Dengan langkah gontai chika duduk di taman. mengusap keningnya yang sudah di penuhi keringat. Chika menjadikan map coklat untuk ia jadikan kipas " Aku harus cari kerjaan kemana lagi ya " Gumam chika bingung.
" Chika " Panggil seorang wanita yang usianya sama dengan chika.
" Riska "
" Apa kabar kamu? Lama kita tidak bertemu " Ucap riska teman semasa sekolah dulu.
" Kabar aku gini-gini aja ris " Jawab chika tersenyum simpul sambil menundukan kepalanya.
" Ada apa dengan kamu, bukanya aku dengar-dengar kamu sudah menikah? " Ucap riska.
Chika membuang nafasnya pelan lalu menatap teman lamanya ini sambil mengangkat kedua bahunya.
" Yasudah kalo kamu tidak ingin cerita sama aku, oh iya. Kamu di sini lagi apa? " Tanya riska yang tidak ingin membuat chika tidak nyaman.
" Aku sedang mencari pekerjaan tapi.. "
" Tapi apa? "
" Ijazah aku cuman sampai SMP " Balas chika.
Riska sedikit berfikir " aku bekerja menjadi SPG minuman jika kamu mau, aku bisa masukin kamu disana " Tawar riska.
" Minuman? "
Riska mengangguk " Bukan minuman beralkohol ko, minuman yang biasa di minum oleh orang-orang pada umumnya " Balas riska.
Wajah chika langsung berbinar mendengar tawaran kerja dari temannya ini " Boleh, boleh.. Aku mau kerja jadi SPG " Seru chika antusias.
" Kalo begitu besok jam tujuh pagi kita ketemu di sini lagi ya, dan simpan no telp aku biar nanti kita bisa kontek-kontekan " Kata riska yang langsung di anggukan oleh chika.
Setelah ngobrol dengan riska. Chika langsung pulang dengan wajah yang sumringah tidak ada wajah lelah di muka chika.
Ibu marian dan ines yang sedang duduk bersantai di ruang tv mereka merasa aneh melihat chika yang terlihat bahagia.
" Ada apa dengan dia bu? " Tanya ines heran.
" Kesambet setan kali " Balas bu mariam cuek.
Tumben sekali ibu dan adik iparnya berada di rumah, biasanya mereka akan datang di saat meminta jatah bulanan.
Ines melihat ibunya dengan tatapan yang aneh " Bu, apa ibu tidak marah sama dia? Diakan seharian ini keluar rumah bahkan kita harus order makanan karena dia tidak masak makan siang untuk kita " Keluh Ines " setidaknya ibu minta ganti rugi kepada dia, gara-gara dia tidak masak kita harus mengeluarkan uang "
" Kamu benar juga " Kata Ibu yang langsung berdiri menghampiri chika.
Ines tersenyum karena ia merasa akan mendapatkan tontonan gratis " Yes.. Bentar lagi pasti akan ada huru hara hahaha.. "
Brak..
Chika yang hendak mau mandi di kagetkan dengan kedatangan ibu dan juga adik iparnya.
" Ada apa Ibu dan ines masuk ke kamarku? " Tanya chika.
" Dari mana saja kamu hah!! Seharian tidak pulang sekalinya pulang malah so jadi nyonya di rumah ini bahkan mengabaikan kami!! " Bentak Ibu dengan tatapan dingin.
" Maaf bu tadi aku tidak melihat ibu dan ines makanya aku langsung masuk, lagian tumben banget ibu sama ines ada disini " Ucap chika biasa aja.
Padahal bukan karena tidak melihat, tapi pura-pura tidak melihat karena chika tidak ingin moodnya jadi jelek setelah menyapa ibu dan juga adik iparnya.
Sudah bisa di tebak kalo mereka datang bukan hanya sekedar berkunjung tapi untuk menyiksa Chika juga.
Sepertinya sehari tidak mencari gara-gara mereka lidah ibu dan ines akan terasa gatal.
" Sudah berani kamu!! saya mau ada atau tidak bukan urusan kamu toh ini rumah anak saya " Bentak ibu
" Bener yang di katakan ibu, lagian istri macam apa yang seharian keluar rumah tanpa ijin dari suami " Sambung ines dengan sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Uthie
biar cepet kabur aja dehh Chika
2024-10-25
0