HC 19

Membuat sarapan selalu menjadi kegiatan pertama dipagi hari bagi Adeline, itu berlaku sejak mendiang orang tuanya pergi meninggalkan dirinya. Meskipun Adeline diurus oleh keluarga Wilbur, dia tetap tidak mau merepotkan siapapun atas keinginannya untuk melakukan yang ingin dia lakukan.

Setelah siap dengan bekal dan sarapan yang ia buat, dia pun bersiap untuk berangkat ke rumah sakit untuk bekerja. Masih membereskan barang pasca memasak, dirinya terkejut karena mendapati Rafael sudah duduk diruang makan seraya menikmati sandwich buatannya.

Tidak ada obrolan apapun disana, dan mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Sekalipun bicara hanya untuk mengatakan hal yang penting atau mendesak saja.

"Jika ada waktu sebaiknya kak Rafa jenguk kakek. Kakek sangat merindukanmu," Adeline membuat topik mengingat wajah kakek James yang seperti sangat mengharapkan kehadiran cucu kesayangannya.

Tidak ada jawaban apapun dari Rafael atas pernyataan yang dilontarkan oleh Adeline, namun Adeline tak anggap pusing hal itu, kemudian dia pun membereskan bekal untuk dimasukkan ke dalam tas miliknya dan juga tak milik Rafael.

"Ini bekalmu. Aku akan berangkat sekarang." Ucapnya yang langsung meninggalkan ruang makan setelah menyerahkan tas bekal ke dekat tas serta jas milik Rafael.

Rafael menatap punggung Adeline yang semakin jauh, dia merasa aneh dengan sikap Adeline belakangan ini. Menurutnya, Adeline seperti orang yang berbeda.

Diwaktu yang bersamaan, Efran tampak tengah menikmati kopi bersama dengan seseorang disalah satu cafe yang tak jauh dari rumah sakit. Efran seperti sedang membicarakan hal penting dengan seorang pria.

Ditempat yang berbeda, Daren dan Alvaro justru sedang kebingungan karena dua resort baru milik Rafael mengalami penurunan yang drastis, entah apa penyebabnya, dan Alvaro sedang mencari tahunya.

Daren menghubungi Rafael untuk segera bergegas datang ke kantor cabang 2 yang letaknya berada di Lausanne, sekitar 100km jaraknya dari Bern. Meski harus pergi dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam, Rafael harus datang sesegera mungkin.

"Apa kau berhasil menemukan penyebabnya?" Daren penasaran dengan hasil yang tengah di cari tahu oleh Alvaro.

"Ini karena Helther Group."

"Helther Group?" Daren bertanya-tanya, namun tak asing dengan nama perusahaan tersebut.

"Helther Group menawarkan sesuatu yang menarik pada para penanam saham kita, khususnya pada Livert Resort dan Dkeys Hotel. Sejak awal Rafa berhasil membangun bisnis barunya dan terus berkembang, Helther Group merasa bahwa Rafa merupakan ancaman bagi bisnisnya,"

"Tapi bukankah Helther Group berbeda bidang dengan usaha milik Rafa? Helther Group merupakan perusahaan bahan baku, sedangkan Rafa? Rafa bergerak dibidang interior, perhotelan dan bidang lainnya yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan mereka."

"Untuk saat ini, kita harus melakukan taktik yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Helther Group, tapi kita harus tunggu hingga Rafa datang."

Jika Rafael sedang dalam perjalanan menuju Lausanne, Adeline saat ini tengah sibuk bolak-balik ke ruang UGD dan harus meninggalkan sarapannya.

Setibanya Adeline dirumah sakit, dua ambulance datang dan membawa korban kecelakaan tabrakan beruntun. "Dia mengalami patah tulang dibagian pangkal paha," ucap Adeline saat sedang memeriksa salah satu pasien yang baru saja datang.

"Del, tolong bantu tangani pendarahan pada pasien yang di ujung, biar pasien ini aku langsung proses untuk ke ruang tindakan."

"Berapa jumlah orang yang berada dalam kecelakaan ini?" Adeline bertanya pada bagian informasi seraya mengambil peralatan lainnya.

"Informasi yang didapatkan terdapat 10 orang terluka parah saat bus terguling, dan 2 orang dari mobil yang menabrak."

"Dimana dokter Efran dan dokter Andrew? Tolong hubungi mereka, ada beberapa pasien yang harus melakukan operasi dadakan," dokter Leon tampak tegang karena ia kekurangan dokter bedah saat ini.

10 menit setelah dihubungi Efran datang dengan nafas yang tersengal-sengal. Meski sedang dalam keadaan gawat, dia masih sempat untuk melihat Adeline yang tengah sibuk mengurusi pasien yang sedang terluka bersama perawat lainnya.

Tidak menunggu lama lagi, Efran langsung menuju ruang operasi saat mendapat informasi bahwa dirinya harus menangani pasien di ruang operasi lantai 2 bangsal 10.

