Apakah benar

Hari ini Laura pergi ke sekolah dengan hati yang begitu gembira. Tidak menyangka kalau keluarganya akan hancur secepat ini. Mungkin kebanyakan anak akan sedih dengan keluarganya yang hancur, apalagi perusahaan Ayahnya yang bangkrut tapi Laura menikmati semua ini.

Karena uangnya tetap banyak, semua harta warisan Ayahnya jatuh ke tangannya dan semua keuangan perusahaan ada di tangannya. Orang-orang Ayahnya saja yang tidak bisa menangani semua ini. Laura akan jadi orang kaya dan Ayahnya akan segera menerima karmanya.

"Laura ayo kita bicara"

"Apa lagi sih, ga perlu ada yang harus kita bicarakan. Aku juga ga kenal kamu jadi jangan sok-sokan akrab"

"Apa kamu bilang tidak kenal aku. Aku ini pacarmu, aku Rayan Laura. Jangan pura-pura lupa seperti itu"

"Pacar ? " Laura punya pacar ? Ingatan itu benar-benar tidak ada dalam kepala Laura. Rayan, bahkan Laura tidak mengenalnya.

"Iya aku pacar kamu, apa kamu sudah lupa. Secepat itu kah Laura"

"Sejak kapan" tanya Laura lagi, karena Laura bener-benar tak mengingatnya.

"Satu bulan yang lalu. Aku pernah menyatakan perasaan ku pada kamu"

"Aku tak ingat. Jangan halangi jalanku"

"Apa kamu hilang ingatan ? Maaf waktu itu aku tidak bisa menjagamu di rumah sakit. Aku benar-benar tidak tahu keadaanmu separah itu, tidak ada yang memberitahuku tentang keadaan kamu " Rayan memegang kening Laura, tapi dengan secepat kilat Laura memundurkan tubuhnya.

"Aku tidak tahu kita pernah berpacaran dan mungkin ada saksi orang yang tahu tentang kita. Aku tidak mau asal percaya saja pada orang asing seperti kamu " ucap Laura.

"Tidak ada, bukannya kamu yang ingin kalau tidak ada orang yang tahu, kalau kita ini pacaran Laura. Aku benar-benar pacar kamu dan aku juga tidak mungkin membohongimu"

"Entahlah aku tidak tahu siapa kamu dan aku juga tidak tahu kalau kita pernah berpacaran. Kalau memang iya aku ingin memutuskan hubungan ini. Aku tidak mau punya pacar"

"Tapi Laura, jangan seperti itu. Aku benar-benar tidak ingin pisah darimu. Kita mulai dari awal lagi ya kita mulai semuanya. Aku yakin perlahan kamu akan ingat aku" Rayan terus membujuk Laura.

Laura menggelengkan kepalanya, lalu pergi begitu saja. Laura terus mengingat-ingat tentang Rayan pacarnya, tapi semua itu tidak ada dalam kepala Laura. Akan ada apa lagi ini, drama apa lagi yang akan dimulai dalam hidup barunya.

Laura segera masuk ke dalam kelas. Dia melihat orang yang kemarin ada di klub dan hidungnya sepertinya patah. Laura tersenyum sinis menatap perempuan itu.

"Laura tanggung jawab, hidungku ini harus sampai dioperasi dan kamu harus membiayai semua itu. Aku tidak mau tahu "teriak Vania.

Laura mengangkat bahunya "Bukan aku yang salah, kamu kan yang pertama membuat ribut denganku. Kenapa aku harus tanggung jawab ? "

Vania tiba-tiba teriak "Hei benar tahu sebenarnya Laura itu suka ke club. Dia itu suka minum-minum dan jual diri, kalian harus tahu semua itu. Dia kalau dibully bilang ga pernah kan, tapi kenyataannya emang seperti itu. Aku kemarin ketemu dia. Dia mabuk-mabukan dan sepertinya juga mau jual diri deh sama om-om" Vania menatap Laura dengan sinis lalu kembali berbicara "Karena aku tegur malah ga jadi deh. Sepertinya takut aku sebarkan kelakuan jeleknya itu"

Teman-temannya langsung berbisik-bisik, tapi Laura hanya diam tenang. Biarkan saja mereka membuat keributan. Laura tidak peduli karena semua itu ada yang tidak benar juga.

