Hanum saat ini berada di sebuah taman kota yang tampak cukup lenggang, karena memang hari masih sore bertepatan dengan jam kerja karyawan dan hanya ada beberapa pengunjung yang berada di area ini.
Langkah kakinya membawanya ke tepi danau buatan yang sangat indah di area taman kota itu. Dibawah rindangnya pohon dan adanya kursi taman yang kosong membuat Hanum berhenti sejenak untuk melepas penat. Ya, Hanum baru saja keluar dari hotel di mana pertemuannya bersama presdir yang menyebalkan itu sudah selesai.
Hari masih cukup sore untuk Hanum pulang ke kontrakan sederhananya. Maka ia memutuskan untuk berhenti di taman kota ini untuk sekedar menenangkan pikiran dan hatinya.
"Huh, bagaimana nasibku kedepannya," Gumamnya sedikit keras nada bicaranya sangat kesal.
Hanum menatap nanar kedepan mengamati pemandangan danau yang tenang tidak serta merta membuat hatinya tenang. Di depan presdir menyebalkan itu Hanum tampak seperti orang bodoh yang tertekan karena perbuatannya sendiri.
Hanum menghembuskan nafas panjang, sebelum kembali ia membuka suaranya. Tangannya mengepal kuat pertanda emosinya sangat memuncak.
"Dasar pria menyebalkan aku tidak butuh harta mu, kenapa aku tampak bodoh di depan pria menyebalkan itu tadi." Tanya Hanum pada dirinya sendiri dengan nada setengah berteriak.
"Huh pria menyebalkan, awas kau" Teriak Hanum lebih keras, kali ini Hanum menghirup udara lebih lama.
"Hai, nona berisik sekali," Sahut seseorang yang baru keluar dari balik pohon rindang di belakang kursi taman.
Hah, apa-apaan ini ada orang lain disini ku kira hanya ada aku apakah pria ini mendengar segala umpatan ku.
Hanum menatap datar pria yang baru saja keluar dibalik pohon rindang di belakang kursi taman. Sedangkan pria itu tampak ramah dan cengengesan melihat wajah datar Hanum.
"Kamu siapa, apakah kamu sudah lama berada disini," Tanya Hanum masih dengan wajahnya datarnya.
"Sayang sekali nona aku sudah seharian di tempat ini sebelum suaramu mengganggu tidur ku," Balas pria yang memakai hoodie berwarna hitam pekat itu.
Apa dia bilang menggangu tidurnya, ya mana aku tahu dia tidur di area taman ini. Pria asing ini sama menyebalkannya dengan presdir gilaa itu. Lebih baik aku pulang saja sekarang.
Hanum kembali menyeret langkahnya ingin meninggalkan pria asing yang tampak ramah itu tapi Hanum sungguh merasa jika pria asing ini sama menyebalkannya dengan presdir Davin.
Dengan langkah cepat, Hanum pergi meninggalkan orang asing tersebut, Hanum pun sempat mendengar teriakan pria asing itu yang mengatakan dirinya akan kembali mendengarkan setiap keluh kesah bahkan umpatan yang akan Hanum teriaki.
Dasar pria asing aneh, sama aneh nyaa dengan pria menyebalkan itu. Aku harus apa sekarang, terpaksa aku menerima pernikahan menyebalkan ini, orang kaya emang selalu mengukur segalanya dengan uang dan kekuasaan.
Hanum kembali ke rumah kontrakan sederhananya belum sampai didepan kontrakan dari kejauhan Hanum sudah sangat familiar dengan mobil yang berhenti di tepat di depan rumah kontrakannya.
"Pak Arya, ada keperluan apa pak Arya mendatangi kontrakan sederhana saya ini," Seru Hanum yang baru saja turun dari motor matic buntutnya.
"Saya datang kemari karena perintah dari tuan muda, beliau ingin anda ikut dalam jamuan makan malam nanti malam dan ini persiapkan diri nona untuk menghadapi dunia tuan muda," Ujar Arya sembari memberikan paper bag yang berjumlah 3 buah paperback itu.
"Malam ini, aku harus ikut dalam jamuan makan malam, pak." Balas Hanum dengan wajah paniknya.
"Benar nona, saya rasa apa yang saya sampaikan sudah cukup jelas. Kalau begitu, saya pamit dulu nona Hanum," Terang Arya pada Hanum setelahnya ia kembali kedalam mobil.
Pria menyebalkan itu sungguh keterlaluan, kenapaa ia tidak memberitahuku di resto tadi kenapa menyusahkan orang lain.
Hanum menatap kepergiaan mobil yang dikendarai Arya, hingga menghilang dari pandangan matanya. Hanum memegang erat beberapa paperbag yang diberikan padanya.
Setelahnya, Hanum kembali ke motor matic buntutnya ia segera memarkirkan motornya kedalam teras kontrakan sederhananya. Hanum bergegas masuk kedalam rumah kontrakan sederhananya sambil membawa paperbag yang tadi ia genggam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Reogkhentir
Semoga lekas sembuh thor serta diangkat segala penyakitnya.......
2024-10-03
1