Perjodohan Dan Pernikahan

Perjodohan Dan Pernikahan

BAB01 - Ikhlas.

—Mungkin, dengan Ikhlas menerima semuanya, seberkas cinta dapat muncul di dalam kehidupanku— Davina Sutedjo.

"Vin, Ayah mau, kamu menerima perjodohan dengan cucu sahabat Opa kamu, Nak. Ayah sangat yakin, cucunya sangat baik, dan sangat tepat buat kamu, sayang. Sebagai gantinya Ayah kelak, kalau Ayah tidak bisa menjaga kamu lagi." Suar Pria yang tak lagi muda itu sangat menyentuh. Tubuhnya sedang terbaring di atas ranjang ruangan rumah sakit yang di huni tiga ranjang dalam satu ruangan, tiba-tiba membuat tubuh Davina mengguncang. Davina, dia merasa kaget, saat tangannya sedang memijat lembut lengan sang Ayah terhenti tiba-tiba.

"Yah, tapi Davina masih belum matang Ayah. Masa iya harus di jodohkan sih? Davina bisa sendiri kok, Yah. Jadi, gak perlu ada perjodohan, kan? Lagian Ayah pasti sembuh, yakin sama Davina, Yah."

Kepalanya di sejajarkan ke arah wajah Davina, putri semata wayangnya itu.

"Nak, selagi Ayah masih hidup masih bisa bernapas, melihat kamu menikah saja, bisa membuat Ayah tenang di sisa detik-detik terakhir hidup Ayah. Tolong dipertimbangkan dulu, sebelum kamu menolaknya, Nak. Penyakit Ayah, bukan seperti penyakit biasa yang hanya sembuh beberapa hari saja. Penyakit ini, bisa saja tiba-tiba membuat hidup Ayah berakhir." Bukan guratan wajah sang Ayah saja yang bersedih, Davina juga ikut bersedih, membayangkan sang Ayah yang sudah lama merasakan sakit dalam tubuhnya.

Kulit mata yang tak lagi mulus itu, kini menatap ke Davina dalam-dalam. Ekor matanya, tidak melepas biji mata yang mencoba menghindar.

Tangan lemahnya terulur, menarik pelan tangan Davina dan menggenggamnya.

"Ayah takut, Nak. Ayah tidak tenang bila mana nantinya kami sendiri, saat Ayah sudah tak di samping kamu. Karena dari itu, selagi Ayah masih bernapas, menikalah dengan pria itu. Yakin sama Ayah, kamu kelak akan bahagia bersamanya." Suar penuh harap dan memohon itu terdengar jelas di indera pendengaran Davina.

Getir di rasa hatinya. Bagaimana bisa Davina menolak permintaan sang Ayah di dalam keadaan yang tidak memungkinkan bagi dirinya untuk menolak permintaannya.

'Selama ini, Ayah tidak pernah meminta yang aneh-aneh kepadaku. Di saat ini, di saat dia terbaring lemah, dengan perlatan medis yang terpasang di sekujur tubuhnya, sangat kejam, jika Aku menolak permintaannya. Bahkan, biaya rumah sakit saja, sahabat opa yang menanggungnya. Sementara Aku? Tidak pernah memberikan yang terbaik buat Ayah. Tidak bisa memberikan apa-apa, terkecuali waktuku. Bagaimana mungkin, Aku bisa menolak untuk permintaan yang barusan Ayah katakan, yang mungkin saja, membuat Aku menyesal selamanya, jika Aku menerima perjodohan ini'

"Davina, kamu pikirkan dulu Nak. Kalau belum bisa menjawab sekarang. Jika jawaban kamu tetap sama, papa tidak akan meminta lagi."

"Baiklah, Ayah, Davina akan menerimanya. Jika itu membuat Ayah tenang, bahkan penyakit Ayah sembuh. Davina Akan lakukan, selagi bisa membahagiakan Ayah." Matanya berkilat, ada guratan kesedihan di balik ucapannya. Tapi, mampu di tutupi gadis kecil kesayangan Ayahnya.

Kedua sudut bibir sang Ayah membentuk sebuah senyuman. Ada kelegahan dari wajahnya.

"Terima kasih putri Ayah. Ayah tau, Davina memang putri Ayah yang sangat baik dan penurut."

"Sudah, jangan terus memuji Davina. Sekarang, tidurlah. Ayah sedari tadi banyak bicara, bagaimana mau cepat pulih." Davina beranjak berdiri dan menutup tubuh sang Ayah dengan selimut.

