tadi ibu di tolong wanita ini, kalo ibu ga di tolongin mungkin ibu sudah tiada," Ujar wanita tua itu.

Wanita itu menghela nafas kasar, lalu ia menatap ke arah Aira, "Terima kasih nak sudah menolong ibu saya, kami punya hutang nyawa sama kamu," Ucap wanita itu menatap Aira.

"Iya tante, kita sesama manusia harus saling menolong, kalo begitu saya pamit pulang du ya tan," Pamit Aira.

"Setidak nya biarkan kami mengobati luka kamu dulu, itu pasti sakit," Ucap wanita itu mencegah Aira pulang.

"Tidak usah tante, ini hanya luka kecil, nanti juga sembuh sendiri," Jawab Aira tersenyum.

"Tidak ada penolakan, biar tante obatin dulu ya," Ucap wanita itu.

Lalu Aira tidak lagi bisa menolak, Aira menuruti nya.

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

yang pertama pastinya adik Samudra... yang ditolong kedua pasti nenek dan ibunya Samudra.klop deh ... semua pasti setuju dengan Aira nantinya...

2024-12-04

5

Deliza Yuseva

Deliza Yuseva

Aira memang sudah jodohnya sama Samudra, satupersatu orang terdekat dr Samudra di pertemukan dgn Aira.

2024-12-31

0

guntur 1609

guntur 1609

wah komplitlah semua keluarga alexander hutang budi sm aira. oasti mereka setuju kalau alex sm denganaira. sekarang alex nya yg kapok. jadi senjata makan tuan.kekkwkkwkkwkwk

2024-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Akhir dari semuanya.
7 Bab 7. Memulai kehidupan baru
8 Bab 8. Laki-laki menyebalkan
9 Bab 9. Menjalani drama
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Paksaan Menikah
17 Sekilas kisah masa lalu
18 Pernikahan dan kejutan
19 Malam pertama
20 Bingung
21 Malam pengantin yang tertunda
22 Rencana bulan madu
23 Shopping bersama mertua
24 Taman mawar
25 Siapa sebenar nya?
26 Terbongkar nya asal Aira
27 Sisi lain Aira
28 Kabar bahagia
29 Fera dan kehidupan nya
30 Ngidam aneh
31 Lahiran Aisyah
32 Nasihat untuk Aira
33 Tingkah diluar nalar Fera
34 Bertemu tidak sengaja
35 Kejadian tak terduga
36 Bayi kembar
37 Laki laki misterius
38 Kepulangan
39 Perhatian sang mertua
40 Kisah Hendra dan Fera
41 Menara Eiffel with kamu
42 Dua agresif
43 Kisah dua pasangan
44 Akhirnya ketahuan
45 Terbongkar
46 Aira pergi
47 Perkelahian antara adik dan kakak.
48 Baikan
49 Restu
50 Pulang
51 Kejutan
52 Bertemu calon mertua
53 Rencana tunangan yang mendadak
54 Bertemu mantan mertua julid
55 Bertemu mantan madu
56 Rencana Pulang
57 Tentang Siska Dan Angga
58 Rencana Licik Luck
59 Salah Faham
60 Bab 60
61 Kedatangan Hendra
62 Terbongkar
63 Penyesalan Angga
64 Dalang Penculikan
65 Kejadian Yang Begitu Cepat
66 Kabar Bahagia
67 Suami vs mertua posesif
68 Salah Faham
69 Bumil Mengidam
70 Bab 70
71 Fera sakit
72 Tentang Fera Dan Hendra
73 Kedatangan Bunda Rista
74 Kabar Duka
75 Kembali Bertemu dengan Siska
76 Meminta Izin
77 Melamar Nina
78 Kado Pernikahan
79 Melahirkan, tapi...
80 Cerita Luck
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Luck Galau
84 Bocah Nakal
85 Pernikahan Fera Dan Hendra
86 Kepergian Luck
87 Kepindahan Fera
88 Langkah Samudra
89 Bab 89
90 Kembali Di Pertemukan Dengan Masalalu
91 Percaya Dengan Bocah
92 POV Angga
93 Kehamilan Fera
94 Selesai.
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Akhir dari semuanya.
7
Bab 7. Memulai kehidupan baru
8
Bab 8. Laki-laki menyebalkan
9
Bab 9. Menjalani drama
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Paksaan Menikah
17
Sekilas kisah masa lalu
18
Pernikahan dan kejutan
19
Malam pertama
20
Bingung
21
Malam pengantin yang tertunda
22
Rencana bulan madu
23
Shopping bersama mertua
24
Taman mawar
25
Siapa sebenar nya?
26
Terbongkar nya asal Aira
27
Sisi lain Aira
28
Kabar bahagia
29
Fera dan kehidupan nya
30
Ngidam aneh
31
Lahiran Aisyah
32
Nasihat untuk Aira
33
Tingkah diluar nalar Fera
34
Bertemu tidak sengaja
35
Kejadian tak terduga
36
Bayi kembar
37
Laki laki misterius
38
Kepulangan
39
Perhatian sang mertua
40
Kisah Hendra dan Fera
41
Menara Eiffel with kamu
42
Dua agresif
43
Kisah dua pasangan
44
Akhirnya ketahuan
45
Terbongkar
46
Aira pergi
47
Perkelahian antara adik dan kakak.
48
Baikan
49
Restu
50
Pulang
51
Kejutan
52
Bertemu calon mertua
53
Rencana tunangan yang mendadak
54
Bertemu mantan mertua julid
55
Bertemu mantan madu
56
Rencana Pulang
57
Tentang Siska Dan Angga
58
Rencana Licik Luck
59
Salah Faham
60
Bab 60
61
Kedatangan Hendra
62
Terbongkar
63
Penyesalan Angga
64
Dalang Penculikan
65
Kejadian Yang Begitu Cepat
66
Kabar Bahagia
67
Suami vs mertua posesif
68
Salah Faham
69
Bumil Mengidam
70
Bab 70
71
Fera sakit
72
Tentang Fera Dan Hendra
73
Kedatangan Bunda Rista
74
Kabar Duka
75
Kembali Bertemu dengan Siska
76
Meminta Izin
77
Melamar Nina
78
Kado Pernikahan
79
Melahirkan, tapi...
80
Cerita Luck
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Luck Galau
84
Bocah Nakal
85
Pernikahan Fera Dan Hendra
86
Kepergian Luck
87
Kepindahan Fera
88
Langkah Samudra
89
Bab 89
90
Kembali Di Pertemukan Dengan Masalalu
91
Percaya Dengan Bocah
92
POV Angga
93
Kehamilan Fera
94
Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!