Bab 4

*Cinta Aisyah*

Matahari mungkin bersinar terang,

Namun sinarmu lebih menyentuh jiwa,

Keberadaanmu adalah melodi,

Yang menenangkan dalam setiap nada.

***

"Papa tidak menerima penolakan. Papa harap kamu tidak akan mengecewakan papa. Jika kamu berani macam-macam, jangan pernah panggil aku papa lagi.! Dan silahkan pergi dari rumah ini!" tegas sang papa kemudian berlalu pergi meninggalkan istri dan anaknya yang masih duduk di sana.

Mendengar ultimatum sang papa, Abi tidak bisa lagi menolak permintaan papanya. Bukan keluar dari rumah itu saja, bahkan tidak dianggap sebagai anaknya lagi yang dia pikirkan saat ini.

Pak Adam tau kelemahan sang putra yang tidak bisa jauh dari sang mama tercinta, kini menuruti keinginan sang papa untuk menikah pun dia angguki.

Setelah satu bulan, janji suci pernikahan itu sudah terucap dari bibir Abimana. Pernikahan mereka berdua lain dari pada yang lain. biasanya semua pernikahan itu didasari rasa bahagia, tapi pernikahan ini justru menyakitkan bagi Abimana dan Aisyah.

***

'Kembali dengan Abimana dan Aisyah'

"Apa ada yang ingin kau tanyakan Aisyah ?" tanya Abi setelah memberikan penjelasan pada Aisyah.

"Tidak ada." jawabnya singkat.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menyuruh asistenku untuk membeli bahan makanan, agar kau bisa makan. Atau kau ingin pergi dan berbelanja sendiri ?" tawar Abi lagi.

"Tidak, aku lelah ingin istirahat." sahut Aisyah lagi yang terdengar lembut dan singkat.

"Oke, istirahatlah."

Aisyah kemudian bangkit ke kamarnya. Aisyah mengurung dirinya di dalam kamar. Dia menangis dalam diam sambil meratapi nasibnya setelah mendengar penjelasan Abimana yang akan berakhir perceraian suatu saat nanti.

Sampai saatnya adzan dzuhur berkumandang, Aisyah bergegas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya seperti biasa.

Abimana justru masih setia duduk diruang tengah menyelesaikan pekerjaan yang tertunda sejak kemarin. Meeting yang harusnya dilakukan hari ini dibatalkan dan membuat perjanjian esok hari.

Saat dirinya sedang fokus di depan layar laptopnya, bel di apartemen nya berbunyi.

Ting.. Tong..

Abi langsung beranjak dari duduknya membukakan pintu.

"Heey broo.. waah pengantin baru bukain pintu lama banget dari tadi, sampe mau patah nih kaki gue tau nggak." ujar Ricko Vandella asisten Abimana yang biasa di panggil Ricko sambil membawa beberapa kantong belanjaan.

"Haallah, belum ada satu menit dibilang lama." sahut Abi sambil menonyor kepala Ricko pelan lalu menutup kembali pintunya.

Ricko yang kerepotan membawa semua belanjaan atas perintah bosnya itu sudah berada di dapur dan menaruh nya di meja.

Abi yang tau istrinya tidak akan keluar berinisiatif untuk memasukan semua belanjaan nya ke dalam kulkas di bantu Ricko. Ricko yang sejak tadi celingukan mencari Aisyah di tepuk kepalanya oleh Abi pakai botol air mineral yang masih segel.

Dugh

"Aauww.. gila lu, lu anggep pala gua apaan sih Bi. Sakit tau." kata Ricko sambil meringis mengusap kepalanya yang sakit.

"Makanya, kerja itu yang fokus. Celingak celinguk dari tadi, cari apa !?" ujar Abi dengan wajah dingin nya.

"Istri lo mana Bi ? Masih tidur ?" tanya Ricko yang penasaran dengan wajah Aisyah jika tak memakai cadar dirumah. "Ooh iya gua lupa." kata Ricko lagi sambil menepuk jidatnya sendiri. "Kalian kan pengantin baru, abis berapa ronde semalam ? Sampe istri lo gak bisa bangun Bi ?" terang terangan Ricko mengatakan itu pada Abi dan langsung mendapat tatapan tajam oleh Abi.

"Lo pikir gue serakus itu ! Dasar gak waras !" sahut Abi lalu meninggalkan Ricko yang sedang memasukan semua barang belanjaan disana.

"Heh Bi.. Woy bantuin dong." Ricko berteriak kecil menciptakan kebisingan disana.

Abi tak memperdulikan ocehan Ricko, dia terus melangkah menuju ruang tengah dan kembali menatap layar laptopnya untuk kembali mengerjakan pekerjaan nya. Meladeni omongan Ricko sama saja seperti meladeni orang gila yang tidak bisa disembuhkan.

***

Kini hari sudah menjelang sore. Ricko sudah kembali ke kantor. Namun Abi masih saja fokus di depan layar laptopnya. Saat mendengar suara, Abi langsung menghentikan tangan nya yang lihai mengetik di atas keyboard nya.

"Astaga, sudah jam berapa ini ? Aku lapar sekali." Abi baru menyadari bahwa dirinya belum makan sejak pagi.

Abi juga memutar kepalanya melihat pintu kamar Aisyah masih tertutup rapat. Kemudian Abi berinisiatif memesan makanan online saja untuk hari ini. Karena untuk membuat makanan rasanya sudah lelah.