"Terserah sih ya, tapi kalau pun aku menjelaskan kalian semua tidak akan pernah percaya. Silakan kalian percaya pada Vania yang memang suka datang ke club. Bahkan dia sampai tahu kalau memang benar aku datang ke sana, berarti dia ada di sana kan"

"Apakah itu benar Vania, bukannya kamu anak baik-baik ya katanya kamu tidak pernah masuk ke dalam club. Katanya kamu tidak pernah minum-minum juga" tanya salah satu temannya.

Vania yang ditanya seperti itu tentu saja jadi takut. Image-nya di sekolah ini adalah perempuan baik-baik, pintar tidak pernah keluar malam dan sekarang malah di bongkar Laura. Vania terus mencari alasan yang pas agar teman-temannya tidak membencinya.

"Tenang dulu kalian jangan salah paham, kemarin malam aku datang ke sana karena Lala. Iya karena Lala meneleponku, dia mabuk makanya aku datang ke sana. Ga mungkin kan tiba-tiba aku ke sana untuk apa. Benar kan Lala kemarin aku jemput kamu" Vania menatap Lala dengan tajam, semoga saja temannya bisa diajak berbohong.

Lala dengan polosnya menjawab "Tidak, aku tidak mabuk. Bukannya kamu yang mabuk, aku ke sana untuk menjemput kamu, tapi tiba-tiba kamu emm emm "Vania langsung membekap mulut Lala. Dasar temannya ini sangat polos tidak bisa diajak berbohong.

"Apakah benar itu Vania, jadi kamu juga sama kan seperti Laura "tuduh temannya lagi.

"Tidak, tidak semua itu tidak benar. Lala ini kadang-kadang otaknya suka geser, jadi dia tuh bicara ke mana saja jangan dengerin Lala. Aku ini anak baik-baik, aku tidak pernah masuk ke tempat seperti itu, yang ada nanti Mamiku marah. Aku tidak seperti itu lihat hidungku ini dianiaya oleh Laura, tapi dia tidak mau bertanggung jawab. Aku hanya mengingatkannya untuk tidak seperti itu menjadi wanita nakal tapi dia malah tidak terima"

"Terus saja memfitnahku sampai mulutmu berbusa. Mungkin dengan cara ini dosa-dosaku akan berkurang, ayo terus Vania ayo terus. Aku suka dengan setiap kebohonganmu"

"Apaan sih Laura, memang kenyataannya seperti itu kok. Kamu itu memang bukan anak baik"

"Ya sudahlah kalau sama-sama bukan anak baik ga usah saling menyalahkan "celetuk salah satu teman laki-lakinya.

"Apaan sih kamu, kalau ga tahu apa-apa jangan ikut nimbrung ya "Vania benar-benar marah. Vania tidak mau image-nya ini rusak di hadapan semua teman-temannya. Vania harus tetap menjadi perempuan imut, cantik dan baik hati.

Teman-temannya kembali ke tempat duduknya karena Guru juga sudah datang. Vania benar-benar takut kalau semua teman-temannya tidak percaya dengan kata-katanya. Harus bagaimana ya agar membuktikan kalau Laura itu memang sering datang ke club dan menjual diri juga.

...----------------...

Jam istirahat sudah berbunyi, Laura segera pergi ke kantin dan ternyata ada Rayan menghalangi jalannya "Kita makan sama-sama ya, biar kamu ingat semuanya. Aku bantu untuk kamu bisa ingat aku lagi, aku yakin aku bisa bantu kamu "

Laura menggeleng kan kepalanya "Aku tidak mengenalmu dan aku tidak mau makan denganmu. Biarkan aku makan sendiri, aku tidak mau diganggu oleh siapapun"

"Laura tolong beri aku kesempatan, aku benar-benar kekasihmu. Tolong aku sangat mencintaimu jangan seperti ini "Rayan ingin memegang tangan Laura, tapi Laura selalu saja menjauh.

"Tolong biarkan aku sendiri dulu" Laura melangkah pergi. Dia akan menanyakan semua ini pada Alma, bukannya Alma teman dekatnya kan pasti dia tahu semuanya.

Laura tidak mau gegabah dan tiba-tiba terjebak oleh laki-laki itu. Laura tidak mau hancur untuk kedua kalinya. Sangat menyakitkan jika di hancurkan oleh orang yang kita sayangi.

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

Palingan juga kau yg wanita nakal Vania suka nya lempar batu sembunyi tangan hadeh 🤦🏻‍♀️

2025-01-06

0

Desi MA

Desi MA

noh maling teriak maling ck ck ck.

2025-02-23

0

Ranny

Ranny

nah senjata makan tuan kan vania 😄😄😄

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!