HC 05 - Sebuah Kabar

“Apapun hubungan kami, tidak ada urusannya denganmu bukan?” Adeline tampak ketus menjawabi pertanyaan dari wanita disisinya tersebut. Pasalnya, wanita itu sering kali berselisih dengannya hanya karena hal sepele, namun ketika ia tahu jika dirinya dekat dengan Rafael, sifatnya seakan berubah.

Tidak peduli dengan wanita itu, Adeline berjalan 2x lebih cepat dari sebelumnya, karena ia tidak ingin berlama-lama berbicara dengan wanita tersebut. “Cih, sombong sekali sikapnya itu.” Celetuknya seraya menatapi punggung Adeline yang berjalan semakin jauh.

Adeline mengecek monitor disalah satu meja perawat dibangsal 2, dirinya melihat beberapa daftar pasien dari monitor tersebut serta penyakit apa bahkan sudah berapa lama pasien tersebut berada dirumah sakit. Kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri seolah mencari-cari seseorang, karena biasanya tanpa dicari pun orang itu akan datang dengan sendirinya.

“Apa kalian melihat dokter Efran?” Tanya Adeline pada beberapa perawat jaga disana.

“Terakhir kali aku melihatnya di pantry.”

“Hm begitu ya, terima kasih.” Balas Adeline seraya tersenyum ramah.

Gadis itu pun segera berjalan menuju pantry untuk menemui pria itu, entah apa yang tengah dilakukan Efran dipantry, karena tidak biasanya Efran berada dipantry sebelum makan siang tiba.

“Ah aku mencarimu sejak tadi,” suara itu menyadarkan Efran dan ia yang baru saja menghubungi seseorang dari ponselnya langsung menyimpannya didalam saku jas putih miliknya.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau seperti sedang menghindariku? Apa aku berbuat salah padamu? Apakah temanku satu-satunya yang ada dirumah sakit ini juga akan mengabaikanku? Aku minta maaf jika aku berbuat salah padamu,”

“Kau tidak melakukan kesalahan apapun, dan aku tidak sedang menghindari siapapun. Hanya saja, hari ini aku benar-benar sibuk.” Ucap Efran seraya kembali melangkahkan kakinya dan membawa secangkir kopi yang sudah dibuatnya.

“Aku tidak pernah memaksakan seseorang untuk tetap bersamaku, jika ia tidak menyukaiku dan ingin pergi, aku akan menghargai keputusan orang tersebut dan sebisa mungkin aku tidak akan mengganggunya.” Langkah Efran terhenti mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Adeline.

“Apa maksudmu, Del?” Pria itu membalikkan tubuhnya dan menatap punggung Adeline.

Adeline membalikkan tubuhnya juga dan menatap Efran dengan senyuman yang penuh dengan tanya. “Kau tidak perlu meninggalkan tempat ini, kau yang lebih dulu disini, jadi jika ada yang harus pergi, akulah orangnya,” Pungkasnya yang langsung meninggalkan pantry.

“Del…”

Ketika jam makan siang, Adeline memutuskan untuk tidak makan apapun, karena dirinya benar-benar tidak merasa lapar, dan yang dia lakukan saat ini hanya pergi mengecek pasien dari kamar satu ke kamar lainnya.

Di waktu yang bersamaan, Rafael yang baru saja selesai rapat mencoba menghubungi Adeline dan berniat untuk mengajaknya makan siang bersama, namun tampaknya gadis itu tidak menjawab panggilannya dan Rafael berasumsi jika Adeline tengah sibuk dengan pekerjaannya.

“Apa ada kabar terbaru mengenai Rachel?”

“Masih belum ada, bahkan jika dalam waktu tiga hari ini tidak ada tanda-tanda dari korban yang lainnya, tim SAR akan mundur dan memberikan pernyataan bahwa korban hilang akan dinyatakan tewas.”

“Jika tim SAR tidak mampu mencarinya, aku yang akan mencarinya sendiri, karena aku sangat yakin bahwa Rachel masih hidup dan sedang menungguku,”

Mendengar pernyaataan Rafael benar-benar membuat Daren menghela napasnya, pria tersebut sudah tergila-gila dengan wanita itu dan dirinya masih belum menerima kenyataan bahwa wanita yang dipujanya itu telah tiada.

Malam harinya, Adeline yang sudah selesai bekerja itu pun segera bergegas mengganti pakaiannya. Keluar dari ruang ganti, Adeline berpapasan dengan Efran yang kebetulan juga baru selesai berganti pakaian.

Tidak mengindahkan kehadirannya, Adeline terus berjalan tanpa menyapa pria tersebut dan Efran hanya menghela napas ketika gadis itu mengabaikannya. Namun, ia juga sadar bahwa dirinya lah yang membuat gadis itu berubah.

Aku memang tidak memiliki hak untuk mengaturmu dekat dengan siapa, namun dia takut jika kau akan kecewa jika bersamanya.

