Malam Penuh Kejutan: Pocongan di Sawah

Saat Pak Sidik dengan penuh konsentrasi membajak sawahnya, suasana malam di desa sangat tenang. Cahaya bulan memancarkan sinar lembut di atas sawah yang baru saja dibajak, sementara suara traktor yang bekerja keras menjadi satu-satunya suara yang terdengar.

Pak Sidik sudah mulai merasa nyaman dengan traktor yang kini berjalan dengan normal. Dia bahkan mulai bergumam sendiri, "Akhirnya, bisa kerja tanpa gangguan. Semoga saja tidak ada kejadian aneh lagi malam ini."

Tiba-tiba, dari balik semak-semak di tepi sawah, muncul sebuah sosok yang membuat jantung Pak Sidik melonjak ke tenggorokan. Sosok tersebut adalah pocong, hantu tradisional Indonesia yang sering digambarkan dengan pakaian kafan putih dan posisi melompat-lompat.

Pocong itu muncul dengan gerakan melompat-lompat dan tampak menempel di tanah dengan sangat aneh. Awalnya, Pak Sidik mengira itu hanya ilusi akibat lelah, tapi semakin dekat dia melirik, semakin jelas bahwa itu adalah pocong nyata.

Pak Sidik membelalak dan langsung mengerem traktor dengan panik. "Waduh, ini apaan? Apa traktor saya jadi magnet pocong?" katanya dengan suara bergetar.

Pocong itu melompat-lompat mendekati traktor, seakan-akan ingin bertanya. Melihat pocong yang mendekat, Pak Sidik langsung melompat turun dari traktor dan berlari ke arah yang berlawanan. "Aduh, ini beneran pocong! Gimana nih?"

Saat Pak Sidik berlari panik, pocong itu tampaknya mengikuti dengan gerakan melompat-lompat yang konyol. Bukannya menakutkan, gerakan pocong itu malah membuat Pak Sidik semakin bingung. "Kok bisa ya pocongnya lompatan? Ini kayak nonton sirkus malam hari!"

Di tengah kepanikan, Pak Sidik teringat nasihat Pak Woto tentang traktor. "Mungkin traktor ini memang baper, jadi pocongnya ikut baper juga."

Sementara Pak Sidik lari keliling sawah dengan pocong yang terus melompat-lompat di belakangnya, tiba-tiba terdengar suara dari jauh, "Pak Sidik! Kenapa teriak-teriak malam begini?"

Pak Parto, yang kebetulan lewat lagi karena dia mendengar teriakan Pak Sidik, datang mendekat. Melihat keadaan tersebut, Pak Parto tak bisa menahan tawa melihat pocong yang tampak seperti penghibur malam.

"Pak Sidik, apa yang terjadi? Kok bisa pocong ikut nari-nari di sawah?" tanya Pak Parto sambil tertawa terbahak-bahak.

Pak Sidik, yang sudah hampir kehabisan tenaga, berusaha menjelaskan dengan napas terengah-engah, "Pak Parto, ini pocong beneran. Saya nggak tahu kenapa dia bisa melompat-lompat kayak gini!"

Pak Parto yang sudah mulai menenangkan diri dari tawa, mendekati pocong dan berkata, "Ayo, Mas Pocong, jangan ganggu Pak Sidik. Dia lagi serius kerja."

Ternyata, pocong itu tidak berhenti melompat. Namun, saat Pak Parto memberikan sinyal, pocong berhenti sejenak dan tampak bingung. Setelah itu, pocong itu malah duduk di tanah dengan posisi yang cukup lucu, seolah-olah sudah lelah melompat-lompat.

Pak Parto mendekati pocong, dan tiba-tiba tertawa lagi. "Ternyata pocong ini juga capek, Pak Sidik. Mungkin dia cuma mau ikut senam malam hari."

Pak Sidik yang melihat pocong yang duduk di tanah akhirnya bisa sedikit tenang. "Jadi, pocong ini cuma pengen ikutan olahraga juga, ya?"

Pak Parto tersenyum sambil membantu Pak Sidik mengangkat pocong itu. "Nggak tahu juga, Pak Sidik. Tapi kita bawa pocong ini pulang aja. Biar dia bisa istirahat di tempat yang lebih nyaman."

