Cinta di Taman Belajar - Kisah Nadia, Arman, dan Aldo

Hari itu cerah dan penuh semangat. Nadia, yang sudah sangat dekat dengan Aldo dan Arman, merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Pagi itu, Arman sudah merencanakan sesuatu yang spesial. Ia ingin membawa Nadia ke sekolah sambil mengantarkan Aldo. Rencana ini membuatnya bersemangat karena itu artinya ia bisa menunjukkan betapa pentingnya Nadia baginya.

Pagi itu, Arman dan Nadia sudah siap untuk berangkat. Arman mengendarai motor besar, sedangkan Nadia duduk manis di belakang, memeluk erat perut Arman. Aldo, anaknya yang ceria, duduk di depan Arman dengan senyum lebar di wajahnya.

Sebelum berangkat, Arman berbisik lembut kepada Nadia, "Kita pergi bareng hari ini. Aku ingin semua orang tahu betapa bahagianya kita bersama sayang ku."

Nadia tersenyum malu dan menjawab, "Tapi hati-hati ya, jangan sampai kita telat ya sayang."

Mereka berangkat dengan penuh keceriaan. Di sepanjang perjalanan, Nadia merasa hangat dan bahagia, apalagi saat Arman sesekali menoleh dan memberinya senyuman penuh arti. Aldo, yang duduk di depan, juga terlihat sangat senang.

Ketika mereka tiba di halaman TK, suasana langsung berubah. Para rekan Nadia, yang sudah menunggu di halaman, terkejut melihat pemandangan yang tak biasa. Motor besar yang diparkir dengan manis di depan sekolah membawa trio yang tampak sangat serasi. Arman dan Nadia turun dari motor, dan semua mata langsung tertuju pada mereka.

Rekan-rekan Nadia segera memulai ledekan dengan ceria. “Wah, wah! Ada apa ini? Bu Nadia, ternyata sudah jadi pembonceng setia ya!” seru salah satu teman sambil tertawa.

Nadia yang biasanya sangat pemalu, kali ini hanya bisa tersenyum sambil merah padam. Ia merasa agak malu, tetapi juga sangat bahagia. Arman yang berdiri di sampingnya, mengamati situasi dengan santai dan senyum penuh arti.

“Jadi, ini yang namanya cinta pagi hari?” goda rekan yang lain, diikuti dengan gelak tawa teman-teman yang lain.

Aldo, yang ikut dalam keributan, tampak sangat bangga. “Iya! Calon mama kan sangat baik! Dia selalu membuat papa senang!” katanya sambil melompat-lompat penuh semangat.

Rekan-rekan Nadia tak henti-hentinya mengejek, “Ehemmmm, cieee! Selamat pagi, pasangan romantis!”

Nadia, saking gemesnya mendengar semua godaan ini, mencubit ringan pundak-pundak teman-temannya. “Aduh, kalian ini!” ujarnya sambil tersenyum.

Arman memandang Nadia dengan penuh cinta dan berkata, “Ayo, sayang. Kita masuk ke dalam. Aku yakin mereka sudah siap memulai hari dengan penuh semangat.”

Nadia mengangguk sambil menggandeng tangan Arman. “Ayo, kita tunjukkan pada mereka betapa bahagianya kita.”

Mereka masuk ke dalam sekolah dengan hati yang penuh cinta dan tawa. Suasana pagi itu di TK Pertiwi dipenuhi dengan canda tawa, kebahagiaan, dan kehangatan. Nadia dan Arman semakin terlihat serasi, dan hubungan mereka semakin kuat, disertai dengan dukungan dan kehangatan dari Aldo yang selalu ceria.

Setelah Aldo masuk ke dalam kelas, Arman menatap Nadia dengan lembut. “Sayang, aku harus pergi dulu. Ada beberapa urusan yang harus kuselesaikan di luar,” ucap Arman sambil meraih tangan Nadia.

Nadia tersenyum penuh makna dan mengangguk. “Tentu, hati-hati ya. Semoga urusanmu lancar,” balasnya sambil matanya berbinar.

Arman mendekat dan memberikan kecupan lembut di bibir Nadia. Nadia kaget, karena ini adalah ciuman bibir pertama yang ia terima dari Arman. Wajahnya langsung merah padam, dan ia merasa jantungnya berdegup kencang. Kecupan itu singkat namun penuh makna, menyampaikan betapa pentingnya Nadia bagi Arman.

