BAB02- Kesedihan.

Pagi kembali memperlihatkan kegagahan sang surya, yang terbit di ufuk timur.  Menyambut pagi nya Davina yang baru membuka kedua matanya. Tepat di mana, Davina terbangun dari tidurnya. Ada yang berbeda, saat kedua matanya terbuka, tampak sang Ayah sedang duduk di atas ranjangnya sambil berbicara. Dan di ruangan itu, bukan hanya Davina, Ayahnya dan pasien lainnya.

 

 

Davina sejenak mengangkat wajahnya dan menelusuri ke arah lawan bicara sang Ayah, betapa kagetnya dia, saat kedua ekor matanya menangkap pandangan dingin dari sosok pria di samping wanita tua yang cantiknya gak seperti seusianya.

 

"Davina, kenalkan Nak. Ini Nyonya Alexa, sahabat opa kamu sayang." kata Ayahnya membuat Davina langsung beranjak dari duduknya. Dengan cepat, wanita tua nan elegan itu tersenyum ke arah Davina, dan menyambut kedatangan Davina yang memberikannya salim.

 

 

Berbeda dengan pria dingin dan tampan di sampingnya, dia teramat tidak merasa baik. Seperti ada kebosanan dari wajahnya.

 

"Selamat pagi Nyonya." sapa Davina ke Nenek tua itu.

 

Dia tersenyum dan mengelus pundak Davina dengan lembut.

 

 

"Jangan panggil nyonya, panggil saja Oma." balas Nyonya Alexa, "Oh ya, kenalkan ini namanya Dave, calon suami kamu." balas Nenek tua itu.

 

 

Kedua mata Davina menatap kaget, seakan tubuhnya terguncang, saat mendengar perkataan si Nenek tua di depannya

 

 

'Bagaimana pria ini menjadi suamiku kedepannya? tampangnya saja sangat angkuh, dingin. Tampan, tapi sifatnya tak mencerminkan ketampanannya. Gila, Aku bisa gila.'

 

 

"Kenapa diam? berikan salam ke calon suami kamu nak." kata Nyonya Alexa.

 

 

"Agh, maaf Oma." balasnya dengan mencoba duluan mengulurkan tangannya ke arah Dave.

 

"Salam kenal, namaku Davina." kata Davina gugup.

 

 

 

Dave hanya menatap nanar ke Davina, aura ketidaksukaannya tergambar jelas dari tatapan tajamnya yang di layangkannya ke Davina. Sang nenek, menyikut tubuh Dave hingga terguncang dan tersadar, sekilas dia menoleh ke Neneknya. Ada raut wajah yang mengancam dari mata dan bibir sang Nenek.

 

 

Dengan malas, dia mengulurkan tangannya ke arah Davina. Dengan cepat juga dia melepas tangannya dan membuang pandangannya ke arah lain. Ayah, di sana tidak bisa menangkap jelas, perkenalan Dave dan Davina karena tubuh Davina menutupi keberadaan Dave yang sedang duduk di atas sofa.

 

 

Davina langsung berbalik dan menuju tempat duduk di samping ranjang Ayahnya.

 

 

"Baiklah Tuan Albert, maksud kedatangan saya ke sini, seperti janji kita sebelumnya. Saya akan menjodohkan Dave dan Davina seperti permintaan mendiang suami saya dan papa anda. Dan saya menyetujuinya. " kata Nenek tua itu dengan elegan dan berkharisma. Seperti dia memiliki kekuatan dan kekuasaan besar akan dirinya dan cucu di sampingnya.

 

 

"Baiklanya Nyonya, saya akan mengikuti semua yang anda katakan. Anak saya sudah  menyetujui permintaan anda kemarin dan kita hanya menunggu perintah selanjutnya." kata Tuan Albert dengan suara yang tersengal-sengal.

 

"Ayah, berbaringlah. Ayah tidak bisa banyak bicara. " Davina membantu sang Ayah untuk kembali rebahan, karena memang, kondisi sang Ayah belum menunjukkan tanda-tanda untuk sembuh.

 

 

"Oma, maafkan Ayah. Ayah tidak bisa mengobrol lama. Karena Ayah benar-benar tidak dalam keadaan yang seperti orang biasa." Davina membungkukkan setengah tubuhnya.