Pak Sidik dan Pak Parto membawa pocong itu ke pinggir sawah dan membiarkannya duduk di tempat yang aman. Pak Sidik kembali ke traktor, dan meskipun masih sedikit cemas, dia merasa lebih tenang dengan kehadiran Pak Parto yang membantunya.

Di rumah Pak Woto, cerita tentang pocong yang melompat-lompat menjadi bahan tawa yang tak ada habisnya. Puthut, Marni, dan Pak Woto semua tertawa terbahak-bahak ketika Pak Sidik menceritakan kejadian tersebut. "Wah, pocong aja bisa ikutan latihan kebugaran malam hari, ya!" canda Puthut.

Pak Woto tersenyum lebar. "Mungkin traktor saya benar-benar ajaib. Bisa bikin pocong ikut gerakan senam malam hari."

Semua orang akhirnya bisa tertawa bersama, dan kejadian aneh di sawah itu menjadi cerita legendaris yang akan dikenang di desa mereka. Pak Sidik kembali ke rumah dengan perasaan lega dan rasa humor yang lebih besar dari sebelumnya, sambil berharap malam-malam berikutnya akan lebih tenang tanpa kehadiran pocong yang melompat-lompat.

Puthut dan Permintaan Pijat di Tengah Malam

Malam semakin larut dan suasana desa Masaran semakin tenang. Puthut yang baru saja selesai memetik kelapa muda dari pohon-pohon di sekitar sawah, merasakan tubuhnya yang letih dan pegal. Dia telah memanjat pohon kelapa satu per satu dengan hati-hati dan hasilnya cukup banyak, tapi rasa lelah membuatnya merasa seperti baru saja berlari marathon.

Puthut pulang ke rumah dengan membawa beberapa kelapa muda di tangan, tapi langkahnya tidak secepat biasanya. Setibanya di rumah, ia langsung menuju ke ruang tengah dan duduk di tikar, mengeluh sambil memijat-mijat kakinya.

Marni, istrinya, sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur. Ketika Puthut melihat Marni yang tengah sibuk, dia memutuskan untuk meminta bantuan. "Sayang," panggil Puthut dengan nada lelah, "aku pegal banget nih, bisa minta tolong dipijitin nggak?"

Marni yang sedang sibuk membuat dawet ayu, mengelap keringat di dahinya dan menjawab, "Pijatin? Mas, kamu kan baru aja pulang dari memanjat pohon kelapa. Sekarang malah ngeluh pegal."

Puthut tersenyum lemah, "Iya, sayang. Tapi aku beneran capek. Aku udah kayak burung hantu yang abis terbang seharian. Tolong deh, satu pijatan aja."

Marni menghela napas, "Baiklah, Mas. Duduk yang tenang. Aku siapin dulu peralatannya."

Marni keluar dari dapur dan membawa minyak pijat. Ketika dia mulai memijat kaki Puthut, Puthut langsung merasakan perbedaan. "Ahhh, rasanya enak banget," keluh Puthut dengan mata terpejam.

Namun, Marni yang memang dikenal suka bercanda, mulai beraksi. "Kaki Mas ini, kayaknya ada banyak cacingnya, deh. Harus hati-hati," ucapnya sambil menggigit bibir, pura-pura serius.

Puthut yang mendengar itu langsung membuka mata dan melirik Marni, "Jangan bercanda, dong. Aku udah cukup stress sama cacing tadi pagi."

Marni malah semakin bersemangat, "Bisa-bisa kaki Mas jadi lapangan cacing jika terus-terusan dipijatin. Kita harus cuci bersih supaya cacingnya gak kabur."

Puthut mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, dasar kamu ini, Marni. Jadi, kaki aku ini sebenarnya kayak taman safari buat cacing?"

Marni tersenyum lebar sambil melanjutkan pijatannya. "Ya, siapa tahu. Tapi yang jelas, kaki Mas jadi lebih lembut dan halus."