Saat itu juga, rekan-rekan Nadia yang sedang mengamati dari jendela kaca tak bisa menahan diri. Mereka terkejut melihat momen intim ini dan langsung melontarkan komentar. “Wow, bu Nadia, ternyata selama ini kamu menyimpan rahasia besar! Cieee, baru hari ini ada ciuman di TK!” teriak mereka dengan nada mengejek penuh keceriaan.

Senyuman lebar merekah di wajah mereka, dan beberapa bahkan berpura-pura menepuk-nepuk punggung, “Hati-hati, jangan sampai kalian membuat kami baper!”

Nadia, merasa campur aduk antara malu dan bahagia, hanya bisa tertawa kecil sambil menunduk. Wajahnya merah padam namun bibirnya tak berhenti melengkung dalam senyum. Ia masih merasakan getaran lembut dari ciuman Arman, dan hatinya berdebar penuh rasa.

Arman tertawa kecil dan berkata sambil melambaikan tangan, “Jangan terlalu banyak menggoda, nanti kalian malah bikin kami jadi tidak fokus.”

Nadia melambaikan tangan kembali dengan tersenyum malu, dan Arman berbalik menuju motornya. Ia menatap Nadia satu kali lagi sebelum mengendarai motor dan meninggalkan halaman TK.

Setelah Arman pergi, rekan-rekan Nadia terus-menerus mengejek dengan ceria. “Aduh, bu Nadia, ternyata kalian berdua sangat serasi! Jangan lupa kabarin kami kalau ada kejutan-kejutan lain!”

Nadia hanya bisa tertawa kecil dan membalas dengan penuh kehangatan, “Oke, oke! Kalau ada yang baru, pasti kalian yang pertama tahu.”

Dalam hatinya, Nadia merasakan kebahagiaan yang mendalam. Ia tahu bahwa hari-harinya akan semakin berwarna dengan kehadiran Arman dan Aldo. Baginya, momen-momen sederhana seperti ini adalah yang paling berharga. Dengan semangat baru, Nadia kembali ke rutinitasnya, merasakan kebahagiaan yang mengisi setiap detik hari itu.

Setelah bel masuk berbunyi, Nadia memulai pelajaran seperti biasa dengan penuh semangat. Di kelas, Aldo duduk di meja depan dengan tatapan penuh antusias. Meski sudah banyak murid di sekelilingnya, Aldo tampak sangat fokus pada Bu Nadia, terutama setelah tahu bahwa Bu Nadia adalah calon mamanya.

Nadia memulai hari dengan aktivitas rutin, seperti mengajarkan lagu-lagu ceria dan permainan edukatif. Namun, perhatian Aldo tetap tertuju pada Nadia. Ia sering melirik ke arah Nadia dengan tatapan manja, seolah-olah mencari perhatian khusus dari calon mamanya.

Saat Nadia menjelaskan tentang warna-warni dan bentuk, Aldo tiba-tiba mengangkat tangan dan bertanya dengan nada ceria, “Bu Nadia, nanti kalau selesai pelajaran, bolehkah kita bermain di taman bermain seperti kemarin?”

Nadia tersenyum sambil menjelaskan, “Tentu saja, Aldo. Tapi ingat, kita harus menyelesaikan semua tugas dan belajar dulu sebelum bermain, ya?”

Aldo dengan antusias mengangguk, “Oke, Bu! Aldo janji, nanti setelah belajar kita main dengan asyik.”

Selama pelajaran, Aldo juga tampak sangat memperhatikan setiap gerakan Bu Nadia. Ia sering meminta izin untuk mendekat dan membantu Bu Nadia dalam menata alat-alat peraga atau mengatur buku-buku.

Pada saat istirahat, Aldo tidak segan-segan mendekati Nadia dan menggandeng tangan Bu Nadia dengan lembut. “Calon Mama, bisa bantu Aldo untuk menyusun puzzle? Aldo masih butuh bantuan,” ujarnya dengan nada manja.

Nadia tertawa kecil, “Tentu, Aldo. Ayo kita susun puzzle bersama. Tapi setelah ini kita harus kembali ke kelas untuk pelajaran berikutnya.”

Selama aktivitas bersama, Nadia melihat betapa bahagianya Aldo. Meski Aldo tampak sangat manja, Nadia merasa terharu dan senang melihat betapa ia bisa dekat dengan anak-anak didiknya. Rasa kasih sayang yang tumbuh di hatinya tidak hanya untuk Arman, tapi juga untuk Aldo, yang kini menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Ketika bel pulang berbunyi, Nadia mengumpulkan anak-anak untuk menyiapkan mereka pulang. Aldo, dengan wajah penuh harapan, mendekati Nadia dan bertanya, “Nanti malam Aldo bisa main dengan calon mama lagi?”

