Moodbooster Tuan Althar

Moodbooster Tuan Althar

1. Menggodanya!

Saat bibir itu akan terpaut satu sama lain jantung Najma Haira Salma terasa berhenti berdetak. Bagaimana tidak, ia baru akan melakukan hal ini bersama lelaki Om-Om itu. Lelaki tampan, tinggi, gagah rupawan yang bernama Althar Ardhiraksa. Ia sudah berumur 36 tahun sedangkan Najma baru saja menginjakkan umur yang ke 21. Walaupun Althar jauh 15 tahun lebih tua darinya tapi ia begitu tampan bahkan terlihat awet muda. Tetapi ini tidak membuatnya bergairah melainkan gemetar tak karuan.

"Tu-Tuan. Boleh aku pipis sebentar?" Menghentikan gerak lelaki itu yang akan menciumnya.

"Aiisssh. Cepetan!" Sedikit mendesis kesal Althar. Namun mau bagaimana lagi? Dari pada nanti ia yang kena imbasnya karena melarangnya buang air kecil.

Ia pun akhirnya menunggu. Menunggu 6 menit lamanya sebelum memulai perjanjian itu. Padahal selama ini ia tidak pernah menunggu wanita manapun untuk melayaninya.

"Katanya mau kencing kenapa lama sekali!" Desis Althar kesal. Ia bahkan sudah berdiri dari ranjangnya mendekati pintu kamar mandi itu karena telah menunggunya cukup lama.

Thok Thok Thok!

Ketukan pintu terdengar memaksa agar wanita didalam itu cepat keluar dan membukakan pintunya.

"Hey! Kau sedang apa didalam kamar mandiku? Keluar! Kau mau membuatku marah! Jangan bermain-main denganku! Aku tidak suka menunggu!"

Sementara wanita yang ada didalam sana sedang begitu ketakutan luar biasa. Ini baru pertama kalinya ia akan melakukan hal ini dengan lelaki itu. Jadi ia harus mempersiapkan dirinya dengan baik. Bahkan ia merasa ingin kabur sekarang.

Ya Tuhan tolong aku! Kalau bisa hilangkan selera hewan buas itu malam ini. Aku benar-benar takut ya Tuhan.

Karena perjanjian yang berawal dari keterpaksaan membuatnya harus menyerahkan tubuhnya malam ini juga padanya.

Tuan Althar sudah duduk kembali. Akhirnya Najma baru saja keluar dari kamar kecil itu dengan pakaian lingerie yang begitu minim ditubuhnya. Sangat pas, sangat cocok dan sangat seksi ditubuhnya yang molek dan ideal itu. Sungguh ia tidak pernah memakai baju seperti ini sebelomnya. Menjadikannya terlihat begitu menarik sekarang.

Tega-teganya Pak Darren memberiku baju neraka seperti ini! Astaga apa tidak ada baju lain!

Tatapan Althar tidak berubah dari wajah masamnya. Sepertinya ia sudah terlanjur kesal dan tidak berselera. Walaupun nyatanya ia se-seksi itu dihadapannya sekarang, namun karena menunggunya lama ia menjadi kesal.

"Tuan. Maaf aku membuatmu menunggu. Apa Anda marah?"

Tidak ada jawaban sedikitpun dari Althar. Sepertinya ia benar-benar marah pada wanita didepannya ini. Ia terlihat terus memainkan ponselnya. Bahkan ia tak bergeming sama sekali dari mimik wajahnya yang masam itu.

Haha apa dia marah! Syukurlah ya Tuhan. Terimakasih telah menolongku malam ini. Biarkan saja dia marah dan tidak berselera denganku malam ini. Justru aku merasa senang.

"Tuan marah? Aku hanya pergi kekamar mandi sebentar kenapa Anda marah. Ayo kita lakukan itu?" Masih berusaha membujuknya.

Astaga! Aku sudah seperti wanita malam! Sungguh menggelikan!

"Aku sudah tidak berselera!" Jawab singkat Althar, namun menegaskan padanya.

Kau sudah tidak berselera Tuan? Syukurlah jika begitu. Sebaiknya kita tunda saja malam ini.

"Ya sudah. Apa sebaiknya kita tidur saja malam ini Tuan?"

"Apa kau bilang? Kau bilang apa tadi!" Perkataan itu sungguh membuat Althar langsung marah.

"Tuan bilang Anda sedang tidak berselera kan? Kalau begitu kita tidur saja kan Tuan?"

"Bodoh! Kau seharusnya menggodaku! Enak saja mau tidur! Kau membuatku semakin kesal! Jangan berharap kau bisa menggunakan uang itu nanti! Akan ku blokir nomor rekeningmu!"

"Jangan Tuan. Aku mohon jangan! Ayo kita lakukan sekarang?"

"Cihh! Apa kau pikir kau mengajakku main bola pimpong! Aku sudah tidak berselera sekarang! Kau dengar itu!"

Lihatlah dia ini! Aku sudah menyerahkan tubuhku padanya tapi dia bilang tidak berselera kan! Kenapa dia mengacam untuk memblokir nomor rekening ku! Tidak bisa! Aku sangat membutuhkan uang itu.

"Tuan.. "

"Minggir!"

"Anda benar-benar akan memblokir nomor rekening ku?" Najma masih penasaran dengan perkataannya itu.

"Tentu saja! Malam ini juga akan ku blokir! Aku sudah tidak berselera denganmu. Jadi untuk apa? Hah? Akan ku tarik kembali setengah uang yang sudah aku transfer kepadamu!"

