Bab 14 Kesalahan yang terbayar

Mendengar curahan hati Ifa membuat ummah Sinta menangis. Ummah Sinta tak bisa membendung air matanya mendengar cerita Ifa. Hatinya ikut sakit, apalagi melihat keadaan Ifa seperti ini.

Abi Farel pun sama, tapi tak sampai menangis. Tapi, percayalah. Hati, Abi Farel sama hancurnya. Ternyata putri yang sejak kecil ia sayang dan jaga sepenuh hati harus mendapatkan perlakuan tak layak dari Akmal.

Abi Farel ingin marah, namun merasa malu karena dia yang memaksa Ifa menerima Akmal.

Jika ingin menyalahkan, maka Abi Farel lah yang berhak di salahkan. Abi Farel merasa gagal mencari pendamping untuk putrinya hingga Ifa harus mengalami kekerasan batin seperti ini.

Hati dan pikiran Abi Farel begitu kacau. Langkah apa yang harus ia ambil.

Keadaan ini menjadi pukulan telak akan Abi Farel. Merasa bersalah akan keadaan yang di terima Ifa.

Percayalah, diamnya Abi Farel menyimpan beban tersendiri di hatinya.

Abi Farel keluar dari kamar, guna menemui Akmal yang dari semalam gelisah.

Abi dan ummah Sinta memutuskan menginap dan menyuruh Harfa pulang.

Abi Farel tak ingin putrinya yang lain tahu apa yang terjadi pada kakaknya.

"Abi."

Ucap Akmal melihat Abi Farel baru keluar dari kamar tamu.

Akmal menundukkan kepala melihat tatapan dingin Abi Farel.

"Akmal bisa jelaskan, bi?"

"Apa yang kau lakukan pada putri saya?"

"Saya tidak melakukan apa-apa. Apa saya salah meminta hak saya pada istri Akmal sendiri."

"Tidak ada yang salah, tapi ...,"

Bugh!

Abi Farel meninju Akmal hingga tersungkur.

Bugh!

Bugh!

Abi Farel terus memukul Akmal hingga Akmal tak berdaya. Darah segar keluar dari sudut bibir Akmal.

Namun, itu semua hanya khayalan emosi semata. Nyatanya Abi Farel langsung duduk di ikuti Akmal.

Berkali-kali Abi Farel membuang nafas kasar. Mencoba mengendalikan emosi agar tidak merugikan nantinya.

Abi Farel bisa saja memukul dan menendang Akmal. Tapi, Abi Farel memikirkan dampaknya. Pasti akan panjang dan Abi Farel tak mau itu.

 Percayalah, sesungguhnya sabar adalah senjata bagi kaum mukmin yang punya iman. Siapa pun pasti marah bahkan pembaca pun sama. Tapi, Abi Farel tak mau setan menguasai dirinya.

"Apa harus dengan cara memaksa? tak melihatkan bagaimana kondisi putri saya. Sampai kau membuatnya menderita."

Ucap Abi Farel berusaha tak terpancing emosi.

"Kamu memang berhak meminta hak kamu. Tapi, apa kamu sudah memberikan hak putriku terlebih dahulu."

"Saya pikir kamu memperlakukan nya dengan baik. Nyatanya, tidak. Apa yang kamu lakukan seperti pemerkosaan dan penganiayaan."

"Lihatlah, bagaimana keadaan putri saya. Tubuhnya kau buat kurus kering. Di mana belas kasihan kamu sebagai seorang suami."

"Tindakan mu, pada putri saya sudah melewati batas. Jika kamu tak bisa memperlakukannya sebagai manusia jangan siksa putri saya dengan tekanan batin yang kau buat."

Setiap kalimat yang Abi Farel ucapkan menampar telak wajah Akmal.

Akmal begitu malu dengan setiap kata yang keluar dari bibir Abi Farel.

Abi Farel memang tak memakai dan memukulnya. Tapi, ucapan Abi Farel membuat Akmal sudah kehilangan muka.

Membalas perbuatan seseorang tak perlu dengan kekerasan. Tapi, pukul lah mental dia. Karena sejatinya harga diri paling utama.

Rasanya buat apa marah-marah hanya menghabiskan tenaga saja. Dan ujungnya kita sendiri yang rugi. Balas lah dengan cara cantik. Karena sesungguhnya jatuh harga diri lebih menyakitkan dari pada sebuah pukulan.

"Pulanglah."

"Saya masih sanggup mengurus putri saya."

