18. Aku mohon kita putus!

Setelah kondisi ibunya membaik Najma merasa lega dan dapat melanjutkan kuliahnya dengan tenang.

Hari ini ia masuk ke kampusnya setelah sekian lama vakum karena kuliah online. Beruntung ia cerdas dan mendapatkan beasiswa, jadi ini dapat mengurangi biaya kuliahnya yang sangat mahal.

Uang yang diberikan Althar juga cukup banyak untuk melanjutkan hidupnya kurang lebih hampir 1 tahun kedepan.

"Ya ampun Najma. Kamu berangkat juga hari ini. Aku senang sekali. Gimana kabar ibu kamu?" Sambut Lira dengan antusias melihat sahabatnya datang ke kampus juga hari ini. Ia sungguh sangat merindukannya dan Lira adalah sahabat terdekat serta sahabat terbaiknya dikampus.

"Ibuku sudah membaik Lira. Makannya aku bisa berangkat hari ini."

"Syukurlah, aku merasa lega. Aku kangen banget tahu sama kamu. Kamu sibuk sekali, bahkan pesanku pun jarang kamu balas."

"Iya maaf Lira. Aku harus fokus mengurus ibuku."

"Iya gapapa Najma, lagian aku tahu kok tentang itu."

Lira langsung memanggil pelayan kantin. Ia ingin mengobrol sambil menikmati cemilan ataupun minuman.

"Mbak-mbak. Mau pesen dong.."

Wanita itupun langsung mendekat.

"Naj. kamu mau pesen apa? Biar aku traktir."

"Aku hanya ingin minum air dingin."

"Ihh kamu Nih. Mbak aku mau pesen roti panggang 2. Sama jus alpukat juga 2."

"Kamu pesen 2 buat siapa 1 Ra?" Tanya Najma ingin tahu, karena temennya ini pasti akan selalu memaksanya untuk dibelikan sesuatu.

"Kamu lah. Masa aku makan sendiri gak enak dong."

Mereka pun melanjutkan mengobrol sambil menunggu pesanan mereka tersaji.

"Ohh iya, gimana hubunganmu sama Abrar? Dia nanyain kamu terus tahu gak. Aku sampai bingung mau jawab apa. Sebenarnya kalian ini ada apa si?"

"Gak ada apa-apa Ra, cuma gak cocok aja."

"Kamu yakin mau lepasin dia? Stevina aja ngejar-ngejar dia terus loh. Dia pasti seneng banget kalau kamu udahan sama dia. Ohhh.., atau Jangan-jangan kamu putus dari Abrar karena Stevi kan? Dia ngancem kamu sama gengnya ya?"

"Enggak Lira. Ini mutlak aku sendiri yang memutuskannya. Jadi jangan mengada-ngada."

Tepat sekali, tak lama setelah Lira menyebut nama wanita itu, ia pun datang menghampiri keduanya dengan gengnya.

"Ehh sudah lama ya gak kelihatan. Menurut aku sih, kalau gak ada kamu dikampus ini rasanya aman dan damai. Ya gak temen-temen?"

"Haha iya jelas.." Mereka tertawa bersamaan.

"Heh! jaga ya mulut Lo! Ini mulut apa ember si? Asal bicara banget! Yang ada kalau gak ada Lo dikampus ini, rasanya kampus ini aman sejahtera tahu gak!"

"Sudah Lira, sudah cukup. Orang seperti dia gak usah diladenin. Ngabisin tenaga!"

"Haha iya juga sih!"Sengit Lira setuju, membuat mereka terlihat semakin kesal.

"Heh! Asal Lo tahu aja ya Najma. Lo itu gak pantes tahu gak buat Abrar. Abrar itu anak orang kaya. Dia itu cuma pura-pura miskin. Aku tuh dah muak nyembunyiin semua ini. Biar kamu sadar diri, kalau kamu itu gak pantes buat dia!"

Plakkkk!

Tamparan keras Lira saking kesalnya pada Stevina tadi. Jika gak ada dia mungkin Najma sudah menjadi bulan-bulanan oleh Stevina dan juga gengnya itu sejak dulu.

"Lira???" Najma syok dengan tamparan itu tadi.

"Kau berani menampar ku?"Sengit Stevina tak terima sambil melotot kearah Lira.

"Apa?? Berani? Asal Lo tahu ya, jaga ya mulut Lo! Sekali lagi gue bilangin ya! Mau Abrar kaya atau tidak itu urusan dia. Kalau dia emang beneran suka sama Najma Lo iri kan? Iri banget kan Lo?? Berbicara sembarangan gue rompes mulut Lo!!"

"Hiii! Awas Lo Najma!" Stevina beralih pergi demi menghindari tamparan keras itu lagi dari Lira.

"Heh! Berani Lo nyentuh sahabat gue. Gue patahin kaki Lo!" Masih memekik kesal Lira, walaupun nyatanya Stevina langsung pergi dari tempat itu.

Jika Lira bukan atlit bela diri pasti Stevina sudah menjambak rambutnya. Yang ada jika dia melawannya pasti ia benar-benar akan patah tulangnya, makannya selama Najma bersamanya ia akan baik-baik saja. Najma bersyukur sekali memiliki sahabat sepertinya yang selalu ada bersamanya.