 

 

"Tidak apa-apa Nak. Kau memang anak yang sopan." balas Nyonya Alexa  dengan tersenyum. Berbeda dengan pria yang di samping sang Nenek,  lagi-lagi dia  menatap tidak suka ke Davina. Davina tidak berani menatapnya hingga dia membuang pandangannya ke arah sang Ayah.

 

Tiba-tiba, sang Ayah semakin merasa sesak. Tubuhnya berguncang, seperti sangat susah bernafas.

 

"Ayah... ada apa Yah?" suara Davina terdengar ketakutan, tangannya mencoba membantu sang Ayah.

 

 

"Panggilkan Dokter Dave!" perintah sang Nenek yang merasa kondisi Tuan Albert berbeda dari sebelumnya.

 

 

Dengan cepat dan langkahan seribu, Dave mencoba membantu keluarga yang akan menjadi istrinya. Meskipun dia tidak suka, tapi di masih punya hati untuk membantu orang-orang di sekitar.

 

Davina terus menangis, melihat Ayahnya yang tiba-tiba tidaklah baik, keadaanya semakin menurun. Tidak ada perkembangan semenjak dari beberapa hari lalu sang Ayah masuk rumah sakit.

 

Betapa bersedihnya Davina, jika sang Ayah benar-benar meninggalkan dirinya, siapa lagi yang dia punya di dunia ini. Hanya sang Ayah, sisa keluarganya. Ibu nya, telah meninggalkan Ayah dan dirinya. Sejak, Ayahnya tidak lagi memiliki kehidupan yang mewah.

 

 

Ayah Davina sebenarnya pengusaha kuliner, yang terbilang sukses. Apa yang dia tidak punya saat itu, semenjak bisnisnya bangkrut karena Tuan Albert memiliki penyakit, uang dan hartanya terkuras untuk pengobatan Tuan Albert yang tidak murah, sang Istri yang sebelumnya  sudah menikmati kehidupan mewah itu, pun pergi meninggalkan Davina dan Ayahnya.

 

 

"Tolong, semuanya keluar." suara Dokter yang di panggil Dave meminta Davina dan yang lainnya untuk keluar terkecuali pasien lain.

 

 

Davina dia menangis dan menolak untuk keluar.

 

"Dok! selamatkan Ayah saya." katanya dengan terisak, air matanya menggenangi wajah polosnya tanpa terpoles make-up sudah memancarkan kecantikan yang alami.

 

 

"Ayo Nak, kita keluar dulu. " Nyonya Alexa menarik lengan Davina dengan lembut.

 

"Tidak Oma! Aku harus di sini, Aku harus ada di samping Ayah. Cuma Davina, Oma yang Ayah punya." tubuhnya gemetar dan masih mendekati team medis.

 

Dave yang melihat wanita di depannya itu menangis, pun merasa jengah. Dengan cepat dia menarik lengan Davina dengan cengkraman tangan yang keras.

 

 

"Jangan mengganggu team medis untuk menolong Ayahmu! Jika kau mau Ayah mu selamat, ada baiknya Kau menunggu di luar. Kau di sini malahan menghambat kinerja mereka. Ayo keluar." katanya dengan datar dan tatapannya yang tajam sambil menarik lengan Davina dengan paksa.

 

 

Davina mau tidak mau, mengikuti Dave dan Omanya karena memang tangannya di cengkram dengan erat oleh Dave. Saat sudah di luar, Dave melempar tubuh Davina ke atas tempat duduk di depan pintu.

 

 

"Jangan kasar Dave!" ketus Nyonya Alexa ke Dave dan duduk di samping Davina yang sedang menangis.

 

"Kau harus tenang Nak." Nyonya Alexa menenangkan Davina dengan mengusap lembut pundak Davina.

 

 

"Oma! sampai kapan kita di sini? Dave benar-benar bosan! lebih baik Dave di perusahaan dari pada harus di sini, melihat wanita ini menangis!" ketus Dave pada Nyonya Alexa.

 

"Jaga bicaramu! Kau tidak melihat, wanita ini sedang merasakan kesedihan, karena Ayahnya sedang berjuang melawan sakitnya. Apa kau tidak punya hati sedikitpun?" mata Nyonya Alexa menengadah ke atas dengan tatapannya yang tajam, di mana Dave berdiri di depannya.

 

"Omaaa! ini kan kemuan Oma dan Opa serta mama dan papa. Bukan Dave yang mau Oma!" katanya dengan penekanan.

