Target

Laura yang sedang makan di kantin menatap para laki-laki yang membawanya ke lapangan. Tatapannya begitu tajam. Lihat saja Laura akan membalaskan setiap perbuatan mereka tadi. Mungkin semua itu hal yang lucu untuk mereka, tapi tidak untuk Laura. Jangan samakan Laura yang sekarang dan juga Laura yang dulu sungguh akan sangat berbeda.

"Arkan liat tuh Laura liatin kita terus, ga biasanya tuh perempuan natap tajam kayak gitu. Biasanya kalau lihat kita dia selalu tunduk. Kayaknya dia mulai berani " ucap salah satu teman Arkan.

Arkan yang dari tadi sedang fokus memakan baksonya teralihkan dengan kata-kata teman-temannya. Lalu melihat Laura, tanpa basa-basi Arkan mendatangi meja Laura.

Arkan berdiri di hadapan Laura dengan tatapan yang sama tajamnya "Ngapain lihat-lihat"

Bukannya takut, Laura malah berdiri dan berkaca pinggang di hadapan Arkan.

"Kenapa, mata-mata gue. Kenapa lo yang sewot"

"Mulai berani ya sekarang, mau gue hajar lo "sambil menggebrak meja.

Laura mengikuti Arkan, dia juga menggebrak meja "Memangnya seluruh sekolah ini harus takut sama laki-laki bencong kayak lo. Yang bisanya cuma nge-bully perempuan. Sekarang lo bilang mau hajar gue. Ayo sini gue ga takut " Laura menantang balik Arkan.

Arkan sudah naik pitam mendengar semua kata-kata yang diucapkan oleh Laura. Dengan tanpa perasaan Arkan menjambak rambut Laura.

Orang-orang yang ada di sana bersorak riang, mereka gembira melihat pertengkaran ini. Mereka tidak mau memisahkan atau membela Laura.

Laura mengepalkan tangannya lalu meninju Arkan, sampai laki-laki itu melepaskan jambakannya. Saat Arkan lemah dan terjatuh Laura duduk di perut Arkan dan menghajar Arkan tanpa ada rasa bersalah ataupun merasa takut.

Teman-teman Arkan tentu saja langsung datang ke sana untuk memisahkan Laura dan juga temannya itu. Tetapi entah dari mana tenaga Laura begitu besar sampai-sampai mereka tidak bisa memisahkan Arkan dengan Laura.

Arkan yang dibawah hanya bisa pasrah, setelah beberapa pukulan yang Laura berikan. Saat akan menangkis setiap pukulan Laura tidak bisa. Tangannya terus saja dipukuli, wajah bahkan dadanya terkena pukulan juga. Yang membuatnya susah melawan.

"Kamu apa-apaan Laura"

Saat mendengar suara Andi barulah Laura berhenti dan bangkit dari tubuh Arkan. Laura tersenyum pada Andi "Kenapa, ini balasan untuk orang yang selalu membullyku. Apakah aku salah membalaskan setiap rasa sakit ku yang mereka berikan. Sekarang akan aku balas tanpa ampun "

"Tapi ga gini caranya Laura, kamu bisa buat anak orang mati. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik ga usah pake kekerasan"

"Lalu saat aku di-bully apakah mereka bisa dengan baik-baik. Apakah kamu bisa menghentikan semua itu, ga Andi kamu diam. Mereka tertawa diatas kesulitan aku, jangan ikut campur masalah ini Andi. Kalau kamu ga bisa membela saudara kamu sendiri ga usah ikut campur"

Laura membersihkan pakaiannya yang kotor dan menatap Arkan yang sudah tidak berdaya. Lalu tersenyum kepada kedua teman Arkan dan mereka langsung mundur. Laura pergi begitu saja.

Karena kegaduhan itu banyak orang-orang yang membantu Arkan. Dia juga sudah pingsan. Tanpa Laura sadari ada laki-laki yang menatapnya dengan tajam.

...----------------...

Laura yang sedang belajar tiba-tiba saja dipanggil oleh Guru untuk menghadap ke ruang kepala sekolah. Tanpa banyak bicara Laura mengikuti Guru itu dan saat sudah sampai di ruangan itu, ternyata ada dua orang paruh baya. Mereka menatap Laura dengan tatapan tajam dan benci.