"Apakah semuanya normal? Mulai dari nadi dan tekanan darah pasien?" Ucap Efran setelah memasuki ruang operasi. "Lalu apa sudah diberikan anestesinya?" Tanyanya lagi.

"Tekanan darah pasien normal, namun nadi pasien sedikit melemah karena mungkin disebabkan oleh pendarahan yang terjadi."

"Bagaimana dengan anestesinya? Bukankah aku juga bertanya soal itu?" Efran tak sabaran, karena pendarahan terus terjadi pada perut pasien akibat tusukkan kaca.

"Sudah diberikan."

"Scalpel." Operasi mulai dilakukan dan Efran bersama timnya tengah berusaha untuk menyelamatkan pasiennya saat ini.

Ditengah kesibukan karyawan rumah sakit yang tengah menangani kecelakaan beruntun, hal yang sama tengah dilakukan oleh Rafael, Daren dan Alvaro di Livert Resort. Rafael yang baru saja tiba itu langsung masuk ke ruang direktur untuk menemui kedua sahabatnya.

Daren memberitahu apa yang terjadi pada kedua perusahaan milik Rafael saat ini, yang kemudian dijelaskan penyebab dari semua terjadi oleh Alvaro. Bukan hanya itu, Alvaro juga mencoba memberikan saran serta strategi yang sudah ia pikirkan tadi bersama Daren sebelum kedatangan Rafael.

"Tidak perlu lakukan itu." Rafael langsung memotong penjelasan Alvaro yang masih belum selesai.

"Apa kau sudah punya cara lain?" Tanya Daren penasaran. "Aku pikir strategi yang disusun Alva tidak buruk dan justru bisa menguntungkan perusahaan kita berlipat-lipat." Daren mencoba memperkuat pernyataan Alvaro.

"Aku tidak berpikir strategi Alva buruk, karena aku tahu, strategi Alva memang tidak pernah melesat, hanya saja untuk kali ini tidak perlu melakukan apapun."

"Tapi kenapa, Raf? Apa kau tahu sesuatu?" Alvaro pun penasaran dengan apa yang berada dipikiran Rafael saat ini.

"Mendengar penjelasan kalian berdua tadi, tindakan yang dilakukan Helther Group saat ini sangat mudah ditebak,"

Daren dan Alvaro saling bertatapan satu sama lain, karena melihat ekspresi wajah Rafael saat ini pun benar-benar seperti orang yang sedang tidak ada masalah apapun. Pria itu sangat santai bahkan setelah mendengar kabar bahwa dua perusahaannya mengalami penurunan saham.

"Jadi, bisakah kau jelaskan apa maksud dari tidak perlu melakukan apapun?" Alva bertanya-tanya dan Rafael pun mencoba untuk duduk dibangku kebesaran miliknya.

"Apa kalimatnya masih kurang jelas? Kita jadi penonton saja." Rafael menjelaskan kembali inti dari ucapannya.

"Kenapa begitu?" Daren menyahut penasaran dengan sikap santai Rafael saat ini.

"Biarkan saja Helther Group bersenang-senang sekarang, kesenangan mereka hanya bersifat sementara, dan strategi yang mereka buat justru akan menghancurkan citra mereka sendiri, sehingga orang-orang yang tergiur dengan mulut manis Helther Group akan menyesal dan mencoba kembali pada kita."

"Kau bisa berkata demikian, apa kau mengetahui sesuatu tentang Helther Group?"

"Tentu saja. Helther Group melakukan pemalsuan dan melakukan hal ilegal terhadap beberapa barang mereka, bahkan mereka memasukkan 0,2% narkoba pada pembuatan bahan baku makanan."

"Kau tahu banyak soal itu dari mana?" Daren kembali bertanya penasaran dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Rafael.

"Jangan bilang kau memiliki mata-mata disana?" Alvaro menebak dan Rafael hanya melakukan smirk pada temannya.

"Sekarang cari saja orang ini, dia adalah mata-mata Helther Group yang saat ini bekerja di cabang kita. Setelah itu jebloskan dia ke penjara." Sahut Rafael seraya menunjukkan foto ke hadapan dua temannya.