Selama Marni memijat kaki Puthut, mereka berdua berbincang ringan dan bercanda. Puthut menceritakan tentang kejadian-kejadian lucu saat memanjat pohon kelapa. "Tadi waktu aku naik ke atas, aku hampir jatuh karena ngeliat kecoak besar di atas pohon. Sepertinya si kecoak juga lagi cari kelapa."

Marni tertawa mendengar cerita Puthut. "Jadi, selain cacing, ada juga kecoak yang ikut memeriahkan panen kelapa, ya?"

Sambil terus memijat, Marni tiba-tiba berhenti dan berkata, "Eh, Mas, kayaknya pijatannya sudah cukup. Kaki Mas sudah halus kayak baby."

Puthut menarik napas lega. "Terima kasih, sayang. Kaki aku sudah terasa enak. Kamu memang terbaik deh."

Marni melanjutkan pekerjaan di dapur sambil terus berbicara dengan Puthut. "Kalau gitu, lain kali kalau capek, bilang aja. Jangan khawatir, aku selalu siap memijat."

Tak lama kemudian, makanan yang telah disiapkan Marni pun siap dihidangkan. Marni membawa sepiring gedang goreng dan beberapa gelas dawet ayu yang terkenal di desa mereka.

Puthut melihat makanan tersebut dan langsung senyum lebar. "Wah, ini yang bikin aku semangat. Terima kasih, sayang. Aku pasti bisa kerja lebih keras lagi setelah makan ini."

Marni tersenyum bangga, "Makan dulu, Mas. Jangan lupa, setelah makan, kalau mau pijat lagi, tinggal bilang."

Malam itu, setelah menikmati makanan lezat dan pijatan yang menenangkan, Puthut dan Marni duduk bersantai bersama. Cerita-cerita lucu dan tawa mereka membuat suasana malam menjadi hangat dan penuh kebahagiaan.

Puthut menyandarkan kepala di bahu Marni. "Malam ini memang malam yang luar biasa. Dari pocong joget sampai pijatan kaki, semuanya jadi cerita yang nggak bakal dilupakan."

Marni membalas dengan senyuman. "Ya, Mas. Setiap malam penuh kejutan pasti lebih seru kalau kita hadapi bersama."

Mereka berdua kemudian menikmati malam dengan penuh kehangatan, dan keesokan harinya, cerita tentang malam yang penuh kejutan itu akan menjadi salah satu kenangan indah di desa mereka.

