δέκα - Deimos | Jaemren [√]

δέκα

⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫

Huang Renjun

*meringis*

Huang Renjun

Katakan padaku- kamu punya sayap tapi MALAH MEMILIH JALAN?!

Huang Renjun

Aku lelah!

Huang Renjun

Kita seperti meneluri hutan tanpa ujung!

Na Jaemin

Dan kau kan punya sayap

Huang Renjun

Itu dia! masalahnya disitu!

Huang Renjun

Aku ini sebelumnya manusia!

Huang Renjun

Aku belum mengerti caranya terbang dengan sayap ini!!

Na Jaemin

Mau ku ajari?

Huang Renjun

Aku sudah kelelahan seperti ini kamu baru mengajukan diri sebagai guru?!

Huang Renjun

Idiot!

Iblis — yang kalo kata renjun si minim ekspresi itu terdiam.

Na Jaemin

Untuk apa punya sayap tapi tidak berguna.

Na Jaemin

Apa sayap itu mengganggumu?

Huang Renjun

Sedikit- tapi tidak terlalu mengganggu kok!

Huang Renjun

Aku hanya kelelahan

Huang Renjun

Itu..

Huang Renjun

Kamu tidak kedinginan? tanpa baju seperti itu?

Jaemin menduduki diri dibawah pohon, kakinya terbuka lebar.

Na Jaemin

Kemari.

Huang Renjun

Huh?

Na Jaemin

Duduk didepanku

Na Jaemin

Aku tau kau kedinginan, tubuhku bisa menghangatkanmu

Sungguh pria yang peka.

Huang Renjun

bo-boleh?

Huang Renjun

Perjalanan kita masih panjang-

Na Jaemin

Aku tak setega itu membiarkanmu kedinginan dengan paha terbuka- dan tanpa alas kaki

Na Jaemin

Kemari dan hangatkan tubuhmu, queen.

Renjun segera duduk ditengah paha jaemin, menyamankan diri — dengan pelukan tangan besar di sekeliling tubuhnya.

Sayap hitam perlahan melingkupi tubuh keduanya.

Hangat. Sangat Hangat

Na Jaemin

renjun *bisik*

Huang Renjun

hm~

Na Jaemin

Tidurlah.

Huang Renjun

*dongak*

Huang Renjun

Bolehkah?

Huang Renjun

*belai rahang jaemin*

Huang Renjun

Kamu juga harus tidur

Na Jaemin

Iya

Huang Renjun

*kecup dagu jaemin*

cup!

Huang Renjun

Selamat malam.

Jidat sang iblis jatuh pada pundaknya, dielus lembut rambut blonde jaemin dengan sayang.

Huang Renjun

(minjae.. dia manja, kaya kamu)

⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫

cup!

Renjun melenguh. Bibirnya terus mendapat kecupan, mengganggu tidurnya.

Perlahan matanya terbuka. Disuguhi wajah tampan jaemin — walau sang iblis tidak sedikitpun tersenyum.

Huang Renjun

umh.. sudah pagi?

Na Jaemin

Menurutmu?

Renjun menguap. Dibawanya kedua tangan untuk mengalung apik di belakang leher jaemin.

Saling bertatapan. Kemudian, berciuman.

Sang iblis menciumnya dengan ganas, menggigit bibir, tak lupa dengan sesapan pada lidah yang begitu kuat.

Huang Renjun

euumhh~ unghh..

Selang 5 menit, ciuman keduanya terhenti.

Na Jaemin

Kita sudah sampai.

Huang Renjun

hm?

Na Jaemin

Kita sudah sampai, queen.

Huang Renjun

Kamu bercanda? kita bahkan semalam masih-

Na Jaemin

Aku membawa tubuh tidurmu terbang

Pantas saja.

Huang Renjun

Kenapa tidak membangunkanku?

Huang Renjun

Aku juga mau terbang!

Na Jaemin

Tidak. Kau tidak boleh terbang.

Huang Renjun

Hey, kenapa?

Renjun segera mengikuti langkah jaemin yang lebih dulu berdiri.

Setelah sadar bahwa didepannya — ada gerbang besar.

Huang Renjun

*mundur selangkah*

Huang Renjun

i-ini.. besar sekali..

Na Jaemin

Selamat datang di kerajaanku, Huang Renjun.

⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫



