HC 16

"Akhirnya aku bisa merasakan makan siang diluar bersamamu," tutur Efran setelah hidangan pesanannya disajikan. "Kenapa kau hanya memesan salad buah dan muffin, Del? Kau sedang tidak diet, 'kan?" Tambahnya penasaran.

"Tidak. Hanya sedang tidak selera dengan makanan berat aja."

"Kenapa keliatan murung seperti itu? Apa yang terjadi? Apa Rafael masih tidak bisa membuka hatinya untukmu?" Efran memotong steak yang ia pesan.

"Aku rasa memang sampai kapan pun dia tidak akan bisa membuka hatinya, Fran." Tutur Adeline seraya memainkan garpu yang berada dalam genggamannya.

"Kenapa begitu? Bukankah kau pernah bilang jika batu yang keras saja bisa hancur jika terus menerus terkena air? Lalu, apa sekarang kau menyerah menjadi air itu?" Kini Efran menatap Adeline yang terlihat tidak bersemangat. "Sudah hampir 6 bulan usia pernikahan kalian. Apa dia benar-benar tidak menunjukkan perasaannya sama sekali?" Tambahnya lagi.

"Ternyata sudah selama itu ya aku menikah dengannya?" Adeline tersenyum miris. "Semakin lama kami tinggal bersama, justru dia seperti seseorang yang selalu menghindariku. Dia seakan sedang berusaha untuk membangun dinding yang kokoh nan tinggi dan tidak membiarkan orang lain untuk meruntuhkan pertahanannya." Ucapnya lirih.

Tatapan sendu itu dilihat pertama kali oleh Efran, tatapan yang menyimpan luka dan ingin rasanya ia membawa wanita itu ke dalam pelukannya, namun ia tidak berani untuk melakukannya, bukan karena status Adeline yang sudah menyandang sebagai seorang istri, melainkan karena hal lain.

"Del, jika kau sudah merasa lelah dengan semuanya, beritahu aku. Jika kau ingin pergi dari kota bahkan negara ini, beritahu aku. Kirimkan pesan 'bawa aku', maka saat itu juga aku akan membawamu pergi sampai orang yang kau kenal tidak bisa menemuimu, bahkan Rafa sekalipun."

Adeline menatap Efran setelah mendengar pernyataannya. Kedua mata Efran seakan menegaskan bahwa yang di ucapkan olehnya adalah sebuah kebenaran. "Percayalah, Del. Jika kau terluka, ada orang yang lebih terluka lagi. Karena itu kau harus selalu bahagia." Efran tersenyum seraya mengusap puncak kepala wanita dihadapannya.

Jam makan siang yang sudah hampir selesai membuat Efran dan Adeline bergegas meninggalkan restaurant, lalu kembali ke rumah sakit. Saat keduanya hendak berjalan keluar, terlihat para pelayan restaurant seperti sedang sibuk dan saling berbisik ketika sebuah mobil terparkir didepan halaman restaurant tersebut.

Pintu masuk restaurant terbuka dan seorang pria beserta satu pria lagi membuat para pelayan wanita disana seakan sedang melihat seorang idol. "Kak Rafa?" Gumam Adeline spontan saat melihat pria yang baru saja memasuki restaurant yang sama dengannya.

Mencoba mengatur senyumnya, Adeline berjalan menghampiri pria itu. Efran sangat terkejut melihat respon Adeline yang tiba-tiba berlari ke arahnya, bukan hanya itu, dia juga terkejut saat dengan mudahnya Adeline merubah suasana hatinya.

Apakah senyum itu palsu? Ternyata adikmu sangat pintar melakukan sandiwara, ya. Jika saja kau melihat ini, kau pasti akan menghabisi Rafa dalam sekali tinju.

Selain Efran yang terkejut, para pelayan disana pun memiliki respon yang sama seperti Efran. Tidak sedikit dari mereka yang mencibir tindakan Adeline yang terkesan tidak sopan karena mendekati seorang pengusaha muda yang terkenal dikota tersebut.

"Setelah ini, tuan Rafa pasti akan menghubungi tempat kerjanya dan meminta managernya untuk memecat wanita itu." Celetuk salah seorang pelayan.

"Gadis bodoh. Apa dia sedang main-main dengan tuan Rafa kita?"

Rafael sedikit tidak menyangka akan bertemu dengan Adeline ditempat itu. Sedangkan Adeline yang sudah berdiri dihadapan Rafael hanya tersenyum sumringah, tapi tidak dengan Rafael.

"Kak, apa..."

"... maaf Del aku harus segera menemui client ku. Jika ingin bicara nanti saja." Ucap Rafael yang langsung berjalan melewati Adeline.

