Sendu berjalan perlahan mendekati Alex. Dia terus saja memainkan jari-jemarinya karena merasa begitu gugup dan takut.
"Duduk... " perintah Alex lagi pada gadis lugu itu.
Alex lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Sendu. Dia sudah siap untuk melumat habis bibir merah Sendu. Namun tiba-tiba saja, Sendu menutup mulut dengan tangannya.
"Kenapa? " tanya Alex.
"Maaf Tuan, tapi Tuan bau sekali minuman keras." ucap Sendu yang membuat Alex tertawa pelan.
"Jadi, kamu mau aku mandi dulu...?" tanya Alex seraya mengelus lengan Sendu. Sendu mengangguk cepat dan tersenyum.
Alex mengangguk dan kemudian bangkit dari duduknya. Dia segera berjalan masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan diri.
Namun ternyata semua itu hanyalah akal-akalan Sendu semata. Melihat Alex masuk ke dalam kamar mandi, Sendu pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia mengemasi semua barang-barangnya. Lalu mengganti pakaian serta memakai kerudungnya. Kemudian berlari ke luar kamar.
Tak ada yang dia pikirkan saat ini, selain melarikan diri. Ya, Sendu ingin kabur dari Alex. Entah apa yang membuat gadis 22 tahun itu ingin lari dari pria yang sudah membelinya dengan sangat mahal, dari mucikari klub malam kemarin. Padahal sebelumnya dia bersikap begitu manis kepada Tuannya.
"Aku tidak mau... aku tidak mau..." kata itu terus saja di ulang-ulang oleh Sendu, sepanjang dia berlari keluar dari dalam Vila.
Hari sudah malam, entah kemana dia akan pergi. Lagi pula Vila Alex berada di pinggiran kota. Jalannya sepi dan lebih banyak perkebunan tehnya dari pada rumah penduduknya. Salah-salah, Sendu justru akan nyasar ke perkebunan dan tak tahu jalan pulang.
Sendu melihat ada sebuah kursi di tepi jalan. Dia pun lalu beristirahat sejenak di kursi itu. Nafasnya terengah-engah karena berlari sepanjang jalan tadi.
Sementara di Vila, Alex sudah selesai membersihkan dirinya. Dia langsung keluar dengan hanya memakai baju handuk mandinya. Dia sudah siap untuk melakukan adegan ranjang dengan Sendu malam ini.
Namun, saat Alex sudah keluar dari dalam kamar mandi, Alex tidak melihat Sendu ada di tempat tidur. Dia pun mulai memanggil gadis cantik itu.
"Sendu... Sendu... "
Alex mencarinya sampai ke teras kamar. Namun Sendu tak juga terlihat. Membuat Alex jadi berpikir akan sesuatu.
"Oh shit..." maki Alex saat dia mulai menyadari jika Sendu sudah melarikan diri darinya.
Alex langsung memakai pakaiannya dan turun ke bawah untuk mengambil mobil. Dia yakin, jika Sendu tidak akan bisa pergi jauh dari sini. Sebab di sini tidak ada transportasi yang lewat. Hanya mobil truk pengangkut hasil panen teh saja yang sering lalu lalang. Itu pun tidak beroperasi pada malam hari.
Alex mulai melajukan mobilnya keluar dari Vila. Dia melihat-lihat ke jalanan, barang kali Sendu ada di sana.
Sendu yang sedang duduk di kursi dan menyadari jika ada cahaya mobil yang perlahan mendekatinya pun langsung mencari tempat bersembunyi.
Dia bersembunyi dibalik semak belukar agar tak tersorot lampu mobil Alex. Dia tak ingin Alex menemukannya.
Sendu terisak dibalik persembunyiannya. Dia tahu, bahwa Alex pasti saat ini sangat murka pada dirinya. Bahkan merasa jika Sendu sudah mempermainkan dirinya.
Sendu meminta Alex untuk menikahinya, dan Alex pun memenuhi permintaan nya itu. Namun mengapa justru dia sendiri yang ingkar janji.
"Maaf kan saya Tuan." ucap sendu pada dirinya sendiri.
Sebenarnya, Sendu tak berniat melarikan diri dari Alex. Dia bahkan sudah sangat siap jika harus memberikan tubuhnya pada Alex malam ini.
Namun sebelum sholat maghrib tadi, Sendu tak sengaja menemukan buku nikah di lemari pakaian Alex. Buku nikah yang bertuliskan nama Gilang Ahmad Wijaya dengan seorang wanita.