 

"Sekali lagi kau bicara! jangan harap kau bisa bebas!" ketus sang oma mengancam.

 

Dave pun mengalah, karena perintah Oma dan Papanya sesuatu yang sulit untuk dia tolak. Jika berani menolak, siap-siap saja dia akan di kurung. Kebebasan dan kekuasaannya bisa-bisa di tarik dari genggamannya.

 

"Oma. Jangan paksakan seseorang untuk menyukai kita. Tolong, kalian pulang saja, biarkan Davina sendiri di sini." kata Davina di sela-sela kesedihannya.

 

"Tidak Nak, ini sudah tugas kami untuk membantu kalian. Saat dulu, Oma dan Opa-mu sangat berjasa untuk kami. Oma dan Opa-mu la yang membantu merawat Dave, saat kami kehilangan dia. Selama sebulan, Dave berada di penjagaan oma dan opamu." jelas Nyonya Alexa.

 

 

Tiba-tiba, ranjang Ayah Davina tampak keluar dari kamarnya dengan terburu-buru dan tergesa-gesa, pihak medis membawanya keluar.

 

 

"Dok! kenapa Ayah saya di bawa keluar?" Davina beranjak dari duduknya dan di ikuti oleh Nyonya Alexa. Dave? dia hanya menoleh ke arah Davina.

 

"Maaf Nona, kesadaran Ayah anda menurun, kami akan membawa pasien ke ruangan ICU. Tolong berikan kami jalan." suara Dokter sekilas membuat tubuh Davina mematung, di iringi dengan ranjang yang sudah di dorong.

 

"Ayah.. Ayah...Ayah.. bangun Ayah." suara Davina  tersadar dan mengejar ranjang sang Ayah.

Dave yang melihat getirnya  perasaan dari Davina, tiba-tiba refleks beranjak dari duduknya dan menarik tubuh  Davina dari arah belakangnya dan menahan tubuh Davina dengan melingkarkan kedua tangannya di perut Davina untuk menahan Davina.

 

 

"Lepaskan Aku!" teriak Davina dengan raungannya serta meronta-ronta, menarik kedua tangan Dave yang melingkar di perutnya.

 

"Biarkan mereka membawanya." balas Dave masih datar.

 

"Lepaskan Aku! Kau tau apa!" teriak Davina lagi dengan mencoba menoleh ke belakang menatap Dave. Air matanya sudah menggenangi wajahnya, benar-benar tangisan yang merasa frustasi dengan keadaan.

 

"Aku tidak tau apa-apa, yang aku tau, mereka sedang menolong Ayahmu! jadi Stop, tolong tenangkan dirimu dulu." perintah Dave dengan penekanan.

 

 

"Kau tidak akan pernah tau rasanya seperti ini! Karena dia bukan Ayahmu!" teriak Davina dengan kedua mata yang menajam, tersirat kebencian dari kedua manik mata yang memerah dan tergenang cairan kesedihannya.

 

Refleks Dave menarik tubuh Davina, memposisikan tubuhnya agar saling berhadapan dengan Davina. Tangan Dave menarik tangan Davina dan mencengkram erat tangan kurus Davina.

 

 

"Kau akan menjadi Istriku! Jika terjadi sesuatu dengan Ayahmu, itu juga merupakan kesedihan buatku! meskipun aku jijik menerima perjodohan ini. Kau gadis yang sangat menyebalkan! gadis yang sangat keras kepala! dengarkan sedikit saja, Ayahmu sedang di tolong oleh team medis,  bisa kah sebentar saja kau untuk tenang!" teriak Dave ke arah wajah Davina.

 

 

"Dave! jangan kasar ke Davina!" Nyonya Alexa mengingatkan.

 

Air mata kesedihan itu terus menerus mengalir dengan di barengi kebencian terhadap Dave yang menghalangi Davina. Tetapi, akhirnya Davina perlahan berjongkok di atas lantai, tepatnya di depan tubuh Dave.

Davina menenggelamkan wajahnya di atas kedua kakinya, serta suara tangisannya pecah memenuhi koridor rumah sakit.

 

 

Bersambung.

