Episode 2 Gempar

"Itu beneran jasad, Mbul? Kamu jangan ngadi-ngadi lo ya," bocah bertubuh tinggi kurus itu masih belum percaya.

"Biar kamu percaya, mending sekarang kita lanjutkan menggali saja," usul Supri yang disetujui oleh Jaka.

Seperti dikomando, dengan serempak, kedua anak laki-laki itu pun lalu melepas kaos masing-masing yang mereka gunakan untuk menutup hidung.

Puluhan menit kemudian...

Anaknya Pak Rahmat sangat shock setelah kain putih kotor yang membungkus 'sesuatu yang menjadi sumber bau bangkai' sedikit dibuka. Untuk sesaat, Jaka sempat mematung.

"Gimana? Sekarang kamu percaya to? Berhubung larimu cepet, mending kamu pulang lalu beritahu orang rumah kalau ada jasad di sini."

Tanpa banyak cakap, bocah bertubuh tinggi kurus itu pun langsung melesat menuju ke rumahnya.

Sementara itu si gembul, selama Jaka tidak ada, dia duduk di tempat yang agak jauh dari lokasi penemuan jasad karena tidak tahan dengan baunya. Sebenarnya ada rasa takut dalam diri Supri, tapi dia berusaha mengalahkan rasa takutnya itu.

Anaknya Pak Bedjo celingukan, mencari keberadaan perempuan berbaju biru yang sejak mereka mengorek tanah tadi tidak terlihat lagi. Bahkan di saat Supri sendirian seperti sekarang ini, arwah itu tidak mau menampakkan dirinya.

*

"Paak, Bapaaak!!" teriak Jaka dengan napas ngos-ngosan sambil mencari keberadaan bapaknya yang ternyata sedang nguras kolam lele dengan Mang Udin di belakang rumah.

"Kamu jangan ikutan suka teriak-teriak kayak Supri gitu to Le," tegur pria paruh baya itu setelah menghentikan aktivitasnya sebentar.

"Pak, ada jasad di hutan, Pak," ucap bocah bertubuh tinggi kurus itu dengan nafas masih tersengal-sengal.

Mang Udin, rewang keluarganya Pak Rahmat, langsung ikutan berhenti menguras kolam karena saking kagetnya dengan omongan anak majikannya. Begitu juga Bu Ida, Emaknya Jaka, langsung keluar dari dapur lewat pintu belakang dan mendekati anaknya.

"Opo Le, jasad? Maksudnya?" tanya Pak Rahmat meminta penjelasan.

"Supri dan Jaka menemukan jasad di hutan, Pak. Ayo cepat Pak kita ke sana, soalnya Supri juga sendirian," jelas bocah bertubuh tinggi kurus seperti bapaknya itu.

"Beneran Le?" sela Bu Ida yang juga kaget.

"Iyo Mak, beneran ini."

Dengan segera, Pak Rahmat pun menyuruh Mang Udin untuk pergi ke pos polisi terdekat lalu meminta istrinya untuk memanggil Pak Sholeh, yang juga salah satu rewangnya, yang saat itu sedang bekerja di kebun.

Sekarang ini, tampaklah Pak Rahmat, Jaka, dan Pak Sholeh sedang berlari menuju hutan tempat ditemukannya jasad.

Sementara itu, Bu Ida, yang dasarnya seperti kebanyakan emak-emak lainnya, saking penasarannya, mengajak Bu Maemunah dan suaminya, yang merupakan tetangga sebelah rumah, untuk melihat jasad yang ditemukan oleh Supri dan Jaka, karena anaknya tadi sudah memberitahu dimana lokasinya.

Tanpa menunggu lama, berita penemuan jasad di hutan mulai tersebar di Desa Suka Makmur.

*

Saat ini, tempat ditemukannya jasad sudah dikerumuni banyak orang. Terdengar beberapa orang sedang kasak kusuk, membahas tentang jasad tersebut dan siapa orang yang telah tega berbuat sekejam itu, karena kondisi jasadnya sangat mengenaskan, hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar.

Tadi, sewaktu Pak Rahmat, Jaka, dan Pak Sholeh tiba di tempat tersebut, pria paruh baya itu sempat bertanya-tanya pada Supri dan Jaka, bagaimana awal ceritanya mereka sampai bisa menemukan jasad tersebut.

