Pindah rumah

"Laura sini gabung"

Laura segera duduk dan berhadapan dengan Alma "Kamu tahu tentang Rayan" karena penasaran Laura langsung saja bertanya pada Alma.

"Iya tahu Laura ada apa "tanya Alma yang bingung, tiba-tiba saja Laura menanyakan Rayan.

"Apakah aku dan Rayan begitu dekat"

Alma menggelengkan kepalanya. Setahunya Laura tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun "Kamu ada urusan apa dengan Rayan memangnya, ga biasanya"

"Tiba-tiba dia bilang kalau aku ini pacarnya, aneh kan"

"Ya sudah kamu jauhi saja, Rayan itu bukan anak yang baik jangan dengerin kata-kata Rayan. Kalian ga mungkin pacaran, Rayan saja pernah bully kamu"

"Oh ya "Laura sedikit tidak percaya, karena dalam ingatannya pun tak ada Rayan yang pernah membully nya "Kamu yakin Rayan pernah bully aku ? "

"Yakin, kamu itu kan temen aku kita itu sering sama-sama. Jadi aku tahu setiap hal apa saja yang teman-teman lakuin sama kamu. Rayan ga baik, jangan pernah percaya kata-kata Rayan dia bohong"

Sekarang Laura malah jadi bingung harus percaya sama Rayan atau Alma. Mereka berdua seperti menyembunyikan sesuatu. Apakah di dunia ini tidak ada teman yang benar-benar tulus.

...----------------...

Saat pulang ke rumah Laura melihat pakaian mereka sudah di keluar-keluar kan. Laura juga melihat Anya yang menangis histeris dan tidak lupa dengan Mamanya yang juga merengek pada Ayahnya, mereka seperti anak kecil.

"Jadi Ayah kita akan pindah ke mana "tanya Laura dengan semangat.

"Kamu suka kalau kita akan pindah ke rumah kecil Laura, sampai-sampai kamu bersemangat seperti itu bertanya pada Ayah. Kamu ini benar-benar ingin hidup susah ya "tanya Mawar dengan marah.

"Tante mau bagaimana lagi, Ayah itu sudah bangkrut. Masa aku harus nangis kayak Anya, kayak anak kecil. Ya sudah sih terima saja. Ini itu teguran dari Allah karena Ayah tidak pernah adil sama aku. Ayah selalu membedakan aku dari anak-anak yang lain"

"Sudah, sudah kalian semua jangan bertengkar. Kita harus segera pindah ke rumah baru, tidak ada lagi waktu dan kalian semua harus menerima keadaan ini"

"Terus mobil Anya gimana Ayah. Anya ga mau kalau tiba-tiba ke sekolah naik bis sekolah atau harus nunggu angkutan umum. Anya ga sanggup"

Damian menghela nafasnya "Kamu harus terima semuanya Anya. Hidup itu tidak akan terus di atas ada saatnya kita di bawah juga. Ayah janji kalian semua pasti tak akan kekurangan asalkan kita saling membantu " Damian menatap satu-satu anaknya dan juga istrinya, tapi mereka seperti tidak mau tahu tentang kesusahan ini.

"Pokoknya aku mau rumah yang sebesar ini lagi Mas. Aku tidak mau tinggal di rumah yang kecil, aku harus beres-beres rumah, aku harus masak itu benar-benar akan membuat aku lelah. Aku tidak mau " Mawar menegaskan semua itu, agar dirinya tidak disuruh-suruh nanti oleh suaminya.

"Mas ga bisa beliin rumah yang sebesar ini lagi. Bahkan rumah ini juga sudah disita Bank, hutang kita juga belum lunas. Mobil, rumah tanah-tanah yang selama ini Mas tabung semuanya sudah disita sama Bank, tapi semua itu belum bisa melunasi semuanya Mawar. Jadi kamu sebagai istri harus bisa memposisikan keadaan kita yang baru. Jangan manja semuanya sudah berbeda"

Damian segera menarik kopernya diikuti oleh Laura. Laura tersenyum pada ketiga orang yang masih ada di belakangnya.

Saat di dalam mobil mereka duduk berdempetan. Bahkan Laura saling senggol dengan Anya tidak mau kalah.