 

 

***

 

 

Jangan lupa berikan Vote dan komentar kalian ya. Oh ya ikuti juga profil saya ya kakak semuanya ^^

 

 

 

"Wedding Ring" saya lanjut di Wattpa*, karena di sini takut gak bisa bapus bab. Mohon maaf, jadi saya ganti dengan judul baru dan tidak up tiap hari. Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

AiraCarolina Munthe

AiraCarolina Munthe

lanjut Thor...👍

2021-08-31

0

Cucu Siti Rodiah

Cucu Siti Rodiah

👍👍 suka

2021-05-05

0

Annes Tasya Gapang

Annes Tasya Gapang

suka bangat ceritanya💕😥

2021-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB01 - Ikhlas.
2 BAB02- Kesedihan.
3 BAB03 : APAKAH ADA MUKJIZAT?
4 BAB04 - Calon Istri.
5 BAB05 - SAH
6 BAB06 - Surat dari Ayah
7 BAB07 - TERENYUH
8 BAB08 - Keluarga.
9 BAB09 – WAJAH POLOS.
10 BAB10 - KEHANGATAN
11 BAB11– SOK AKRAB.
12 BAB12 - Siapa dia?
13 BAB13 - ECCA
14 BAB14 - Berbeda
15 BAB15 - MARAH
16 BAB16 - LUCU
17 BAB17 - OMA ALEXA
18 BAB18
19 BAB19
20 BAB20 - Apa Kabarmu?
21 BAB21 - MEMAAFKAN
22 BAB22 - MENGGEMASKAN
23 BAB23 - ISTRIKU
24 INFO
25 BAB24 - SERIUS
26 BAB25 - DAVINA MENGHILANG.
27 BAB26 - MELINDUNGI
28 BAB27 - MENANGIS
29 BAB28 - MAAFKAN AKU
30 BAB29 - TATAPAN
31 BAB30 - BINGUNG
32 BAB 31 : KECEWA
33 BAB32 -JANJI
34 BAB33 - PERIH
35 BAB34 : SAKIT
36 VISUL DAVE, DAVINA, WILLIAMS
37 BAB35 : PENYESALAN LAGI
38 BAB36 : DI HAKIMI
39 BAB37 : Air Mata Davina
40 BAB38 : KEINGINAN KELUARGA DAVE
41 BAB39 : KEGILAAN DAVE
42 BAB40 : ANDAI ITU AKU
43 DIBACA YA PEMBACAKU^^
44 BAB41 : KEBERADAAN DAVINA
45 BAB42 : SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN
46 BAB43 : KITA LIHAT SAJA
47 BAB44 : HIDUPLAH BAHAGIA
48 BAB45 : DAVE
49 BAB46 : CIUMAN KERINDUAN
50 BAB47 : APA KAU MENYUKAI WILLIAMS
51 BAB48 : SELAMAT MALAM
52 BAB49: PAGI INDAH
53 BAB50 - DAVE MENANG
54 BAB51 - APA KAU CEMBURU?
55 BAB52 : TAMU TAK DI UNDANG
56 BAB53 - KRITERIA CALON ISTRI
57 BAB54 : AJAKAN
58 BAB55 : SEMOGA MASIH SAMA
59 BAB56 : AKAN MELAWAN
60 BAB57 : PERLAWANAN
61 BAB58 :Good Job Baby
62 BAB59 : Cake Ultah
63 BAB 60 : SEBUAH PERMINTAAN
64 BAB61 : TIDAK AKAN MELEPASKAN
65 BAB62 : DAVE JAHAT
66 BAB63: AIR MATA DAVE
67 BAB64 : MENYALAHKAN DIRI
68 BAB65: PESTA
69 BAB66 : SERIGALA
70 BAB67: HATI DAN PIKIRAN
71 TOLONG DI BACA
72 BAB68 : KARMA
73 BAB69 : MELAWAN
74 BAB70 : AKU MENCINTAIMU
75 BAB71 : NOMOR TIDAK DI KENAL
76 BAB72 : BERBOHONG
77 BAB73 : KAU JAHAT
78 BAB74 : MIMPI JADI KENYATAAN
79 BAB75: IBU
80 BAB76: OMA ALEXA
81 BAB77 : PERTEMUAN TAK TERDUGA
82 BAB78 : Bertemu Sahabat
83 BAB79 : BERSAMA SAHABAT
