Kecewa

Laura bener-bener memesan furniture baru untuknya, karena tempat tidurnya juga tidak nyaman sudah berdebu dan ini adalah sesuatu yang akan sulit dibersihkan. Laura ingin cepat-cepat istirahat dan juga untuk membuat Mama tirinya itu iri juga.

Baru saja selesai Laura memesan barang-barangnya pintunya diketuk, ternyata itu Andi "Ada apa kamu ke kamarku, tidak biasanya"

"Kata Ayah kita kumpul, ada yang ingin Ayah bicarakan"

Tanpa menjawab kata-kata dari Andi, Laura segera pergi dan berdiri agak jauh dari keluar Cemara itu.

"Baiklah semuanya sudah berkumpul, Ayah minta kerjasamanya dari kalian semua. Rumah ini berantakan penuh debu, belum lagi di luar banyak dedaunan kita harus bekerja sama untuk membereskan rumah ini. Ini akan kita tinggali cukup lama ayo kita bereskan semuanya agar lebih ringan "

Mawar tentu saja langsung menggelengkan kepalanya "Aku tidak mau membereskan semua ini. Seumur hidupku, aku tidak pernah membereskan hal yang seperti ini. Bisa-bisa aku gatal-gatal dan sakit. Aku tidak mau Mas kamu saja yang membereskannya bersama anak-anakmu ini"

"Mawar kita itu harus kompak, jangan seperti ini. Kamu tahu kan sekarang suamimu ini sedang di bawah seharusnya kamu mendukung suamimu. Jangan manja Mawar "

"Tidak, tidak aku tidak mau. Seharusnya suami itu membahagiakan istri bukannya menyusahkan istri seperti ini, yang harus beres-beres tempat yang begitu kumuh dan tidak nyaman untuk ditinggali ini kamu saja. Lihat tempat tidur saja tidak nyaman aku bisa sakit badan kalau tidur di sana. Jangan buat aku menyesal karena pernah menikah dengan kamu Mas"

Setelah mengatakan itu Mawar segera masuk kedalam kamarnya, bahkan sampai menutup pintu dengan kencang.

Damian hanya bisa sabar dengan tingkah istrinya. Kalau Damian menanggapinya kapan rumah ini akan bersih.

"Jadi bagaimana kalian mau kan membantu Ayah" Damian menatap satu persatu anaknya.

Anya langsung mundur dan memasang wajah menyebalkan "Tentu saja Anya tidak akan pernah mau Ayah. Mama saja tidak mau, apalagi Anya. Ga mau ya pokoknya, Anya mau rumahnya bersih dan ada pelayannya seperti di rumah yang dulu. Kamar nyaman tak berdebu seperti sekarang. Sungguh bisa-bisa aku malah akan sakit tinggal disini"

Giliran Anya sekarang yang pergi. Andi begitu kasihan dengan Ayahnya. Seharusnya keluarganya ini kompak bukannya malah saling tidak mau untuk membereskan rumah.

"Ya sudah Laura, Andi kalian bagi tugas yuk untuk membereskan rumah " akhirnya Damian tidak bisa memaksa anak dan istrinya lagi. Di sini hanya tinggal Andi dan juga Laura.

"Kata siapa Laura mau bantu beres-beres, Anya sama Tante saja bisa nolak kenapa aku ga bisa. Aku ga mau"

"Kamu jangan keras kepala Laura, ini tuh demi kehidupan kita. Demi rumah yang nyaman kamu jangan egois bantu Ayah dan juga Andi untuk membereskan rumah ini. Kalau terus begini tak akan beres, ayo Laura"

"Loh loh kok kalau lagi susah minta bantuan aku, terus kalau kalian lagi senang-senang, lagi makan malam di luar, lagi ngerayain ulang tahun kalian ga pernah ingat aku. Apakah ada yang peduli sama aku. Bahkan seumur hidup ulang tahunku tidak pernah dirayakan oleh kalian. Kalian hanya menganggap aku ini adalah sebuah patung yang tidak perlu dihiraukan. Lalu saat susah seperti ini, aku harus bantu-bantu sepertinya tidak. Ayah saja bersihkan rumah ini bersama keluarga kecil Ayah yang bahagia itu"

Emosi Laura begitu menggebu-gebu. Tidak mau kebablasan sampai-sampai menyakiti hati Ayahnya. Meskipun Ayahnya sudah banyak menyakiti hatinya, tapi ada sedikit hati nuraninya yang mengatakan untuk tidak terlalu keras dan menyakiti hati Ayahnya.