Episodes
1 Kisah Inspirasi Pak Woto dan Keluarganya
2 Petualangan Kelapa Muda dan Marimas
3 Kepanikan Ayah Muda di Tengah Sawah
4 Tamu Tak Terduga dan Traktor Ajaib
5 Malam Penuh Kejutan: Pocongan di Sawah
6 Pak Sidik dan Traktor Ajaib: Pengembalian yang Tak Terlupakan
7 Pak Sidik Kembali ke Rumah dengan Cerita Baru
8 Festival Desa yang Semakin Meriah
9 Persiapan Festival Tahun Berikutnya
10 Rapat Keluarga di Ruang Tamu
11 Rapat Keluarga: Usul Ekspansi Ladang
12 Rapat Keluarga Pak Woto: Fokus pada Tanaman Padi
13 Hari Panen Padi di Ladang Pak Woto
14 Ide Brilian dari Marni: Memulai Kanal YouTube Keluarga
15 Kejutan Viral: Konten Pertama Keluarga Pak Woto Menggebrak Dunia Maya
16 Gaji Pertama YouTube: Berita Bahagia dan Kejadian Lucu di Keluarga Pak Woto
17 Kehidupan Keluarga Pak Woto: Konten Bahasa Inggris yang Konyol
18 Keluarga Pak Woto: Dari Viral ke Bintang Internasional
19 Pak Woto Mencari Ladang Baru: Petualangan Pagi yang Menggelikan
20 Hadiah yang Menggembirakan: Silver Play Button untuk Keluarga Pak Woto
21 Panen Raya Keluarga Pak Woto
22 Rencana Renovasi Rumah yang Lucu dan Menggembirakan
23 Rapat Besar: Rencana Renovasi Rumah Keluarga Pak Woto
24 Pak Woto Pamit ke Ladang
25 Pulang dari Ladang: Kembali ke Proyek Renovasi
26 Malam Nasi Goreng: Pujian, Kekacauan, dan Kebahagiaan Keluarga
27 Benih Harapan di Ladang Pak Woto
28 Istana Kecil di Tengah Ladang - Transformasi Keluarga Pak Woto
29 Kepulangan yang Mengejutkan - Istana di Tengah Desa
30 Kejutan Malam dari Dashboard YouTube
31 Viral Sampai Istana - Pak Jokowi Tertawa Terpingkal-pingkal
32 Petani Viral dari Ladang ke Istana - Saat Panen Bahagia Sampai ke Presiden
33 Petani Viral - Kisah Keluarga Pak Woto dan Perjalanan Menuju Ketenaran
34 Petani Viral - Kesuksesan, Tantangan, dan Kesenangan Bersama Keluarga Pak Woto
35 Petani Viral - Dari Kolam Renang ke TV Nasional
36 Menghadapi Tantangan Baru
37 Kejadian Tak Terduga di Malam Hari
38 Petualangan di Sawah
39 Kanza Kesleo
40 Petualangan di Kebun Sayur
41 Kembali ke Rumah
42 Kembali ke Rumah dengan Kenangan Manis
43 Persiapan untuk Festival Desa
44 Petualangan Odong-Odong
45 Serunya Memancing di Sungai
46 Nabrak Pintu
47 Kejutan di Kebun
48 Tantangan Gelut dengan Panda
49 Perasaan Terpendam
50 Si Odong-Odong yang Menari
51 Semut Nakal
52 Petualangan Puthut dan Marni
53 Kanza dan Permainan Petak Umpet
54 Petualangan Malam di Kebun
55 Daya Tarik yang Menggoda
56 Puthut Pergi ke Alfamart
57 Kecurigaan Marni
58 Bab 58: Kejutan di Tengah Malam
59 Bab 59: Rahasia di Balik Kasih
60 Bab 60: Rencana Marni
61 Bab 61: Dugaan yang Makin Kuat
62 Bab 62: Upaya untuk Memperbaiki Hubungan
63 Bab 63: Kejutan di Hari Minggu
64 Bab 64: Petualangan Mencari Sinyal
65 Bab 65: Marni dan Sinyal Rahasia
66 Bab 66: Puthut dan Sinyal Keluarga
67 Bab 67: Misi Belanja dan Kejutan di Alfamart
68 Bab 68: Kunjungan Pak Woto ke Alfamart
69 Bab 69: Puthut Mengantar Pak Woto ke Sawah dan Petualangan di Tengah Persawahan
70 Bab 70: Rencana Puthut untuk Membantu Pak Woto
71 Bab 71: Kemeriahan Panen dan Harapan Baru
72 Bab 72: Kabar Gembira di Tengah Sawah
73 Bab 73: Rencana Besar di Balik Kerja Sama Desa
74 Bab 74: Langkah Baru dan Tantangan yang Muncul
75 Bab 75: Menyongsong Masa Depan dengan Keyakinan Baru
76 Bab 76: Merajut Mimpi di Tengah Keberhasilan
77 Bab 77: Tantangan Baru dan Persiapan Masa Depan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kisah Inspirasi Pak Woto dan Keluarganya
