Makin tidak tahu diri

"Bagaimana suka kan kamarnya" tanya Rayan dengan penasaran, karena Laura dari tadi hanya diam saja.

"Emm suka " jawab Laura dengan singkat.

"Beneran suka ? " lagi-lagi Rayan ingin memastikan, ingin memberikan yang terbaik untuk Laura. Jangan sampai nanti Laura menjauhinya.

"Iya, aku mau tidur dulu sudah mengantuk " Laura mendorong Rayan dengan lembut untuk keluar dari kamarnya, lalu menutup pintunya.

Laura menyandarkan tubuhnya di daun pintu dan menghembuskan nafas lelah. Kapan keluarganya akan akur seperti ini hangat dan penuh kasih sayang. Laura membaringkan tubuhnya dan langsung terlelap begitu saja.

Tubuh sudah sangat lelah. Apalagi mentalnya juga lelah dengan sikap Ayahnya yang terus saja kasar dan tak mau mengerti dirinya. Ternyata hidup di tubuh orang lain juga sulit. Ada sedikit harapan di diri Laura untuk Ayahnya bisa berubah dan memperbaiki semuanya, tapi sepertinya tak bisa.

Apakah Laura harus terus balas dendam, ya sepertinya memang itu tujuan hidupnya. Laura akan membuat orang-orang yang telah menyakitinya sengsara satu persatu atau melenyapkannya.

...----------------...

Anya bangun dengan senyum yang begitu lebar. Bahagia sekali bisa tidur ditempat tidur yang empuk dan nyaman seperti ini. Anya merenggangkan tubuhnya dan keluar dari kamar, tak lupa masih dengan senyum lebarnya.

"Kenapa kamu keluar dari kamar Laura, Anya" teriak Ayahnya.

Anya tentu saja kaget, ini pertama kalinya Ayahnya berteriak padanya. Anya yang takut mundur dan memainkan ujung pakaiannya.

"Ayah sedang bertanya padamu Anya"

"Aku ingin tidur ditempat yang nyaman, dan kamar Laura adalah yang paling nyaman dirumah ini " cicit Anya takut-takut.

"Kamu tidak sopan, tak seharusnya kamu tidur dikamar Laura. Kamu harus menerima keadaan kita, harus terbiasa tinggal dan tidur dirumah ini. Sekarang ini adalah tempat tinggal kita jangan sekali kali kamu tidur lagi dikamar Laura " nasihat Ayahnya.

"Tapi aku suka, kenapa Ayah tak membuatkan Anya tempat tidur yang nyaman seperti itu. Anya mau Ayah, Anya tak betah tidur dikamar yang jelek itu. Badanku selalu sakit-sakit saat bangun seharusnya Ayah mengerti. Seharusnya Ayah memberikan yang terbaik untuk anak-anak Ayah ini, bukannya Laura saja"

"Kamu ini dinasehati baik-baik malah seperti itu Anya. Laura membelinya sendiri, lalu kamu kenapa tak membelinya sendiri juga. Bukannya uang sakumu dulu besar kan, apakah kamu tidak menabung seperti Laura? "

"Apaan sih bawa-bawa uang sakuku dulu, pokoknya aku ingin kamarku seperti Laura. Kalau sampai malam kamarku masih belum sama seperti Laura aku akan tetap tidur dikamar Laura" teriak Anya yang sudah kesal dengan sikap Ayahnya yang menyebalkan sekarang.

"Kamu jangan banyak mau Anya, kamu itu hanya anak tiri " Damian yang tersulut emosi langsung mengungkit-ungkit masa lalu Anya.

"Mas, kamu keterlaluan ya sama anakku" Mawar yang mendengarnya tentu saja marah, langsung mendorong suaminya.

"Kamu mulai berani ya sama suami Mawar"

"Kenapa, aku harus tunduk terus padamu Mas. Sedangkan kamu tidak memberikan nafkah padaku dengan layak. Ini benar-benar tidak layak, rumah ini tidak layak aku tempati bersama anak-anakku. Seharusnya kamu memberikan yang terbaik untuk aku dan juga anak-anakku. Ini sekarang malah mengatakan Anya hanya anak tiri, memang benar tapi kamu dulu sudah menerimanya kan dan akan menganggap Anya seperti anak kamu sendiri. Kenapa sekarang kamu malah mengungkit-ungkit semua itu Mas"

"Karena anak itu tidak tahu diri sama sepertimu Mawar. Jika kalian tidak suka tinggal di tempat ini silakan pergi. Aku tidak akan menahan kalian untuk tetap tinggal di sini. Aku lebih baik bertahan dengan anak-anakku yang lain. Aku juga tidak peduli jika kamu ingin meninggalkanku" Damian yang memang sudah sangat kesal sekali akhirnya mengatakan kata-kata itu. Membiarkan Mawar pergi.