Damian menghela nafasnya menatap Andi dengan senyum yang dipaksakan. Akhirnya mereka membereskan rumah berdua tanpa bantuan siapa-siapa lagi. Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu.

"Ya cari siapa "tanya Damian saat melihat orang-orang di luar membawa furniture dan ada orang-orang juga yang membawa alat kebersihan.

"Kami di sini disewa oleh Nona Laura untuk membersihkan rumahnya Pak "

Damian langsung tersenyum gembira, ternyata Laura malah memesankan orang-orang untuk membersihkan rumah ini dan Damian begitu bersyukur mendengarnya.

"Baiklah, baiklah ayo bersihkan rumah ini" Damian sampai antusias.

Orang-orang itu mengeryitkan keningnya "Tapi kami_" belum juga orang-orang itu menyelesaikan kata-katanya Laura sudah keluar.

"Ayo sini sini kamarku di belakang, yang harus kalian bersihkan adalah kamarku saja tidak dengan rumah ini. Ayo cepat aku ingin segera istirahat "

Tadinya Damian yang senang langsung muram. Sebelum anaknya pergi Damian segera menghentikannya "Jika kamu memang menyewa seseorang untuk membersihkan rumah, kenapa tidak semuanya Laura dan hanya kamarmu saja. Lalu untuk furniture itu kamu uang dari mana, kenapa kamu bisa beli barang-barang itu"

"Aku punya tabungan, aku punya uang. Lalu apa salahnya kalau aku ingin hidup nyaman dengan barang-barang yang mewah, yang jarang ada di rumah yang pernah Ayah berikan padaku. Maka di sini aku ingin kamarku terlihat nyaman dan enak untuk ditinggali olehku. Untuk masalah orang yang membersihkan rumah ini, ya aku hanya ingin membersihkan kamarku saja tak ada yang salahkan"

"Laura kamu jangan seperti itu pada Ayah, kita ini keluarga " bentak Andi yang tak suka dengan sikap Laura yang seperti ini.

"Keluarga? Keluarga macam apa Andi, seharusnya kalian semua itu merangkulku bukan selalu membullyku, selalu menyiksaku saat aku melakukan kesalahan. Padahal aku juga tidak melakukan itu. Kalian terlalu percaya dengan omongan orang lain dan tidak percaya dengan aku, jadi sekarang nikmatilah kesusahan kalian. Aku tidak bisa terlalu baik pada orang-orang yang telah menyakitiku"

Laura menatap orang-orang yang ada di luar yang menunggu untuk segera di suruh masuk. Segera Laura menyuruh mereka untuk membereskan barang-barangnya dan memasukkan ke kamar belakang.

Damian yang melihatnya sungguh sakit hati, padahal dulu Damian tidak pernah membeda-bedakan antara Laura, Anya dan juga Andi. Tapi kenapa Laura bisa berubah secepat ini. Dia benar-benar tidak bisa membantu keluarganya saat dirinya terpuruk seperti ini. Laura benar-benar tidak bisa menjadi anak yang diandalkan.

Setelah kamarnya selesai Laura begitu senang. Akhirnya Laura bisa tidur nyaman di sini dan menghabiskan waktu di kamar ini juga. Laura tidak perlu berinteraksi dengan keluarganya itu yang selalu saja merendahkannya.

Tempat ini sangat nyaman, Laura segera berbaring dan memainkan ponselnya semuanya sudah bersih, kamarnya sudah wangi tempat tidurnya nyaman. Pakaian bahkan sudah dirapihkan tidak perlu ada yang Laura kerjakan semuanya sudah selesai.

Ternyata hidup seperti ini menyenangkan uangnya masih banyak, tabungannya akan cukup sampai nanti kuliah ataupun sampai hidup sendiri pun nanti cukup. Karena warisan Ayahnya itu juga banyak. Belum lagi tabungannya sendiri yang diambil dari rumahnya Almira.

Terpopuler

Comments

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

itulah jawaban yg pantas untuk seorang ayah sepertimu

2025-01-14

0

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

saatnya kamu berjaya Laura

2025-01-14

0

Ds Phone

Ds Phone

dia lagi cerdik

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!