Setelah mendengar penuturan Supri, Pak Rahmat mengambil keputusan, agar nanti saat Supri dan Jaka ditanya oleh pihak kepolisian, mereka harus menjawab jika jasad itu mereka temukan secara tidak sengaja karena mencium bau bangkai. Tak lupa, Pak Rahmat juga mewanti-wanti Pak Sholeh agar tidak menceritakan pengalaman mistisnya Supri.

Diantara orang yang berdatangan di lokasi, tentu tak ketinggalan ada juga Pak Bedjo dan Bu Aminah yang merupakan kedua orang tua Supri.

"Bagaimana ceritanya kok kamu dan Jaka bisa menemukan jasad itu, Le?" tanya pria bertubuh gemuk itu penasaran.

"Ya gak sengaja nemu Pak, soalnya bau bangkainya lumayan menyengat," Supri menjawab pertanyaan bapaknya sama seperti yang diinstruksikan oleh Pak Rahmat. Begitu juga jika ada tetangganya yang mengajukan pertanyaan yang sama seperti itu, bocah gembul itu akan menjawab demikian.

1,5 jam an kemudian, muncullah sosok Mang Udin bersama 3 orang polisi yang 2 diantaranya membawa tandu. Seperti dikomando, kerumunan banyak orang itu sedikit menjauh dari lokasi penemuan jasad, untuk memberi ruang gerak pada ke 3 pria berseragam tersebut. Dengan segera ke 3 polisi itu bertindak, ada yang olah TKP dan ada yang mengajukan beberapa pertanyaan pada Jaka, Supri, Pak Rahmat dan Pak Sholeh.

Setelah olah TKP dan investigasi tahap awal selesai, 2 orang polisi memindah jasad ke tandu untuk dibawa ke lab forensik. Beberapa menit kemudian, ke 3 pria berseragam itu meninggalkan lokasi dengan membawa jasad untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Sepeninggal ke 3 polisi tersebut, kerumunan orang mulai mengurai dan kembali ke rumah masing-masing.

*

Sore ini, Supri dan kedua orang tuanya sedang nonton TV bersama di ruang keluarga. Seperti biasa bocah bertubuh gembul itu nonton TV nya sambil memamah biak, yang saat ini dia ngemil kacang kulit 'Garuda'.

"Woo, jadi kamu tadi mbohongi Bapak gitu," kata Pak Bedjo dengan perasaan sedikit kecewa pada anaknya.

"La disuruh Pakdhe Rahmat lo, Pak. Lagipula Supri juga tidak mau kalau nanti ada orang yang tanya-tanya tentang pengalaman mistisnya Supri. Bisa bikin heboh lak an."

Setelah diberi penjelasan dari anaknya, pria paruh baya itu menjadi lega. Keputusan Pak Rahmat ada benarnya juga.

"Kok bisa begitu yo Pak, padahal kita berdua dan Embah-Embahnya Supri tidak ada yang punya kelebihan seperti itu lo," ucap Bu Aminah keheranan.

"Yo emboh Mak, Bapak sendiri juga tidak tahu. Mungkin saja demitnya seneng sama anakmu," ujar Pak Bedjo asal-asalan. Rupanya sifat ndlodognya Supri diwariskan dari bapaknya.

"Jangan-jangan nanti malam dia ndatengi aku, Pak," kata bocah laki-laki bertubuh gemuk itu dengan mulut mengunyah kacang.

"Yo diajak kenalan to, Le. Tanya namanya siapa, rumahnya dimana, dan kenapa bisa meninggal mengenaskan seperti itu. Siapa tahu kamu bisa meringankan tugas polisi," timpal Pak Bedjo.

"Tapi ada bahayanya juga lo Pak kalau Supri ikut campur masalah ini. La kalau pelakunya lebih dari 1, trus sadis, nyawa anakmu lak bisa diincer," sela Bu Aminah dengan bergidik ngeri saat membayangkan apa yang diomongkannya.

"Yo malah beneran to Mak. Itung-itung bisa ngurangi jatah makan, jatah duit dan jatah jajan. Bisa cepet sugih kita kalau tidak ada Supri," kelakar pria paruh baya itu.

"Jadi Bapak seneng kalau anak kita nanti diapa-apakan sama si pelaku? Lagipula Supri itu kan fotocopyannya Bapak. Tuh lihat, perutnya saja sama-sama mblendhing kayak orang hamil 6 bulan," semprot istrinya.