Sedangkan sang Ayah, masih menatap wajah sang putri dengan lekat, meskipun dia tau jelas, ada kesedihan yang dia tutupi.

Seusai menutup tubuh sang Ayah dengan selimut, Davina kembali mendudukkan tubuhnya, menatap wajah sang Ayah, yang baru saja memejamkan kedua matanya.

Sesudah di rasa sang Ayah tertidur dengan nyenyak, Davina beranjak berdiri, dan berjalan keluar menuju koridor rumah sakit.

"Aku harus ikhlas, mungkin Rasyid bukan jodohku. Apakah kelak, ada seberkas cinta dari perjodohan ini? Mari kita coba." Davina duduk di koridor rumah sakit sambil mengusap air matanya.

"Kau menangis?" Pria yang duduk di samping Davina, tiba-tiba mengagetkan Davina dari kesedihannya. Memang benar, air mata Davina menggenangi wajah putih polosnya.

Pria yang duduk satu bangkunya saja tidak bisa di sadarinya. Membuat Davina bingung, sejak kapan pria berbadan tegap, bertubuh atletis, sangat sempurna di mata Davina, berada di sampingnya. Sejenak membuat Davina mematung.

"Aku yakin, kau benar-benar menangis." katanya dengan merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangan, kemudian memberikannya ke Davina. "Nih, siapa tau saja kau membutuhkannya. Ambillah," perintah pria itu ke Davina sambil tersenyum manis.

"Tidak usah Tuan, Terima kasih." tolak Davina dan sigap berdiri untuk menjauh dari pria asing baik hati.

Davina berjalan memunggungi pria asing yang menegurnya. Pikir Davina, dia sudah terlepas dari pria yang sok akrab dengannya, kenyataannya tidak. Pria itu mengejar Davina dan menghentikan langkah Davina.

Dengan tersenyum, pria asing di depan Davina menarik punggung tangannya. Lalu, ia memberikan sapu tangan yang di tolak Davina sebelumnya ke atas telapak tangan Davina.

"Pakailah, aku yakin kau membutuhkannya. Air mata mu sangat berharga, jika terbuang sia-sia di wajah cantikmu. Harus bisa menjadi lebih kuat." Senyuman tipis tampak dari bibirnya yang merah. Setelah memberikan sapu tangan, pria asing itu berlalu meninggalkan Davina.

Tampak mendatangi teman prianya yang juga baru keluar dari salah satu ruangan rumah sakit. Keduanya sama-sama tinggi, bertubuh kekar bak seorang atletis. Sangat menawan bila di pandang mata.

"Siapa dia?" tanya Davina sambil mengusap sisa air matanya dengan sapu tangan pemberian pria asing tadi.

Bahkan, aroma parfume yang sangat menenangkan dari tubuh pria asing tadi, masih melekat di indera penciuman Davina. Terus memandangi pria tadi, hingga berlalu dari koridor rumah sakit.

Davina pun mencoba mencari udara segar, dengan berjalan menuju pintu keluar ke arah halaman rumah sakit.

Dengan mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku halaman yang bertabur rerumputan hijau dan pepohonan rindang, membuat sejenak pandangan Davina teralihkan dari kesedihannya.

"Jika Aku menikah nanti, Rasyid tidak bisa berada di dalam hatiku lagi. Meskipun Rasyid tidak tau, selama ini aku memendam cinta dalam diam untuknya." Kedua matanya  menatap ke langit biru yang terbentang luas. Menikmati udara yang menyapu permukaan kulit dan rambut panjang ikal bewarna hitam.

Sedikit berbicara soal Rasyid. Rasyid, adalah sahabat dekat Davina, sejak mereka duduk di bangku SMA. Keduanya terpisah, saat mereka melanjutkan studi mereka masing-masing ke Universitas yang berbeda. Hanya saja, semesta mempertemukan mereka kembali, di satu perusahaan besar di Jakarta.

Perusahaan itu mempertemukan mereka kembali di satu Divisi, yaitu Divisi pemasaran antara lain, promosi dan penjualan. Di sinilah, mereka juga di pertemukan dengan Dinda, Vira dan Aldi.

Rasyidlah, yang menjadi leader di team yang beranggotakan Dinda, Vira dan Davina. Hanya saja, di dalam team itu, Rasyid tampak sangat perhatian dengan Savira bukan Davina, sehingga ada kecemburuan di dalam hati Davina. Tapi, Davina memilih untuk memendam cinta yang sudah tumbuh lama di dalam dirinya.