2
Petualangan Kelapa Muda dan Marimas
3
Kepanikan Ayah Muda di Tengah Sawah
4
Tamu Tak Terduga dan Traktor Ajaib
5
Malam Penuh Kejutan: Pocongan di Sawah
6
Pak Sidik dan Traktor Ajaib: Pengembalian yang Tak Terlupakan
7
Pak Sidik Kembali ke Rumah dengan Cerita Baru
8
Festival Desa yang Semakin Meriah
9
Persiapan Festival Tahun Berikutnya
10
Rapat Keluarga di Ruang Tamu
11
Rapat Keluarga: Usul Ekspansi Ladang
12
Rapat Keluarga Pak Woto: Fokus pada Tanaman Padi
13
Hari Panen Padi di Ladang Pak Woto
14
Ide Brilian dari Marni: Memulai Kanal YouTube Keluarga
15
Kejutan Viral: Konten Pertama Keluarga Pak Woto Menggebrak Dunia Maya
16
Gaji Pertama YouTube: Berita Bahagia dan Kejadian Lucu di Keluarga Pak Woto
17
Kehidupan Keluarga Pak Woto: Konten Bahasa Inggris yang Konyol
18
Keluarga Pak Woto: Dari Viral ke Bintang Internasional
19
Pak Woto Mencari Ladang Baru: Petualangan Pagi yang Menggelikan
20
Hadiah yang Menggembirakan: Silver Play Button untuk Keluarga Pak Woto
21
Panen Raya Keluarga Pak Woto
22
Rencana Renovasi Rumah yang Lucu dan Menggembirakan
23
Rapat Besar: Rencana Renovasi Rumah Keluarga Pak Woto
24
Pak Woto Pamit ke Ladang
25
Pulang dari Ladang: Kembali ke Proyek Renovasi
26
Malam Nasi Goreng: Pujian, Kekacauan, dan Kebahagiaan Keluarga
27
Benih Harapan di Ladang Pak Woto
28
Istana Kecil di Tengah Ladang - Transformasi Keluarga Pak Woto
29
Kepulangan yang Mengejutkan - Istana di Tengah Desa
30
Kejutan Malam dari Dashboard YouTube
31
Viral Sampai Istana - Pak Jokowi Tertawa Terpingkal-pingkal
32
Petani Viral dari Ladang ke Istana - Saat Panen Bahagia Sampai ke Presiden
33
Petani Viral - Kisah Keluarga Pak Woto dan Perjalanan Menuju Ketenaran
34
Petani Viral - Kesuksesan, Tantangan, dan Kesenangan Bersama Keluarga Pak Woto
35
Petani Viral - Dari Kolam Renang ke TV Nasional
36
Menghadapi Tantangan Baru
37
Kejadian Tak Terduga di Malam Hari
38
Petualangan di Sawah
39
Kanza Kesleo
40
Petualangan di Kebun Sayur
41
Kembali ke Rumah
42
Kembali ke Rumah dengan Kenangan Manis
43
Persiapan untuk Festival Desa
44
Petualangan Odong-Odong
45
Serunya Memancing di Sungai
46
Nabrak Pintu
47
Kejutan di Kebun
48
Tantangan Gelut dengan Panda
49
Perasaan Terpendam
50
Si Odong-Odong yang Menari
51
Semut Nakal
52
Petualangan Puthut dan Marni
53
Kanza dan Permainan Petak Umpet
54
Petualangan Malam di Kebun
55
Daya Tarik yang Menggoda
56
Puthut Pergi ke Alfamart
57
Kecurigaan Marni
58
Bab 58: Kejutan di Tengah Malam
59
Bab 59: Rahasia di Balik Kasih
60
Bab 60: Rencana Marni
61
Bab 61: Dugaan yang Makin Kuat
62
Bab 62: Upaya untuk Memperbaiki Hubungan
63
Bab 63: Kejutan di Hari Minggu
64
Bab 64: Petualangan Mencari Sinyal
65
Bab 65: Marni dan Sinyal Rahasia
66
Bab 66: Puthut dan Sinyal Keluarga
67
Bab 67: Misi Belanja dan Kejutan di Alfamart
68
Bab 68: Kunjungan Pak Woto ke Alfamart
69
Bab 69: Puthut Mengantar Pak Woto ke Sawah dan Petualangan di Tengah Persawahan
70
Bab 70: Rencana Puthut untuk Membantu Pak Woto
71
Bab 71: Kemeriahan Panen dan Harapan Baru
72
Bab 72: Kabar Gembira di Tengah Sawah
73
Bab 73: Rencana Besar di Balik Kerja Sama Desa
74
Bab 74: Langkah Baru dan Tantangan yang Muncul
75
Bab 75: Menyongsong Masa Depan dengan Keyakinan Baru
76
Bab 76: Merajut Mimpi di Tengah Keberhasilan
77
Bab 77: Tantangan Baru dan Persiapan Masa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!