Sambutan di sekolah

Saat melewati pemakaman Laura melihat ada Ayahnya. Maksudnya Ayahnya Almira Ayahnya sendiri. Laura segera meminta sopir untuk berhenti. Kenapa bisa dimakamkan disi begitu jauh dengan rumahnya.

Saat Laura melangkahkan kakinya ke arah kerumunan itu, di sana juga ada Kakaknya yang sedang menangis. Ayahnya yang sangat terpuruk, Ayahnya bahkan sekarang duduk di kursi roda. Badannya begitu kurus, apakah selama beberapa hari dirinya meninggalkan Ayahnya dan juga Kakaknya mereka sesakit itu.

Ternyata jasadnya baru dikebumikan hari ini. Laura kira sudah beberapa hari yang lalu. Laura tidak bisa mendekat, air matanya tiba-tiba saja mengalir ingin sekali memeluk Ayahnya yang selalu membela dirinya setiap saat. Yang selalu menyayanginya tak pernah memukulnya.

Saat Ayahnya terjatuh Laura tiba-tiba berlari ke arahnya dan membantunya untuk duduk lagi di kursi roda. Mata mereka bertatapan, Laura melihat kesedihan yang begitu dalam di mata Ayahnya.

"Siapa kamu, tiba-tiba datang kemari " ucap Haidar Kakaknya sambil menepis tangannya.

Laura segera bangkit dan menatap Kakaknya ada rindu yang begitu dalam. Tapi Laura tidak bisa kembali, kalau sampai kembali tubuh Laura ini akan hancur di tangan Kakaknya.

Rasanya tidak mau mati untuk kedua kalinya. Sudah diberikan kehidupan yang baru maka harus ada konsekuensinya kan Laura tidak mau sampai harus berperang, menjual barang haram dan selalu mengikuti apa yang Kakaknya mau.

"Maaf aku temannya Almira" akhirnya hanya bisa berpura-pura saja agar tak dicurigai.

Haidar menatapnya dengan sinis "Almira tidak punya teman bocah sepertimu. Jadi jangan mengaku-ngaku sebelum aku menghabisi mu. Lebih baik kamu pergi dari sini"

"Haidar jangan seperti itu, dia sudah menolong Ayah jangan keras padanya sudah-sudah. Jangan ada pertengkaran kita sedang mengantarkan adikmu beristirahat "

Laura menundukkan kepalanya lalu Laura mensejajarkan tubuhnya dengan Ayahnya. Dipegangnya kedua tangan Ayahnya dengan erat. Laura juga menatap mata Ayahnya yang begitu sendu.

"Aku hanya ingin mengatakan turut berduka cita, selalu kuat ya aku yakin Almira akan selalu ada dalam hati kamu. Boleh aku memelukmu "Laura benar-benar tidak bisa menahan air matanya lagi.

Ayahnya tanpa basa-basi langsung menganggukkan kepalanya. Laura tentu saja memeluk Ayahnya dengan erat menangis sejadi-jadinya. Di sana Haidar yang melihatnya tentu saja bingung, kenapa anak ini tiba-tiba menangis di pelukan Ayahnya benar-benar mencurigakan.

Haidar segera melepaskan pelukan itu "Sudah kamu bukan Almira yang bebas memeluk Ayahku"

Lagi-lagi Laura harus mengalah, tidak mau ada pertengkaran dan membuat tubuh ini akan menjadi sasaran empuk Haidar nantinya. Haidar terlalu jahat dan tidak punya hati.

Laura tersenyum kecil dan tersenyum pada Ayahnya "Aku permisi dulu, terima kasih sudah membolehkan aku memelukmu"

Laura berjalan dengan pelan, rasanya enggan untuk meninggalkan tempat ini. Laura ingin lama-lama disini dan menghabiskan waktu bersama Ayahnya ini tapi itu sangat mustahil.

Masuk ke dalam mobil Laura masih menangis. Pak sopir pun tidak berani untuk bertanya pada Laura. Dia hanya mengantarkan Laura sampai sekolah dan itu saja tugasnya. Tak mau ikut terlalu jauh masalah Nona nya ini.

Laura sampai di sekolah banyak teman-temannya yang menatapnya, Laura tidak peduli. Tiba-tiba saja tangan Laura ditarik, Laura tidak bisa melepaskannya karena yang menariknya 3 orang sekaligus dan itu laki-laki. Laura benar-benar kewalahan.