Sudah berada dilobby, Adeline membelalakkan kedua matanya kala melihat Rafael sudah berdiri seraya menyandar dimobilnya. Pria itu melambaikan tangannya dan melemparkan sebuah senyuman lembut pada Adeline. Tanpa berpikir panjang, Adeline langsung saja berlari ke arah Rafael yang berada diseberang.

Baru melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja seseorang menarik lengan Adeline dan tentu saja hal tersebut membuat dirinya begitu terkejut. “Adeline.” Teriak Rafael yang sangat spontan melihat kejadian tersebut.

“Sebelum menyebrang pastikan kanan-kirimu terlebih dahulu,” tukas seseorang yang menolong Adeline pada saat itu.

“Terima kasih… Efran,” gumam Adeline yang langsung melepaskan genggaman tangan pria itu.

“Hei, kau baik-baik saja, ‘kan? Maafkan aku, ini salahku karena memarkirkan mobil diseberang sehingga nyaris membuatmu celaka.” Rafael yang tampak cemas itu langsung menghampirinya. “Terima kasih karena telah menolongnya,” tambahnya lagi.

Efran sama sekali tidak menjawab ucapan pria itu, ia hanya mengangguk pelan. Memperhatikan betapa khawatirnya Rafael terhadap Adeline membuatnya benar-benar merasa serba salah. Dia pun memilih untuk bergegas pergi dari sana.

Setelah memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa pada Adeline, Rafael segera membawa gadis itu ke arah mobilnya, dengan menggandeng tangannya mereka menyebrangi jalan tersebut dan Adeline sedikit menoleh ke arah dimana Efran berjalan.

Tidak langsung pulang, Efran menuju minimarket dan membeli minuman disana untuk mendinginkan kepalanya. Pikirannya terus berkecamuk, entah apa yang harus ia lakukan sekarang ini, dirinya merasa jika hubungannya dengan Adeline mulai merenggang.

Mengingat gadis itu langsung melepaskan genggamannya tadi terus membuat pikirannya berputar, sebelumnya Adeline tidak pernah seperti itu, mungkinkah gadis itu akan benar-benar menjauh darinya? Begitulah pikir Efran saat ini.

Apa aku harus minta maaf padanya besok?

Diwaktu yang bersamaan, Adeline justru tengah makan malam bersama dengan Rafael disalah satu restaurant favorit pria tersebut. Gadis itu sangat menyukai suasana direstaurant itu, dengan memesan tempat dibalkon, kerlap-kerlip kota menjadi spot yang menemaninya saat makan.

“Apa kau menyukai tempat ini?” Sahut Rafael seraya mengiris steak yang berada dipiringnya.

“Aku sangat menyukainya, dan lebih menyukainya ketika malam hari. Menurutku disini sangat indah,” tukas Adeline dengan senyuman sumringahnya dan Rafael menukar piringnya dengan piring Adeline. “Terima kasih.” Tambahnya.

Tengah menikmati makanannya, tiba-tiba saja ponsel Rafael berdering, dan tanpa pikir panjang dia pun langsung menerima panggilan tersebut. Mendengar informasi dari orang diseberang sana, Rafael langsung bangun dari duduknya.

Tubuhnya bergetar hebat setelah mengakhiri panggilannya, mengecek foto yang mungkin telah dikirimkan oleh orang yang sebelumnya menelpon semakin membuat tubuhnya bergetar dan Adeline tidak mengerti dengan apa yang tengah dilihatnya saat ini.

Dengan cepat Rafael menghubungi seseorang dengan gelisah, dan perasaan Adeline mengatakan bahwa pasti ada yang tidak beres. Perasaannya merasa tidak enak, dan ia takut sesuatu terjadi.

“Datang ke Hill Restaurant dalam waktu 5 menit.” Titahnya yang langsung mengakhiri panggilannya.

“Apa yang terjadi?” Adeline penasaran dengan apa yang terjadi pada Rafael saat ini. Wajahnya terlihat begitu panik, gelisah serta khawatir dan hal itu sangat membuatnya tak nyaman.