Pesanan pun tiba juga, keduanya segera menikmati makanannya dan langsung masuk kelas setelah menyelesaikan makannya.

*

Setelah mengetahui sang pujaan hati masuk ke kampus hari ini Abrar merasa begitu senang. Namun setelah mendapati sikapnya yang begitu berubah, cuek dan bahkan menghindarinya tadi membuat Abrar merasa marah. Ia berniat menculiknya hari ini, ia ingin membicarakan semaunya tentang apa yang terjadi diantara mereka berdua.

"Ikut aku!" Tangan Abrar sudah menarik tangan Najma dengan paksa. Ia sungguh tidak bisa disikapi seperti ini olehnya. Abrar langsung membawanya ketempat sepi dikampus ini. Kebetulan keduanya sudah selesai pembelajaran dan akan pulang, namun Abrar belum ingin pulang sebelum menemui kekasihnya itu.

"Mas? Lepasin! Apa-apaan kamu?"

"Ikut aku! Kita harus bicara empat mata!"

"Mas, aku harus pulang sekarang!"

Abrar tidak memperdulikan apa yang dikatakan pujaan hatinya itu dan terus membawanya. Ia hanya ingin bicara padanya dan meminta penjelasan, karena ia tidak terima diputuskan olehnya tiba-tiba.

"Aku gak terima ya kalau kamu mutusin aku begitu saja Najma. Apa-apaan? Kamu bahkan blokir nomor aku semaumu? jelaskan kepadaku ada apa?"

Aku tahu Mas Abrar pasti akan bersikap seperti ini karena aku memutuskannya tiba-tiba.

Maafkan aku Mas Abrar. Aku sangat mencintaimu tapi keadaan menyuruhku untuk menikah dengan orang lain dan menyuruhku untuk mengakhiri hubungan ini.

Bahkan sekarang aku telah menjadi janda. Aku tidak mungkin pantas untuk bersamamu seperti apa yang dikatakan Stevina.

"Apa kamu beneran anak orang kaya? Selama ini kamu membohongi ku dan pura-pura miskin kan? Apa itu benar Mas???" Najma mengalihkan jawabannya, Ia tidak ingin kekasihnya tahu akan hal sebenarnya. Ia juga penasaran akan kebenaran tentang dirinya yang katanya orang kaya. Matanya juga sudah berkaca-kaca menatap Abrar.

Abrar terdiam, memang begitulah kenyatannya. Sekarang jadi ia yang salah dan mengira bahwa Najma memutuskannya karena ini. Padahal sebenarnya Najma pun baru mengetahui hal ini dari ucapan Stevina yang mencaci-makinya tadi.

Abrar memang pura-pura miskin selama ini, tapi sebenarnya bukan pura-pura miskin untuk Najma. Ini semua kemauannya sendiri, karena ia ingin mendapatkan wanita yang tulus sepertinya. Namun 2 bulan yang lalu Stevina dengan lancang mengikuti lanju motor Abrar dari belakang dan melihatnya masuk kerumah mewah nan besar, karena ia mencurigainya pernah bertemu di acara-acara penting perusahaan ayahnya. Dan ternyata benar Abrar anak konglomerat setelah melakukan beberapa penelusuran.

"Kamu memutuskan ku karena ini? Kamu tahu hal ini dari siapa? Pasti dari Stevina kan?"

"Jawab aku Mas. Apa itu benar? Aku sangat benci dibohongi?"

"Jadi kamu memutuskan ku karena ini? Iya memang semua ini benar Najma. Mohon maafkan aku. Aku mohon maafkan aku tapi jangan putuskan aku. Aku tidak berniat membohongimu Najma. Aku tahu aku salah. Aku sangat mencintaimu Najma. Aku tidak mau putus denganmu."

"Ternyata benar?"

Air mata itu bahkan tak tertahan lagi sejak tadi. Terlebih setelah kehidupannya berubah semenjak putus dari Abrar. Ia merasa kehilangan arah sendiri dan merasa sakit untuk melepaskannya. Tapi mengetahui kenyataan ini juga menjadikannya sebagai alasan untuk melepaskannya.

"Aku rasa kita memang tidak cocok Mas? Aku sangat tidak cocok untukmu. Jadi tolong jangan cari aku lagi!" Najma beranjak ingin pergi.

"Najma kamu jangan egois! Karena hal sepele seperti ini kamu memutuskan ku?" Tahan Abrar, ia memegang kuat tangannya karena tidak mau diputuskan begitu saja, menurutnya ini juga masalah kecil dan kesalahpahaman baginya.

"Sepele?? Sepele bagimu Mas. Bagiku tidak. Kita itu tidak cocok! Aku tidak cocok untukmu, aku bukan wanita baik-baik, selain itu aku juga wanita miskin. Aku mohon kita putus!" Najma langsung pergi dan berlari setelah mendapatkan kesempatan untuk kabur darinya.

"Najma???" Sementara Abrar hanya tertegun dan benar-benar merasa tidak terima diputuskan olehnya seperti ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!