Rafael melihat keberadaan Efran yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri, dan ia hanya menatap Efran dengan tatapan tajam nan mengintimidasi.

Para pelayan di restaurant menahan tawanya melihat Adeline seperti sedang dipermalukan. Bagaimana tidak? Adeline menghampiri Rafael seolah dirinya kenal akrab, namun akhirnya harus dihiraukan oleh Rafael. Namun, Alvaro yang berada disisinya itu mematahkan tanggapan pemikiran orang-orang disana.

"Aku mencicipi masakan mu, lho. Tetapi tidak banyak, karena Rafa tidak pernah ingin berbagi bekalnya denganku. Lain kali bawakan satu ya untukku." Ucap Alvaro dengan nada yang sedikit ditinggikan agar orang-orang yang beranggapan negatif pada Adeline bisa segera bungkam.

Di kota Bern, bukan hanya Rafael semata yang terkenal, baik Alvaro dan Daren pun dikenal di seantero Bern, karena ketiganya di juluki sebagai Trio of Business.

**

**

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam waktu Bern. Alvaro dan Daren yang sudah memutuskan untuk pulang itu pun masih menatapi Rafael melalui kaca transparan ruangannya yang terlihat tidak ada tanda-tanda untuk pulang. Daren menatap rekannya dan mengangguk bersama.

Keduanya berjalan memasuki ruangan Rafael. Pria itu tampak sedang melamun seraya memandangi foto Rachel yang berada dalam bingkai yang selalu ditempatkan dimeja kerja pria itu. Meski kejadian tersebut sudah berlangsung lama, Rafael seakan tidak membiarkan kenangan tentangnya pergi meninggalkan ingatannya.

"Ini sudah malam, sebaiknya kau pulang. Beberapa hari ini kau terus pulang malam tanpa melakukan apapun disini." Daren membuka suara lebih dulu.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Soal tender itu atau soal Rachel?" Kini Alvaro pun menyahut.

"Jika soal tender, kau tidak perlu begitu memikirkannya, Raf. Aku yakin strategi yang kita buat sudah sesuai dan aku sangat percaya jika kita bisa memenangkannya. Tapi jika ini menyangkut soal Rachel, bisakah kau membuka matamu? Pulanglah. Apa kamu tidak kasihan dengan Adel yang setiap malam menunggumu? Bagaimanapun dia adalah istrimu sekarang, terlepas kau mengakuinya atau tidak."

Enggan mendengar ocehan kedua temannya lebih banyak lagi, Rafael memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangannya sekaligus dua sahabatnya. Pergi tanpa mengucapkan apapun hanya membuat kedua pria disana menghela napasnya secara bersamaan.

"Hati jika sudah dibutakan oleh cinta ya seperti itu. Pelangi indah didepan mata saja seakan tidak ada warnanya." Ucap Alvaro seraya mendesah kasar.

"Besar cinta Rafa lah yang membuat dia seperti itu." Balas Daren.

Diwaktu yang bersamaan, Adeline yang masih terjaga diruang tengah sedang harap-harap cemas menunggu kepulangan Rafael. Dirinya bahkan berjanji tidak akan tidur sebelum Rafael tiba dirumah.

Beberapa waktu ini, Rafael memang sering pulang larut malam, meski begitu, Adeline selalu membuatkan makan malam untuk suaminya dan walaupun dirinya selalu tertidur sebelum Rafael tiba, ketika pagi menjelang Adeline bisa melihat jika pria itu akan selalu makan masakannya tanpa meninggalkan sisa sedikit pun. Itulah kenapa ia tetap mau membuatkan makan malam untuk Rafael meski pria itu pulang larut sekalipun.

