HC 12

Rafael yang baru saja tiba dikantor sudah disambut oleh Daren dan juga beberapa dokumen yang menumpuk di atas mejanya. Banyak waktu pekerjaan yang dihabiskan diluar membuat Rafael kesulitan untuk menghandle pekerjaannya yang berada didalam kantor.

"Bekal makan siang lagi?" Tutur Daren saat melihat kotak makan susun warna biru yang baru saja disimpan oleh bosnya itu.

"Ternyata memiliki istri itu menyenangkan ya. Kita tidak perlu pusing mau makan siang apa, karena sudah ada yang menyiapkan," Alvaro tampak iri melihat bosnya selalu membawa bekal yang terlihat menggiurkan ketika dirinya melihat menu didalamnya.

"Jika begitu cari istri, jangan hanya bisa mengkhayal saja." Cibir Daren yang kemudian disambut tawa oleh Rafael.

"Jika wanitanya seperti Adel, aku tidak akan pikir panjang lagi, saat itu juga aku akan langsung menikahinya dan memberikan seluruh bahagia yang ku punya untuk dirinya.”

“Pertanyaannya emang masih ada wanita seperti Adel diluar sana? Atau kau mau merebut Adel dari Rafa? Tapi apa Rafa akan mengizinkannya?” Daren menatap Rafael, dia ingin tau respon dari sahabatnya itu.

Meski tidak ada jawaban dari bibir Rafael, Rafael menjawabnya melalui tindakan. Dia menggebrak meja miliknya menggunakan dokumen yang baru saja ia tanda tangani yang kemudian keduanya bergegas meninggalkan ruang

bosnya.

Sedang ditempat lain, Adeline sedang mengontrol kondisi beberapa pasien dibangsal lima. Melewati lorong bangsal dua, ia melihat ruangan kosong yang dulu sempat ia sering kunjungi setiap kali ia baru datang.

"Sepertinya melamun sudah menjadi hobi barumu ya?" Celetuk Efran yang entah sejak kapan sudah berdiri disisi Adeline seraya memegang cup kopi dan menatap ke ruangan yang sedang ditatap oleh Adeline.

Tidak menjawab ucapan Efran, Adeline langsung meninggalkan tempat itu dan mengambil salah satu cup kopi yang digenggam rekan sekaligus sahabatnya. "Terima kasih kopinya," begitulah ucapnya.

"Kau pasti teringat Ray ya?" Adeline menganggukkan kepala seraya menyeruput kopi miliknya. "Aku dengar, saat ini dia berada di London bersama ibunya." Efran menambahkan.

"Benarkah? Kau tahu dari mana?" Adeline menyelidik.

"Kau tidak tahu ya? Aku ini detektif, lho." Efran tampak bangga saat memamerkan kemampuan lainnya. "Jika sewaktu-waktu kau ingin menemuinya, kau bisa beritahu aku, aku bisa antar dirimu ke tempat Ray berada." Timpalnya lagi.

Meski tidak menggubris ucapan sahabatnya, Adeline tetap mendengar apa yang tengah diucapkan oleh Efran. Ketika sedang mengisi laporan dimeja utama sebelum masuk bangsal, tiba-tiba saja ada seorang perawat wanita

yang menghampiri Efran seraya menyerahkan sebuah paper bag.

"Ini apa? Dan tujuannya apa?" Tanya Efran yang tidak ingin sembarangan menerima pemberian orang lain.

"Bekal makan siang. Aku dengar dokter Efran berjaga selama 12 jam dan sibuk melakukan operasi, lalu..."

"... maaf aku tidak bisa menerimanya." Efran langsung meloyor pergi tanpa menghiraukan perawat wanita itu, dan Adeline menatap punggung Efran yang berjalan semakin jauh.

"Perawat Lin, berikan itu padaku, biar aku yang menyerahkannya." Tutur Adeline yang masih menatap punggung Efran, namun tangannya mengadah pada rekan kerjanya agar dia mau memberikan paper bagnya.

"Terima kasih atas bantuannya,"

Setelah mengisi laporan dan menerima paper bag dari rekan kerjanya, Adeline langsung mengambil langkah seribu agar dapat mengejar sahabatnya. Yah sejak dirinya masuk pertama kali, Efran memang sedikit populer, banyak perawat yang mendekatinya dan banyak juga yang iri dengannya karena Efran sangat dekat dan bahkan selalu memperhatikan Adeline setiap sedang bersama.

"Bawa ini dan makanlah saat jam makan siang tiba," Adeline menyerahkan secara paksa. Dia menempelkan paper bag itu tepat didada Efran.

"Tidak bisa, aku tidak bisa menerima makanan dari orang yang tidak aku kenal. Lagi pula aku ingin makan siang denganmu."