Episodes
1 HC 01 - Kembali
2 HC 02 - Bertemu
3 HC 03 - Bersama Dengannya
4 HC 04 - Kado Ulang Tahun
5 HC 05 - Sebuah Kabar
6 HC 06 - Kecewa
7 HC 07 - Pergi
8 HC 08
9 HC 09
10 HC 10
11 HC 11
12 HC 12
13 HC 13
14 HC 14
15 HC 15
16 HC 16
17 HC 17
18 HC 18
19 HC 19
20 HC 20
21 HC 21
22 HC 22
23 HC 23
24 HC 24
25 HC 25
26 HC 26
27 HC 27
28 HC 28
29 HC 29
30 HC 30
31 HC 31
32 HC 32
33 HC 33
34 HC 34
35 HC 35
36 HC 36
37 HC 37 - Masa Lalu
38 HC 38
39 HC 39
40 HC 40
41 HC 41
42 HC 42
43 HC 43
44 HC 44
45 HC 45
46 HC 46
47 HC 47
48 HC 48
49 HC 49
50 HC 50
51 HC 51
52 HC 52
53 HC 53
54 HC 54
55 HC 55
56 HC 56
57 HC 57
58 HC 58
59 HC 59
60 HC 60
61 HC 61
62 HC 62
63 HC 63
64 HC 64
65 HC 65
66 HC 66
67 HC 67
68 HC 68
69 HC 69
70 HC 70
71 HC 71
72 HC 72
73 HC 73
74 HC 74
75 HC 75
76 HC 76
77 HC 77
78 HC 78
79 HC 79
80 HC 80 - Masa Itu Part 1
81 HC 81 - Masa Itu Part 2
82 HC 82
83 HC 83
84 HC 84
85 HC 85
86 HC 86
87 HC 87
88 HC 88
89 HC 89
90 HC 90
91 HC 91
92 HC 92
93 HC 93
94 HC 94
95 HC 95
96 HC 96
97 HC 97
98 HC 98
99 HC 99
100 HC 100
101 HC 101
102 HC 102
103 HC 103
104 HC 104
105 HC 105
106 HC 106
107 HC 107
108 HC 108
109 HC 109
110 VISUAL Heart Choice #1
111 HC 110
112 HC 111
113 HC 112
114 HC 113
115 HC 114
116 HC 115
117 HC 116
118 HC 117
119 HC 118
120 HC 119
121 HC 120
122 HC 121
123 HC 122
124 HC 123
125 HC 124
126 Attention
127 HC 125
128 HC 126
129 HC 127
130 HC 128
131 HC 129
132 HC 130
133 HC 131
134 HC 132
135 HC 133
136 HC 134
137 HC 135
138 HC 136
139 HC 137
140 HC 138
141 HC 139
142 HC 140
Episodes

Updated 142 Episodes

1
HC 01 - Kembali
2
HC 02 - Bertemu
3
HC 03 - Bersama Dengannya
4
HC 04 - Kado Ulang Tahun
5
HC 05 - Sebuah Kabar
6
HC 06 - Kecewa
7
HC 07 - Pergi
8
HC 08
9
HC 09
10
HC 10
11
HC 11
12
HC 12
13
HC 13
14
HC 14
15
HC 15
16
HC 16
17
HC 17
18
HC 18
19
HC 19
20
HC 20
21
HC 21
22
HC 22
23
HC 23
24
HC 24
25
HC 25
26
HC 26
27
HC 27
28
HC 28
29
HC 29
30
HC 30
31
HC 31
32
HC 32
33
HC 33
34
HC 34
35
HC 35
36
HC 36
37
HC 37 - Masa Lalu
38
HC 38
39
HC 39
40
HC 40
41
HC 41
42
HC 42
43
HC 43
44
HC 44
45
HC 45
46
HC 46
47
HC 47
48
HC 48
49
HC 49
50
HC 50
51
HC 51
52
HC 52
53
HC 53
54
HC 54
55
HC 55
56
HC 56
57
HC 57
58
HC 58
59
HC 59
60
HC 60
61
HC 61
62
HC 62
63
HC 63
64
HC 64
65
HC 65
66
HC 66
67
HC 67
68
HC 68
69
HC 69
70
HC 70
71
HC 71
72
HC 72
73
HC 73
74
HC 74
75
HC 75
76
HC 76
77
HC 77
78
HC 78
79
HC 79
80
HC 80 - Masa Itu Part 1
81
HC 81 - Masa Itu Part 2
82
HC 82
83
HC 83
84
HC 84
85
HC 85
86
HC 86
87
HC 87
88
HC 88
89
HC 89
90
HC 90
91
HC 91
92
HC 92
93
HC 93
94
HC 94
95
HC 95
96
HC 96
97
HC 97
98
HC 98
99
HC 99
100
HC 100
101
HC 101
102
HC 102
103
HC 103
104
HC 104
105
HC 105
106
HC 106
107
HC 107
108
HC 108
109
HC 109
110
VISUAL Heart Choice #1
111
HC 110
112
HC 111
113
HC 112
114
HC 113
115
HC 114
116
HC 115
117
HC 116
118
HC 117
119
HC 118
120
HC 119
121
HC 120
122
HC 121
123
HC 122
124
HC 123
125
HC 124
126
Attention
127
HC 125
128
HC 126
129
HC 127
130
HC 128
131
HC 129
132
HC 130
133
HC 131
134
HC 132
135
HC 133
136
HC 134
137
HC 135
138
HC 136
139
HC 137
140
HC 138
141
HC 139
142
HC 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!