Akmal berkali-kali merasa rendah dan terhina. Tapi, memang itulah buktinya. Pasalnya kelakukan Akmal memang rendah dan hina.

"Abi, seperti nya Abi terlalu berlebihan. Saya berhak atas istri saya. Bukankah, seorang istri harus patuh. Dan apapun alasannya tak boleh menolak permintaan suami.

Keadaan Ifa, memang dirinya lah yang lemah sebagai seorang istri.

Harusnya Abi paham itu."

Abi Farel semakin tajam menatap Akmal. Sungguh, mulutnya begitu lemas bicara. Seolah dia yang paling benar.

"Pulang."

Tegas Abi Farel dengan tatapan tajam. Begitu dingin dengan aura berbeda.

Akmal langsung bungkam tak berani bicara lagi.

Nyatanya Akmal salah bicara seperti itu. seperti nya urat malunya sudah putus hingga Akmal berani berkata seperti itu.

Di usir dari rumah membuat Akmal benar-benar malu. Harga dirinya terasa di injak-injak.

Dengan perasaan kesal dan tak tahu malu Akmal pergi meninggalkan rumah.

"Jangan bawa apapun. Kamu datang pun, tak membawa apapun."

Wajah Akmal memerah padam, langsung menaruh kunci mobil. Sungguh, harga dirinya benar-benar jatuh saat itu juga.

Dengan perasaan kesal, kecewa dan juga marah. Akmal pergi dari rumah yang baru sebentar Akmal nikmati kemewahan nya.

Di luar Akmal di kejutkan lagi dengan keberadaan Harfa.

Tatapan Harfa begitu tajam dan sinis. Ingin sekali Harfa meninju wajah tanpa dosa itu.

Tak sengaja Harfa mendengar setiap percakapan Abi Farel dan Akmal tadi. Hingga Harfa paham dengan apa yang terjadi. Niat hati ingin memeriksa keadaan sang kakak karena semalam di suruh pulang. Tapi, pagi ini Harfa mengetahui sebuah fakta yang sangat menyakitkan.

Nyatanya sang kakak bukan sakit oleh sebuah penyakit. Tapi, tekanan batin dan mental yang Akmal perbuat. Harfa tak menyangka punya kakak ipar model iblis.

"Cih, tak tahu malu."

Gerutu Harfa kesal. Andai saja Harfa tak ingat ajaran keluarga nya. Sudah pasti tangannya melayang sejak tadi.

"Dasar laki-laki bajingan. Aku sumpahin kau, apes seumur hidup."

 "Tak tahu, malu. Sudah enak numpang hidup juga. Masih belagu. Aku pikir orang baik nyatanya setan."

Mulut Harfa benar-benar tak bisa di jaga.

Tak tahukah Harfa, Jika Akmal masih mendengarnya. Akmal begitu kesal dan marah. Tapi, ia tak bisa berbuat apa-apa.

Dirinya sudah di tampar oleh rasa malu sama Abi Farel kini dapat hinaan juga dari Harfa.

Brak!

Akmal membanting pagar, karena kesal. Kenapa hidupnya jadi begini. Harusnya Abi Farel tak ikut campur urusan rumah tangganya.

Dasar laki-laki bajingan, sudah salah masih nyalahin orang lain.

Kekesalan Akmal semakin jadi melihat tak ada satupun ojek atau taxi.

Akmal terpaksa berjalan, di depan sana ada segerombolan pesepeda melintas.

Bruyyy ..

Akmal memejamkan kedua matanya menahan amarah. Tatkala wajah dan tubuhnya kena cipratan air kotor.

"Dasar, sialan."

Maki Akmal mencari sesuatu untuk melempar pesepeda.

Tin ... Tin ..

"Woy, awasss!!!"

Bruk!

Tubuh Akmal nyungsep kedalam comberan karena tak sengaja ter-tubruk kuda yang lepas kendali.

Sungguh sial hidup Akmal. Baru saja dia di usir kini sudah mendapat sial.

Seolah alam pun mengutuk Akmal. Menjadi wakil membalas setiap perbuatan Akmal.

Abi Farel dan keluarga memang tak membalas dengan cara kekerasan. Tapi, lihatlah. Allah begitu adil bahkan di bayar kontan.

Seperti nya doa Harfa terkabul, agar hidup Akmal apes.

Akmal benar-benar kesal melihat penampilan begitu kotor dan bau. Jika begitu, siapa ojek atau taxi yang mau mengantarnya.