Nadia mengusap kepala Aldo dengan lembut, “Kalau kamu sudah menyelesaikan tugas-tugasmu dengan baik, tentu saja. Tapi ingat, kita harus memastikan semuanya sudah selesai dulu, ya?”

Aldo tersenyum ceria, “Oke, Bu! Aldo janji.”

Saat murid-murid lainnya keluar dari kelas, Nadia melambaikan tangan mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Aldo melambaikan tangan kepada teman-temannya, lalu memeluk Bu Nadia dengan penuh rasa sayang. “Calon mama, sampai jumpa besok!”

Nadia merasa hatinya meleleh melihat kasih sayang Aldo. Ia tahu bahwa perannya sebagai calon ibu tidak hanya memberi dampak pada Arman, tetapi juga pada anak-anaknya di sekolah. Dengan semangat baru dan rasa cinta yang mendalam.

Episodes
1 "Hari Ceria di TK Pertiwi"
2 "Kapal Impian di TK Pertiwi"
3 "Penjelajah Alam di TK Pertiwi"
4 Hari Penuh Warna di TK Pertiwi
5 Pesona Bu Nadia yang Membuat Jatuh Hati
6 Bu Nadia dan Kehebohan Wali Murid di TK Pertiwi
7 Wali Murid Nekat, Bu Nadia Salting!
8 Bu Nadia, Pak Arman, dan Getaran yang Mengganggu
9 Pesona Bu Nadia dan Kejaran Pak Arman
10 Cinta di Depan Gerbang - Bu Nadia dan Pak Arman
11 Pertemuan di Alun-Alun Bu Nadia dan Duda Pak Arman
12 Kejutan Ulang Tahun - Pengakuan di Tengah Cinta
13 Malam Yang Indah, Calon Mama Baru
14 Keceplosan Aldo - Rahasia Bu Guru Terbongkar
15 Cinta di Taman Belajar - Kisah Nadia, Arman, dan Aldo
16 Cinta di Taman Belajar - Kisah Nadia, Arman, dan Aldo
17 Cinta di Pangkuan - Kisah Nadia dan Arman
18 Kejutan Manis di Malam Hari
19 Pagi Berkah Awal Baru untuk Nadia Dan Arman
20 Petualangan Seru Study Tour ke Jogja!
21 Ciuman di Roller Coaster dan Momen Hangat di Bus - Cinta Arman dan Nadia
22 Mengukir Cinta - Perjalanan Nadia dan Arman Menuju Keluarga Bahagia
23 Kejutan Malam - Dari Ketegangan ke Kebahagiaan
24 Petualangan Cinta di Balik Roller Coaster
25 Cinta yang Menguatkan
26 Melepas Rindu di Kali
27 Keceriaan dan Kesedihan
28 Aldo Berak Di Celana
29 Arman Bahagia Sekali Cengar Cengir Terus
30 Kejutan Spesial untuk Aldo
31 Serangan Tak Terduga
32 Aldo Kelas 1 SD
33 Godaan di Malam Hari
34 Petualangan Keluarga di Kebun Buah
35 Keseruan di Danau
36 Gatalnya Paha Nadia
37 Kembali ke Kehidupan Sehari-hari
38 Nabrak Pintu
39 Nadia yang Capek
40 Teror di Pantai
41 Muntah yang Tak Terduga
42 Gairah dan Tantangan
43 Tantangan di Pagi Hari
44 Malam yang Menegangkan
45 Mencari Tahu
46 Rencana Seru di Hari Libur
47 Permainan Lidah
48 Arman dan Pertarungan dengan Preman
49 Persahabatan yang Tak Terduga
50 Bab 50: Terjebak dalam Ketegangan
51 Bab 51: Kucing Hitam dan Kejutan
52 Bab 52: Kejutan di Pagi Hari
53 Bab 53: Mimpi dan Misteri di Balik Jam Antik
54 Bab 54: Bahaya di Balik Kulit Pisang
55 Bab 55: Kehadiran yang Tak Terlihat
56 Bab 56: Celana Sobek dan Kekacauan Tengah Malam
57 Bab 57: Gigitan Mengerikan dari Pocongan
58 Bab 58: Gigit Hidung Aldo
59 Bab 59: Sekarang Pocongan Gigit Nadia
60 Bab 60: Keintiman di Antara Kita
61 Bab 61: Insiden Dipatok Ayam Jago Galak
62 Bab 62: Ayam Jago Pembawa Masalah
63 Bab 63: Kandang Ayam Jago
64 Bab 64: Serangan Ayam yang Tak Terduga
65 Bab 65: Jago Baper Gila Melawan Musuh Baru
66 Bab 66: Malam Misterius di Kandang Ayam
67 Bab 67: Kejadian Aneh di Pagi Hari
68 Bab 68: Nadia, Sang Guru TK yang Cantik
69 Bab 69: Kejutan di Hari Guru
Episodes

