19. Lanjut kuliah atau bekerja?

"Bu. Najma berangkat dulu ya. Kayaknya hari ini mau ada pembahasan untuk penyelesaian skripsi. Jadi Najma harus hadir ke kampus." Najma sudah rapi. Ia harus berangkat ke kampus lagi hari ini. Selain harus menyelesaikan skripsinya, ia juga harus mempersiapkan diri untuk kerja dimana setelah lulus nanti,jadi ia harus mendiskusikan hal ini dengan teman-temannya. Karena ada Bi Nur yang membantu menjaga ibunya dirumah membuatnya tenang saat berpergian.

"Iya Nak. Hati-hati ya, kamu harus jadi anak yang berhasil. Ibu tidak ingin kamu seperti ibu. Seharusnya ibu dapat membantumu di usia sekarang, tapi ibu malah merepotkanmu seperti ini."

"Bu. Najma benci jika ibu berkata seperti ini. Selama ini ibu sudah membesarkan Najma dengan baik. Sekarang giliran Najma yang merawat ibu. Ibu harus sehat lagi, ibu pasti sembuh total. Ibu harus semangat."

"Iya Nak. Tapi bagaimana dengan Tuan Althar? Dia sungguh meminjamkan uang sebanyak itu untuk pengobatan ibu?"

"Ibu jangan pikirkan hal itu. Ini urusanku dengan Tuan Althar bu. Lagian Tuan Althar sangat baik, ia tidak akan menagih. Setelah ini Najma janji, Najma akan mencari uang yang banyak dan pasti bisa melunasi hutang-hutang itu padanya."

Maaf Bu, aku tidak mungkin membicarakan tentang pernikahan itu pada ibu. Dan aku juga tidak ingin memberitahukan seberapa banyak uang yang ia berikan untuk pengobatan ibu, aku takut akan membuat ibu drop nanti.

"Bi Nur. Aku harus ke kampus lagi. Tolong titip Ibu ya. Nanti kalau ada apa-apa telpon aku saja ya Bi. Aku juga sudah masak buat sarapan sama makan siang. Nanti kabarin saja ya Bi."

"Iya Najma. Bibi pasti menjaga ibumu. Kamu tenang saja. Kamu harus kuliah dengan benar biar jadi orang sukses nantinya."

"Iya Bi. Do'akan saja yang terbaik untukku."

Najma pun berpamitan dan pergi dengan tenang.

Walaupun kondisi ibunya sudah membaik Najma harus terus mengatur waktu kontrol ibunya kerumah sakit. Ia merawat ibunya dengan bantuan tetangga sebelah yang mengontrak disebelah rumahnya itu. Kebetulan tetangga yang mengontrak itu adalah seorang janda tua yang tinggal sendiri dan tidak memiliki anak. Dia sangat baik dan perhatian. Dikarenakan hidupnya yang sendirian dan butuh uang untuk membayar kontrakannya Najma menawarkannya untuk membantu merawat ibunya dikala ia pergi dan akan memberikan upah yang setimpal untuknya membantu bertahan hidup. Bulan lalu bahkan janda tua bernama Nur itu sempat akan diusir dan Najma menolongnya untuk membantunya membayarkan kontrakan. Najma biasa memanggilnya Bi Nur, ia juga sudah menganggapnya seperti keluarganya sendiri.

...----------------...

Tidak ada kata menyerah bagi Abrar untuk tidak melepaskan sang pujaan hati. Ia akan berusaha keras untuk merebut hatinya kembali. Najma benar-benar menghindarinya, ini membuatnya sangat kesal.

Lihat saja Najma, mungkin sekarang aku harus menggunakan kekayaan ku untuk mendapatkanmu.

Tatapan kecewa Abrar setelah berulang kali mendekatinya namun Najma terus saja menghindarinya. Ini demi kebaikan Abrar sendiri, sebenarnya didalam hatinya Najma juga sangat mencintainya.

Maaf Abrar aku sudah tidak perawan lagi. Aku sudah menjadi janda sekarang, bahkan aku sudah menjual diriku pada seseorang demi uang. Aku sungguh tidak pantas untukmu, semoga saja kamu nanti menemukan wanita baik yang tepat dan setara dengan kamu.

Sungguh sakit rasanya, karena menghindarinya bukanlah kemauannya namun kedaan yang menyuruhnya begini.

"Najma. Setelah ini kamu mau lanjut kuliah atau bekerja?" Tanya Lira memecahkan keheningan ini. Najma juga terus terdiam sejak tadi mungkin banyak hal yang sedang ia pikirkan.

"Sepertinya aku akan bekerja. Karena untuk lanjut lagi menurutku itu tidak memungkinkan, butuh banyak biaya juga kan jika aku harus lanjut kuliah lagi."

"Iya juga."

"Terus kamu gimana?"

"Tidak tahu. Aku masih galau akan ini. Rasanya aku ingin bekerja, aku sudah malas berpikir haha..." Dengan konyolnya Lira mengatakan hal itu, padahal sebenarnya keluarganya kaya dan tentunya ia dapat melanjutkan kuliah sesuka hati.

"Jika kamu memiliki kesempatan kenapa tidak lanjut lagi Lira?"

"Tidak mau. Aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya bekerja. Menjadi atlit sudah terpenuhi dan rasanya itu membosankan. Lebih membosankan lagi jika aku akan melanjutkan kuliah S2. Aku ingin mendapatkan suami yang menghidupi ku nanti. Bukan aku yang menghidupi nya sampai-sampai aku harus kuliah S2."

"Iya tidak begitu juga Ra. Kuliah kan buat masa depan kamu sendiri."

"Aku tidak mau jadi wanita karir Naj. Itu melelahkan, aku hanya ingin menikah dan menjadi ibu rumah tangga yang baik nantinya, biarlah suamiku nanti tahu-nya kalau aku itu tidak bisa apa-apa dan hanya S1. Aku pasti dapat melihat cintanya yang tulus kan nantinya?"

"Iyaa iya terserah kamu saja. Itu bagus juga jika kamu pura-pura tidak bisa apa-apa."

Najma setuju-setuju saja. Ia bisa apa jika pikiran sahabatnya sudah seperti itu dan hanya bisa mendukungnya penuh.

"Kamu tenang saja Najma. Setelah lulus nanti kalau masalah pekerjaan dan cari perusahaan yang bagus aku bisa atasi. Kakakku kan Manager di Living Up group. Aku pasti bisa mendapatkan informasi pekerjaan darinya. Kita pasti bisa masuk dengan gampang kesana."

"Benarkah?"

"Iya kamu tenang saja. Aku bisa meminta 2 lowongan pekerjaan untuk kita berdua."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!