Terpaksa Akmal jalan kaki pulang ke rumahnya. Di sepanjang jalan Akmal banyak yang mencaci dan menghina. Akmal bak gembel.

Sama seperti kelakuannya yang tak waras. Hidupnya juga kini terlihat seperti orang tak waras hingga di katai orang gila.

Harga diri Akmal benar-benar jatuh se-jatuh-jatuhnya. Akmal tak menyangka jika dirinya mengalami hal sial.

Baru saja mendapatkan hidup enak dalam kemewahan kini harus berakhir menderita.

Bersambung ...

Mampus😡😡😡

Azab Allah tuh, buat Akmal yang tak tahu malu. Jadi di permalukan orang 😂😂😂

Jangan lupa tinggalkan jejak ya ...

Episodes
1 Bab 1 Abi sudah ada calon
2 Bab 2 Jeritan kesakitan Ifa
3 Bab 3 Keputusan yang harus di putuskan.
4 Bab 4 Sah
5 Bab 5 Awal mula petaka itu
6 Bab 6 Prahara subuh
7 Bab 7 Mencoba kuat
8 Bab 8 Melanggar hukum
9 Bab 9 Tak berdaya
10 Bab 10 Jeritan subuh
11 Bab 11 Pingsan
12 Bab 12 Firasat
13 Bab 13 Keadaan Ifa
14 Bab 14 Kesalahan yang terbayar
15 Bab 15 Sesak
16 Bab 16 Liburan
17 Bab 17 Keputusan Ifa
18 Bab 18 Surat cerai
19 Bab 19 Surat pengunduran diri
20 Bab 20 Kenapa pergi?
21 Bab 21 Garis dua
22 Bab 22 Berusaha tetap kuat
23 Bab 23 Jalan terakhir
24 Bab 24 Hasil USG
25 Bab 25 Ummah, maaf
26 Bab 26 Saling dukung
27 Bab 27 Muhamad Zain Al-fahrezi
28 Bab 28 Kedatangan Akmal
29 Bab 29 Kakak baik-baik saja.
30 Bab 30 Sudah terlambat
31 Bab 31 Duka
32 Bab 32 Astaghfirullah hal'azim
33 Bab 33 Tuan Farel
34 Bab 34 Secercah harapan
35 Bab 35 Saya ingin menikahi, kamu.
36 Bab 36 Dejavu
37 Bab 37 Keputusan Ifa
38 Bab 38 'Mama'
39 Bab 39 Menerima takdir
40 Bab 40 Terimakasih, mama.
41 Bab 41 Kebahagiaan
42 Bab 42 Keluarga Cemara
43 Bab 43 Langitnya, indah
44 Bab 44 Gerakkan!!!
45 Bab 45 Aneh
46 Bab 46 Selamat datang di dunia mama.
47 Bab 47 Tersinggung!
48 Bab 48 Selingkuh!
49 Bab 49 Kakak ..,
50 Bab 50 Jangan pura-pura kuat.
51 Bab 51 Perasaan Harfa
52 Bab 52 Perjanjian!
53 Bab 53 Luapan isi hati Ifa
54 Bab 54 Kembalikan kakak Ifa
55 Bab 55 Trauma masa lalu
56 Bab 56 Keputusan Harfa
57 Bab 57 Cara menyembuhkan luka, Ala Ifa
58 Bab 58 Saya
59 Bab 59 Mengikhlaskan
60 Bab 60 Rewel
61 Bab 61 Tak bisa di ulang
62 Bab 62 Di culik
63 Bab 63 Tamu pagi
64 Bab 64 Aku ingin sekuat kakak Ifa
65 Bab 65 Wanita kuat
66 Undangan
67 Promosi Author (Takdir Illahi 2)
68 Promosi Author Amarah Cinta (bukan salah tuhan)
69 Bab 66 Mama mau yang ini.
70 Bab 67 Cukup, mas.
71 Bab 68 Ok, Dino. Ini huruf apa?
72 Bab 69 Aku tak mau putraku gila
73 Bab 70 Saya rindu
74 Bab 71 Mau besok, boleh ya?
75 Bab 72 Mama Cantika
76 Bab 73 Tak ingin menikah lagi
77 Bab 74 Jangan biarkan saya gila.
78 Bab 75 Sebuah keputusan
79 Bab 75 Aku berserah
80 Bab 76 Aku siap, mas.
81 Bab 77 Aku tak sempurna