Mendengar kedua orang tuanya sedang debat, Supri tidak peduli. Pemandangan seperti ini sudah biasa terjadi, sama halnya kalau dia sedang debat dengan Jaka.

Terpopuler

Comments

ipung#04

ipung#04

episode mengandung iklan/Facepalm/

2025-03-29

1

ipung#04

ipung#04

lucune nemen thor😂😂

2025-03-29

1

Yurika23

Yurika23

seru Thor...penulisannya juga enak dibaca...ringan, padat gak berbelit2...tercaba situasinya saat itu...

2024-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengalaman Mistis Pertama Supri
2 Episode 2 Gempar
3 Episode 3 Kesurupan
4 Episode 4 Teror
5 Episode 5 Identitas Korban Mulai Terkuak
6 Episode 6 Mencari Koper
7 Episode 7 Polisi Kalah Cepat
8 Episode 8 Shock
9 Episode 9 Duka Keluarga Bu Patmi
10 Episode 10 Tersesat
11 Episode 11 Pencarian Berlanjut
12 Episode 12 Pindah ke Alam Lain
13 Episode 13 Was-Was
14 Episode 14 Siapakah Pacar Murni?
15 Episode 15 Jaka Sakit
16 Episode 16 Pilihan
17 Episode 17 Pelaku Pertama Tertangkap
18 Episode 18 Di Luar Kendali
19 Episode 19 Mulai Ada Titik Terang
20 Episode 20 Anak Durhaka
21 Episode 21 Serangan Gendruwo
22 Pengumuman
23 Episode 22 Serangan Dua Arah
24 Episode 23 Kiriman Banaspati
25 Episode 24 Supri Menghilang Lagi
26 Episode 25 Berusaha Kabur
27 Episode 26 Berhasil Kabur
28 Episode 27 Mencari Supri
29 Episode 28 Bertemu Pertapa Misterius
30 Episode 29 Menemukan Supri
31 Episode 30 Supri Menjadi Sosok Yang Berbeda
32 Episode 31 Keterangan Parman Yang Mengejutkan
33 Episode 32 Kolaborasi Dukun
34 Episode 33 Arwah Murni Ditawan
35 Episode 34 Persiapan Sebelum Berangkat Ke Kota S
36 Episode 35 Berusaha Menutupi Celah
37 Episode 36 Mitro Emosi
38 Episode 37 Rahasia Keji Mitro
39 Pengumuman
40 Episode 38 Pelajaran Untuk Pak Ribut
41 Episode 39 Serangan Ular
42 Episode 40 Mitro CS Kalah Telak
43 Episode 41 Putri Yang Ditumbalkan
44 Episode 42 Pertempuran Menegangkan
45 Episode 43 Wono Suto Musnah
46 Episode 44 Menyelesaikan Misi
47 Episode 45 Merasa Lega
48 Episode 46 Kembali Ke Setelan Pabrik
49 Episode 47 Pulang Ke Kota N
50 Episode 48 Suasana Rumah Kembali Hidup
51 Episode 49 Kedatangan Tamu Tak Terduga
52 Episode 50 Kembali Ke Sekolah
53 Episode 51 Nyai Kantil Menemui Burhan
54 Episode 52 Penyelidikan Kasus Pesugihan
55 Episode 53 Nyai Kantil Bertindak
56 Episode 54 Ketakutan ART Mayang
57 Episode 55 Ganjaran
58 Episode 56 Target Pertama
59 Episode 57 Murni Pamitan (1)
60 Episode 58 Murni Pamitan (2)
61 Episode 59 Pertemuan dan Perpisahan Yang Menyedihkan
62 Episode 60 Kematian Marno
63 Episode 61 Nyai Kantil Merajalela
64 Episode 62 Persiapan Ke Kota M
65 Episode 63 Bu Ria Meremehkan Jaka
66 Episode 64 Panik
67 Episode 65 Menemui Jaka
68 Episode 66 Menyembuhkan Erda
69 Episode 67 Bala Bantuan
70 Episode 68 Pertempuran Sengit
71 Episode 69 Pencarian Berlanjut
72 Episode 70 Tipu Daya Nyai Kantil
73 Episode 71 Kematian Adrian
74 Episode 72 Korban Terus Bertambah
75 Episode 73 Usaha Sukmo
76 Episode 74 Menemukan Pelaku