Sebagai perempuan, Sendu pasti tidak akan tega mengkhianati wanita yang namanya ada pada buku nikah tersebut.
"Bagaimana jika istri Tuan tahu?" bisik Sendu saat itu.
Itulah yang membuat Sendu memilih melarikan diri dari Alex. Sendu mengira jika Alex sudah menikah. Pria itu adalah suami orang. Dan Sendu tidak mau menjadi perusak rumah tangga wanita lain.
Hatinya Sendu sangatlah lembut. Dia sangat takut jika menyakiti orang lain. Karena dia di ajari oleh snag nenek yang mengasuhnya sejak bayi, untuk tidak pernah menyakiti hati siapa pun. Sekali pun orang yang sudah jahat kepadanya.
"Sendu.... Sendu... aku tahu kamu masih di sini. Keluar Sendu... Bukankah kita sudah menikah? Apa kamu mau lari dari suami mu sendiri, hah?!" teriak Alex.
Sendu hanya memejamkan kedua matanya. Air matanya mengalir begitu saja tanpa diminta. Entah apa yang membuat dia tiba-tiba saja nestapa seperti ini? Seolah dia menangis karena telah meninggalkan orang yang ia cintai.
Alex kembali masuk ke dalam mobilnya. Namun dia tak langsung beranjak dari sana. Dia mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya dan mulai menghisapnya. Alex seperti frustasi dalam mencari Sendu.
Kemana wanita jalang itu pergi?
Tak lama, Alex pun akhirnya meninggalkan lokasi persembunyian Sendu. Sendu kemudian keluar perlahan dari balik semak belukar. Dia lalu berjalan ke tepi jalan untuk melihat barang kali ada kendaraan yang lewat dan dia bisa menumpang.
Namun hingga tengah malam, tak ada satu pun kendaraan yang lewat.
Sendu kemudian melihat ada sebuah pondok di dekat perkebunan teh. Dia pun akhirnya memutuskan untuk bermalam di sana saja malam ini.
Sementara di Vila. Setelah berkeliling-keliling perkebunan mencari Sendu, Alex akhirnya kembali ke Vila. Dia sangat marah kepada Sendu. Rasanya, jika gadis kampung itu ada dihadapannya saat ini, pasti sudah dia habisi.
Alex mengambil salah satu botol minumannya, dan melemparnya ke dinding Vila. Hingga mengeluarkan suara pecahan kaca yang begitu keras.
"Senduuuuu...." teriak Alex.
Namun tak ada yang mendengarkan teriakannya, sebab hanya ada dia seorang diri di Vila itu.
Alex lalu duduk dan mulai merebahkan kepalanya di ujung sofa. Tiba-tiba saja Alex tertawa terbahak-bahak. Padahal tidak ada yang lucu.
"Sendu... Sendu... Kenapa kamu lari? Padahal kita ini sudah menikah. Aku ini suami mu Sendu. Hahaha... astaga. Bodoh sekali kamu Sendu. Mana ada pria yang mau menikahi pelacur selain Alex. Hahaha., Alex, Alex, bisa-bisanya kamu di bohongin sama perempuan kampung seperti Sendu. Kamu sudah tertipu dengan wajah lugunya Lex. Dia itu sama saja dengan para jalang di luar sana." Alex kembali tertawa.
"Nikahi saya Tuan... Nikahi saya..." Alex meniru gaya bicara Sendu saat di kamar hotel.
"Sesudah ku nikahi, kau malah pergi. Dasar wanita murahan." maki Alex seraya mematikan rokoknya yang tinggal seujung jari.
Di pondok, Sendu sudah membaringkan tubuhnya. Dia melihat ke arah langit yang sedang ditaburi banyak bintang.
Indah sekali ciptaan Allah
Sendu mulai melafazkan ayat tentang gugus bintang...
Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan men-jadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya) - Q.S Al Hijr ayat 16.
Tak lama dari Sendu membacakan ayat tersebut, dia pun tertidur.
Begitu juga dengan Alex, saking banyaknya menegak minuman keras, dia sampai mabuk dan sempoyongan. Akhirnya Alex tertidur di atas sofa dalam keadaan tidak sadarkan diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa like dan komen yang banyak ya guys. Love u all sebanyak bintang di langit malam... 😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
🌻Nie Surtian🌻
Ternyata itu alasan sendu ingin melarikan diri...
2024-11-16
2
Ramelan Subagyo
pinter penulisnya
2024-10-06
1
LV Edelweiss
Yang sabar ya Lex.. 😌
2024-09-13
0