"Lepaskan apa-apaan kalian ini, aku baru masuk sekolah tapi kalian sudah mau memperlakukan aku seperti ini. Sialan kalian "

Laura didorong ke tengah lapangan, di sana sudah banyak teman-temannya. Mereka menertawakan Laura yang terjatuh dan tanpa Laura sadari dari lantai atas teman-temannya melempari telur padanya. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat itu.

Yang ada di lapangan pula menyemprotkan air padanya, ada yang menaburkan tepung padanya. Ada yang melemparnya dengan makanan yang sudah basi. Pokoknya di sini Laura dibuat malu dan bau juga.

"Stop kalian gila "teriak Laura sekuat tenaga, tapi itu tidak memberhentikan teman-temannya untuk menyakitinya. Mereka malah makin tertawa dan terus melempari Laura bahkan ada yang merekamnya.

"Apa-apaan ini " teriak seorang Guru.

Barulah teman-temannya ini berhenti. Hampir semua angkatan sepertinya membully nya dan mungkin ada adik kelasnya juga. Laura menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang tajam. Laura akan membalas semua ini tidak akan pernah ada yang terlewat satupun. Apalagi orang yang menariknya tadi.

"Kenapa kalian memperlakukan Laura seperti ini" kembali teriak Gurunya itu.

"Bu kami hanya ingin memberikan kejutan untuk Laura. Dia sudah sembuh kan dan dia kembali sekolah. Makanya kami memberikan kejutan ini"

"Apa maksud kalian, dengan cara membully nya ? Harusnya jika ingin menyambut teman yang baru sembuh bukan seperti ini. Yang ada malah makin sakit, kalian ini sangat keterlaluan " ditatapannya semua anak didiknya, lalu kembali melanjutkan bicaranya.

"Sekarang bereskan semua kekacauan ini dan tunggu di lapangan ini. Saya akan datang untuk menghukum kalian yang ada di sini. Meskipun kalian tidak ikut melempari Laura tetap kalian dihukum. Tetap di sini jika ada yang sampai kabur saya akan memanggil orang tua kalian"

Para murid tentu saja banyak yang mengeluh, tidak terima dengan hukuman yang akan diberikan pada mereka.

"Laura pergi ke koperasi dan ambil pakaian baru ya"

"Baik Bu"

Laura segera pergi dari sana, Laura juga menatap Anya ada di sana dia tertawa melihat keadaan Laura yang seperti ini. Laura dengan sengaja memeluk Anya dengan erat.

"Laura ini bau, apa-apaan kamu ini"

Laura tak melepaskannya, tapi makin mempererat pelukan itu sampai-sampai Anya kesakitan dengan pelukannya itu. Setelah puas Laura melepaskannya, bahkan Anya sampai terjatuh saking tubuhnya sakit dipeluk oleh Laura.

...----------------...

Baru saja Laura keluar dari dalam kamar mandi sudah disambut oleh Alma.

"Laura maaf aku tidak bisa menolong kamu, aku minta maaf ya"

Laura tanpa mengatakan apa-apa langsung berjalan meninggalkan Alma. Tentu saja Alma takut kalau Laura marah padanya dan tidak mau berteman lagi dengannya.

"Laura aku minta maaf"

Laura membalikkan tubuhnya dan menatap Alma "Semua ini bukan salahmu jadi tidak usah minta maaf. Untuk apa "

Tanpa mendengarkan jawaban dari Alma. Laura kembali berjalan untuk pergi ke kelasnya. Di sana kosong berarti semua temannya yang membully nya benar dihukum.

Baguslah Laura juga ingin istirahat karena kepalanya pusing. Telur-telur itu menghantamnya tentu saja itu cukup sakit, karena jumlah yang banyak. Laura juga harus mandi beberapa kali karena bau yang menyengat dari telur busuk dan juga makan makanan yang lain.

Lihat saja tak akan Laura biarkan mereka hidup tenang. Laura akan membalas semuanya.

Terpopuler

Comments

X'tine

X'tine

balas Laura... kalau perlu lebih kejam... miris lihat orang susah sering kena bully...

2024-11-09

0

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

pokoknya jgn ada yg tersisa si pembully

2025-01-14

0

Raisyah Al Lila

Raisyah Al Lila

balasan yang harus lebih kejam

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!