Tidak, ini tidak bisa! Tapi bukankah ini lebih baik. Tuhan aku tidak bisa melakukan hal ini sekarang. Aku takut sekali.

Ketika melihat wajah Althar pun Najma benar-benar tahu kalau lelaki itu memang sudah tidak berselera malam ini. Sampai ponselnya pun bergetar kecil disampingnya.

Tidak ada waktu lagi Najma. Ibumu sangat kritis. Ia harus segera dioperasi.

Melihat pesan itu membuat Najma langsung sesak dadanya. Satu-satunya harapannya adalah menggoda Tuan Althar. Apapun itu akan ia lakukan untuk mendapatkan uang itu malam ini.

"Tuannn...???" Suara Najma bahkan berubah menjadi wanita penggoda sekarang. Ketakutannya bahkan terasa hilang begitu saja setelah melihat pesan itu.

Ia langsung berusaha menggoda dan meluluhkan Althar malam ini juga untuk membuatnya senang. Sungguh menggelikan sebenarnya.

"Tuan. Tolong maafkan aku malam ini. Aku tidak menghindari Anda. Aku hanya sedikit takut saja. Ayo kita lakukan.."

"Haha. Kau jadi berani menghindariku? Apa kau juga tuli? Aku sudah tidak berselera!" Tergelak sengit Althar mendengar ucapan Najma itu.

Najma sebenarnya menelan salivanya sendiri dengan kasar sejak tadi. Ia juga ingin mencekik Althar namun mau bagaimana lagi. Althar adalah jalan pintasnya sekarang.

"Aku tidak peduli Tuan, tapi aku mau. .." Masih menggoda sambil mengambil ponsel itu perlahan dari tangan sang Tuan Althar. Ia juga terlihat mendekatkan tubuhnya pada Althar. Apapun itu akan ia lakukan untuk mendapatkan sentuhannya malam ini.

"Tuan Althar..., tolong maafkan aku. Aku tahu Anda marah kepadaku. Tapi aku mauuu..." Berlagak manja. Sungguh ia ingin pingsan sebenarnya, namun mau bagaimana lagi.

Aku mau! Hueekkk! Astaga! Aku bahkan pengin muntah dengan ucapanku sendiri!

Geli sekali dengan ucapannya sendiri Najma. Ia juga ingin sekali menangis sebenarnya. Tapi ia harus melakukan hal ini juga malam ini.

Dia menggodaku? Lihat! Seberapa jauh dia akan menggodaku!

Althar hanya tersenyum masam melihat wanita ini menggodanya.

"Yakin kau bisa menggodaku? Jika aku sudah tidak berselera ya tidak!"

"Aku tidak peduli Tuan. Tapi aku mau, aku sangat mau melakukan itu dengan Anda..." Bahkan sekarang Najma langsung duduk di kedua kaki Althar untuk terus menggodanya. Menggelayut begitu saja untuk sepatutnya menggoda dengan manja. Sudah seperti pelacur berkelas tingkat atas.

Tuhan tolong jangan membuatku menangis. Malam ini aku akan melayaninya dengan sepenuh hati.

"Tuan.. "

Cuppp!

Kecupan manis sudah diberikan Najma begitu saja pada Tuan Althar dibibirnya. Althar masih tak bergeming. Ia sedang menikmati permainan ini. Ia juga ingin tahu seberapa jauh wanita ini akan menggodanya.

"Sungguh aku mau Anda Tuannnn... "

Cup! Cup! Cuppp!

Mengecup bibir Althar lagi dan lagi. Seolah-olah ia sendiri yang sedang bergairah melayani seorang patung cor-coran.

Dasar tembok! Aku bahkan ingin lari dari sini sekarang!

Najma hampir menyerah. Karena ini bukan jati dirinya. Ia tidak bisa berakting menjadi wanita penggoda seperti ini lagi. Ia sungguh jijik dengan dirinya sendiri, tapi mau bagaimana lagi.

"Baiklah. Aku tidak akan memaksa Anda sekarang.." Najma terlihat akan berdiri dari pangkuan itu. Ia merasa menyerah namun sudah dicegat oleh tangan Althar yang begitu kuat untuk membuatnya tetap terduduk di pangkuannya.

"Mau kemana? Tugasmu belom selesai. Ayo lakukan lagi.."

"Anda saja yang melakukannya, aku tidak bisa." Menaruh tangan Althar tepat dibagian kedua belah dadanya itu. Ia sudah pasrah. Biarlah lelaki ini yang menjamahnya pikirnya.

Althar akui ia sendiri sudah tergoda sebenarnya. Apalagi tingkahnya yang terlihat menggemaskan juga membuatnya tersenyum tanpa sadar.

"Baiklah. Ini kau yang minta!"

Ya ini aku yang minta! Lihatlah, bahkan sebenarnya ini adalah kemauannya!

Saat tangan besar itu terasa akan menyelusup masuk kedalam bajunya membuat Najma tersekip dan panik sendiri jadinya.

"Tunggu Tuan?"

"Apalagi???"

"Berdo'alah dulu. Apa Anda sudah berdo'a?"

Ya Tuhan,, Aku ingin sekali kabur..

"Haha. Apa aku tidak salah dengar? Kau sudah menggodaku sejak tadi tapi kau menyuruhku untuk berdoa sekarang?"

"Ini demi kebaikan kita Tuan.."

"Baiklah. Tapi jika aku tahu kau mengonsumsi atau melakukan apapun itu untuk menunda kehamilan. Aku pasti akan menghabisimu!"

Terpopuler

Comments

Breagita rolissa

Breagita rolissa

lanjut thor, aku dah mampir ini

2024-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!