Awalnya Damian sangat takut untuk di tinggalkan Mawar, tapi melihat Mawar yang tidak bisa diajak untuk hidup susah Damian jadi berpikir kalau Mawar bukanlah perempuan yang seharusnya dijadikan istri olehnya.

Perkataan Laura dulu memang benar. Mawar memang tak pantas menjadi Ibu sambung untuk anaknya. Dia hanya menyayangi anaknya saja.

Damian begitu menyesal karena telah menyia-nyiakan Ibunya Laura. Kalau saja dulu Damian tidak tergoda oleh Mawar mungkin semuanya akan baik-baik saja. Ibunya Laura begitu baik tidak pernah menuntut apapun darinya.

"Oh jadi kamu mau usir aku Mas "

"Bukannya kamu yang mau pergi dari sini, bukannya kamu yang tadi akan pergi mengancam aku. Aku hanya bisa memberikan rumah ini, aku tidak bisa memberikan uang seperti dulu lagi dan jika kamu mau pergi silahkan pergi, aku tidak peduli"

"Dasar kamu itu suami yang tidak bisa aku andalkan" Mawar memukul-mukul dada Damian dengan membabi buta. Tidak terima suaminya tiba-tiba menyuruhnya pergi.

Damian menghempaskan tangan Mawar sampai-sampai Mawar tersungkur. Anya segera membantu Mamanya untuk bangkit kembali.

"Sudah Ma sudah, kalau kita terus bertengkar dengan Ayah kita mau tinggal di mana. Kita tidak punya tempat untuk pergi selain tinggal di sini "bisik Anya yang tidak punya pilihan. Kalau sampai dirinya dan juga Mamanya pergi sekolahnya akan hancur.

Anya tidak mau sampai teman-temannya melihat dirinya ada di trotoar bersama Mamanya. Sungguh itu akan memalukan sekali. Harga dirinya bisa hancur.

Mawar mengatur nafasnya, benar juga kata-kata dari anaknya. Mawar langsung masuk ke dalam kamarnya bersama Anya, Mawar harus punya rencana.

"Kita harus ambil uang yang ada di tangan Laura "celetuk Mawar.

"Bagaimana caranya Ma, aku lihat kemarin di kamarnya tidak ada uang sepeserpun dan aku juga sudah mengecek semua lemarinya tidak ada kartu ATM 1 pun. Mungkin Laura selalu membawanya"

"Ya pokoknya mau bagaimana pun caranya kita harus memiliki semua uang yang Laura punya. Mama yakin dulu dia selalu diberi uang sama Ayah dibelakang Mama. Kita cari lagi nanti sebelum Laura pulang, jangan sampai Ayah mu itu ada. Dia pasti akan cerewet dan langsung mengusir kita"

"Hemm, baiklah Ma. Aku juga sudah tak betah hidup dirumah seperti ini. Aku ingin rumahku seperti dulu lagi semuanya tercukupi. Aku iri dengan teman-teman aku yang selalu membeli apa yang mereka mau tanpa memikirkan berapa harganya "

"Sebentar lagi itu akan terwujud, kita ambil semua uang Laura "

"Baik Ma, aku setuju sekali jangan sampai gagal ya Ma"

"Tentu, Mama yakin ini tak akan gagal Laura tak akan tahu, setelah itu kita pergi dari sini"

Anya benar-benar tak sabar ingin melancarkan aksinya ini, pasti uang Laura banyak sekali. Dia saja bisa membeli segalanya pasti uang yang diberi Ayah lebih banyak dulu. Anya harus merebut semua itu, tak pantas Laura memegang uang banyak hanya dirinya lah yang pantas.

Terpopuler

Comments

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

dasar tak tahu malu ibu dan anak sama saja

2025-01-14

0

Dede Mila

Dede Mila

enggak nya diapain ya ini orang2 bagi...🤔🤔🤔🤔😵‍💫

2024-12-05

0

Ds Phone

Ds Phone

apa kau bolih dapat

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!