"Dia rekan kerjamu, mana mungkin kau tidak mengenalinya dan kita bisa makan siang bersama seperti biasa tapi syaratnya kau makan dengan makanan itu." Adeline tak mau kalah.

"Aku ingin mengajakmu makan diluar. Aku bosan dengan makanan kantin."

"Tapi aku ingin makanan kantin, jadi kau bisa makan siang dengan bekal itu, dari aromanya pun sepertinya enak.”

Tidak bisa beradu argumen lagi, Efran hanya menghela napasnnya dan hanya bisa patuh dengan apa yang di minta oleh Adeline. Baginya, apapun yang di minta oleh Adeline, seakan mutlak untuk dirinya melaksanakannya,

selama permintaan wanita tidak berlebihan atau aneh.

"Aku akan makan bekal ini, tapi dengan satu syarat," Efran mencoba mengajukan banding dengan wanita disisinya sehingga wanita itu menghentikan langkahnya dan menatap Efran penuh tanya. "Temani aku pergi ke suatu tempat sepulang kerja nanti." Sambungnya lagi.

"Baiklah aku setuju."

Jika Adeline tengah sibuk dengan para pasiennya, sama halnya dengan Rafael yang saat ini sedang sibuk menandatangani beberapa dokumen penting. Melihat kenaikan dari beberapa anak cabang perusahaan miliknya membuat Rafael dapat bernapas dengan lega, setidaknya hasil kerja keras dirinya dan para karyawan tidak sia-sia.

"Daren, berikan pengumuman pada seluruh karyawan, jika hari ini kita akan makan bersama diluar." Perintah Rafael saat selesai membubuhkan tanda tangannya di dokumen terakhir. "Lalu Al, cari tempat untuk nanti malam dan segera reservasi." Tukasnya lagi.

"Apakah kita harus menyewa satu restaurant? Mengingat jumlah karyawanmu sangat banyak." Alvaro mencoba meminta pendapat dari bosnya.

"Tentu saja. Bukan hanya pusat, tapi para karyawan cabang juga harus makan diluar, hubungi saja penanggung jawab mereka dan tagihan semua aku yang bayar."

"Hari ini kita pesta," Daren dan Alvaro sangat antusias kali ini. Pasalnya sudah lama sekali Rafael tidak mengadakan makan bersama dengan para karyawan, kecuali saat ulang tahun perusahaan.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, Efran tampak tengah menunggu Adeline di lobby rumah sakit. Seperti janji yang sudah Adeline buat, Efran akan menagih janji tersebut pada sang empunya.

Saat Adeline tiba, wanita itu langsung masuk ke dalam mobil milik sahabatnya. Entah kemana pria itu akan membawanya, namun dia percaya jika Efran tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh terhadapnya, mengingat bahwa Efran justru selalu menjaga dirinya dari hal sekecil apapun.

Menempuh waktu 30 menit, mereka tiba ditempat yang Efran maksudkan. Sebuah pantai, pantai dimana Adeline pernah menghabiskan waktunya dulu bersama orang tuanya saat masih kecil. Entah kebetulan atau bagaimana,

tapi Efran seakan tahu kehidupan Adeline.

"Kau menyukai tempai ini?" Tanya Efran saat melihat Adeline bahkan tak berkedip memandangi area pantai dari sudut ke sudut. "Kau menangis? Kau tidak menyukainya ya? Jika begitu kita pergi saja yuk." Timpalnya khawatir saat melihat cairan bening membasahi pipi wanita di sisinya.

"Apa kau tahu? Pantai ini adalah tempat dimana aku pernah menghabiskan akhir mingguku dengan orang tuaku. Aku bahkan hampir melupakan tempat ini jika kau tidak bawa aku kemari,"

"Lalu, apa dengan membawamu kemari membuatmu terluka?"

"Sama sekali tidak. Tapi aku tiba-tiba teringat saat terakhir kali kemari, ayah datang bersama dengan seorang anak laki-laki. Mungkin usianya sama seperti kak Rafa."

"Siapa dia? Apa kamu ingat?"