"Setidaknya, aku pernah mencintai pria selain Ayahku. Meskipun, cinta ini hanya bisa bersemi dalam diam di hatiku."

Bersambung

***

Hai, jika kalian suka dengan cerita saya. Tolong berikan jejak komentar dan Vote kalian ^^. Oh ya tolong dong ikuti profil saya, dan favoritkan cerita ini agar kalian tidak ketinggalan.

Jangan lupa juga mampir di karya saya lainnya.

TERPAKSA MENIKAH

KEKASIHKU SEORANG CEO

MY CHOSEN WIFE

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

hadir nich Thor ....

2023-09-02

1

AiraCarolina Munthe

AiraCarolina Munthe

Semangat Thor.....🙏

2021-08-31

0

Ni Nyoman Rinti

Ni Nyoman Rinti

baru nyimak

2021-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB01 - Ikhlas.
2 BAB02- Kesedihan.
3 BAB03 : APAKAH ADA MUKJIZAT?
4 BAB04 - Calon Istri.
5 BAB05 - SAH
6 BAB06 - Surat dari Ayah
7 BAB07 - TERENYUH
8 BAB08 - Keluarga.
9 BAB09 – WAJAH POLOS.
10 BAB10 - KEHANGATAN
11 BAB11– SOK AKRAB.
12 BAB12 - Siapa dia?
13 BAB13 - ECCA
14 BAB14 - Berbeda
15 BAB15 - MARAH
16 BAB16 - LUCU
17 BAB17 - OMA ALEXA
18 BAB18
19 BAB19
20 BAB20 - Apa Kabarmu?
21 BAB21 - MEMAAFKAN
22 BAB22 - MENGGEMASKAN
23 BAB23 - ISTRIKU
24 INFO
25 BAB24 - SERIUS
26 BAB25 - DAVINA MENGHILANG.
27 BAB26 - MELINDUNGI
28 BAB27 - MENANGIS
29 BAB28 - MAAFKAN AKU
30 BAB29 - TATAPAN
31 BAB30 - BINGUNG
32 BAB 31 : KECEWA
33 BAB32 -JANJI
34 BAB33 - PERIH
35 BAB34 : SAKIT
36 VISUL DAVE, DAVINA, WILLIAMS
37 BAB35 : PENYESALAN LAGI
38 BAB36 : DI HAKIMI
39 BAB37 : Air Mata Davina
40 BAB38 : KEINGINAN KELUARGA DAVE
41 BAB39 : KEGILAAN DAVE
42 BAB40 : ANDAI ITU AKU
43 DIBACA YA PEMBACAKU^^
44 BAB41 : KEBERADAAN DAVINA
45 BAB42 : SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN
46 BAB43 : KITA LIHAT SAJA
47 BAB44 : HIDUPLAH BAHAGIA
48 BAB45 : DAVE
49 BAB46 : CIUMAN KERINDUAN
50 BAB47 : APA KAU MENYUKAI WILLIAMS
51 BAB48 : SELAMAT MALAM
52 BAB49: PAGI INDAH
53 BAB50 - DAVE MENANG
54 BAB51 - APA KAU CEMBURU?
55 BAB52 : TAMU TAK DI UNDANG
56 BAB53 - KRITERIA CALON ISTRI
57 BAB54 : AJAKAN
58 BAB55 : SEMOGA MASIH SAMA
59 BAB56 : AKAN MELAWAN
60 BAB57 : PERLAWANAN
61 BAB58 :Good Job Baby
62 BAB59 : Cake Ultah
63 BAB 60 : SEBUAH PERMINTAAN
64 BAB61 : TIDAK AKAN MELEPASKAN
65 BAB62 : DAVE JAHAT
66 BAB63: AIR MATA DAVE
67 BAB64 : MENYALAHKAN DIRI
68 BAB65: PESTA
69 BAB66 : SERIGALA
70 BAB67: HATI DAN PIKIRAN
71 TOLONG DI BACA
72 BAB68 : KARMA
73 BAB69 : MELAWAN
74 BAB70 : AKU MENCINTAIMU
75 BAB71 : NOMOR TIDAK DI KENAL
76 BAB72 : BERBOHONG
77 BAB73 : KAU JAHAT
78 BAB74 : MIMPI JADI KENYATAAN
79 BAB75: IBU
80 BAB76: OMA ALEXA
81 BAB77 : PERTEMUAN TAK TERDUGA