77 Episode 75 Deana Menjadi Tameng
78 Episode 76 Menyusun Rencana
79 Episode 77 Memancing Kerusuhan
80 Episode 78 Nyai Kantil Musnah
81 Episode 79 Masa Tegang Sudah Berakhir
82 Episode 80 Akhir Cerita
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1 Pengalaman Mistis Pertama Supri
2
Episode 2 Gempar
3
Episode 3 Kesurupan
4
Episode 4 Teror
5
Episode 5 Identitas Korban Mulai Terkuak
6
Episode 6 Mencari Koper
7
Episode 7 Polisi Kalah Cepat
8
Episode 8 Shock
9
Episode 9 Duka Keluarga Bu Patmi
10
Episode 10 Tersesat
11
Episode 11 Pencarian Berlanjut
12
Episode 12 Pindah ke Alam Lain
13
Episode 13 Was-Was
14
Episode 14 Siapakah Pacar Murni?
15
Episode 15 Jaka Sakit
16
Episode 16 Pilihan
17
Episode 17 Pelaku Pertama Tertangkap
18
Episode 18 Di Luar Kendali
19
Episode 19 Mulai Ada Titik Terang
20
Episode 20 Anak Durhaka
21
Episode 21 Serangan Gendruwo
22
Pengumuman
23
Episode 22 Serangan Dua Arah
24
Episode 23 Kiriman Banaspati
25
Episode 24 Supri Menghilang Lagi
26
Episode 25 Berusaha Kabur
27
Episode 26 Berhasil Kabur
28
Episode 27 Mencari Supri
29
Episode 28 Bertemu Pertapa Misterius
30
Episode 29 Menemukan Supri
31
Episode 30 Supri Menjadi Sosok Yang Berbeda
32
Episode 31 Keterangan Parman Yang Mengejutkan
33
Episode 32 Kolaborasi Dukun
34
Episode 33 Arwah Murni Ditawan
35
Episode 34 Persiapan Sebelum Berangkat Ke Kota S
36
Episode 35 Berusaha Menutupi Celah
37
Episode 36 Mitro Emosi
38
Episode 37 Rahasia Keji Mitro
39
Pengumuman
40
Episode 38 Pelajaran Untuk Pak Ribut
41
Episode 39 Serangan Ular
42
Episode 40 Mitro CS Kalah Telak
43
Episode 41 Putri Yang Ditumbalkan
44
Episode 42 Pertempuran Menegangkan
45
Episode 43 Wono Suto Musnah
46
Episode 44 Menyelesaikan Misi
47
Episode 45 Merasa Lega
48
Episode 46 Kembali Ke Setelan Pabrik
49
Episode 47 Pulang Ke Kota N
50
Episode 48 Suasana Rumah Kembali Hidup
51
Episode 49 Kedatangan Tamu Tak Terduga
52
Episode 50 Kembali Ke Sekolah
53
Episode 51 Nyai Kantil Menemui Burhan
54
Episode 52 Penyelidikan Kasus Pesugihan
55
Episode 53 Nyai Kantil Bertindak
56
Episode 54 Ketakutan ART Mayang
57
Episode 55 Ganjaran
58
Episode 56 Target Pertama
59
Episode 57 Murni Pamitan (1)
60
Episode 58 Murni Pamitan (2)
61
Episode 59 Pertemuan dan Perpisahan Yang Menyedihkan
62
Episode 60 Kematian Marno
63
Episode 61 Nyai Kantil Merajalela
64
Episode 62 Persiapan Ke Kota M
65
Episode 63 Bu Ria Meremehkan Jaka
66
Episode 64 Panik
67
Episode 65 Menemui Jaka
68
Episode 66 Menyembuhkan Erda
69
Episode 67 Bala Bantuan
70
Episode 68 Pertempuran Sengit
71
Episode 69 Pencarian Berlanjut
72
Episode 70 Tipu Daya Nyai Kantil
73
Episode 71 Kematian Adrian
74
Episode 72 Korban Terus Bertambah
75
Episode 73 Usaha Sukmo
76
Episode 74 Menemukan Pelaku
77
Episode 75 Deana Menjadi Tameng
78
Episode 76 Menyusun Rencana
79
Episode 77 Memancing Kerusuhan
80
Episode 78 Nyai Kantil Musnah
81
Episode 79 Masa Tegang Sudah Berakhir
82
Episode 80 Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!