Episodes
1 HC 01 - Kembali
2 HC 02 - Bertemu
3 HC 03 - Bersama Dengannya
4 HC 04 - Kado Ulang Tahun
5 HC 05 - Sebuah Kabar
6 HC 06 - Kecewa
7 HC 07 - Pergi
8 HC 08
9 HC 09
10 HC 10
11 HC 11
12 HC 12
13 HC 13
14 HC 14
15 HC 15
16 HC 16
17 HC 17
18 HC 18
19 HC 19
20 HC 20
21 HC 21
22 HC 22
23 HC 23
24 HC 24
25 HC 25
26 HC 26
27 HC 27
28 HC 28
29 HC 29
30 HC 30
31 HC 31
32 HC 32
33 HC 33
34 HC 34
35 HC 35
36 HC 36
37 HC 37 - Masa Lalu
38 HC 38
39 HC 39
40 HC 40
41 HC 41
42 HC 42
43 HC 43
44 HC 44
45 HC 45
46 HC 46
47 HC 47
48 HC 48
49 HC 49
50 HC 50
51 HC 51
52 HC 52
53 HC 53
54 HC 54
55 HC 55
56 HC 56
57 HC 57
58 HC 58
59 HC 59
60 HC 60
61 HC 61
62 HC 62
63 HC 63
64 HC 64
65 HC 65
66 HC 66
67 HC 67
68 HC 68
69 HC 69
70 HC 70
71 HC 71
72 HC 72
73 HC 73
74 HC 74
75 HC 75
76 HC 76
77 HC 77
78 HC 78
79 HC 79
80 HC 80 - Masa Itu Part 1
81 HC 81 - Masa Itu Part 2
82 HC 82
83 HC 83
84 HC 84
85 HC 85
86 HC 86
87 HC 87
88 HC 88
89 HC 89
90 HC 90
91 HC 91
92 HC 92
93 HC 93
94 HC 94
95 HC 95
96 HC 96
97 HC 97
98 HC 98
99 HC 99
100 HC 100
101 HC 101
102 HC 102
103 HC 103
104 HC 104
105 HC 105
106 HC 106
107 HC 107
108 HC 108
109 HC 109
110 VISUAL Heart Choice #1
111 HC 110
112 HC 111
113 HC 112
114 HC 113
115 HC 114
116 HC 115
117 HC 116
118 HC 117
119 HC 118
120 HC 119
121 HC 120
122 HC 121
123 HC 122
124 HC 123
125 HC 124
126 Attention
127 HC 125
128 HC 126
129 HC 127
130 HC 128
131 HC 129
132 HC 130
133 HC 131
134 HC 132
135 HC 133
136 HC 134
137 HC 135
138 HC 136
139 HC 137
140 HC 138
141 HC 139
142 HC 140
Episodes

Updated 142 Episodes

1
HC 01 - Kembali
2
HC 02 - Bertemu
3
HC 03 - Bersama Dengannya
4
HC 04 - Kado Ulang Tahun
5
HC 05 - Sebuah Kabar
6
HC 06 - Kecewa
7
HC 07 - Pergi
8
HC 08
9
HC 09
10
HC 10
11
HC 11
12
HC 12
13
HC 13
14
HC 14
15
HC 15
16
HC 16
17
HC 17
18
HC 18
19
HC 19
20
HC 20
21
HC 21
22
HC 22
23
HC 23
24
HC 24
25
HC 25
26
HC 26
27
HC 27
28
HC 28
29
HC 29
30
HC 30
31
HC 31
32
HC 32
33
HC 33
34
HC 34
35
HC 35
36
HC 36
37
HC 37 - Masa Lalu
38
HC 38
39
HC 39
40
HC 40
41
HC 41
42
HC 42
43
HC 43
44
HC 44
45
HC 45
46
HC 46
47
HC 47
48
HC 48
49
HC 49
50
HC 50
51
HC 51
52
HC 52
53
HC 53
54
HC 54
55
HC 55
56
HC 56
57
HC 57
58
HC 58
59
HC 59
60
HC 60
61
HC 61
62
HC 62
63
HC 63
64
HC 64
65
HC 65
66
HC 66
67
HC 67
68
HC 68
69
HC 69
70
HC 70
71
HC 71
72
HC 72
73
HC 73
74
HC 74
75
HC 75
76
HC 76
77
HC 77
78
HC 78
79
HC 79
80
HC 80 - Masa Itu Part 1
81
HC 81 - Masa Itu Part 2
82
HC 82
83
HC 83
84
HC 84
85
HC 85
86
HC 86
87
HC 87
88
HC 88
89
HC 89
90
HC 90
91
HC 91
92
HC 92
93
HC 93
94
HC 94
95
HC 95
96
HC 96
97
HC 97
98
HC 98
99
HC 99
100
HC 100
101
HC 101
102
HC 102
103
HC 103
104
HC 104
105
HC 105
106
HC 106
107
HC 107
108
HC 108
109
HC 109
110
VISUAL Heart Choice #1
111
HC 110
112
HC 111
113
HC 112
114
HC 113
115
HC 114
116
HC 115
117
HC 116
118
HC 117
119
HC 118
120
HC 119
121
HC 120
122
HC 121
123
HC 122
124
HC 123
125
HC 124
126
Attention
127
HC 125
128
HC 126
129
HC 127
130
HC 128
131
HC 129
132
HC 130
133
HC 131
134
HC 132
135
HC 133
136
HC 134
137
HC 135
138
HC 136
139
HC 137
140
HC 138
141
HC 139
142
HC 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!