82 BAB78 : Bertemu Sahabat
83 BAB79 : BERSAMA SAHABAT
84 BAB80 : Woy!!!
85 BAB81 : PACARAN
86 BAB82 : Calon Istri
87 BAB83 : TERIMA KASIH
88 BAB84 : KEBAHAGIAAN SAHABAT
89 BAB85 : LAMARAN
90 BAB86: TAMAT
91 PENGUMUMAN
92 MCB05 : Ingatan Masa Kecil.
93 INFO
94 Judul Baru
95 Daviana Smith
96 Panggilan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB01 - Ikhlas.
2
BAB02- Kesedihan.
3
BAB03 : APAKAH ADA MUKJIZAT?
4
BAB04 - Calon Istri.
5
BAB05 - SAH
6
BAB06 - Surat dari Ayah
7
BAB07 - TERENYUH
8
BAB08 - Keluarga.
9
BAB09 – WAJAH POLOS.
10
BAB10 - KEHANGATAN
11
BAB11– SOK AKRAB.
12
BAB12 - Siapa dia?
13
BAB13 - ECCA
14
BAB14 - Berbeda
15
BAB15 - MARAH
16
BAB16 - LUCU
17
BAB17 - OMA ALEXA
18
BAB18
19
BAB19
20
BAB20 - Apa Kabarmu?
21
BAB21 - MEMAAFKAN
22
BAB22 - MENGGEMASKAN
23
BAB23 - ISTRIKU
24
INFO
25
BAB24 - SERIUS
26
BAB25 - DAVINA MENGHILANG.
27
BAB26 - MELINDUNGI
28
BAB27 - MENANGIS
29
BAB28 - MAAFKAN AKU
30
BAB29 - TATAPAN
31
BAB30 - BINGUNG
32
BAB 31 : KECEWA
33
BAB32 -JANJI
34
BAB33 - PERIH
35
BAB34 : SAKIT
36
VISUL DAVE, DAVINA, WILLIAMS
37
BAB35 : PENYESALAN LAGI
38
BAB36 : DI HAKIMI
39
BAB37 : Air Mata Davina
40
BAB38 : KEINGINAN KELUARGA DAVE
41
BAB39 : KEGILAAN DAVE
42
BAB40 : ANDAI ITU AKU
43
DIBACA YA PEMBACAKU^^
44
BAB41 : KEBERADAAN DAVINA
45
BAB42 : SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN
46
BAB43 : KITA LIHAT SAJA
47
BAB44 : HIDUPLAH BAHAGIA
48
BAB45 : DAVE
49
BAB46 : CIUMAN KERINDUAN
50
BAB47 : APA KAU MENYUKAI WILLIAMS
51
BAB48 : SELAMAT MALAM
52
BAB49: PAGI INDAH
53
BAB50 - DAVE MENANG
54
BAB51 - APA KAU CEMBURU?
55
BAB52 : TAMU TAK DI UNDANG
56
BAB53 - KRITERIA CALON ISTRI
57
BAB54 : AJAKAN
58
BAB55 : SEMOGA MASIH SAMA
59
BAB56 : AKAN MELAWAN
60
BAB57 : PERLAWANAN
61
BAB58 :Good Job Baby
62
BAB59 : Cake Ultah
63
BAB 60 : SEBUAH PERMINTAAN
64
BAB61 : TIDAK AKAN MELEPASKAN
65
BAB62 : DAVE JAHAT
66
BAB63: AIR MATA DAVE
67
BAB64 : MENYALAHKAN DIRI
68
BAB65: PESTA
69
BAB66 : SERIGALA
70
BAB67: HATI DAN PIKIRAN
71
TOLONG DI BACA
72
BAB68 : KARMA
73
BAB69 : MELAWAN
74
BAB70 : AKU MENCINTAIMU
75
BAB71 : NOMOR TIDAK DI KENAL
76
BAB72 : BERBOHONG
77
BAB73 : KAU JAHAT
78
BAB74 : MIMPI JADI KENYATAAN
79
BAB75: IBU
80
BAB76: OMA ALEXA
81
BAB77 : PERTEMUAN TAK TERDUGA
82
BAB78 : Bertemu Sahabat
83
BAB79 : BERSAMA SAHABAT
84
BAB80 : Woy!!!
85
BAB81 : PACARAN
86
BAB82 : Calon Istri
87
BAB83 : TERIMA KASIH
88
BAB84 : KEBAHAGIAAN SAHABAT
89
BAB85 : LAMARAN
90
BAB86: TAMAT
91
PENGUMUMAN
92
MCB05 : Ingatan Masa Kecil.
93
INFO
94
Judul Baru
95
Daviana Smith
96
Panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!