"Apakah ini orang yang telah menghajar anakku, mana orang tuamu panggil dia. Enak saja kamu tiba-tiba menghajar anakku sampai dia sekarang masuk rumah sakit. Kamu harus tanggung jawab " teriak wanita paruh baya itu.

Laura menghela nafasnya "Maaf ya Ibu, bukannya tanpa alasan tiba-tiba saya memukuli anak Ibu. Tapi anak Ibu itu sudah membully saya selama saya sekolah di sini. Jadi wajar kan saya kalau memukul dia"

"Wajar kamu bilang hah " teriaknya lagi.

Laura memasang wajah sedih padahal dalam hati dia senang bisa melumpuhkan satu musuhnya. Sekarang semua yang ada sekolah ini adalah musuhnya.

"Dasar anak kurang ajar "wanita paruh baya itu ingin memukul Laura, tapi suaminya segera menahannya.

"Sekali lagi Laura minta maaf ya Ibu. Lebih baik Ibu menasehati anak Ibu juga untuk tidak membully temannya. Jadi tidak akan ada kebencian seperti ini. Ini baru dari saya lo Bu bagaimana kalau dari yang lain. Banyak anak-anak yang dibully, jadi jangan salahkan Laura dulu ya. Tapi tanyakan dulu duduk masalahnya pada anak Ibu. Selama ini Laura sudah menjadi korban Bu, Laura minta Ibu untuk menasehati anak Ibu "Laura mencoba untuk berbicara sopan, karena di hadapannya ini adalah seorang wanita paruh baya. Laura tidak mau kasar.

"Beraninya kamu menasehati ku " sambil memelototkan matanya pada Laura.

Laura hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya. Ya pura-pura menyesal agar masalah ini tidak menjadi panjang. Laura malas kalau harus berurusan panjang dan nanti Ayahnya datang lalu memakinya dihadapan banyak orang.

"Mana orang tuamu, suruh dia datang kemari"

"Maaf Bu, Ayah Laura tidak pernah datang kalau anaknya membuat masalah. Mau sampai kapanpun Ibu menunggu Ayah Laura tidak akan datang "sela seorang Guru.

"Berarti anak ini memang bermasalah kan, makanya banyak yang membully"

"Saya bukan anak yang bermasalah, saya selalu disudut kan disekolah ini. Jika tak ada yang perlu di bicarakan lagi saya permisi"

Tanpa mendengarkan jawaban dari semua orang Laura segera pergi dari sana. Takutnya nanti emosinya tersulut dan nanti akan marah-marah di sini. Laura tidak mau menyakiti hati wanita paruh baya itu dan yang lainnya juga.

"Kenapa kamu membuat masalah Laura "

Laura mengeryitkan keningnya tidak mengenal laki-laki ini. Laura melepaskan cekalan tangan yang begitu erat padanya.

"Tidak usah mengurusi hidupku, masing-masing saja. Mau aku membuat masalah sebesar apapun tidak ada masalahnya kan untukmu. Ini hidupku, ini jalan yang aku mau. Apakah aku harus lemah terus saat mereka membullyku, saat mereka mempermalukan aku di hadapan banyak orang. Apakah harus diam, tentu saja tidak aku harus melawan. Aku bukan lagi Laura yang hanya akan diam dan menerima setiap cacian dari kalian semua, ingat itu. Aku tidak akan pernah diam lagi"

"Tapi tidak seperti itu Laura caranya"

"Lalu harus bagaimana, apakah aku harus menerima semua pembullyan yang mereka lakukan padaku, tidak kan. Jika kamu tidak tahu apa-apa tentang hidupku tidak usah ikut campur"

"Aku tahu tentang kamu Laura"

Laura tersenyum miring dan mengibas-ngibaskan tangannya "Sudah basi, aku tak mengenal kamu dan jangan urusi hidup ku"

Terpopuler

Comments

Black Moon

Black Moon

setuju, La. Semua udah basi, kalo mau nolongin dari dulu aja. Kalo mau bela harusnya juga dari dulu, bukan setelah bangkit sok peduli.

2024-11-28

0

Desi MA

Desi MA

memang benar ketika laura dibully semua pada diam nah pas dia melawan banyak yang menasihati...dasar bakteri

2025-02-23

0

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

ayo terus Laura kalo perlu sampai koid deach

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!