Updated 69 Episodes

1
"Hari Ceria di TK Pertiwi"
2
"Kapal Impian di TK Pertiwi"
3
"Penjelajah Alam di TK Pertiwi"
4
Hari Penuh Warna di TK Pertiwi
5
Pesona Bu Nadia yang Membuat Jatuh Hati
6
Bu Nadia dan Kehebohan Wali Murid di TK Pertiwi
7
Wali Murid Nekat, Bu Nadia Salting!
8
Bu Nadia, Pak Arman, dan Getaran yang Mengganggu
9
Pesona Bu Nadia dan Kejaran Pak Arman
10
Cinta di Depan Gerbang - Bu Nadia dan Pak Arman
11
Pertemuan di Alun-Alun Bu Nadia dan Duda Pak Arman
12
Kejutan Ulang Tahun - Pengakuan di Tengah Cinta
13
Malam Yang Indah, Calon Mama Baru
14
Keceplosan Aldo - Rahasia Bu Guru Terbongkar
15
Cinta di Taman Belajar - Kisah Nadia, Arman, dan Aldo
16
Cinta di Taman Belajar - Kisah Nadia, Arman, dan Aldo
17
Cinta di Pangkuan - Kisah Nadia dan Arman
18
Kejutan Manis di Malam Hari
19
Pagi Berkah Awal Baru untuk Nadia Dan Arman
20
Petualangan Seru Study Tour ke Jogja!
21
Ciuman di Roller Coaster dan Momen Hangat di Bus - Cinta Arman dan Nadia
22
Mengukir Cinta - Perjalanan Nadia dan Arman Menuju Keluarga Bahagia
23
Kejutan Malam - Dari Ketegangan ke Kebahagiaan
24
Petualangan Cinta di Balik Roller Coaster
25
Cinta yang Menguatkan
26
Melepas Rindu di Kali
27
Keceriaan dan Kesedihan
28
Aldo Berak Di Celana
29
Arman Bahagia Sekali Cengar Cengir Terus
30
Kejutan Spesial untuk Aldo
31
Serangan Tak Terduga
32
Aldo Kelas 1 SD
33
Godaan di Malam Hari
34
Petualangan Keluarga di Kebun Buah
35
Keseruan di Danau
36
Gatalnya Paha Nadia
37
Kembali ke Kehidupan Sehari-hari
38
Nabrak Pintu
39
Nadia yang Capek
40
Teror di Pantai
41
Muntah yang Tak Terduga
42
Gairah dan Tantangan
43
Tantangan di Pagi Hari
44
Malam yang Menegangkan
45
Mencari Tahu
46
Rencana Seru di Hari Libur
47
Permainan Lidah
48
Arman dan Pertarungan dengan Preman
49
Persahabatan yang Tak Terduga
50
Bab 50: Terjebak dalam Ketegangan
51
Bab 51: Kucing Hitam dan Kejutan
52
Bab 52: Kejutan di Pagi Hari
53
Bab 53: Mimpi dan Misteri di Balik Jam Antik
54
Bab 54: Bahaya di Balik Kulit Pisang
55
Bab 55: Kehadiran yang Tak Terlihat
56
Bab 56: Celana Sobek dan Kekacauan Tengah Malam
57
Bab 57: Gigitan Mengerikan dari Pocongan
58
Bab 58: Gigit Hidung Aldo
59
Bab 59: Sekarang Pocongan Gigit Nadia
60
Bab 60: Keintiman di Antara Kita
61
Bab 61: Insiden Dipatok Ayam Jago Galak
62
Bab 62: Ayam Jago Pembawa Masalah
63
Bab 63: Kandang Ayam Jago
64
Bab 64: Serangan Ayam yang Tak Terduga
65
Bab 65: Jago Baper Gila Melawan Musuh Baru
66
Bab 66: Malam Misterius di Kandang Ayam
67
Bab 67: Kejadian Aneh di Pagi Hari
68
Bab 68: Nadia, Sang Guru TK yang Cantik
69
Bab 69: Kejutan di Hari Guru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!