84 BAB80 : Woy!!!
85 BAB81 : PACARAN
86 BAB82 : Calon Istri
87 BAB83 : TERIMA KASIH
88 BAB84 : KEBAHAGIAAN SAHABAT
89 BAB85 : LAMARAN
90 BAB86: TAMAT
91 PENGUMUMAN
92 MCB05 : Ingatan Masa Kecil.
93 INFO
94 Judul Baru
95 Daviana Smith
96 Panggilan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB01 - Ikhlas.
2
BAB02- Kesedihan.
3
BAB03 : APAKAH ADA MUKJIZAT?
4
BAB04 - Calon Istri.
5
BAB05 - SAH
6
BAB06 - Surat dari Ayah
7
BAB07 - TERENYUH
8
BAB08 - Keluarga.
9
BAB09 – WAJAH POLOS.
10
BAB10 - KEHANGATAN
11
BAB11– SOK AKRAB.
12
BAB12 - Siapa dia?
13
BAB13 - ECCA
14
BAB14 - Berbeda
15
BAB15 - MARAH
16
BAB16 - LUCU
17
BAB17 - OMA ALEXA
18
BAB18
19
BAB19
20
BAB20 - Apa Kabarmu?
21
BAB21 - MEMAAFKAN
22
BAB22 - MENGGEMASKAN
23
BAB23 - ISTRIKU
24
INFO
25
BAB24 - SERIUS
26
BAB25 - DAVINA MENGHILANG.
27
BAB26 - MELINDUNGI
28
BAB27 - MENANGIS
29
BAB28 - MAAFKAN AKU
30
BAB29 - TATAPAN
31
BAB30 - BINGUNG
32
BAB 31 : KECEWA
33
BAB32 -JANJI
34
BAB33 - PERIH
35
BAB34 : SAKIT
36
VISUL DAVE, DAVINA, WILLIAMS
37
BAB35 : PENYESALAN LAGI
38
BAB36 : DI HAKIMI
39
BAB37 : Air Mata Davina
40
BAB38 : KEINGINAN KELUARGA DAVE
41
BAB39 : KEGILAAN DAVE
42
BAB40 : ANDAI ITU AKU
43
DIBACA YA PEMBACAKU^^
44
BAB41 : KEBERADAAN DAVINA
45
BAB42 : SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN
46
BAB43 : KITA LIHAT SAJA
47
BAB44 : HIDUPLAH BAHAGIA
48
BAB45 : DAVE
49
BAB46 : CIUMAN KERINDUAN
50
BAB47 : APA KAU MENYUKAI WILLIAMS
51
BAB48 : SELAMAT MALAM
52
BAB49: PAGI INDAH
53
BAB50 - DAVE MENANG
54
BAB51 - APA KAU CEMBURU?
55
BAB52 : TAMU TAK DI UNDANG
56
BAB53 - KRITERIA CALON ISTRI
57
BAB54 : AJAKAN
58
BAB55 : SEMOGA MASIH SAMA
59
BAB56 : AKAN MELAWAN
60
BAB57 : PERLAWANAN
61
BAB58 :Good Job Baby
62
BAB59 : Cake Ultah
63
BAB 60 : SEBUAH PERMINTAAN
64
BAB61 : TIDAK AKAN MELEPASKAN
65
BAB62 : DAVE JAHAT
66
BAB63: AIR MATA DAVE
67
BAB64 : MENYALAHKAN DIRI
68
BAB65: PESTA
69
BAB66 : SERIGALA
70
BAB67: HATI DAN PIKIRAN
71
TOLONG DI BACA
72
BAB68 : KARMA
73
BAB69 : MELAWAN
74
BAB70 : AKU MENCINTAIMU
75
BAB71 : NOMOR TIDAK DI KENAL
76
BAB72 : BERBOHONG
77
BAB73 : KAU JAHAT
78
BAB74 : MIMPI JADI KENYATAAN
79
BAB75: IBU
80
BAB76: OMA ALEXA
81
BAB77 : PERTEMUAN TAK TERDUGA
82
BAB78 : Bertemu Sahabat
83
BAB79 : BERSAMA SAHABAT
84
BAB80 : Woy!!!
85
BAB81 : PACARAN
86
BAB82 : Calon Istri
87
BAB83 : TERIMA KASIH
88
BAB84 : KEBAHAGIAAN SAHABAT
89
BAB85 : LAMARAN
90
BAB86: TAMAT
91
PENGUMUMAN
92
MCB05 : Ingatan Masa Kecil.
93
INFO
94
Judul Baru
95
Daviana Smith
96
Panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!