Episodes
1 HC 01 - Kembali
2 HC 02 - Bertemu
3 HC 03 - Bersama Dengannya
4 HC 04 - Kado Ulang Tahun
5 HC 05 - Sebuah Kabar
6 HC 06 - Kecewa
7 HC 07 - Pergi
8 HC 08
9 HC 09
10 HC 10
11 HC 11
12 HC 12
13 HC 13
14 HC 14
15 HC 15
16 HC 16
17 HC 17
18 HC 18
19 HC 19
20 HC 20
21 HC 21
22 HC 22
23 HC 23
24 HC 24
25 HC 25
26 HC 26
27 HC 27
28 HC 28
29 HC 29
30 HC 30
31 HC 31
32 HC 32
33 HC 33
34 HC 34
35 HC 35
36 HC 36
37 HC 37 - Masa Lalu
38 HC 38
39 HC 39
40 HC 40
41 HC 41
42 HC 42
43 HC 43
44 HC 44
45 HC 45
46 HC 46
47 HC 47
48 HC 48
49 HC 49
50 HC 50
51 HC 51
52 HC 52
53 HC 53
54 HC 54
55 HC 55
56 HC 56
57 HC 57
58 HC 58
59 HC 59
60 HC 60
61 HC 61
62 HC 62
63 HC 63
64 HC 64
65 HC 65
66 HC 66
67 HC 67
68 HC 68
69 HC 69
70 HC 70
71 HC 71
72 HC 72
73 HC 73
74 HC 74
75 HC 75
76 HC 76
77 HC 77
78 HC 78
79 HC 79
80 HC 80 - Masa Itu Part 1
81 HC 81 - Masa Itu Part 2
82 HC 82
83 HC 83
84 HC 84
85 HC 85
86 HC 86
87 HC 87
88 HC 88
89 HC 89
90 HC 90
91 HC 91
92 HC 92
93 HC 93
94 HC 94
95 HC 95
96 HC 96
97 HC 97
98 HC 98
99 HC 99
100 HC 100
101 HC 101
102 HC 102
103 HC 103
104 HC 104
105 HC 105
106 HC 106
107 HC 107
108 HC 108
109 HC 109
110 VISUAL Heart Choice #1
111 HC 110
112 HC 111
113 HC 112
114 HC 113
115 HC 114
116 HC 115
117 HC 116
118 HC 117
119 HC 118
120 HC 119
121 HC 120
122 HC 121
123 HC 122
124 HC 123
125 HC 124
126 Attention
127 HC 125
128 HC 126
129 HC 127
130 HC 128
131 HC 129
132 HC 130
133 HC 131
134 HC 132
135 HC 133
136 HC 134
137 HC 135
138 HC 136
139 HC 137
140 HC 138
141 HC 139
142 HC 140
Episodes

Updated 142 Episodes

1
HC 01 - Kembali
2
HC 02 - Bertemu
3
HC 03 - Bersama Dengannya
4
HC 04 - Kado Ulang Tahun
5
HC 05 - Sebuah Kabar
6
HC 06 - Kecewa
7
HC 07 - Pergi
8
HC 08
9
HC 09
10
HC 10
11
HC 11
12
HC 12
13
HC 13
14
HC 14
15
HC 15
16
HC 16
17
HC 17
18
HC 18
19
HC 19
20
HC 20
21
HC 21
22
HC 22
23
HC 23
24
HC 24
25
HC 25
26
HC 26
27
HC 27
28
HC 28
29
HC 29
30
HC 30
31
HC 31
32
HC 32
33
HC 33
34
HC 34
35
HC 35
36
HC 36
37
HC 37 - Masa Lalu
38
HC 38
39
HC 39
40
HC 40
41
HC 41
42
HC 42
43
HC 43
44
HC 44
45
HC 45
46
HC 46
47
HC 47
48
HC 48
49
HC 49
50
HC 50
51
HC 51
52
HC 52
53
HC 53
54
HC 54
55
HC 55
56
HC 56
57
HC 57
58
HC 58
59
HC 59
60
HC 60
61
HC 61
62
HC 62
63
HC 63
64
HC 64
65
HC 65
66
HC 66
67
HC 67
68
HC 68
69
HC 69
70
HC 70
71
HC 71
72
HC 72
73
HC 73
74
HC 74
75
HC 75
76
HC 76
77
HC 77
78
HC 78
79
HC 79
80
HC 80 - Masa Itu Part 1
81
HC 81 - Masa Itu Part 2
82
HC 82
83
HC 83
84
HC 84
85
HC 85
86
HC 86
87
HC 87
88
HC 88
89
HC 89
90
HC 90
91
HC 91
92
HC 92
93
HC 93
94
HC 94
95
HC 95
96
HC 96
97
HC 97
98
HC 98
99
HC 99
100
HC 100
101
HC 101
102
HC 102
103
HC 103
104
HC 104
105
HC 105
106
HC 106
107
HC 107
108
HC 108
109
HC 109
110
VISUAL Heart Choice #1
111
HC 110
112
HC 111
113
HC 112
114
HC 113
115
HC 114
116
HC 115
117
HC 116
118
HC 117
119
HC 118
120
HC 119
121
HC 120
122
HC 121
123
HC 122
124
HC 123
125
HC 124
126
Attention
127
HC 125
128
HC 126
129
HC 127
130
HC 128
131
HC 129
132
HC 130
133
HC 131
134
HC 132
135
HC 133
136
HC 134
137
HC 135
138
HC 136
139
HC 137
140
HC 138
141
HC 139
142
HC 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!