Episodes
1 HC 01 - Kembali
2 HC 02 - Bertemu
3 HC 03 - Bersama Dengannya
4 HC 04 - Kado Ulang Tahun
5 HC 05 - Sebuah Kabar
6 HC 06 - Kecewa
7 HC 07 - Pergi
8 HC 08
9 HC 09
10 HC 10
11 HC 11
12 HC 12
13 HC 13
14 HC 14
15 HC 15
16 HC 16
17 HC 17
18 HC 18
19 HC 19
20 HC 20
21 HC 21
22 HC 22
23 HC 23
24 HC 24
25 HC 25
26 HC 26
27 HC 27
28 HC 28
29 HC 29
30 HC 30
31 HC 31
32 HC 32
33 HC 33
34 HC 34
35 HC 35
36 HC 36
37 HC 37 - Masa Lalu
38 HC 38
39 HC 39
40 HC 40
41 HC 41
42 HC 42
43 HC 43
44 HC 44
45 HC 45
46 HC 46
47 HC 47
48 HC 48
49 HC 49
50 HC 50
51 HC 51
52 HC 52
53 HC 53
54 HC 54
55 HC 55
56 HC 56
57 HC 57
58 HC 58
59 HC 59
60 HC 60
61 HC 61
62 HC 62
63 HC 63
64 HC 64
65 HC 65
66 HC 66
67 HC 67
68 HC 68
69 HC 69
70 HC 70
71 HC 71
72 HC 72
73 HC 73
74 HC 74
75 HC 75
76 HC 76
77 HC 77
78 HC 78
79 HC 79
80 HC 80 - Masa Itu Part 1
81 HC 81 - Masa Itu Part 2
82 HC 82
83 HC 83
84 HC 84
85 HC 85
86 HC 86
87 HC 87
88 HC 88
89 HC 89
90 HC 90
91 HC 91
92 HC 92
93 HC 93
94 HC 94
95 HC 95
96 HC 96
97 HC 97
98 HC 98
99 HC 99
100 HC 100
101 HC 101
102 HC 102
103 HC 103
104 HC 104
105 HC 105
106 HC 106
107 HC 107
108 HC 108
109 HC 109
110 VISUAL Heart Choice #1
111 HC 110
112 HC 111
113 HC 112
114 HC 113
115 HC 114
116 HC 115
117 HC 116
118 HC 117
119 HC 118
120 HC 119
121 HC 120
122 HC 121
123 HC 122
124 HC 123
125 HC 124
126 Attention
127 HC 125
128 HC 126
129 HC 127
130 HC 128
131 HC 129
132 HC 130
133 HC 131
134 HC 132
135 HC 133
136 HC 134
137 HC 135
138 HC 136
139 HC 137
140 HC 138
141 HC 139
142 HC 140
Episodes

Updated 142 Episodes

1
HC 01 - Kembali
2
HC 02 - Bertemu
3
HC 03 - Bersama Dengannya
4
HC 04 - Kado Ulang Tahun
5
HC 05 - Sebuah Kabar
6
HC 06 - Kecewa
7
HC 07 - Pergi
8
HC 08
9
HC 09
10
HC 10
11
HC 11
12
HC 12
13
HC 13
14
HC 14
15
HC 15
16
HC 16
17
HC 17
18
HC 18
19
HC 19
20
HC 20
21
HC 21
22
HC 22
23
HC 23
24
HC 24
25
HC 25
26
HC 26
27
HC 27
28
HC 28
29
HC 29
30
HC 30
31
HC 31
32
HC 32
33
HC 33
34
HC 34
35
HC 35
36
HC 36
37
HC 37 - Masa Lalu
38
HC 38
39
HC 39
40
HC 40
41
HC 41
42
HC 42
43
HC 43
44
HC 44
45
HC 45
46
HC 46
47
HC 47
48
HC 48
49
HC 49
50
HC 50
51
HC 51
52
HC 52
53
HC 53
54
HC 54
55
HC 55
56
HC 56
57
HC 57
58
HC 58
59
HC 59
60
HC 60
61
HC 61
62
HC 62
63
HC 63
64
HC 64
65
HC 65
66
HC 66
67
HC 67
68
HC 68
69
HC 69
70
HC 70
71
HC 71
72
HC 72
73
HC 73
74
HC 74
75
HC 75
76
HC 76
77
HC 77
78
HC 78
79
HC 79
80
HC 80 - Masa Itu Part 1
81
HC 81 - Masa Itu Part 2
82
HC 82
83
HC 83
84
HC 84
85
HC 85
86
HC 86
87
HC 87
88
HC 88
89
HC 89
90
HC 90
91
HC 91
92
HC 92
93
HC 93
94
HC 94
95
HC 95
96
HC 96
97
HC 97
98
HC 98
99
HC 99
100
HC 100
101
HC 101
102
HC 102
103
HC 103
104
HC 104
105
HC 105
106
HC 106
107
HC 107
108
HC 108
109
HC 109
110
VISUAL Heart Choice #1
111
HC 110
112
HC 111
113
HC 112
114
HC 113
115
HC 114
116
HC 115
117
HC 116
118
HC 117
119
HC 118
120
HC 119
121
HC 120
122
HC 121
123
HC 122
124
HC 123
125
HC 124
126
Attention
127
HC 125
128
HC 126
129
HC 127
130
HC 128
131
HC 129
132
HC 130
133
HC 131
134
HC 132
135
HC 133
136
HC 134
137
HC 135
138
HC 136
139
HC 137
140
HC 138
141
HC 139
142
HC 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!