"Aku pesan online saja lah, jika masak waktuku tidak keburu untuk meeting sore nanti." kata Abi bicara sendiri.

Tak berselang lama makanan online datang ke apartement nya. Abi membeli beberapa makanan siap makan untuk makan malam Aisyah nanti. Abi lalu meletakkan nya di atas meja makan dan di pindahkan di atas piring. Abi kemudian melangkah menuju kamar Aisyah untuk menyuruhnya makan.

Tok..Tok..

Abi mengetuk pintu kamar Aisyah. Tak lama pintu pun terbuka.

"Aku sudah belikan makan siang. Makanan nya ada di meja makan." kata Abi dengan suara datar nya.

Namun Aisyah hanya diam tak memberi jawaban apapun dengan kepala menunduk. Abi yang tak mendapat jawaban kembali bicara.

"Aku pergi dulu. Ada urusan yang harus diselesaikan hari ini." tambah Abi lagi.

"Iyaa." singkat Aisyah.

Abi yang sudah mendengar jawaban Aisyah lalu melangkah menuju pintu untuk pergi karena memang ada satu pekerjaan yang harus ia kerjakan hari ini juga.

Aisyah yang baru memajukan kakinya satu langkah kembali berhenti dan memundurkan nya kembali menunduk diam.

"Ah iya satu lagi. Aku mungkin akan pulang malam, tidak usah menungguku. Dan ingat, jangan buka pintu untuk siapapun jika bukan keluarga. Dan aku juga sudah menyimpan makanan untuk makan malam mu dilemari." tak butuh jawaban dari Aisyah dirinya langsung beranjak pergi meninggalkan Aisyah seorang diri disana.

Aisyah yang sudah melihat kepergian Abi, menghembuskan nafasnya kasar merasa lega karena dirinya bisa bebas untuk beberapa jam kedepan.

"Hufftt.. Akhirnya aku bisa makan juga. Sungguh lapar sekali rasanya." kata Aisyah bicara dengan dirinya sendiri.

Aisyah yang sudah berada di meja makan dan menyantap makanan yang sudah tersedia disana. Aisyah juga membuka cadarnya sesaat untuk memudahkan dirinya menikmati makanan nya. Tak butuh waktu lama dirinya menghabiskan makan siang di depan nya karena sudah lapar sekali sejak pagi. Namun dia yang ingin keluar kamar mencari makanan merasa enggan sebelum Abi yang mengajak nya makan.

Sore menjelang Aisyah membersihkan tubuhnya lalu tidak lupa melaksanakan kewajibannya. Setelah itu dirinya beranjak untuk membersihkan apartemen itu sambil bersholawat. Setelah selesai membersihkan semuanya Aisyah memilih menghabiskan waktunya menonton tv diruang tengah.

"Ah bosan sekali rasanya hari ini, mau pergi tidak di ijinkan. Semua lelaki sama saja, egois." Aisyah mengoceh sendiri merasa kesal dengan semua pria yang berinteraksi dengan nya.

***

Malam hari saat sudah menunjukan jam sepuluh malam. Aisyah ketiduran di atas sofa di depan tv yang masih menyala. Abi yang baru saja pulang melihat Aisyah ketiduran merasa kasihan meninggalkan nya sendirian dirumah.

Abi lalu berdiri sejenak melihat Aisyah yang terlihat damai dalam tidurnya.

"Kenapa harus tidur disini. Aku kan sudah bilang tidak usah menungguku, wanita memang susah di mengerti." Abi bergumam menggerutu sebal.

Abi kemudian mengambil remot tv untuk mematikannya. Abi yang tak tau harus bagaimana hanya duduk di sofa sebelah sambil memainkan poselnya menemani Aisyah sampai dia terbangun dengan sendirinya.

Jam sudah menunjukan jam 1 malam, Abi yang masih terjaga tak kuat menahan kantuknya. Aisyah masih setia memejamkan matanya membuat Abi menyerah dan menyandarkan kepalanya disandaran sofa kemudian tak lama ikut masuk ke alam mimpi.

Jam setengah tiga pagi, Aisyah terbangun mengerjapkan matanya perlahan sambil melenguh merenggangkan ototnya. Setelah membuka matanya Aisyah kaget melihat sosok pria tampan yang duduk menyandarkan kepalanya disofa sambil memejamkan matanya.

"Astaghfirullah.. Jam berapa ini ? Kenapa mas Abi tidur disini ?" lirih Aisyah agar tak mengganggu Abi yang sudah tidur pulas sambil bersedekap dada.

...----------------...

Bersambung...

Makasih buat para pembaca yang udah sempetin waktunya buat baca peran Abimana dan Aisyah. I love u all..

❣️

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

mis raaa bikin si Abimana ini bucin tingkat dewa sama aisyah

2025-01-28

1

Nur Azizah

Nur Azizah

lanjutt kak author lagi nyimak nih ,,,

2025-03-15

1

Mamah dini

Mamah dini

Abi jgn dulu bilang GK cinta dn tak mau menyentuh NY sm istrimu , nanti ke makan sendiri tuh omongan , kalau orang cantik biasa NY walau terhalang cadar bisa kelihatan berbeda , ini udh bicara yg engak2 , coba lihat yg bener bi nanti nyesel tau .

2025-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!