82 Bab 78 Jujur Kail
83 Bab 79 Pengecut
84 Bab 80 Menerima takdir
85 Bab 81 Penuh haru
86 Bab 82 Canda halal
87 Bab 83 Cabang dua
88 Bab 84 Hamil
89 Bab 85 Anugrah
90 Bab 86 Merdeka
91 Bab 87 Tripel baby
92 Promosi Author
93 Bab 88 Bersama-sama sayang
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 Abi sudah ada calon
2
Bab 2 Jeritan kesakitan Ifa
3
Bab 3 Keputusan yang harus di putuskan.
4
Bab 4 Sah
5
Bab 5 Awal mula petaka itu
6
Bab 6 Prahara subuh
7
Bab 7 Mencoba kuat
8
Bab 8 Melanggar hukum
9
Bab 9 Tak berdaya
10
Bab 10 Jeritan subuh
11
Bab 11 Pingsan
12
Bab 12 Firasat
13
Bab 13 Keadaan Ifa
14
Bab 14 Kesalahan yang terbayar
15
Bab 15 Sesak
16
Bab 16 Liburan
17
Bab 17 Keputusan Ifa
18
Bab 18 Surat cerai
19
Bab 19 Surat pengunduran diri
20
Bab 20 Kenapa pergi?
21
Bab 21 Garis dua
22
Bab 22 Berusaha tetap kuat
23
Bab 23 Jalan terakhir
24
Bab 24 Hasil USG
25
Bab 25 Ummah, maaf
26
Bab 26 Saling dukung
27
Bab 27 Muhamad Zain Al-fahrezi
28
Bab 28 Kedatangan Akmal
29
Bab 29 Kakak baik-baik saja.
30
Bab 30 Sudah terlambat
31
Bab 31 Duka
32
Bab 32 Astaghfirullah hal'azim
33
Bab 33 Tuan Farel
34
Bab 34 Secercah harapan
35
Bab 35 Saya ingin menikahi, kamu.
36
Bab 36 Dejavu
37
Bab 37 Keputusan Ifa
38
Bab 38 'Mama'
39
Bab 39 Menerima takdir
40
Bab 40 Terimakasih, mama.
41
Bab 41 Kebahagiaan
42
Bab 42 Keluarga Cemara
43
Bab 43 Langitnya, indah
44
Bab 44 Gerakkan!!!
45
Bab 45 Aneh
46
Bab 46 Selamat datang di dunia mama.
47
Bab 47 Tersinggung!
48
Bab 48 Selingkuh!
49
Bab 49 Kakak ..,
50
Bab 50 Jangan pura-pura kuat.
51
Bab 51 Perasaan Harfa
52
Bab 52 Perjanjian!
53
Bab 53 Luapan isi hati Ifa
54
Bab 54 Kembalikan kakak Ifa
55
Bab 55 Trauma masa lalu
56
Bab 56 Keputusan Harfa
57
Bab 57 Cara menyembuhkan luka, Ala Ifa
58
Bab 58 Saya
59
Bab 59 Mengikhlaskan
60
Bab 60 Rewel
61
Bab 61 Tak bisa di ulang
62
Bab 62 Di culik
63
Bab 63 Tamu pagi
64
Bab 64 Aku ingin sekuat kakak Ifa
65
Bab 65 Wanita kuat
66
Undangan
67
Promosi Author (Takdir Illahi 2)
68
Promosi Author Amarah Cinta (bukan salah tuhan)
69
Bab 66 Mama mau yang ini.
70
Bab 67 Cukup, mas.
71
Bab 68 Ok, Dino. Ini huruf apa?
72
Bab 69 Aku tak mau putraku gila
73
Bab 70 Saya rindu
74
Bab 71 Mau besok, boleh ya?
75
Bab 72 Mama Cantika
76
Bab 73 Tak ingin menikah lagi
77
Bab 74 Jangan biarkan saya gila.
78
Bab 75 Sebuah keputusan
79
Bab 75 Aku berserah
80
Bab 76 Aku siap, mas.
81
Bab 77 Aku tak sempurna
82
Bab 78 Jujur Kail
83
Bab 79 Pengecut
84
Bab 80 Menerima takdir
85
Bab 81 Penuh haru
86
Bab 82 Canda halal
87
Bab 83 Cabang dua
88
Bab 84 Hamil
89
Bab 85 Anugrah
90
Bab 86 Merdeka
91
Bab 87 Tripel baby
92
Promosi Author
93
Bab 88 Bersama-sama sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!