"Diam lah Laura, sana aku tidak mau tempatku ini sempit. Aku juga tak sudi dekat-dekat dengan kamu"

"Memang sudah sempit apalagi kita duduk bertiga di belakang, jangan manja Anya. Kalau kamu mau leluasa sana naik angkot saja. Biar kamu juga bisa tiduran sekalian"

"Kamu saja naik angkot, aku ga level ya "

"Oh ya, sebentar lagi juga kamu bakal naik angkot. Jangan sombong jadi orang makanya di sekolah itu jangan suka pamer-pamer. Sudah kayak gini malu sendiri kan nanti di sana dan pasti nanti kamu yang akan di bully selanjutnya"

"Tak akan pernah, kamu yang akan terus di-bully, karena kamu itu nakal Laura"

Laura yang kesal segera menjambak rambut Anya. Kesabarannya ini hanya setipis tisu tidak bisa disabar-sabari dan pada akhirnya ya mereka tetap bertengkar dalam mobil.

Damian tidak bisa berkata apa-apa, kepalanya sedang banyak pikiran dan tidak memperdulikan anak-anaknya yang sedang bertengkar di belakang. Bagaimana kedepannya hidupnya ini.

Rumah yang akan ditinggali saja itu peninggalan dari orang tuanya. Damian hanya memegang uang 5 juta dan sepertinya itu juga untuk usaha. Tapi usaha apa, sekarang untuk mendirikan perusahaan yang besar itu sangat sulit dulu saja dibantu oleh mendiang istrinya, Ibunya Laura.

Saat sampai dirumah baru mereka, Mawar memasang wajah tak suka dan melipat tangannya.

"Kenapa sih Mas harus di sini, aku bener-bener ga bisa tinggal di tempat yang seperti ini"

"Terserah kamu Mawar, jika kamu masih ingin bersamaku maka tinggallah. Jika tidak silakan kamu bisa pergi "

"Mas kamu tega sama aku"

"Kamu juga lebih tega Mawar, aku memintamu untuk perhiasan-perhiasan yang sering aku belikan untuk dijual dulu, untuk menutupi segalanya. Tapi kamu tidak mau bahkan tabungan-tabungan yang katamu itu untuk anak-anak mana. Aku hanya meminjamnya sebentar, tapi kamu tak memberikan itu padaku"

Mawar membalikan badannya, harus berbohong bagaimana lagi tentang tabungan-tabungan itu. Sebenarnya Mawar bohong uang-uang itu habis semuanya dihambur-hamburkan bersama teman-temannya.

Untuk perhiasannya juga sama, satu persatu Mawar jual hanya untuk mentraktir teman-temannya, pergi ke luar negeri dan banyak lagi yang selalu Mawar beli.

Damian segera membuka pintu dan mempersilakan anak-anaknya untuk masuk. Yang pertama masuk tentu saja Laura melihat rumah ini dan cukup bagus.

"Laura kamar kamu di belakang, yang depan kamar Ayah dan Mama yang di samping itu kamarnya Anya dan yang sampingnya lagi itu kamar Andi"

"Iya, iya aku tahu karena aku adalah anak yang dikucilkan pasti aku dapat kamar paling belakang dan paling sempit sudah biasa. Hidup ini memang tak pernah adil"

Laura segera melangkah dan meninggalkan Ayahnya, sebelum Ayahnya itu bicara lagi. Saat membuka kamar itu debu-debu sangat tebal sekali. Laura harus membereskan ini semua.

Apakah Laura harus membayar orang saja untuk membersihkan kamarnya ini. Rasanya badannya lelah dan ingin segera beristirahat. Apa perlu juga dengan furniture nya Laura beli, memanas-manasi Ibu tirinya itu pasti menyenangkan.

Terpopuler

Comments

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

buat mereka iri Laura... aku suka aku suka.... 😆

2025-01-14

0

Ds Phone

Ds Phone

buat aja neraka naik angin

2025-01-06

0

sahabat pena

sahabat pena

mending misah Laura beli apartemen. ganti pamer mereka yg miskin kamu kaya.. dan buka restoran biar kaget mereka

2024-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!